1

Guru Matematika di Singapura Masuk Penjara Gara-gara Tinju Muridnya yang Salah Jawab Soal

Kabar6-Teo Thuan Hoe (57), pria asal Singapura yang berprofesi sebagai guru kursus matematika, harus meringkuk di penjara selama empat hari setelah meninju seorang murid perempuan kelas dua sekolah dasar berusia delapan tahun.

Rupanya, murid perempuan yang tak disebutkan namanya itu salah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Hoe. Melansir channelnewsasia, pengadilan distrik hanya memberikan Hoe hukuman penjara selama empat hari sebab pria tersebut mengaku bersalah di depan pengadilan pada 17 Oktober tahun lalu, atas tuduhan menyebabkan luka kepada muridnya.

Wakil Jaksa Penuntut Umum, Ernest Goh, menjelaskan bahwa Hoe diminta oleh ayah korban untuk mengajar matematika secara privat kepada anaknya sejak Januari tahun lalu. Ayah korban sendiri mendapatkan nama Hoe dari sebuah situs web. ** Baca juga: Pesawat Tujuan Doha Terpaksa Mendarat Darurat Setelah Ada Benda Misterius Bergantung di Sayap

Namun selama mengajar, Hoe telah melukai muridnya sebanyak dua kali. Goh mengungkapkan, insiden pemukulan pertama dilakukan Hoe pada 18 Maret 2022. Saat itu, Hoe sedang berada dalam ruangan berdua dengan muridnya. Saat salah memberi jawaban, awalnya Hoe memarahi murid itu. Saat memarahi, Hoe menjentikkan lengan kiri si murid, dan meninju lengan kirinya sebanyak dua kali.

Bahkan, Hoe memegang kepala muridnya dan mendorong ke arah meja. Semua aksi yang dilakukan Hoe membuat anak perempuan itu menangis kesakitan. Meski berada di ruangan tertutup, ternyata semua kekerasan yang dilakukan Hoe terekam kamera pengawas.

Anak perempuan itu segera memberitahu ayahnya bahwa Hoe memukul dirinya karena salah memberi jawaban. “Dia juga mengeluh lengannya sakit. Meskipun ayah korban mengira dia hanya sedang dramatis, dia memutuskan untuk mengamati pelajaran berikutnya dengan terdakwa melalui kamera CCTV,” jelas Goh.

Kemudian pada 22 Maret 2022 lalu, aksi kekerasan yang sama dilakukan lagi oleh Hoe. Saat itu ayah korban berada dalam rumah dan mendengar Hoe meninggikan suara terhadap anaknya. Ayah korban segera menghampiri Hoe setelah melihat semua kekerasan yang dilakukan pria itu melalui kamera pengawas. Hoe pun segera diusir dari rumah itu.

Keesokan harinya, ayah korban segera melapor polisi, dan dalam persidangan Hoe terbukti bersalah. Pengadilan menyatakan, kondisi korban yang baru berusia delapan tahun sangat rentan dengan pukulan Hoe. Pengadilan menyatakan, Hoe jauh lebih besar dan kuat dibanding korban.Akibat perbuatannya, Hoe diancam denda sebesar sekira Rp55,2 juta.

Hoe yang merasa menyesal lantas meminta agar dirinya tidak dijebloskan ke penjara. Namun pihak pengadilan telah memutuskan hukuman penjara selama empat hari.

Dalam pembelaannya, Hoe menjelaskan bahwa murid perempuan itulambat. Dia pun hanya ingin membantu orangtua si murid untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi anak mereka.

“Ditambah ibunya adalah seorang guru bahasa Inggris. Dalam hati, saya berpikir bagaimana bisa seorang ibu membiarkan putrinya dalam keadaan ini. Standarnya mungkin standar taman kanak-kanak dan saya ingin membantunya,” tutur Hoe.

Usai kejadian ini, Hoe menyatakan hanya ingin melanjutkan masa pensiunnya.(ilj/bbs)




Gila! Ibu Guru di India Nekat Operasi Ganti Kelamin Demi Nikahi Seorang Murid Perempuan

Kabar6-Meera (29), seorang wanita yang berprofesi sebagai guru pendidikan jasmani di Bharatpur, Rajasthan, India, telah menjalani operasi ganti kelamin untuk menikahi Kalpana Fouzdar, gadis yang pernah menjadi muridnya.

