1

Harga Melawan Presiden Itu Berat, Waspadalah ! (Part 1 of 2)

Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute

Kabar6-Sejak Surya Paloh menegaskan bahwa penangkapan Johnny G Plate tidak ada intervensi politik dan kekuasaan, NASDEM menjadi pembicaraan publik.

Publik menilai yang sedang dilakukan Surya Paloh sesungguhnya adalah diplomasi ala politisi Indonesia yaitu menyampaikan pesan secara tersirat dan multitafsir.

Sementara sebenarnya publik mencerna dengan mudah dimana NASDEM sedang dihukum oleh Presiden Jokowi karena berbeda pilihan soal pencalonan Capres Anies Baswedan.

Johnny Plate ditahan lebih karena faktor politik daripada faktor hukum

Meskipun SP dan NASDEM meminta semua kader menghormati proses hukum namun publik percaya dalam penahanan Orang nomor 2 di Nasdem tersebut lebih dominan bobot politik daripada bobot hukumnya.

Dalam kasus Patrice Rio Capella, eks Sekjen dan juga mantan ketua umum Partai Nasdem, SP menyikapinya tidak dengan mengumpulkan petinggi dan melakukan konferensi pers, misalnya.

Hal ini menunjukan bahwa SP dan Nasdem memberlakukan kasus Johnny G Plate ini unik dan berbeda.

Bila SP menilai kasus Johnny G Plate dan Patrice Rio Capella adalah sama yaitu persoalan murni hukum semata, maka tidak mungkin ada konferensi pers dan pemanggilan petinggi nasdem secara mendadak kemarin.

Pesan Tersirat Presiden: Harga Melawan itu Berat!

Jika seksama menilai, penahanan Johnny G Plate memiliki makna tersirat bahwa harga melawan perintah Presiden Jokowi itu berat konsekuensinya.

Bagi kalangan oposisi, mungkin pemahaman tersebut sudah difahami dengan baik. Demokrat dan AHY misalkan, dengan status oposisi, status PD terus diganggu terakhir sampai ke tahapan MA digugat oleh Moeldoko, Kepala KSP-nya Presiden Jokowi.

**Baca Juga: Penahanan Menteri Kominfo, Dosen Hukum: Kejagung Berani dan Tegas

Begitu juga dengan PKS, status oposisi, membuat dimana kader-kader vokalnya digrass-root sering dipidana melalui UU ITE.

Namun, bagi NASDEM, partai yang menyusung Presiden Jokowi sejak periode pertama 2014 adalah pengalaman baru.

Sejak Pilpres 2014 dan 2019, SP bersama jaringan partai NASDEM, jaringan pengusaha dan jaringan medianya sangat aktif memenangkan Jokowi. SP dan Nasdem juga memberikan 3 sd 4 kader terbaiknya untuk membantu Presiden menjalankan pemerintahan.

Namun sejak NASDEM mengusung Anies Baswedan tahun 2023, SP mengalami banyak persoalan.

Selain Johnny G Plate ditahan, Menteri Nasdem yang lain yaitu Yasin Limpo Menteri Pertanian dikritik Presiden karena sering memberikan data tidak akurat, pemerintah kedodoran dan sering terganggu mengambil keputusan ketahanan pangan karena tidak akuratnya data pertanian nasional, Ujar Presiden Jokowi pada Senin 15/5 di istana negara pada peluncuran sensus pertanian.

Padahal sebelum Nasdem mengusung Anies Baswedan, Menteri-menteri Nasdem sejak periode pertama Jokowi sampai saat ini dinilai presiden berkinerja baik, bahkan Siti Nurbaya Bakar, Menteri asal Nasdem diperpanjang 2 periode memimpin Kementerian Lingkungan Hidup sejak 2014-2024. (Red)

Bersambung ….




Tanda Resesi Global Muncul: Harga Minyak Turun, Suku Bunga Naik

oleh: Achmad Nur Hidayat Ekonom dan Pakar kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Kabar6-Para pelaku ekonomi global gelisah disebabkan tanda-tanda resesi dan pelemahan ekonomi muncul ke permukaan.

