1

Perbandingan Spesifikasi dan Harga iPhone 8 Plus dan iPhone 11

Kabar6.com

Kabar6 – Salah satu ponsel yang paling banyak diminati masyarakat adalah iPhone. Meskipun dibandrol dengan harga yang jauh lebih mahal dari brand ponsel lainnya, tetapi rupanya hal tersebut tetap tidak mengurangi minat masyarakat. Produk yang mulai muncul dari tahun 2007 ini sukses memikat hati para pengguna dari berbagai negara di dunia ini. Apple dapat menjadikan produknya sebagai primadona bagi berbagai kalangan, mulai dari remaja sampai orang dewasa.

Smartphone premium ini telah memiliki banyak varian sejak kemunculannya. Salah satunya seperti seri iPhone 8 plus. Setiap tahun, seri ponsel dari perusahaan Apple ini terus berkembang secara inovatif. Apple terus mengeluarkan seri terbaru dengan spesifikasi yang semakin canggih. Seperti Hp IP 11 yang merupakan seri keluaran setelah IP 8. Lantas, bagaimana perbandingan antara kedua seri ini? Berikut penjelasannya.

Spesifikasi

Hal pertama yang dapat dilihat jika membicarakan perbandingan dari kedua ponsel adalah spesifikasinya. Melalui spesifikasi dari ponsel tersebut, dapat diketahui bagaimana kualitas dari kedua ponsel tersebut. Berikut ini adalah perbandingan spesifikasi dari iPhone 8 plus dan iPhone 11.

1. Spesifikasi iPhone 8 plus

  • Layar: Retina IPS LCD |5,5 inci |1080 x 1920 piksel
  •  RAM: 3 GB
  • Chipset: shoppingmode Apple A11 Bionic (10 nm)
  • GPU: Apple GPU (three-core graphics)
  • CPU: Hexa-core (2x Monsoon + 4x Mistral)
  • Sistem operasi: iOS 11, upgradable to iOS 15.3
  • Memori internal: 64 GB | 128 GB | 256 GB
  •  Berat: 202gram
  • Ukuran: 158.4 x 78.1 x 7.5 mm
  • Baterai: Li-Ion 2691 mAh | non-removable (10.28 Wh) | Fast charging 15W
  • Kamera depan: 7 MP, f/2.2 | 32mm
  • Resolusi video kamera depan: 1080p@30fps
  • Kamera belakang: Dual kamera | 12 MP | f/1.8, 28mm (wide) | PDAF | OIS | 12 MP | f/2.8, 57mm (telephoto) | PDAF, 2x optical zoom
  • Resolusi video kamera belakang: 4K@24/30/60fps | 1080p@30/60/120/240fps
  • Bluetooth: 5.0, A2DP | LE
  • USB: Lightning | USB 2.0
  • WLAN: Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac | dual-band | hotspot
  • Sensor: Fingerprint | accelerometer | gyro | proximity | compass | barometer
  • Pilihan warna: Space Gray | Gold | Red | Silver
  • Rilis: September 2017