“Semuanya adil dalam cinta dan itulah mengapa saya mengubah jenis kelamin saya,” kata Meera, yang kini berganti nama menjadi Aarav Kuntal.

Meera bertemu Fouzdar saat pelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Melansir Hindustantimes, Fouzdar merupakan pemain kabaddi di tingkat negara bagian, dan dilaporkan akan melakukan perjalanan ke Dubai untuk turnamen kabaddi internasional pada Januari tahun depan. Meera mengatakan, dia jatuh cinta kepada Fouzdar selama interaksi mereka di taman bermain sekolah, tetapi dia selalu ingin menjadi laki-laki.

“Saya lahir perempuan tapi saya selalu berpikir saya laki-laki. Saya selalu ingin menjalani operasi untuk mengubah jenis kelamin saya. Saya menjalani operasi pertama saya pada Desember 2019,” kata Meera. ** Baca juga: ‘Pangeran Berlian’ Asal Israel Cari Mangsa Lewat Tinder untuk Belikan Para Kekasihnya Sejumlah Barang Mewah

Fouzdar sendiri mengungkapkan bahwa dia telah lama mencintai Meera, dan akan menikahinya meskipun gurunya itu tidak menjalani operasi. “Saya mencintainya sejak awal. Bahkan jika dia tidak melakukan operasi ini, saya akan menikahinya. Saya pergi bersamanya untuk operasi,” ujar Fouzdar.

Pernikahan mereka, meskipun tidak konvensional dan masih jarang di India, telah diterima oleh orangtua masing-masing.(ilj/bbs)




Kuota P3K 2022 di Pemkot Tangsel, 1307 Tenaga Kesehatan dan 1235 Guru

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah pusat tahun ini memberikan kuota sebanyak 2542 orang tenaga Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Jumlah tersebut khusus untuk dua bidang pelayanan.

“Seluruh pemerintah daerah yang mendapatkan kuota PPPK harus mengumumkan,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Tangsel, Fuad kepada kabar6.com, Senin (7/11/2022).

Adapun dari total kuota 2542 orang P3K di Kota Tangsel, sebanyak 1307 khusus untuk tenaga kesehatan. Sedangkan 1235 orang bagi tenaga guru.

Kuota di atas berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi Nomor 831/2022 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Sipil Negara di Lingkup Pemkot Tangsel Tahun Anggaran 2022.

**Baca juga:Lakukan PAW, DPRD Tangsel Lantik Dermawan Lase Gantikan Fadjar OS

“Itu sesuai ketentuan tentang jenis kuota yang dibuka dari kementerian,” jelas Fuad. Ia pastikan bidang kerja lainnya masih menunggu aturan dari pemerintah pusat.

Bagi calon pegawai P3K di lingkup Pemkot Tangsel informasi lengkap di atas dapat diakses dari situs resmi bkpsdm.tangerangselatankota.go.id.(yud)




Warga Desa di India Mengamuk dan Oleskan Tinta Hitam ke Wajah Guru yang Perlihatkan Video Porno ke Para Siswi

Kabar6-Amarah warga desa di Distrik Singhbhum Barat, Jharkhand, India, tak dapat dibendung lagi. Tanpa ampun, mereka mengarak seorang guru sekolah menengah, setelah sebelum mengoleskan tinta hitam ke wajah pria tadi.

Tak hanya itu, warga juga mengalungkan sepatu ke leher guru tersebut. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Rupanya, melansir Indianexpress, kemarahan warga dipicu lantaran guru pria yang tak disebutkan namanya itu memperlihatkan video porno kepada para siswi di dalam kelas. Emosi warga semakin memuncak setelah guru itu tidak diproses hukum oleh polisi yang mengamankannya.