Hal ini disebabkan karena keputusan Federal Reserve AS (The Fed) pada rabu kemarin 3/5 menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin.

Kenaikan tersebut adalah yang ke-10 kali dalam kurun waktu kurang dari satu tahun terakhir sehingga suku acuan Fed menjadi level 5%-5,25% yang tertinggi sejak Agustus 2007.

Kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS tersebut dituduh menyebabkan ketidakpastian ekonomi tinggi sehingga harga minyak dunia turun 4 persen pada perdagangan terakhir.

Harga Brent turun 4% atau US$ 2,99 yaitu menjadi US$72,33 per barel dan termasuk harga terendah sejak Desember 2021.

Setelah Fed menaikan suku bunga, biasa seluruh bank central baik Bank Sentral Eropa, Jepang, Australia dan Bank Indonesia pun akan menyusul menaikan suku bunganya.

Disinilah letak masalahnya. Saat ekonomi diwarnai dengan kenaikan suku bunga bank sentral maka situasi ekonomi menjadi berbiaya tinggi dan memberatkan sektor riil dan pelaku usaha.

Paska Covid19, pelaku usaha sebenarnya belum pulih dan membutuhkan relaksasi dalam pembiayaan aktivitas usaha.

Disaat situasi menjadi buruk bagi pembiayaan usaha, maka pelaku usaha tidak punya kemampuan ekspansi apalagi menambah tenaga kerja.

Situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan. Bila sektor pembiayaan menjadi langka maka pelaku usaha kecil dan menengah tidak akan mampu bertahan dan akhirnya mereka akan menuju kebangkrutan.

Resesi yang berkepanjangan seperti ini tidak akan menguntungkan untuk eksistensi institusi ekonomi.

Apa yang dapat dilakukan Indonesia untuk meminimalisir dampak resesi ekonomi.

**Baca Juga: Praktisi Hukum Desak Kapolri Usut Kasus Oli Palsu Usai Digerebek Kemendag

Indonesia harus segera mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi terjadinya resesi diantaranya melalui:

Pertama, Menempatkan prioritas belanja fiskal untuk daya tahan ekonomi bukan untuk ekspansi infrastruktur seperti dalam 8 tahun terakhir.

Kedua, Melakukan realokasi anggaran belanja APBN dan APBD untuk memperbesar ruang fiskal agar APBN dan APBD dapat digunakan untuk memberikan dukungan bansos kepada kelompok rentan dan financing kepada pelaku usaha.

Ketiga, Bank Indonesia perlu memperlambat kenaikan suku bunga acuan domestiknya. Meski langkah tersebut dapat melemahkan nilai tukar dan menggerus cadangan devisa namun dengan mengintensifkan pengumpulan DHE (Devisa Hasil Ekspor) dari penjualan ekspor Kelapa Sawit dan Batubara, masalah tersebut tidak menjadi persoalan besar.

Perlambatan kenaikan suku bunga acuan domestik juga dapat menyebabkan inflasi, untuk menghindari hal tersebut, Bank Indonesia perlu lebih kreatif menekan inflasi bukan melalui kanal moneter melainkan kanal policy mix koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Keempat, Indonesia perlu membangun kerja sama lebih intens dengan kawasan terdekat terutama dengan kawasan ASEAN dan Asia Selatan dalam tema bagaimana bersama meminimalkan dampak negatif dari resesi dan inflasi. Kerjasama regional akan lebih feasibel karena jarak yang lebih dekat daripada lintas kontinental yang kelihatannya lebih memanas akan di waktu dekat.

Kelima, Indonesia perlu membangun diversifikasi ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu seperti sektor energi fosil dan impor sektor pertanian dan ketergantungan sektor keuangan pada perbankan domestik.

Keenam, pemerintah perlu melakukan perubahan struktural dari mengandalkan pajak dalam penerimaan negara menuju kolaborasi ekonomi tanpa menaikan pajak tinggi. Perubahan struktural lain yang dapat dilakukan berupa efisiensi terhadap pengeluaran negara yang boros seperti belanja infrasturktur IKN, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dan menekan pengeluaran biaya kesehatan nasional (BPJS) yang tidak berkelanjutan.

