1

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Saat Mengalami Insomnia Usai Olahraga Malam?

Kabar6-Pada sebagian orang, melakukan olahraga terlalu malam akan membuat mereka justru sulit untuk tidur atau mengalami insomnia. Meski beberapa penelitian menunjukkan hal tersebut tidak sepenuhnya benar dan respon yang dirasakan setiap individu terkadang berbeda.

Apabila malam hari merupakan waktu yang paling nyaman bagi Anda untuk berolahraga dan hal tersebut tidak mengganggu jadwal tidur, maka lakukan terus. Sebaliknya, apabila Anda termasuk salah satu dari orang-orang yang sulit untuk tidur usai berolahraga di malam hari, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan.

Selain harus mengubah rutinitas, melansir articlesmercola, Anda disarankan untuk melakukan olahraga yang tidak terlalu berat di malam hari seperti yoga, pilates atau bahkan jalan-jalan sore. Apabila tetap ingin melakukan olahraga yang cukup berat, maka sebaiknya Anda menurunkan intensitasnya.

Usahakan untuk melakukan olahraga sekira 3-4 jam sebelum waktu tidur. Minum kopi sebelum berolahraga mungkin dapat meningkatkan kebugaran, namun bila Anda melakukan olahraga di sore atau malam hari, kafein akan membuat Anda tetap terjaga.

Selanjutnya, minum air putih agar tubuh Anda terhidrasi dengan baik. Hal ini akan memicu produksi hormon kortisol. Lalu, mandi menggunakan air hangat setelah Anda berolahraga. ** Baca juga: Merasa Terganggu Saat Dengar Suara Orang Sedang Makan atau Bernapas, Ketahui Penyebabnya

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Toadfish, Ikan yang Stres Saat Dengar Musik Keras

Kabar6-Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Environmental Pollution mengungkapkan, toadfish atau ikan toado dapat mengalami stres saat mendengar musik keras, sehingga bisa berdampak pada kemampuan reproduksi.

Seorang profesor biologi dan ekologi kelautan dari University of Miami bernama Danielle McDonald, melansir phys, menjelaskan bahwa toadfish dapat stres jika mendengarkan musik keras seperti saat mereka menghadapi predatornya.

“Respons stres mirip dengan apa yang akan dialami toadfish ketika mendengar lumba-lumba hidung botol, sang pemangsa toadfish,” ungkap McDonald.

Hewan ini diberi nama toadfish karena mulutnya yang mirip dengan kodok (toad). Penelitian mengamati perilaku Toadfish di sekitar Virginia Key, Florida, Amerika Serikat, sebuah tempat di mana Ultra Music Festival diadakan pada 2019 lalu.

Analisis darah pada hewan menunjukkan, toadfish mengalami peningkatan kortisol sebanyak 4-5 kali lipat. Kortisol merupakan hormon yang terkait dengan stres.

Untuk memahami responnya, para peneliti menempatkan alat perekam baik di atas maupun di bawah air terutama pada habitat toadfish. Mereka juga meletakkan sebuah akuarium berisi ikan toade di dekat panggung.

“Rekaman mengungkapkan bahwa intensitas suara meningkat 7-9 desibel dalam akuarium toadfish dan 2-3 desibel di perairan terdekat dalam rentang frekuensi rendah di mana ikan paling sensitif terhadap perubahan tekanan suara,” terang peneliti lain bernama Claire Paris, profesor ilmu kelautan di UM Rosenstiel School.

Polusi suara di lingkungan air diketahui menyebabkan stres serta berbagai gangguan fisiologis dan perilaku termasuk komunikasi, pendengaran, perilaku pemijahan (proses melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan), dan reproduksi. ** Baca juga: Heracles inexpectatus, Spesies Burung Nuri Setinggi 1 Meter yang Sudah Punah

Toadfish jantan diketahui akan mengecilkan suara panggilan kawin hingga 50 persen ketika mendengar suara lumba-lumba mendekat. Respon yang sama ternyata dialami toadfish ketika gelombang suara festival musik menghampiri perairan pada habitat hewan tersebut. (ilj/bbs)




Cara Berpikir Berikut Justru Hambat Penurunan Berat Badan

Kabar6-Biasanya untuk menurunkan berat badan, Anda akan mengurangi porsi makanan atau menghindari sejumlah makanan yang berpotensi membuat penumpukan lemak di tubuh, serta rutin berolahraga.