Diketahui, sehari sebelumnya enam siswi sekolah menengah di blok Noamundi memberitahu orangtua mereka bahwa guru tersebut menunjukkan video asusila dan menyentuh mereka secara tidak pantas. ** Baca juga: Di Shenzen, Lahir Bayi dengan Empat Tangan dan Empat Kaki

Dari pengakuan enam siswi itu, warga desa lantas menyerang si guru. Petugas polisi melihat peristiwa itu kemudian bergegas mengamankan si guru ke sebuah pos. Para warga desa pun menggelar dharna, menuntut agar guru itu segera dikirim ke penjara. Warga juga mengajukan pengaduan tertulis untuk tersangka.

Namun setelah tidak ada tindakan hukum yang diambil, warga desa lantas mengadakan pertemuan dan memutuskan untuk menghukum guru tersebut. Selanjutnya, massa wanita dalam jumlah besar menangkap si guru. Mereka mengoleskan tinta hitam ke wajah pria itu serta memberinya kalung sepatu.

Saat warga membawa pelaku menuju stasiun kereta api terdekat setelah mengaraknya di daerah Badajamda, polisi lagi-lagi datang dan menyelamatkannya.

Menurut petugas polisi, massa kemudian menggelar dharna di luar pos polisi menuntut agar guru itu dijebloskan ke penjara. Inspektur polisi setempat, Virendra Ekka, mencoba menenangkan para wanita yang marah, yang menggelar demonstrasi selama beberapa jam.

Petugas dari kantor polisi Badajamda, Basudev Toppo, mengatakan bahwa masalah itu sedang diselidiki.(ilj/bbs)




Salah Mengeja, Guru di India Diduga Bunuh Murid dari Kasta Dalit

Kabar6-Pihak berwajib di India tengah memburu seorang guru yang dituduh memukul seoranmg murid, Nikhil Dohre (15), dari kasta Dalit hingga tewas hanya gara-gara salah mengeja.

Dalam insiden yang memicu protes di India ini, melansir cbsnews, guru yang tak disebutkan namanya tadi memukul Dohre memakai tongkat, dan menendang remaja malang itu hingga pingsan lantaran salah mengeja kata ‘sosial’ saat ujian. Dohre tewas akibat luka yang dialaminya di rumah sakit negara bagian Uttar Pradesh.

Sementara pelaku kabur dari daerah tersebut. “Dia dalam pelarian, tapi kami akan menangkapnya secepatnya,” kata Mahendra Pratap Singh, anggota polisi.

Diketahui, dalam hierarki sistem kasta India, komunitas Dalit berada di tempat terbawah, dan telah menjadi target diskriminasi selama berabad-abad.

Dalam demo yang berlangsung di TKP distrik Auraiya, para pengunjuk rasa menuntut guru tersebut segera ditangkap sebelum jasad Dohre dikremasi. ** Baca juga: Serigala Arktik Hasil Kloning Dipamerkan ke Publik Tiongkok

“Keluarga mengatakan bocah laki-laki itu dipukul gurunya beberapa minggu yang lalu karena salah eja. Sekarang keluarganya menyebut ini kejahatan berbasis kebencian terhadap kasta,” ungkap Pavni Mittal, wartawan Al Jazeera.

Ratusan orang turun ke jalan-jalan dan membakar satu unit kendaraann polisi. Singh menjelaskan, belasan pengunjuk rasa ditangkap.(ilj/bbs)




PWI Gandeng UMN hingga Guru dan Kepala Sekolah soal Literasi Media

Kabar6.com

Kabar6-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang gelar Literasi Media untuk guru dan Kepala Sekolah SLTA di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 100 orang guru dan kepala sekolah negeri hingga swasta mengikuti literasi itu.

Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudin dalam pembukaan mengatakan tugas fungsi wartawan yakni menyampaikan informasi kepada publik. Sangki menerangkan kepada para guru dan kepala sekolah, tugas dan fungsi wartawan yakni sebagai edukasi, hiburan, kontrol sosial dan juga terdapat fungsi ekonomi. Dalam menyampaikan informasi tersebut haruslah berimbang.

“Dalam kontrol sosial ini kita bisa mengontrol kerja bapak ibu jika ada hal-hal yang perlu kami tanyakan,” ujar Sangki di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Kabupaten Tangerang, Selasa (13/9/2022.