2. Spesifikasi iPhone 11

  • Layar: Liquid Retina IPS LCD, 625 nits (typ) | 6,1 inci | 828 x 1792 pixels, 19.5:9 ratio (~326 ppi density)
  • RAM: 4 GB
  • Chipset: Apple A13 Bionic (7 nm+)
  • GPU: Apple GPU (4-core graphics)
  • CPU: Hexa-core (2×2.65 GHz Lightning + 4×1.8 GHz Thunder)
  • Sistem operasi: iOS 13
  • Memori internal: 64 GB |128 GB | 256 GB
  • Berat: 194 gram (6.84 oz)
  • Ukuran: 150.9 x 75.7 x 8.3 mm (5.94 x 2.98 x 0.33 in)
  • Baterai: Li-Ion 3110 mAh| non-removable (11.91 Wh) | Fast charging
  • Kamera depan: 12 MP, f/2.2, 23mm (wide)| 1/3.6″ & SL 3D | (depth/biometrics sensor)
  • Resolusi video kamera depan: 4K@24/30/60fps | 1080p@30/60/120fps | gyro-EIS
  • Kamera belakang: 12 MP, f/1.8 | 26mm (wide) | 1/2.55″, 1.4µm | dual pixel PDAF | OIS 12 MP | f/2.4, 120˚ | 13mm (ultrawide)| 1/3.6″
  • Resolusi video kamera belakang: 4K@24/30/60fps | 1080p@30/60/120/240fps | HDR | stereo sound rec
  • Bluetooth: 5.0 | A2DP | LE
  • USB: Lightning | USB 2.0
  • WLAN: Wi-Fi 802.11 a/b/g/n Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6 | dual-band | hotspot/ac/ax | dual-band| hotspot
  • Pilihan warna: Green | Black | Yellow | Red | Purple | White
  • Rilis: September 2019

Harga

Perbandingan kedua yang dapat dilihat dari dua seri ponsel Apple ini adalah terkait harganya. Karena kemunculannya sudah beberapa tahun yang lalu, tentu saja harganya berbeda dengan yang dijual di pasaran pada saat rilis. Saat rilis, seri iPhone 8 plus dibanderol dengan harga 12 juta sampai 13 jutaan. Sedangkan saat perilisan, iPhone 11 dibandrol dengan harga 13 juta sampai 16 jutaan.

**Baca juga: Selain Bantu Regenerasi Kulit Wajah, Catat Manfaat Retinol Pada Produk Skincare Berikut!

Itulah perbandingan antara kedua seri ponsel keluaran Apple ini. Sama seperti brand lain, semakin lama harga ponsel akan jatuh dari harga rilisnya. Jika Anda ingin mencari yang lebih murah, Anda dapat membelinya melalui toko oren atau Shopee.




Harga Telur Pecah Rekor, Warga di Pamulang: Sudah Enggak Wajar

Kabar6.com

Kabar6-Pecah rekor kini harga telur ayam boiler jauh di atas normal. Harga komoditi pangan tersebut kini sudah tembus di angka Rp 33 ribu per kilogram.

“Saya lihat di TV kata Zulkifli Hasan kan harga sudah bagus. Tapi menurut saya belum ya,” kata Teti, pembeli di agen telur ditemui kabar6.com di Jalan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Jum’at (26/8/2022).

Ia menegaskan, idealnya harga telur di pasaran maksimal dibanderol Rp 25-26 ribu per kilogram. Tetapi realitas yang justru kini terjadi harga telur hampir saingi daging ayam boiler.

“Tapi kalau sudah lebih dari Rp 30 ribu sudah enggak wajar,” tegas Teti. Namun, lanjutnya, berapa pun harga sembako mau atau tidak tetap saja dibeli oleh masyarakat.

Teti pun menyampaikan pesan moral kepada pemerintah untuk bisa menekan harga kebutuhan bahan pangan. Sebab masyarakat baru bangkit akibat goncangan pandemi Covid-19.

“Turunin lah harga sembako. Kasian. Kalau yang ada mungkin gak masalah, ke supermarket bawa uang selesai. Tapi yang enggak ada, apalagi pedagang,” tegasnya.

Di lokasi sama, melonjaknya harga telur ayam boiler juga turut dirasakan para agen. Meski lapaknya masih “jual miring” tapi tetap membuat daya beli pelanggannya berkurang.

“Di sini dua delapan ribu lima ratus sekilo,” kata seorang wanita pemilik agen telur

**Baca juga: Kejari Tangsel Blender Sabu Senilai Rp 3,8 Miliar

Meski di agen dibanderol Rp 28,5 ribu per kilogramMenurutnya, harga telur per kilogram Rp 33 ribu itu dijual di tingkat pengecer. Meski lapaknya masih “jual miring” tapi tetap membuat daya beli pelanggannya berkurang.