Namun sebenarnya ada satu hal yang sering terlewatkan bahkan dilupakan. Hal penting itu, melansir Popsugar, adalah pola berpikir Anda juga mempunyai pengaruh besar untuk dapat menurunkan berat badan. Pola pikir yang salah justru dapat menghambat penurunan berat badan. Pola pikir apa saja yang dimaksud?

1. Selalu mengganggap diri Anda rendah
Apabila terus merasa diri Anda rendah, menganggap diri Anda buruk, hal ini akan membuat diri kita terus merasa terpuruk. Bukannya berusaha untuk memperbaiki diri, Anda justru cenderung melakukan pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan dan pola kehidupan yang tidak teratur sekaligus tidak sehat.

2. Tidak pernah membayangkan diri Anda yang ‘baru’
Apabila tidak pernah membayangkan diri Anda yang ‘baru’, maka Anda tidak akan berusaha untuk menjadi diri yang baru. Hal ini membuat Anda tidak termotivasi untuk berubah dan menjadi lebih baik.

3. Terlalu fokus pada angka
Untuk Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan, mungkin selama ini hanya terpaku atau fokus pada angka. Apabila Anda merasa sudah melakukan olahraga dan membatasi makanan, namun tidak mengalami penurunan berat badan yang diinginkan, dan terlalu fokus pada angka sebuah angka, hal ini akan membuat Anda merasa gampang kecewa bila tidak mendapatkan angka penurunan berat badan yang impikan.

Sebaiknya, tetaplah menghargai usaha Anda meski hanya turun perlahan, namun dapat membuat Anda termotivasi untuk terus berusaha. ** Baca juga: Apa Sih Penyebab Merasa Kesetrum Saat Menyentuh Benda atau Orang?

4. Stres
Apabila merasa terlalu stres saat akan menurunkan berat badan, hal ini dapat mengganggu diet Anda. Karena saat seseorang mengalami stres, tubuh akan memompa keluar hormon kortisol secara berlebihan yang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membakar lemak.

Jadi bila Anda ingin usaha diet tidak terganggu, cobalah hilangkan empat pemikiran salah tadi.(ilj/bbs)




Stres, Hindari 9 Jenis Makanan Ini

Kabar6-Saat stres datang, banyak orang yang melampiaskannya dengan ‘lari’ ke makanan. Ada berbagai makanan yang dilahap, terutama makanan asin, berlemak, dan manis.

Nah, sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa sering mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi lemak saat stres dapat memperlambat laju metabolisme tubuh, yang dapat berujung pada peningkatan berat badan dan obesitas.

Jadi bila Anda sedang dilanda stres, melansir Womenshealthmag, terdapat jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Apa sajakah itu?

1. Donat
Mengonsumsi donat justru dapat meningkatkan rasa cemas dan stres, karena banyaknya gula yang terdapat di dalamnya justru dapat meningkatkan kadar hormon kortisol.

2. Pretzel
Pretzel terdiri dari karbohidrat sederhana yang memang dapat memperbaiki mood. Namun hal itu hanya untuk sementara, dan mood Anda pun akan kembali seperti sediakala.

3. Keripik kentang
Sebuah penelitian di Amerika menemukan bahwa diet tinggi lemak trans dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan, terutama di bagian perut, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

4. Latte
Kafein memang terbukti dapat memperbaiki mood, menstimulasi aktivitas dopamin di dalam otak, dan menurunkan risiko terjadinya stroke. Namun berbagai jenis minuman kopi manis yang mengandung banyak kalori justru dapat memperburuk kondisi Anda.

5. Kentang goreng
Kentang goreng merupakan makanan yang mengandung banyak lemak, karbohidrat, dan mungkin lemak trans yang dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan penumpukkan lemak perut.