Sangki juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada UMN yang telah memfasilitasi kegiatan literasi media.

Direktur LPPM UMN, Winarno mengatakan dalam industri media saat ini telah bergeser. Dari media lama beralih ke media baru. Misalnya media lama yakni media cetak berupa koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Lalu pada elektronik yakni radio dan televisi.

Namun, saat ini new media atau media baru internet sudah berada dalam genggaman masyarakat. “Sekarang media baru ada di genggaman bapak ibu semua. Sudah mengcover media lama menjadi satu di gadget,” katanya.

“Dari sinilah kita memandang perlu penyegaran dalam new media dan itu kita abadikan sebagai tower bernama new media tower,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Muhammad Bayuni mengapresiasi kepada PWI Kabupaten Tangerang terkait literasi media untuk guru dan kepala sekolah.

“Saya menyambut baik kepada PWI Kabupaten Tangerang yang melakukan literasi media untuk memberikan pencerahan dan juga edukasi kepada guru, bagaimana menyikapi ketika ada permasalahan terhadap media,” katanya.

Bayuni mengungkapkan misalnya pada saat datang anggota atau perwakilan dari wartawan ke sekolah yang selama ini kadang sekolah suka merasa risih dan juga kekhawatiran.

**Baca juga: Uang Pungli di Pasar Curug Tangerang Sebulan Disebut Ratusan Juta

Ia juga berharap betul bisa menyelesaikan permasalahan yang ada terlebih berhadapan media.

“Ini diikuti SMA dan SMK serta SKH ya, harapan ke depan bisa mendapatkan pencerahan dan juga informasi yang baru untuk kegiatan-kegiatan seperti ini. Total yang diikuti 100 guru dan kepala sekolah swasta dan negeri,” tandasnya. (Rez)




Diikat pada Pohon, Sekelompok Siswa India Pukuli Guru Matematika Gara-gara Diberi Nilai Jelek

Kabar6-Hanya karena mendapat nilai jelek dalam ujian, puluhan siswa Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal di Dumka, negara bagian Jharkhand, India, mengikat seorang guru matematika dan seorang pegawai sekolah ke sebuah pohon dan memukuli mereka.

Foto dan video yang beredar di media sosial, melansir Businesstoday, menunjukkan tiga pria diikat ke pohon dengan tali merah dan puluhan siswa laki-laki berkeliaran di sekitar mereka dengan membawa tongkat kayu tebal. Video kejadian tersebut dengan cepat menjadi viral. Meskipun pemukulan itu sendiri tidak tertangkap kamera, penyelidikan polisi menemukan bahwa para korban memang diserang secara fisik oleh para siswa yang marah.

Salah satu dari mereka benar-benar memberikan pernyataan dengan perban di kepalanya, menunjukkan bahwa dia telah dihajar dengan tongkat pemukul.

Reaksi kekerasan para siswa diduga dipicu oleh sejumlah nilai sangat buruk yang diterima beberapa dari mereka pada ujian matematika kelas 9 mereka. Menurut laporan, 11 siswa di kelas menerima nilai DD, yang setara dengan gagal, hingga memicu kemarahan seluruh siswa.

Mereka menganggap guru matematika, Suman Kumar, dan petugas yang mengunggah nilai ke situs web sekolah, Soneram Chaure, bertanggung jawab dan menuntut balas dendam.

“Mahasiswa memanggil kami dengan dalih mengadakan pertemuan karens nilai mereka kurang,” kata Kumar. “Itu terjadi karena nilai praktik mereka tidak dimasukkan dalam hasil. Itu harus dilakukan oleh kepala sekolah. Jadi kami tidak bisa mengambil langkah apa pun dalam hal ini.”

Namun, para siswa yang marah tidak mau mendengarkan penjelasan para korban, dan dilaporkan terus mengikat mereka ke pohon dan memukuli memakai tongkat.