Singkatnya, seluruh kebijakan antisipasi resesi difokuskan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan pelaku usaha, meningkatkan daya saing dan produktivitas ekonomi untuk memperkuat pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat ekonomi domestik dalam menghadapi resesi ekonomi global.(Red)




Hati-hati Calo Tiket Beraksi di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Waspada penjualan tiket penyeberangan yang dijual oleh calo di lintasan Pelabuhan Merak-Bakauheni selama libur Lebaran Idul Fitri 2023. Karena harganya akan lebih mahal dan dikhawatirkan tidak menggunakan identitas penumpang.

“Praktek-praktek percaloan itu sebetulnya dimana-mana akan ada,  apalagi  saat peak season,” ujar Suharto, GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Jumat (21/04/2023).

Ada beberapa peristiwa diluar pelabuhan, masyarakat terpaksa membeli tiket di pinggir jalan atau menggunakan jasa calo, karena kesulitan maupun kehabisan tiket penyeberangan selama arus mudik Lebaran Idul Fitri 2023.

Suharto menyarankan masyarakat tidak membeli tiket dari calo, karena bakal dikenakan harga mahal.

“Lalau kehabisan tiket memang berdasarkan data dari reservasi kami itu memang sudah kuotanya habis. Apabila kemudian di pelabuhan ternyata ada tiket, itu adalah kemungkinan perbuatan tadi yang dikatakan calo tadi,” jelasnya.

**Baca Juga: Kemenhub Utamakan Pemudik Sepeda Motor, Sopir Truk Demo Tuntut Keadilan

Pedagang tiket dadakan dan ada yang menyebutnya calo, biasa terjadi saat arus puncak libur panjang, seperti Idul Fitri, Idul Adha hingga Natal dan tahun baru.

PT ASDP Indonesia Ferry tidak memiliki rekanan resmi untuk menjual tiket, namun untuk pembayarannya, masyarakat bisa menggunakan BNI, BRI atau waralaba lainnya. Sehingga tidak terkena harga yang mahal dan memberatkan.

Sehingga perusahaan BUMN itu tetap meminta masyarakat membeli tiket secara resmi di aplikasi Ferizy dan mengisi biodatanya secara mandiri.

“Jadi ASDP tidak secara langsung bekerja sama dengan agen-agen yang ada disekitaran pelabuhan dan calo,” terangnya.(Dhi)




Bazar Ramadan Serentak di Tangsel, Warga: Harganya Lebih Murah

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) serentak gelar bazar Ramadan di tujuh wilayah kecamatan. Momentum berharga itu mendapat respon antusias dari warga sekitar.

“Harganya lebih murah,” kata Apipah, salah satu warga kepada kabar6.com ditemui di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (13/4/2023).

Warga yang bermukim di Cilenggang VI itu belanja bahan pangan untuk persiapan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Apipah menyatakan, bazaar Ramadan ini sangat membantu warga kala harga kebutuhan bahan pangan terus naik.

“Kalo bisa sering-sering ada bazaar murah kayak gini. Kita yang ekonomi pas-pasan jadi kebantu,” ujarnya sumringah.

Kaum ibu di Cilenggang, Kecamatan Serpong, antri sembako harga murah saat Bazaar Ramadan.(yud)

Di lokasi terpisah, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyatakan bahwa bazar Ramadan ini untuk menekan inflasi. Pemerintah daerah gandeng dunia usaha untuk memberikan kemudahan warga sekitar belanja bahan pangan dengan harga murah.

“Alhamdulillah ini ramai sekali, semoga warga terbantu untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran. Pelaksanaan bazar ramadan di tujuh kecamatan adalah bentuk hadirnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam rangka mengendalikan inflasi daerah, menstabilkan harga sembilan bahan pokok, dan memajukan UMKM yang ada di Tangerang Selatan,” terang Benyamin Davnie di lapangan kantor Kecamatan Pamulang.

