1

Disebut Bukti Penjelajah Waktu, Lukisan 1937 Gambarkan Orang Asli Amerika Seperti Sedang Melihat Handphone

Kabar6-Sebuah lukisan tua dari masa 1937 berjudul ‘Mr. Pynchon and the Settling of Springfield’ disebut-sebut sebagai bukti adanya perjalanan waktu (penjelajah waktu).

Lukisan tersebut menggambarkan penjajah dan pendiri Kota Springfield, di Negara Bagian Massachusetts, Amerika Serikat (AS), William Pynchon, saat kota tersebut sedang dibangun. ** Baca juga: Ilmuwan Swiss Ciptakan Terobosan Evolusi, Ubah Kaki Ayam Bersisik Jadi Berbulu

Salah satu objek yang disorot dalam lukisan ini, melansir Mirror, adalah seorang penduduk asli Amerika yang tampak sedang memegang gawai (handphone), dan memandang gawai tersebut dengan tercengang. Beberapa komentar di media sosial mengatakan, tokoh tersebut tampak seakan-akan kaget setelah membaca sebuah cuitan terbaru.

Pada media sosial Reddit, salah satu penggunanya berkomentar, “Lihat saja wajah pria itu, ia tampak tercengang setelah unggahan pertamanya membuat orang tidak suka.”

Sebaliknya, beberapa pengguna internet lain fokus terhadap seseorang di belakang pria pengguna gawai itu yang tangannya diikat di belakang tubuh. Pembuat lukisan ini juga diketahui pernah melukis gambar seorang wanita yang sedang memegang iPad, terlepas dari fakta lukisan tersebut sudah ada lama sebelum iPad diproduksi.

Penjelasan paling rasional dari lukisan ini adalah pria tersebut sedang memegang cermin, barang yang pada saat itu populer untuk diperjualbelikan, bukan sedang memegang sebuah gawai. Dugaan lain, pria tersebut sedang memeriksa kepala kapak.

Kedua penjelasan ini dianggap yang paling masuk akal dibandingkan dengan dugaan pria penduduk asli Amerika ini melakukan perjalanan waktu untuk mengambil gawai dan menggunakannya pada waktu jauh sebelum gawai diproduksi massal.(ilj/bbs)




Bangun Tidur Jangan Langsung Periksa Ponsel

Kabar6-Banyak orang, mungkin juga termasuk Anda, yang langsung melihat ponsel begitu bangun tidur. Entah itu untuk mengecek semua pesan pada email dan WA, atau hanya sekadar berselancar di dunia maya.

Namun tanpa disadari, kebiasaan tersebut ternyata tidak baik untuk kesehatan mental Anda. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh sebuah provider market intelligence teknologi informasi Amerika Serikat bernama IDC Reseach, melansir tempo.co, hampir 80 persen pengguna menjangkau ponsel mereka sebelum melakukan hal lain. Dalam 15 menit pertama bangun tidur, empat dari lima orang memeriksa ponsel mereka.

Memang, mengecek ponsel begitu bangun tidur adalah hal biasa. Tapi hal yang sebaiknya diketahui, email pekerjaan, daftar yang harus dilakukan, beberapa pengingat dan bahkan unggahan Instagram orang lain dapat melelahkan bahkan sebelum Anda memulai hari itu. Kebiasaan itu disebut dapat memicu stres dan kecemasan.

Sejumlah dampak negatif yang timbul antara lain adalah perasaan takut ketinggalan atau FOMO. Anda melihat orang-orang pergi berlibur dan memiliki kehidupan terbaik di Instagram, sementara Anda menghabiskan hampir semua waktu untuk bekerja. Anda lalu bangun dengan uring-uringan, lelah, dan mudah tersinggung. Akhirnya Anda membuat pilihan makanan yang tidak sehat.

Penelitian lain yang dilakukan oleh University of British Columbia menunjukkan, ketika membatasi waktu mengecek pesan yang masuk dalam ponsel, Anda bisa mengurangi stres.

Informasi berlebihan yang Anda dapat begitu membuka ponsel dapat membuat otak kacau. Akibatnya, produktivitas Anda berkurang dan perhatian jadi terbagi. ** Baca juga: Ternyata Pria Lebih Sering Mengecek Ponsel Pasangannya

Nah, ketimbang menghabiskan waktu dengan mengecek ponsel begitu bangun tidur, lebih baik manfaatkan waktu untuk kegiatan lain seperti minum segelas air hangat, menghabiskan waktu bersama keluarga, bermeditasi atau menyeduh secangkir teh atau kopi. Aktivitas ini bisa membuat hari Anda lebih tenang.