Menurut penyelidikan polisi yang sedang berlangsung, mayoritas dari 200 siswa di Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal terlibat dalam insiden tersebut.(ilj/bbs)




Peringati HUT ke-77 RI, Pemkot Tangsel Berikan Piagam Penghargaan ke Guru dan Siswa Berprestasi

Kabar6.com

Kabar6-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia (RI), Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memberikan piagam penghargaan kepada guru dan siswa berprestasi di Cilenggang, Serpong Rabu 17 Agustus 2022.

Piagam tersebut diberikan kepada Epi Suhaepi seorang Guru dari SMPN 19 Kota Tangsel berhasil meraih Juara II tingkat Nasional model pembelajaran Guru PPKN.

Selanjutnya, ada Selinda Febriani seorang Guru TK Pembina 1 Kota Tangsel berhasil meraih medali emas cabang lomba: ‘Count Me If You Can’ dalam lomba ‘Teacherlympics 2021’.

Piagam penghargaan itu juga diberikan kepada Siswa berprestasi yang pertama adalah, Rafki Wicaksono siswa SD Al-Azhar 17 Bintaro meraih juara 2 tingkat Nasional pada Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2022 bidang IPA.

Selanjutnya ada Aldrich Izza Alphirizky siswa SD Global Islamic School berhasil meraih juara 3 peringkat 1 tingkat Nasional tahun 2022.

**Baca juga:Peringati HUT ke-77 RI, Veteran: Era Sekarang Harus Teruskan Perjuangan

Rafki Wicaksono peraih juara 2 pada OSN bidang IPA mengaku senang dan bangga atas prestasi yang berhasil diraihnya.

Dirinya mengatakan, salah satu faktor pemecut semangat dirinya adalah dengan berfokus untuk mendapat hasil yang terbaik.

“Rahasia dapat memenangi OSN karena adanya pembinaan dari sekolah,” ujarnya kepada Kabar6.com.(eka)




Guru di Cilegon Dapatkan Pelatihan Tilawah Membawa Al-quran

Kabar6-Guru di Kota Cilegon, Banten, diberi Al-Qur’an metode tilawah oleh Badan Koordinasi Pendidikan Al Quran dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI). Pelatihan itu berlangsung di Aula Setda Pemkot Cilegon, pada Sabtu, 30 Juli 2022.

Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamqrta turut hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, acara sangat penting, agar para pendidik dan pengajar al quran bisa memahami dan memberikan pengetahuan kepada para peserta didiknya.

“Al Quran kan rahmat bagi masyarakat, mudah-mudahan pelatihan BKPAKSI ini bagian dari dukungan untuk membangun masyarakat, membangun moral, mental dan akhlak masyarakat. Jadi Al Quran membangunkan ruh dan jiwa yang nanti ujungnya adalah membangunkan akhlak,” kata Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, Senin (01/08/2022).

**Baca Juga: Kondisi Medis Langka, Seorang Nenek Asal Tiongkok Punya Tanduk 12 Cm di Kepalanya Mirip Unicorn

Menurutnya, akhlak yang baik mampu membangun kemasyarakatan lebih luas lagi. Sehingga menurutnya, momentum tahun baru islam sangat bagus sekali untuk dijadikan kegiatan rutin pembinaan metode baca Al Quran.

“Tidak hanya sampai disini, ikuti kegiatannya dengan baik, kembangkan terus, perkuat terus, ajarkan ke masyarakat dan masifkan, sehingga anak-anak kita bisa membaca Al Quran dengan baik,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Direktur Utama BKPAKSI Ahmad Sukri mengungkapkan, metode ini menurut pengamatannya adalah memiliki posisi yang sangat strategis karena dengan metode ini peserta didik menjadi bersemangat menbacanya, kemudian dengan kemudahan mereka itu lebih cepat menguasai materi dalam artian untuk membaca Al Quran sesuai dengan kaidah yang diakui.

“Jadi pembaharuan yang telah kami lakukan tilawah ini adalah merupakan sesuatu yang menarik. Menarik bagi para ustadzah maupun disukai para peserta didiknya,” ungkapnya.

Sementara itu, Panitia Penyelenggara Diklat BKPAKSI Masitoh mengatakan, metode tilawati unuk tenaga para guru Al Quran tingkat Kota Cilegon ini adalah realisasi program kerja di bidang revisi diklat.