6. Es krim
Kandungan gula di dalam es krim dapat meningkatkan kadar gula darah Anda, tetapi begitu juga dengan kadar hormon kortisol (hormon stres). Selain itu, es krim juga mengandung laktosa yang dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan bila Anda menderita intoleransi laktosa.

7. Minuman bersoda
Sekaleng minuman soda biasa memiliki kadar gula yang sama dengan 10 sendok teh gula. Diet soda juga tidak lebih baik. Sebuah penelitian menemukan bahwa pemanis buatan yang terdapat di dalam diet soda dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri di dalam usus yang dapat memicu terjadinya obesitas dan diabetes.

8. Nachos
Banyaknya keju dan karbohidrat sederhana yang terdapat di dalam nachos tidak dapat membuat mood Anda menjadi lebih baik. ** Baca juga: Berapa Sih Sebenarnya Ukuran Ideal Lingkar Perut Wanita?

9. Koktail
Koktail merupakan minuman manis yang mengandung alkohol serta tinggi kalori. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan hormon kortisol.

Lebih baik pilih makanan sehat seperti sayur dan buah, atau melampiaskan stres dengan berolahraga.(ilj/bbs)




Menangis Dapat Kurangi Lemak di Tubuh?

Kabar6-Mengatur pola makan dan rutin berolahraga biasanya menjadi hal standar yang harus dilakukan seseorang apabila ingin menurunkan berat badan. Bahkan ada yang menambahkannya dengan mengonsumsi pil diet.

Nah, tahukah Anda bahwa mengurangi lemak di tubuh juga bisa dengan menangis? Benarkah demikian? Sebuah penelitian yang dilaporkan Asia One pada Mei 2019 lalu, melansir tempo.co, membuktikan bahwa menangis yang terkait dengan emosi dapat membantu menurunkan berat badan. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Aaron Neufeld dari Los Altos Optomoetric Group menunjukkan, hormon yang dihasilkan dari tangisan emosional meningkatkan kadar kortisol. Peningkatan kadar hormon kortisol dalam tubuh kita menyebabkan hilangnya lemak.

Sebelumnya pada 1982, ahli biokimia William Frey melaporkan bahwa menangis dapat membantu menghilangkan zat beracun yang menumpuk akibat stres. Ini juga baik untuk menurunkan berat badan.

Diketahui, ada tiga jenis air mata yaitu basal, refleks, dan psikis. Air mata basal (air mata fungsional dasar) adalah fungsi tubuh alami yang membuat mata kita lembap. Air mata refleks (air mata iritasi) merupakan reaksi tak sadar terhadap faktor-faktor lingkungan seperti asap dan angin. Sedangkan air mata psikis adalah hasil dari perasaan dan emosi. Air mata yang terakhir ini yang bisa berkontribusi pada penurunan berat badan.

Saat istirahat, otot jantung kita membakar sekira 8,5 kalori dalam satu jam. Ketika kita secara emosional tertekan, detak jantung kita meningkat. Denyut jantung yang meningkat dapat meningkatkan jumlah kalori yang terbakar oleh otot jantung.

Penelitian ini juga mengungkapkan waktu menangis yang paling banyak menurunkan berat badan adalah pukul 19.00 hingga pukul 22.00. Hal ini karena efek pelepasan kortison berada pada puncaknya selama jangka waktu tersebut. ** Baca juga: Mengapa Bagi Sebagian Kaum Hawa, Pria yang Sudah Menikah Lebih Menarik?

Namun Anda perlu waspada jika terlalu sering menangis, karena bisa jadi merupakan sinyal depresi. Gejala depresi lainnya adalah berkurangnya nafsu makan. Jika Anda mengalami hal itu, segera berkonsultasi ke dokter.(ilj/bbs)




Agar Maksimal, Ketahui 8 Waktu Terbaik untuk Otak

Kabar6-Otak adalah salah satu organ terpenting pada tubuh, yang mengatur semua aktivitas manusia. Karena itu, ada banyak bagian otak dengan fungsinya masing-masing.