“Di sini dua delapan ribu lima ratus sekilo. Ya pasti pengaruh,” ujar seorang wanita pemilik agen telur.(yud)




H-1 Lebaran Harga Kelapa Parut di Tangsel Naik Dua Kali Lipat

Kabar6.com

Kabar6-Memasuki H-1 Hari Raya Idul Idul Fitri mayoritas pedagang kelapa parut diserbu warga konsumen. Santan dari perasan kelapa parut biasa dipakai untuk masak aneka hidangan khas lebaran.

Kondisi musiman ini mengakibatkan harga kelapa parut naik dari biasanya. Bahkan sampai dua kali lipat. Seperti di Pasar Bukit, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Naik dari sana nya, kan kelapa muda juga sudah mahal buat buka puasa. Kelapa tua ikut mahal,” kata Idham, salah satu pedagang, Minggu (1/5/2022).

Ia menerangkan, pada hari biasa dirinya menjual kelapa parut per butirnya hanya Rp10 sampai Rp15 ribu. Sementara di saat menjelang lebaran kali ini, dia menjual kelapa parut seharga Rp20 sampai 25 ribu per butir.

Meski dijual dengan harga dua kali lipat, Idham mengaku, kelapa – kelapa tua yang dia jual dalam bentuk parutan kelapa itu, nyatanya tetap laku.

**Baca juga:Libur Lebaran, Benyamin Ingatkan Warga Tangsel Jaga Keamanan Lingkungan

“Emang lebih mahal, tapi laku dan habis. Kita hari biasa engga gampang jualan kelapa parut. Cuma lebaran doang dagangan kita laris manis,” jelas dia.

Lista, pembeli lainnya mengaku sudah terbiasa denga kenaikan harga – harga bahan kebutuhan pokok menjelang lebaran.

“Sudah maklum, kalau mau lebaran semua – semua naik. Karena butuh kita pasti beli, pedagang juga mungkin dapat berkahnya dari situ,” ujarnya.(yud)




Kembali Berjualan, Harga dan Ukuran Tempe di Tangsel Berubah

Kabar6.com

Kabar6-Setelah mogok selama 3 hari, para perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai memproduksi kembali.

Namun, ada yang berbeda dibandingkan sebelumnya, yaitu ukuran tempe diperkecil dan harga yang dinaikan sebesar Rp1000 per papan.

“Ya udah produksi lagi, tapi ukurannya kita kecilin, harganya kita naikin, yang tadinya 4000 jadi 5000, yang 5000 jadi 6000 per papan,” ujar Tawasul, seorang Perajin Tempe di Kampung Tempe Kedaung kepada Kabar6.com, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, harga tersebut dinaikan menyesuaikan dengan harga kedelai yang naik signifikan. “Kita menyesuaikan dengan harga kedelai,” ungkapnya.

Tawasul bersama para perajin tempe berharap kepada pemerintah untuk mencoba menekan harga kedelai, agar tidak terlalu mahal.

“Selain coba ditekan. Ya coba distabilkan agar tidak naik lagi, gitu aja harapannya,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Para perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang sudah mulai memproduksi serta berjualan kembali, usai mogok selama 3 hari karena adanya kenaikan harga bahan baku.

Salah seorang perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Tawasul mengatakan, seluruh pabrik tempe yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah mulai memproduksi barangnya hari ini.

**Baca juga: Setelah Mogok Produksi, Perajin Tempe di Tangsel Kembali Berjualan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Untuk di Kampung Tempe Kedaung sendiri, dijelaskannya, 14 perajin juga sudah mulai memproduksi tempe per hari ini.