**Baca Juga: Safari Ramadan di Tangsel, Benyamin Davnie: Yuk Lebih Khusyu Lagi

Ia menerangkan bahwa harga bahan kebutuhan pokok yang dijual di bazar Ramadan jauh di bawah harga pasar. Umumnya sekitar 20 hingga 30 persen lebih murah sehingga sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan jelang Lebaran.

Sementara itu, Anis, salah satu pedagang, mengungkapkan bahwa hasil penjualan dari barang-barang layak pakai akan didonasikan ke anak yatim. Selain itu, dari gelaran ini ada manfaat yang besar dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Harapan saya, antusiasme masyarakat semakin baik, perekonomian UMKM semakin baik, dan kita juga terbantu penjualannya semakin banyak supaya donasi kita juga bisa banyak untuk membantu anak yatim,” ujar Anis.(Adv)




H-7 Lebaran, Harga Daging Sapi di Tangsel Sekilo Rp 140 Ribu

Kabar6-Memasuki H-7 Hari Raya Idul Fitri harga daging sapi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah semakin mahal. Wali Kota Benyamin Davnie minta Bulog Divisi Regional Tangerang segera gelar operasi pasar.

“Sekarang harga daging sapi sudah Rp 140 ribu per kilogram,” ungkapnya kepada wartawan di Serpong, Jum’at (14/4/2023).

Benyamin sebutkan ada sejumlah komoditi bahan pangan harganya sudah merangkak naik. Misalnya harta telur ayam kampung.

**Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Tigaraksa Rp 160 Ribu

Namun, komoditi beras sudah relatif stabil. Harga beras per kilo Rp 13 ribu. “Harga cabe sudah turun 30 persen,” ujarnya.

Benyamin meyakini dengan adanya operasi pasar yang digelar Bulog Tangerang dapat menekan angka inflasi di Kota Tangsel.(yud)




Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Tigaraksa Rp 160 Ribu

Kabar6-Pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Tigaraksa pastikan sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023 Hijriah akan menaikkan harga jual sebesar Rp 160 ribu per kilogram. Sebab harga sudah naik di tingkat pejagalan.

“Pokoknya sampai Idul Fitri nanti kenaikan harga daging bisa tembus Rp 160 ribu,” ujar Wahyu pedagang daging sapi di pasar tradisional Tigaraksa kepada kabar6.com pada, Jumat, (14/4/2023).

Wahyu, 29 tahun, warga Kecamatan Tigaraksa itu mengatakan, pertama puasa harga daging mulai naik dari harga Rp 135 ribu menjadi Rp 140 ribu per kilogram.

“Sampai saat ini daging sapi terbilang normal. Jika menjelang hari Sabtu sampai Minggu peminat daging sapi lumayan,” ujarnya.

Setelah itu, lanjut Wahyu, harga daging sapi melonjak tinggi jelang Lebaran.

“Bukannya pedagang yang inginkan harga daging sapi naik, tapi mau gimana lagi dari tukang jagalnya sapinya sudah naik,” jelasnya.

Dede, salah satu pedagang daging ayam mengatakan, pada saat sebelum bulan puasa harga daging ayam menurun. Setalah puasa harga daging mulai melonjak naik.

**Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Tigaraksa Rp 160 Ribu

“Awal mula harga daging ayam Rp 33 ribu, sekarang harga daging ayam tembus Rp 35 sampai Rp 36 ribu,” ujarnya.

Menurut Dede, kenaikan harga daging ayam melonjak naik lantaran peminat ayam banyak. Sehingga menimbulkan kenaikan harga.

“Dua hari sebelum lebaran nanti harga ayam akan Melonjak naik tembus dengan harga 40 ribu,” pungkasnya. (Rez)




Harga Sembako Jelang Lebaran Dipantau Bupati Zaki

Kabar6-Bersama perwakilan Unsur Forkopimda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memantau  langsung harga dan stok kebutuhan pokok di pasar tradisional dan pasar modern, Selasa (11/4/2023).

Bupati Zaki bersama rombongan mengunjungi Pasar Tradisional Tigaraksa dan dilanjutkan ke Pasar Modern di Kawasan Mall Citra Raya Panongan.