Nah tahukah Anda, otak manusia mempunyai irama tersendiri dan memiliki waktu-waktu terbaik untuk melakukan aktivitas tertentu? Melansir DetikHealth, berikut uraiannya:

1. Pukul 07.00-09.00
Merupakan saat terbaik untuk meningkatkan semangat dan gairah. “Waktu tersebut merupakan saat yang sempurna untuk meningkatkan ikatan dengan pasangan ketika baru bangun tidur,” kata Ilia Karatsoreos, PhD, ahli saraf dari Rockefeller University.

2. Pukul 09.00-11.00
Merupakan saat terbaik untuk kreativitas. Pada waktu tersebut otak memiliki hormon kortisol (hormon stres) yang cukup, sehingga dapat membantu memfokuskan pikiran dan hal ini tidak dipengaruhi oleh usia berapa pun.

3. Pukul 11.00-14.00
Menjadi saat terbaik untuk melakukan tugas yang sulit. Peneliti Jerman menuturkan, saat tersebut hormon melatonin (hormon tidur) telah menurun tajam, sehingga tubuh lebih siap untuk mengerjakan beban proyek atau pekerjaan yang sulit dan keras.

4. Pukul 14.00-15.00
Saat terbaik untuk beristirahat. Agar dapat mencerna makan siang, tubuh akan menarik darah dari otak ke perut, kondisi ini akan membuat asupan darah atau oksigen ke otak sedikit berkurang yang membuat seseorang jadi mengantuk. Untuk itu, cobalah beristirahat sebentar dari pekerjaan.

5. Pukul 15.00-18.00
Menjadi saat terbaik untuk kolaborasi. “Pada saat sekarang otak akan merasa sangat lelah,” kata Paul Nussbaum, PhD, seorang neuropsikolog klinis.

Karena itu tak ada salahnya untuk melakukan kolaborasi dengan rekan kerja atau melakukan kegiatan yang berbeda.

6. Pukul 18.00-20.00
Saat terbaik untuk melakukan tugas-tugas pribadi. Di antara jam tersebut, peneliti menemukan bahwa otak sudah masuk dalam tahap ‘pemeliharaan’, yaitu ketika produksi melatonin masih berada di level rendah.

7. Pukul 20.00-22.00
Merupakan saat terbaik untuk bersantai. Pada saat ini ada transisi dari kondisi terjaga menjadi mengantuk, karena kadar hormon melatonin akan meningkat cepat. Sementara itu kadar serotonin (neurotransmitter yang berhubungan dengan semangat) akan memudar.

8. Pukul 22.00 ke atas
Saat terbaik untuk tidur dan menunda segala kegiatan. Merupakan waktu istirahat malam dan tidur, pengaturan cahaya akan dapat membantu membiarkan otak beristirahat.

Setelah beberapa jam, otak akan siap kembali untuk memulai aktivitas baru. ** Baca juga: Makanan Tinggi Lemak Bisa Persulit Pencernaan?

Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup sebanyak 7-8 jam, agar kembali berenergi untuk aktivitas keesokan harinya.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Usai Olahraga Malam Tidak Alami Insomnia?

Kabar6-Tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa olahraga pada malam hari akan membuat kita sulit untuk tidur atau gangguan tidur berupa insomnia. Akibatnya, Anda akan terbangun keesokan harinya dalam kondisi letih dan tak bersemangat. Benarkah pendapat tersebut?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya. Apabila malam hari merupakan waktu yang paling nyaman bagi Anda untuk berolahraga, dan hal tersebut tidak mengganggu jadwal tidur, maka lakukan terus.

Sebaliknya, bila Anda adalah salah satu dari orang-orang yang sulit untuk tidur setelah melakukan olahraga pada malam hari, maka harus mengubah rutinitas Anda. Bagaimana caranya? Melansir Articlesmercola, lakukan olahraga yang tidak terlalu berat di malam hari seperti yoga, pilates atau bahkan jalan sore. Bila Anda tetap ingin melakukan olahraga yang cukup berat, sebaiknya turunkan intensitasnya. Usahakan untuk melakukan olahraga sekira 3-4 jam sebelum waktu tidur.