“Dari 14 perajin yang ada di sini, hari ini sudah mulai produksi tempe lagi semua,” ujarnya kepada Kabar6.com dilokasi, Kamis (24/2/2022).(eka)




Ini Harga Tes PCR di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6 – Beredar informasi bila Pemerintah Kabupaten Tangerang menetapkan harga tertinggi pada tes PCR dikisaran Rp525 ribu. Padahal, berdasarkan ketetapan Kementerian Kesehatan untuk tarif tes PCR di Jawa-Bali hanya Rp495 ribu.

Informasi ini pun dirilis resmi melalui akun media sosial milik Pemerintah Kabupaten Tangerang, yakni @pemkabtangerang. Dimana dituliskan bila tarif swab PCR di Kabupaten Tangerang maksimal Rp525 ribu.

Dikonfirmasi, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr Muchlis memohon maaf atas informasi tersebut, lantaran adanya kesalahan pada tarif tes PCR.

“Mohon maaf, itu salah, bukan Rp525 ribu, tapi yang betul Rp495 ribu dan rumah sakit di Kabupaten Tangerang pun sudah pakai tarif yang Rp495 ribu itu,” katanya, Sabtu (21/8/2021).

Sebagai tindak lanjut, untuk memperjelas instruksi tersebut, pemerintah melalui Dinas Kesehatan pun akan memberikan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan, yang telah diturunkan melalui SE Bupati Tangerang.

“Kita juga akan berikan SE-nya. Dan disini, untuk tarif tersebut hanya berlaku bagi tes mandiri atau warga yang membutuhkan tes untuk keperluan pribadi, bukan untuk tes dari program 3 T (tracing, testing, treatment),” ujarnya.

**Baca juga: Bina Kedisiplinan, Polresta Tangerang Rutinkan Apel Kompi Siaga

Tarif tersebut pun, nantinya tidak akan ada pada layanan rumah sakit atau fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah. Dan hanya berlaku pada rumah sakit atau fasilitas kesehanta milik swasta.

“Di RSUD atau puskesmas tidak pakai tarif, karena gratis. Tarif ini untuk rumah sakit swasta, seperti RS Siloam Karawaci, RS Melati, dan lain-lain. Dan untuk hasilnya sesuai instruksi, yakni 1 x 24 jam,” ungkapnya.(vee)




Harga Tempe Tahu Naik, Pedagang Mogok Jualan

Kabar6 – Pedagang tempe dan tahu di Pasar Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, memilih untuk mogok berdagang atau tidak berjualan setelah harga tempe dan tahu naik ditingkat produsen.

Pedagang tahu dan tempe di Pasar Tigaraksa, Susanto mengatakan, naiknya harga tahu dan tempe serta adanya pengurangan ukuran ditingkat perajin membuat mereka kesulitan menetapkan harga kepada pembeli.

“Harga tempe dan tahu ditingkat produsennya mahal, karena bahan baku kedelainya pun juga sedang mahal. Lalu, ukurannya pun juga dibuat lebih kecil, jadi kami bingung juga menetapkan harga ke pembeli, yang ada nanti tidak laku,” katanya, Kamis, (3/6/2021).

Alhasil, gerakan mogok berjualan dilakukan para pedagang hingga Jumat , 4 Juni 2021 dan diharapkan, dengan adanya aksi ini, ada aksi nyata pemerintah untuk membantu para pedagang dan pengrajin dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

“Kita mogok sampai besok, kita harap pemerintah dapat memberikan bantuannya untuk penyediaan bahan baku yang murah,” ujarnya.

**Baca juga: DBMSDA Kabupaten Tangerang Siapkan Solusi Atasi Banjir di Desa Telagasari Cikupa

Sementara itu, Kepala Pengelola Pasar Tigaraksa, Didi Supriyadi mengatakan, di Pasar Tigaraksa, memang terdapat beberapa pedagang tempe tahu yang memilih untuk menutup lapaknya, sebagai bentuk protesnya kenaikan harga kedelai, sehingga harga ditingkat perajin ikut naik.

