1

Bus Rombongan Warga Tangsel Kecelakaan Hendak Ziarah ke Guci

Kabar6-Kecelakaan bus rombongan wisatawan asal Pondok Serut, Kelurahan Pakujaya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi di obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal, pagi tadi. Satu orang meninggal dunia atas nama Maja bin Sinten, 58 tahun, warga RT 05 RW 03.

“Rombongan mau ziarah ke Guci,” kata Amin, mantu almarhum ditemui di rumah duka, Minggu (7/5/2023).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangsel menyebutkan, 31 orang penumpang bus lainnya luka-luka. Sementara korban selamat 6 orang.

Bus itu ditumpangi oleh rombongan wisatawan religi asal majelis taklim Masjid Baitul Hanif pimpinan Ustad Nisan Fadil. “Ini rombongan pengajuan se-Pondok Serut,” jelas Amin.

**Baca Juga: Terbaru, 1 Meninggal dan 31 Warga Tangsel Luka-luka di Guci Tegal

Ia telah mendapat informasi bahwa jasad mertuanya ada di Rumah Sakit dr Soesilo, Slawi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh kabar6.com, ada dua bus rombongan wisatawan religi yang berangkat ke Guci, Tegal. “Kakak saya naik bus 2, dan yang kecelakaan bus 1,” terang Fachrul Rozi, warga Serpong Utara.

Hingga kini belum dapat terkonfirmasi kronologis maupun penyebab kecelakaan tersebut.(yud)




Hendak Hadiri Haul Tuan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Para Remaja Dipulangkan

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan remaja yang hendak mengikuti kegiatan Haul Tuan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani ke-62 di Pondok Pesantren Al Istiqlaliyyah, Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dipulangkan.

Diketahui, puluhan remaja tersebut berasal luar wilayah Kabupaten Tangerang seperti, Serang, Pandeglang, Rangkas Bitung dan wilayah lainnya.

Kapolsek Balaraja yang bertugas sebagai Perwira Menengah Pengendalian (Pamindal) Titik Penyekatan Kompol Teguh Kuslantoro mengatakan, pihaknya akan melakukan penyekatan terhadap jemaah yang hendak mengikuti acara Haul di Pondok Pesantren Al Istiqlaliyyah.

“Mayoritas anak-anak tersebut naik mobil bak terbuka. Kami lakukan ini bukan melarang mereka untuk mengikuti kegiatan Haul, namun untuk menjaga mereka agar tidak berkerumun di sana, mengingat ini masih masa pandemi Covid-19,” katanya saat ditemui di titik cek poin Jalan Raya Otonom Pasar Kemis-Cilongok, Sabtu (28/11/2020).

Selain puluhan remaja, lanjut Teguh, pihaknya juga menyekat rombongan bus yang berasal dari Pandeglang, Banten. Pasalnya, rombongan tersebut tidak memiliki undangan sebagai akses masuk dalam acara Haul tersebut.

**Baca juga: 800 Personil Disiagakan Amankan Acara Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani di Pasar Kemis

“Tadi juga ada rombongan keluarga menggunakan bus dari Pandeglang kami suruh putar balik karena tidak punya undangan dari penyelenggara,” ujarnya.

Diketahui, sebanyak 800 personil gabungan TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Tangerang disiagakan untuk mengamankan dan melakukan penyekatan di 10 titik yang tersebar sepanjang wilayah Kedaton, Cilongok.(Vee)




Hendak Klarifikasi, LSM Lipan Ham Keluhkan Kadis DBMSDA Kerap Tak di Tempat

kabar6.com

Kabar6-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lipan Ham keluhkan pelayanan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang.

LSM Lipan Ham mengaku sangat kesulitan saat melakukan komunikasi dengan Kepala Dinas DBMSDA Slamet Budi terkait banyaknya temuan dugaan penyimpangan proyek di lapangan.

Seperti penyimpangan peningkatan Jalan Raya Sinai Kelapa Dua yang diduga tak sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).

Begitu juga dengan proyek lanjutan Peningkatan Saluran Irigasi Jalan Pasar Kemis Sindang Jaya yang diduga tak sesuai spesifikasi.

Kata Darussamin, sudah berkali-kali pihaknya datang ke Kantor DBMSDA Kabupaten Tangerang untuk mengklarifikasi temuan dugaan kecurangan proyek di lapangan. Namun tak kunjung menemui titik temu, karena kepala dinas terkait selalu tak pernah bisa dijumpai.

Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius dari kepala daerah setempat agar memperhatikan para kepala dinas yang diduga enggan diklarifikasi LSM maupun pewarta terkait permasalahan di lapangan.

“Banyak sekali yang mau saya klarifikasi dengan Kadis DBMSDA Kabupaten Tangerang terkait temuan proyek di lapangan yang diduga tak sesuai RAB dan spesifikasi, namun kepala dinas kerap tak bisa ditemui,” kata Darussamin, Sekretaris Lipan Ham kepada Kabar6.com, Selasa (4/12/2018).

Senada, LSM Pilar Bangsa juga mengeluhkan hal serupa. Sekretaris LSM Pilar Bangsa, Gordon Sitinjak mengaku kesulitan berkomunikasi dengan pihak DBMSDA Kabupaten Tangerang.

“Sudah berkali-kali datang kesini (Kantor DBMSDA, red) namun tak ada yang bisa dikonfirmasi terkait banyaknya temuan proyek di lapangan yang di duga tak sesuai spek. Kalau ditanyakan, Kadis DBMSDA selalu tak ada di tempat,” keluh Gordon.

**Baca juga: Dipanggil Bawaslu, Dimyati Mengaku Tak Tahu Relawan Bara Muda Dimyati.

Seperti halnya LSM Lipan Ham, LSM Pilar Bangsa-pun mengaku sangat kesulitan bertemu kepala dinas terkait untuk klarifikasi temuan dugaan kecurangan proyek di lapangan.

Pantauan Kabar6.com di Kantor DBMSDA Kabupaten Tangerang terlihat petugas Satpol PP sedang berjaga dan selalu mengatakan Kadis DBMSDA tak ada di tempat bila ada yang menanyakan. (tim K6)




Mirah Kecewa Berat, Fahmi Bawa Sajam Hendak Tawuran

kabar6.com

Kabar6-Kekecewaan Mirah Suryani tak terbendung saat mengetahui putra semata wayangnya Fahmi (14) yang di amankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang.

Fahmi kedapatan membawa senjata tajam yang disinyalir untuk tawuran di sekitar Taman Potret, Kota Tangerang, Jumat (12/10/18).

Selain kecewa, Mirah juga sesekali meminta petugas untuk memberikan pelajaran kepada sang anak dengan memberikan hukuman agar putranya jera.

“Penjarain aja pak, daripada mati konyol dijalanan kena tawuran, pak saya udah capek ngurusin anak ini,” ungkap Mirah penuh kekecewaan.

Tak sampai disitu, Mirah yang tidak dapat menahan amarahnya sempat beberapa kali mencoba menyerang putranya dengan alas kaki yang digunakan, namun petugas dapat mencegahnya.

Orang tua lain yang sengaja diundang petugas untuk menjemput anaknya, malah pingsan lantaran kaget dan emosi yang tak terbendung.

Sementara, perwakilan dari sekolah yang tak mau disebutkan namanya justru malah bersyukur karena petugas mengamankan para siswanya itu.

“Apa jadinya kalau mereka benar terlibat tawuran. Kami berterima kasih kepada bapak Satpol PP yang secara tak langsung turut menyelamatkan anak-anak dari tawuran,” paparnya.

Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kota Tangerang, A Ghufron Falfeli mengatakan, pihaknya mendapati beberapa siswa tersebut sedang berkumpul dan terindikasi akan menggelar aksi tawuran.

“Dari gelagat mereka kami mencurigai mereka akan menggelar aksi tawuran untuk itu kami menggeledah isi tas mereka dan mendapati satu bilah golok dan satu bilah clurit,” cerita Ghufron.

Dari penuturan Ghufron, para siswa itu terlibat karena diajak oleh kakak kelasnya yang saat penertiban berhasil kabur dari kejaran Satpol PP.

“Senjata tajam (sajam) yang diamankan juga milik para seniornya,” ungkapnya.

Kedepan, ia mengaku akan terus melakukan serangkaian penertiban guna menekan angka tawuran di Kota Tangerang.

**Baca juga: Pemkot Tangerang Tawarkan Sumur Abas, Solusi Penanganan Banjir.

“Kami perhatikan, tawuran sering terjadi di hari Jumat. Maka itu, khusus hari Jumat, kami akan melipat gandakan personil untuk menyisir setiap lokasi yang kerap dijadikan tempat tawuran,” tegasnya. (zak)