Minum kopi sebelum berolahraga mungkin dapat meningkatkan kebugaran. Namun bila Anda melakukan olahraga di sore atau malam hari, kafein akan membuat Anda tetap terjaga. ** Baca juga: Ladies, Jangan Lalai Perhatikan Beberapa Hal dari Tubuh Sebagai Deteksi Dini Penyakit

Hal lain, dianjurkan untuk minum air putih agar tubuh Anda terhidrasi dengan baik. Hal ini akan memicu produksi hormon kortisol. Terakhir, dianjurkan mandi dengan menggunakan air hangat setelah Anda berolahraga.(ilj/bbs)




Sulit Tidur Bisa Dipengaruhi Oleh 7 Kebiasaan Buruk yang Anda Lakukan

Kabar6-Sebagian orang mengalami kesulitan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Akibatnya, tubuh terasa lesu dan lemas saat bangun keesokan hari, sehingga tentu saja akan mengganggu aktivitas harian.

Ada sejumlah kebiasaan buruk yang ternyata dapat mempengaruhi kualitas tidur Anda. Melansir harpersbazaar, berikut tujuh kebiasaan yang dimaksud:

1. Konsumsi obat tidur
Obat-obatan yang disediakan agar bisa tidur dengan lebih nyenyak nyatanya dapat mengganggu istirahat malam Anda. Penyebabnya, obat tidur belum benar-benar terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur dalam skala yang besar.

Obat tidur hanya membantu Anda terlelap lebih cepat dari biasanya. Sementara, tambahan waktu yang Anda dapatkan tidak cukup membantu, terutama bila Anda menyadari efek sampingnya seperti pusing dan linglung di pagi hari, sleepwalking, serta kecanduan.

2. Salah konsumsi suplemen melatonin
Siang hari, otak Anda memproduksi lebih banyak hormon melatonin yang nantinya akan berfungsi sebagai pemicu rasa kantuk. Suplemen melatonin yang ada di pasaran dibuat untuk membantu proses pembentukan hormon tersebut, tetapi Anda jangan terlalu berharap bahwa obat ini akan banyak membantu.

Sembilan belas penelitian terkait melatonin terhadap 1.683 orang dari Yale menyimpulkan bahwa melatonin bisa membantu Anda untuk tidur lebih cepat dari biasanya dan terlelap lebih lama. Hanya saja, efek yang diberikan sangat kecil. Mereka yang meminumnya hanya akan tertidur tujuh menit lebih cepat dan lelap selama delapan menit lebih lama. Hitungan tersebut terbilang kecil dibandingkan dengan obat tidur lainnya.

3. Tidur karena Anda merasa lelah
Sama halnya dengan makan hanya ketika Anda merasa lapar, meski terdengar logis namun jam tidur yang tidak teratur dapat mengganggu siklus istirahat Anda. Hal tersebut diungkapkan oleh Mia Finkelston, M.D. Masalah besar seperti ini biasanya menghinggapi orang-orang berusia 20-40 tahun, sebab tubuh mereka nampaknya masih mampu bertahan melakukan berbagai kegiatan meski tak terjadwal.

4. Lakukan kegiatan lain ketika Anda tidak bisa tidur
Umumnya banyak yang menyarankan untuk menyisakan waktu selama 15 menit sebelum tidur, dan bila ternyata Anda tidak segera terlelap, lakukan kegiatan lain seperti membaca atau mendengarkan musik.

Tetapi waktu yang Anda luangkan untuk beristirahat meskipun sedang tidak tidur sangatlah bermanfaat bagi tubuh. Selama Anda tidak merasa kesal karena gagal tidur, waktu yang Anda miliki saat itu sangat berharga untuk istirahat.

5. Konsumsi minuman beralkohol
Menurut National Sleep Foundation, sekira 20 persen orang Amerika tertidur berkat bantuan minuman beralkohol. Banyak pula yang mengklaim bahwa alkohol membuat mereka lelap lebih cepat. Sekilas dua pernyataan tersebut ada benarnya, namun ternyata alkohol memberi dampak besar pada kualitas tidur Anda.