“Ada beberapa (yang tutup), tapi hal ini belum memiliki dampak bagi para konsumen, lantaran masih ada sejumlah lapak yang memilih tetap berjualan meski peminatnya berkurang. Kita harap juga, aksi ini tidak dilakukan terus menerus,” ungkapnya.(vee)




Jelang Bulan Puasa Harga Ayam Boiler di Pasaran Melonjak

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang kuliner bingung atas kenaikan harga komoditi bahan pangan ayam potong boiler. Kenaikan harga jelang bulan puasa ini sudah terjadi sekitar satu pekan terakhir.

“Naik banget,” kata Tejo, pedagang ayam bakar di Pamulang, Kota Tangerang Selatan kepada kabar6.com, Minggu (11/4/2021).

Menurutnya, kini harga ayam potong boiler di pasaran mencapai Rp 34 ribu per ekor untuk ukuran seberat 800 gram.

Padahal, lanjut Tejo, harga ayam boiler sebelumnya hanya Rp 28 ribu per ekor. “Setiap hari naiknya seribu,” ujarnya.

Kenaikan harga ayam potong boiler juga terjadi di toko modern. Sedangkan komiditi cabai rawit merah dan jenis lainnya sudah turun.

Tejo bilang kini harga cabe rawit merah sekarang di pasaran sekitar Rp 80 ribu per kilogram.

**Baca juga: Refund Tiket KRL Dampak Pohon Tumbang di Ciputat Dilayani Tujuh Hari

Par pedagang mengaku hanya bisa pasrah menghadapi kenaikan harga ayam boiler. Ia menyiasati sedikit kurangi porsi sambal.

“Mau naikin harga menu gak mungkin. Bisa kabur pelanggan,” ujar Tejo.(yud)




Harga Sembako di Lebak Stabil Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak terus memantau perkembangan harga sembako dan bahan pangan lain, terutama menjelang libur Natal dan Tahun baru yang diprediksi mengalami peningkatan permintaan.

Kabid Perdagangan Disperindag Lebak Agus Reza, menyebut, menjelang Natal dan Tahun Baru, khusus harga sembako di pasar tradisional Rangkasbitung masih terpantau stabil.

“Hari ini kami pantau, harga untuk komoditas sembako aman ya, stabil untuk harganya. Sampai akhir tahun ketersediannya juga aman,” kata Reza kepada Kabar6.com, Senin (21/12/2020).

Di luar sembako, memang terjadi kenaikan harga untuk sejumlah komoditas tertentu. Salah satunya cabai yang mengalami kenaikan.

“Harga cabai memang naik, tetapi masih di bawah 10 persen. Jadi yang naik di luar komoditas sembako ya,” ucap Reza.

Diperkirakan, fluktuasi harga pangan akan mulai terasa beberapa hari menjelang akhir tahun. Untuk mengantisipasinya, Disperindag akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog.

**Baca juga: 10.000 Pohon Ditanam di Hutan Kasepuhan, Wabup Lebak Ingatkan soal Jaga Kelestarian Alam

“Bersinergi dengan instansi, kalau memang sampai perlu dilakukan operasi pasar (OP). Seperti misalnya saat terjadi kenaikan harga bawang putih,” katanya.(Nda)




Konsumen Saat Pandemi Lebih Pilih Kualitas Ketimbang Harga Murah

Kabar6-Sebuah survei mengungkapkan, kebiasaan berbelanja masyarakat telah berubah secara signifikan sejak pandemi COVID-19. Survei tersebut dilakukan oleh sebuah perusahaan teknologi dan teknik global yang menyediakan solusi inovatif.

Survei mengumpulkan tanggapan dari 604 pria dan wanita dewasa berusia 20-60 tahun di Indonesia, Australia, Tiongkok, India, Filipina, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand dan Uni Emirat Arab.

Hasilnya, melansir Femina, dibandingkan sebelum pandemi terjadi maka konsumen masa kini lebih mementingkan kualitas bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi, lingkungan belanja yang higienis, serta kualitas alat pendingin, ketimbang harga yang lebih ekonomis.