Di sela-sela kunjungan tersebut Bupati Zaki mengatakan menjelang lebaran Pemkab Tangerang beserta seluruh jajaran terkait melakukan pengecekan dan pemantauan tersebut dalam rangka mengetahui sejauh dampak ketersediaan dan kenaikan harga sembako terhadap inflasi daerah.

“Pengecekan terhadap 9 bahan pokok paling utama di Pasar Tigaraksa, dimana harga terutama beras dan juga gula relatif aman dan stok juga aman, daging dan telur aman,” jelas Bupati Zaki.

Bupati mengatakan, dari pantauan di lapangan, terdapat kenaikan pada beberapa komoditi namun tidak signifikan dan stoknya mencukupi.

“Cabai rawit merah yang tadinya 60-70 ribu, hari ini sudah turun manjadi 40 bahkan ada 25 ribu untuk cabai keriting perkilonya. Ini sesuatu yang luar biasa, kemudian stok aman,” kata Bupati Zaki.

Perumdam TKR Raih Top BUMD Bintang 5, Zaki Sabet Top Pembina BUMD

Lanjutnya, semua kebutuhan pangan masyarakat untuk menyambut hari raya Lebaran tetap terjamin, baik dengan harganya yang terjangkau maupun stoknya yang aman dan mencukupi.

“Mudah mudahan masyarakat jelang Idul Fitri, semua bisa membeli dan tidak ada lonjakan harga yang membuat inflasi tidak terkendali,” tuturnya

Bupati menambahkan bahan pokok seperti daging sapi, ayam dan ikan kualitas masih fresh dan bagus. Dan untuk beras, kualitasnya juga bagus, tidak kalah kualitasnya dengan dengan beras impor dan harganya relatif murah 9000 sampai 9500 kualitas lokal, kemudian untuk gula, terigu, minyak goreng terpantau kualitasnya juga baik semua.

Turut hadir dalam kegiatan pemantauan tersebut antara lain Kapolresta Tangerang, Dandim 0510 Tigaraksa, serta dari TPID Kabupaten Tangerang, kepala OPD, Camat Tigaraksa dan Camat Panongan. (Red)




Permintaan Tinggi, Harga Daging Kerbau di Lebak Tembus Rp160 Ribu per Kg

Kabar6-Mendekati puasa, beberapa komoditas pangan salah satunya daging kerbau dan sapi mengalami kenaikan. Kenaikan harga pada komoditas ini berkisar Rp20 ribu per kilogramnya (Kg).

Pekan lalu, pedagang di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, masih menjual daging kerbau seharga Rp140 ribu per Kg dan daging sapi Rp130 ribu per Kg.

“Sekarang harganya naik, harga daging kerbau Rp160 ribu per Kg dan harga daging sapi Rp150 ribu per Kg,” tutur Saepul salah seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, Rabu (22/3/2023).

Naiknya harga daging sapi dan kerbau, kata Saepul, memang biasa terjadi jika menjelang bulan puasa. Hal tersebut dikarenakan tingginya permintaan kebutuhan daging.

“Permintaan dari konsumennya memang lagi tinggi, makanya pasti harganya naik. Tapi stoknya masih aman, masih banyak kok,” ucap Saepul.

Kenaikan pada harga daging diharapkan tidak lama sehingga harganya bisa kembali normal.

**Baca Juga: Catat, Ini 12 Daerah Tujuan Mudik Bareng Gratis dari Pemkab Tangerang

“Iya standar aja jangan tinggi-tinggi naiknya kasihan juga pembeli,” harapnya.

Sulastri salah seorang pengunjung pasar mengaku kaget dengan kenaikan harga daging sapi dan kerbau.

“Kaget ya harganya sampai segitu mudah-mudahan harganya bisa cepat turun. Tadi saya cuma beli tetelan aja,” katanya.(Nda)




Jelang Ramadan, Harga Cabai Merah di Cisoka Rp 75 Ribu

Kabar6- Harga komoditi bahan pokok di Kabupaten Tangerang menjelang bulan suci Ramadan melonjak naik. Seperti cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih di pasar tradisional Cisoka.