Anda memang lebih cepat tertidur setelah mengonsumsi minuman beralkohol daripada saat sedang sadar, namun sisi buruknya adalah ritmik sirkadian Anda akan terganggu dan hanya memiliki sedikit porsi untuk tidur dalam fase REM (Rapid Eye Movement).

Selain itu, Anda juga menjadi sering terbangun karena buang air kecil dan kesulitan bernapas akibat otot tenggorokan yang mengalami rileksasi secara berlebihan. Semua hal ini akan mengusik waktu tidur, sehingga keesokan harinya Anda akan merasa loyo.

6. Menghitung domba
Menurut dokter Christopher, Anda tergolong hebat bila berhasil tidur setelah menghitung satu demi satu domba putih melompati pagar. Tetapi masih ada orang yang tidak bisa menerapkan metode ini. Bukannya mengundang rasa kantuk, menghitung domba justru memicu kecemasan. Semakin meningkat angka yang Anda hitung, semakin Anda khawatir dengan jumlah di mana seharusnya Anda berhenti dan terlelap.

7. Sering melihat jam
Semakin mengetahui bahwa waktu tidur Anda berkurang, semakin Anda dilanda kecemasan. Hormon kortisol dan adrenalin dalam otak meningkat dan akibatnya Anda sulit untuk tidur. ** Baca juga: Mengapa Usai Minum Air Es Sering Sakit Kepala?

Apakah Anda juga memiliki kebiasaan buruk di atas?(ilj/bbs)




Nikmati Alam Terbuka Bantu Redakan Stres

Kabar6-Saat stres melanda, apa yang akan Anda lakukan agar kembali ‘normal’ seperti sediakala? Mengatasi stres tidak harus selalu menggunakan obat atau pergi ke psikolog. Secara umum, stres banyak disebabkan oleh aktivitas dan gaya hidup yang tidak sehat.

Salah satu cara sederhana untuk redakan stres adalah menikmati alam. Hasil dari banyak penelitian mengatakan, berwisata alam terbuka dapat menghilangkan rasa jenuh, kepenatan atau stress akibat padatnya kegiatan sehari-hari. Dikutip dari Sehatfresh, berikut adalah alasan mengapa menikmati alam terbuka bantu redakan stres:

1. Lebih Bahagia
Manusia pada hakikatnya menyukai hal-hal yang berkaitan erat dengan sumber kelangsungan hidupnya sendiri. Manusia suka berenang di laut atau memancing di sungai, yang mana air dan ikan adalah sumber kehidupan untuk minum dan makan. Itu sebabnya pula suara gemericik air banyak disukai, karena memang air adalah salah satu unsur kehidupan.

2. Cegah hormon kortisol naik
Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab atas terjadinya stres pada tubuh. Ketika Anda merasakan stres, semakin banyak pula hormon kortisol keluar di dalam tubuh. Ilmuan Jepang menemukan adanya tingkat penurunan hormon kortisol sebanyak 12 persen, dengan cara berjalan-jalan di hutan. Warna hijau daun pada alam, suasana alam, dan suhu, dapat berguna untuk meredakan kecemasan dan stres.

3. Tidur lebih nyenyak
Para ahli menyarankan untuk lebih sering berada di bawah paparan sinar matahari pagi. Pancaran sinar matahari ke tubuh mampu membangkitkan semangat dan membuat pikiran Anda menjadi lebih positif, sehingga tubuh bisa terhindar dari stres dan gelisah.

4. Miliki efek sama dengan meditasi
Peneliti di Jepang menemukan adannya penurunan aktivitas otak manusia di area korteks prefrontal saat Anda meluangkan waktu menjelajah alam. Bagian otak tersebut, berfungsi merencanakan dan bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan serta pemecahan masalah.

Sekadar berjalan-jalan di bukit, dapat merasakan efek meditasi dan relaksasi tubuh yang mana bisa meredakan stres dan kecemasan. ** Baca juga: Aktif Berbicara 2 Bahasa Mampu Turunkan Risiko Demensia

Solusi yang mudah dan murah, bukan? (ilj/bbs)