Pelatihan menggunakan metode tilawati ini karena merupakan khasanah keilmuan bagian dari harta yang sangat penting buat kompetensi para guru-guru Al Quran.

“Pada metode-metode yang ada yang sebelumnya memang kami sangat familiar dengan metode iqro. Namun demikian, di tahun ini kita sudah kolaborasi di berbagai metode terutama para guru. Guru-guru Al Quran yang ada di BKPAKSI dan juga mungkin guru-guru lain yang mana alhamdulillah pesertanya banyak juga dari guru-guru luar. Yang kurang lebih pesertanya ada 91 ditambah juga dari internal kita berjumlah 120 orang,” katanya.

Keunggulan medote tilawati dibandingkan dengan metode lain adalah seni, menurutnya dengan adanya seni pemateri maupun peserta akan lebih mudah menerima dan terasa bahagia, karena penuh dengan lagu-lagu yang bermakna tanpa menghilangkan kemudahan-kemudahan dalam mempelajarinya.

“Seperti di iqro 1 sampai 6 itu banyak sekali lagu-lagu yang dikemas untuk anak-anak yang hafal, kemudian tanpa terasa juga mereka membaca Al Qurannya. Dengan metode tilawati ini mudah dipelajari dan lebih fun.meskipun demikian, kita tidak lepas dengan metode iqro karena itu bagian dari BKPAKSI tapi ini dalam rangka tadi seperti pak wakil bilang, tadi untuk terus melakukan pembaharuan dan inovasi yang ada didalamnya,” pungkasnya. (Dhi)




Soal Penghapusan Honorer, Wali Kota Tangsel: Tahun Ini 1035 Guru Diangkat PPPK

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus berupaya menjadikan para tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK), menyusul adanya penghapusan tenaga honorer di tahun 2023.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengkonfirmasi pada tahun ini terdapat 1035 guru yang akan diangkat menjadi PPPK.

Pada tahun berikutnya, pihaknya juga mengajukan sebanyak 1500 tenaga medis honorer untuk diangkat menjadi PPPK.

“Guru seluruhnya sebanyak 1035 orang untuk tahun ini, tahun depan medis diusulkan 1500 orang, gak tau nanti dapatnya berapa alokasinya,” ujarnya kepada wartawan di Masjid Islamic Center, Serpong, Minggu (10/7/2022).

Lanjutnya, untuk tenaga lainnya belum mendapatkan kuota dari Kementerian Aparatur Negeri dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

“Untuk yang lain-lain belum dapat kuotanya dari KemenPANRB. Jadi untuk para guru dan para medis dulu,” tutupnya.

Diketahui, penghapusan tenaga honorer sendiri telah diatur dalam aturan bernomor B/185/M.SM.02.03/2022 yang resmi diundangkan pada 31 Mei 2022. Aturan ini menegaskan akan menghapus tenaga honorer mulai 28 November 2023.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperkirakan akan ada 8000 tenaga honorer dari 11900 honorer yang ada di Kota Tangsel yang akan diberhentikan.

**Baca juga:Jadi Syarat Perjalanan, Wali Kota Tangsel Kembali Menggalakkan Vaksin Booster

Hal itu menyusul adanya kebijakan dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk dihapuskannya tenaga honorer, pada November 2023 nanti.

Anggota Komisi I DPRD Kota Tangsel, Rizki Jonis, mengatakan, secara idealnya untuk Pemkot Tangsel dibutuhkan 10 ribu pegawai, mau itu dari PNS dan juga Pegawai Pemeirntahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Sedangkan saat ini, kita baru punya 4800 PNS dan 1000 PPK. Artinya untuk memneuhi angka ideal 10 ribu pegawai itu, kita membutuhan 4200 pegawai lagi, yang nantinya itu bisa diangkat jadi PNS atau PPPK. Berarti, dari 11900 itu yang diterima dalam seleksi PPPK hanya 4200 sehingga, sekitar 8000 tenaga honorer akan diberhentikan,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin (4/7/2022).(eka)