Selain itu, sebanyak 72 persen responden berencana untuk kembali berbelanja di pasar tradisional, supermarket, hypermarket, setelah pembatasan sosial COVID-19 dihapus, dengan tetap mengharapkan kualitas dan kesegaran makanan yang terjamin.

Mayoritas responden percaya bahwa supermarket (82 persen) dan pasar tradisional (71 persen) telah meningkatkan metode dan standar mereka dalam memastikan keamanan dan kualitas pangan.

Namun mayoritas responden di India dan Tiongkok mengatakan bahwa mereka akan terus membeli bahan makanan segar secara daring atau melalui aplikasi selular. Termasuk di Indonesia, sekira 60 persen responden memilih untuk berbelanja bahan makanan segar secara daring.

Survei ini juga menunjukkan perubahan preferensi tempat bagi masyarakat dalam mengonsumsi makanan di masa pandemi COVID-19. Sekarang, lebih sedikit orang yang makan di luar rumah dibandingkan sebelumnya. ** Baca juga: Demi Kesehatan Jantung, Hindari Konsumsi 7 Makanan Ini Secara Berlebihan

Rata-rata, sebanyak 47 persen responden mengatakan mereka akan memilih untuk tetap memasak dan makan di rumah, bahkan ketika pembatasan sosial telah dilonggarkan. Mayoritas responden di Afrika Selatan (84 persen), India (77 persen), Filipina (72 persen), Australia (61 persen) dan Indonesia (60 persen) cenderung memilih untuk makan di rumah daripada di rumah makan.

Faktor kesehatan memainkan peran besar untuk konsumen memutuskan membeli atau tidak sebuah produk makanan. Konsumen masa kini berharap industri makanan mematuhi protokol keselamatan dan kesehatan (20 persen), menjaga kebersihan toko (20 persen), serta menjual makanan yang berkualitas, higienis, dan segar (15 persen).

Bagaimana dengan Anda dan keluarga?(ilj/bbs)




Harga Pertalite Turun, Warga Bogor Ikutan Antri di SPBU Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Warga Bogor yang berbatasan dengan Tangerang Selatan ikutan antri di SPBU wilayah Tangsel untuk mendapatkan promo harga Pertalite

PT Pertamina (Persero) memberikan promo khusus Pertalite dalam mendukung kesehatan lingkungan khusus di Kota Tangerang Selatan disambut baik oleh masyarakat.

Pertalite dibuat mirip seperti harga Premium, yaitu dengan harga Rp6.450 per liter yang sebelumnya seharga Rp7.650 per liter.

Salah seorang warga dari Bogor, Afi (22) mengaku senang dengan promo bensin tersebut. Menurutnya, promo itu sangat pas dengan kondisi paceklik karena Corona Virus Disease 2019 (Covid19).

“Seneng banget, saya beli 15 ribu jadi full,” ujarnya di SPBU Ciater Barat, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (14/9/2020).

Terpisah, Rizky (20) warga Kota Tangerang mengatakan, sengaja mengisi bensin di daerah Kota Tangerang Selatan karena dapat info dari temennya bahwa ada promo khusus pertalite.

“Sengaja mas, lumayan 1000 bedanya. Saya tinggal di Cikokol deket lah,” terangnya di SPBU Pondok Jagung.

**Baca juga: Warga Tangsel Bisa Lakukan Perekaman KTP-elektronil Sebelum 17 Tahun.

Dirinya berharap agar promosi ini tidak hanya berlaku di Kota Tangerang Selatan saja, melainkan di Kota nya juga.

“Ya harapannya sih di tempat saya juga (Kota Tangerang, red),” tutupnya canda.

Dalam pantauan Kabar6.com di SPBU Ciater Barat dan SPBU Pondok Jagung terlihat antrian motor yang cukup panjang sehingga para pemotor harus rela menunggu lebih lama.(eka)