Yuk, kurangi kebiasaan langsung mengecek ponsel begitu bangun tidur demi kesehatan mental Anda.(ilj/bbs)




Medali Olimpiade Tokyo 2020 Mendatang Terbuat dari Ponsel Tua

Kabar6-Jepang memang identik dengan inovasi di segala hal. Salah satunya, Negeri Matahari Terbit ini melakukan sebuah terobosan unik dengan membuat medali olimpiade dari berbagai gawai tua yang tak terpakai.

Pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mendatang, melansir travelerstoday, masih berupaya mengumpulkan beragam gawai usang sebagai bahan untuk membuat medali Olimpiade dan Paralimpiade. Upaya pengumpulan gawai usang ini akan terus berlangsung sampai Maret nanti. Salah satu jenis gawai yang dikumpulkan adalah ponsel pintar maupun ponsel tua yang tak terpakai lagi. Beberapa jenis gawai lain yang turut dikumpulkan adalah kamera digital hingga stick game dan laptop tua.

Gawai-gawai usang ini akan digunakan untuk membuat medali emas, perak dan perunggu dalam ajang Olimpiade dan Paralimpiade yang akan digelar di Jepang pada 2020 mendatang.
Target yang ingin dicapai adalah mengumpulkan 30,3 kilogram emas, 4.100 kilogram perak dan 2.700 kilogram tembaga. Pihak penyelenggara meyakini target ini akan tercapai pada 31 Maret nanti.

Diketahui, proyek pengumpulan alat elektronik tak terpakai ini sudah dimulai sejak 2017 lalu. Pihak penyelenggara mengumpulkan gawai atau alat elektronik tak terpakai ini dari masyarakat, kalangan bisnis hingga industri.

Menurut laporan BBC, target pengumpulan perunggu telah tercapai pada Juni 2018. Sedangkan target pengumpulan emas sudah tercapai 90 persen dan target pengumpulan perak sudah tercapai 85 persen per Oktober lalu. Per November 2018, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mencatat ada 47.488 ton gawai tak terpakai yang berhasil dikumpulkan.

“Diperikrakan sisa logam yang dibutuhkan untuk membuat semua medali Olimpiade dan Paralimpiade bisa diambil dari gawai-gawai yang telah didonasikan,” demikian keterangan dari pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC.

Namun hingga saat ini desain medali untuk Olimpiade dan Paralimpiade di Jepang belum diketahui. Hanya saja desain medali Olimpiade dan Paralimpiade di Jepang akan segera ditunjukkan ke muka publik pada akhir tahun ini. ** Baca juga: Aguilar Punya Tangan yang Terbuat dari Potongan Lego

Diketahui, Tokyo akan menjadi tuan rumah dari ajang pertandingan olahraga Olimpiade yang ke-XXXII pada 2020, yang menurut rencana akan digelar dari 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.(ilj/bbs)




Cara Aman Gunakan Gadget Demi Kesehatan

Kabar6-Harus diakui, sebagian besar orang tak bisa hidup tanpa gadget, dan memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi.

Sayangnya, sebagian tidak peduli mengenai pemakaian gadget yang tepat sehingga mengganggu kesehatan. Bagaimana cara aman gunakan gadget demi kesehatan? Dilansir tempo.co, berikut uraiannya:

1. Gunakan hanya satu gadget untuk meningkatkan produktivitas
Lebih baik berkonsentrasi pada satu gadget saja bila ingin produktivitas meningkat dan prioritaskan pada yang lebih penting.

2. Posisi mata & layar
Kebanyakan orang tak terlalu peduli dengan jarak mata ke layar komputer atau gadget, juga posisi duduk yang tidak tepat sehingga tulang belakang melengkung.

Pastikan posisi layar komputer nyaman untuk mata dan bahu. Posisi kaki sebaiknya agak renggang sejajar bahu dan siku membentuk sudut 90 derajat.

3. Istirahat dari media sosial
Berilah waktu beberapa hari atau beberapa jam untuk tidak memantau media sosial atau berselancar di internet agar tidak stres dan kurang bersosialisasi akibat asyik dengan media sosial.

4. Simpan data
Simpan data-data penting (back-up) agar tidak hilang ketika sistem jaringan sedang bermasalah atau gawai rusak atau hilang. Bayangkan stres yang akan menyerang apabila data-data itu hilang.

5. Stop main gadget sebelum tidur
Dulu, banyak orang senang membaca sebelum tidur. Kini, mereka lebih senang bermain gadget, termasuk dalam keadaan gelap. Padahal, bahaya dari gadget bisa menghambat produksi hormon melatonin saat tidur.

6. Gunakan kaca mata antisinar gadget
Kesehatan mata bisa terganggu akibat paparan sinar komputer atau gadget untuk waktu yang lama. Gunakan pelindung mata, bisa di layar komputer atau gadget, atau bisa juga dengan menggunakan kacamata khusus untuk menangkal radiasi sinar gawai. ** Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan Antara Best Before & Expired Date

Selamat mencoba.(ilj/bbs)