“Harga cabai setan menjelang bulan puasa makin naik, bawang merah, bawang putih,” ujar Akbar pedagang sayur mayur kepada kabar6.com di Cisoka Tangerang, Selasa (21/3/2023)

Ia mengatakan, semula harga cabai merah Rp 45 ribu kini melonjak Rp 75 ribu rupiah per kilogram, bawang merah harga normal Rp 20 ribu kini Rp 35 ribu per kilogram, bawang putih dari Rp 20 ribu sekarang Rp 26 ribu per kilogram.

Akbar pengusaha muda menerankan, menjelang bulan suci Ramadan masyarakat lebih mengincar bumbu dapur racik. Sehingga banyak juga masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga bumbu racik.

“Bumbu dapur naik ini akibat permintaan konsumen yang banyak sehingga menimbulkan keresahan masyarakat kabupaten Tangerang,” jelasnya.

**Baca Juga: Chiko Pria Tampan Usai Kencani 20 Wanita Cantik Kuras ATM

Terpisah, Neng, salah satu warga yang mengeluhkan adanya kenaikan harga bahan pokok mengatakan, dirinya berharap agar pemerintah Kabupaten Tangerang segera mengambil langkah untuk mengatasi harga bahan pokok agar tidak menyengsarakan rakyat kecil.

“Semoga adanya kenaikan ini pemerinatah segara mengambil langkah yang bijak bagi rakyat,” singkatnya.

Diketahui, menurut data informasi pekerkembangan harga komoditi pada Selasa, (21/3/2023). Harga daging 110 ribu kini harganya 130 ribu, ayam negri 30 ribu kini harganya 45 ribu, ayam kampung 60 ribu kini harganya 70 ribu. (Rez)




Ramaikan Bazar Penanggulangan Inflasi Serpong Utara, IKPP Tangerang Jual Kunci Mas di Bawah Harga Pasar

Kabar6.com

Kabar6-PT Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk (IKPP) Tangerang ikut meramaikan Bazar Serpong Utara 2022′ dalam rangka penanggulangan inflasi, dengan menjual harga minyak goreng (migor) di bawah harga pasaran.

Hubungan Masyarakat (Humas) PT Indah Kiat Achmad Junaidi mengatakan, pihaknya ikut kegiatan ini dalam rangka pengendalian inflasi.

Maka dari itu, Junaidi menerangkan, pihaknya menjual minyak goreng dengan isi 900 mililiter di bawah harga pasaran yaitu Rp14 ribu per pouch nya, sedangkan harga normal masih di harga Rp18 ribu hingga Rp19 ribu.

“Kami disini berpartisipasi dalam penjualan minyak goreng yang di Serpong Utara ini kami menjual 1000 pouch minyak goreng murah kemudian di kecamatan-kecamatan lain juga kami ikut dalam kegiatan Bazar ini,” ujarnya di halaman Kecamatan Serpong Utara, Selasa (6/12/2022).

Pria yang akrab disapa Bang Jun berharap, dengan adanya bazar pengendalian inflasi ini dapat membantu warga, khususnya warga di Kecamatan Serpong Utara.

“Semoga ini dapat membantu warga, khususnya warga Serpong Utara,” ungkapnya.

Kegiatan bazar dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Bambang Nurtjahyo dan mengucapakan terima kasih atas kepedulian perusahaan terhadap masyarakat terutama PT. Indah kiat. “Terima kasih Pak Junaidi atas partisipasinya,”

**Baca juga: Pemkot Tangsel Dorong Sektor Ekonomi Kreatif Jadi Andalan

Sementara itu, Camat Serpong Utara, Sutang Suprianto menjelaskan, para pihak swasta sangat antusias dalam kegiatan bazzar di Serpong Utara di tahun ini.

“Pihak swasta sangat antusias untuk bersama-sama menyemarakkan kegiatan bazzar pengendalian inflasi Serpong Utara , dan mereka membuka gerai disini untuk mempromosikan produknya, terutama PT. Indah Kiat Tangerang yang selalu bersinergi dengan Pemerintah dalam membantu Masyarakat,” tutupnya.(eka)