1

5 Selebritas Berjuang Melawan Permasalahan Fertilitas, Suarakan #Sadarsubur

Kabar6.com

Kabar6-Ayah bunda, tahukah Anda bahwa Anda tidak sendiri dalam berjuang mendapatkan buah hati apalagi di masa pandemi. Belum lagi keluhan-keluhan yang terkadang membuat frustasi dan gundah.

Memang masalah di dalam kehidupan akan terus ada, namun dengan adanya dorongan dari dukungan keluarga, kerabat, dan orang terdekat akan memunculkan semangat dan kekuatan sehingga pergumulan yang dihadapi menjadi terasa ringan.

Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (PFBI), merupakan one stop fertility center yang fokus pada permasalahan infertilitas suami dan istri, menggandeng lima sosok wanita cantik dari kalangan selebriti yakni Irine Septiani, Dea Ananda, Dhini Aminarti, Wardah Maulina, dan Lidia Fang, untuk sama-sama mengajak masyarakat untuk Sadar Subur.

“Amat penting untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menikah sehingga tidak ada penyesalan,” ujar Dhini Aminarti.

Hal tersebut tentunya merupakan tindakan awal yang dapat ayah bunda lakukan ketika merencanakan program hamil. Hindari untuk berpikiran negatif sebelum mengetahui diagnosa-Nya.

“Percaya dan jangan pernah berhenti karena kalau udah punya faith pasti akan diberikan jalan,” tambah Dea Ananda untuk mendukung semua pejuang dua garis.

Permasalahan fertilitas ternyata berbeda-beda tergantung keluhan yang dialami oleh setiap pasien. Dea mengutarakan bahwa keluhan yang dialami nya yaitu haid tidak teratur atau disebut dengan endometriosis.

Berbeda dengan Irine, yang mengalami PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) atau gangguan hormon pada wanita ketika di usia subur. Tetapi sebenarnya, bukan hanya bunda saja yang perlu untuk berkonsultasi namun ayah pun
demikian.

“Kita harus mengetahui terlebih dahulu permasalahannya dan jangan hanya fokus kepada istri saja tetapi suami juga untuk berjuang bersama,” kata Wardah Maulina yang kini tengah mengandung. Sehingga, dengan berkonsultasi ke dokter ayah dan bunda dapat mengetahui tindakan yang tepat.

Selain permasalahan fertilitas, ayah dan bunda juga dapat melakukan perencanaan program hamil seperti yang diutarakan seorang beauty vlogger, Lidia Fang. Ia melakukan egg freezing, yaitu mengambil sel telur dan membekukannya untuk penundaan kehamilan.

“Lima sosok wanita yang tergabung dalam Dewi Bocah, memiliki persamalahan yang berbeda-beda, mereka juga sosok wanita yang hebat dalam bidangnya. Untuk itu Bocah Indonesia menggandeng mereka untuk menyuarakan kesadaran kesuburan pada masyarakat,” ujar Denny Lian selaku Communication Lead Bocah Indonesia.

**Baca juga: Wapres Gantikan Presiden Tinjau Vaksin di Kota Tangerang

Dengan mempersiapkan segala perencanaan untuk memiliki buah hati sejak dini, tentunya dapat memberikan edukasi bagi masyarakat ketika akan melakukan program hamil.

#Sadarsubur perlu untuk ditingkatkan sejak dini, karena kita tidak bisa sekadar menerka-nerka bahwa kesuburan hanya diperuntukan bagi mereka yang akan melakukan program hamil. Pesan dari 5 #Dewibocah kepada semua kalangan bahwa penting untuk #Sadarsubur sejak dini, berkonsultasi kepada dokter, mengetahui sumber permasalahan dan solusinya.(*/Oke)




Ini Alasan Wanita Lebih Memilih Pria yang Lebih Tua

Kabar6-Meskipun cinta tidak mengenal usia, seringkali kita merasa penasaran, mengapa seorang wanita lebih memilih untuk menjalin asmara dengan pria yang usianya lebih tua belasan tahun darinya?

Para psikolog evolusioner, melansir kelascinta, mengatakan bahwa wanita muda sering menjalin hubungan dengan pria yang jauh lebih tua dari dirinya karena faktor fertilitas atau kesuburan. Wanita memiliki waktu fertilitas dari masa pubertas sampai menopause. Sedangkan masa kesuburan pria lebih lama, dari waktu pubertas sampai usia tua.

Mungkin dapat dikatakan, ada manfaat strategis untuk wanita saat berhubungan dengan pria yang lebih tua. Pasangan pria memiliki lebih banyak waktu untuk stabilisasi sehingga dianggap sebagai pasangan dan ayah yang penuh vitalitas dan bersemangat.

Sebuah penelitian pada 2010 yang dilakukan para ahli dari University of Dundee di Skotlandia, mengungkapkan alasan wanita muda lebih memilih berpacaran atau menikah dengan pria yang berusia jauh lebih tua dari diri mereka.

Ditemukan, fenomena ini berhubungan dengan kondisi wanita yang makin mapan dalam keuangan. Para peneliti berpendapat, saat seorang wanita semakin mapan dan mandiri dalam masalah finansial, selera mereka terhadap pria pun berubah. Wanita ini lebih tertarik dengan pria yang lebih tua dan lebih menarik dari segi penampilan. ** Baca juga: Pria Justru Tidak Tertarik pada Wanita yang ‘Mengejarnya’?

Berapa beda usia Anda dan pasangan?(ilj/bbs)




Penggabungan DNA, Seorang Bayi di Yunani ‘Lahir’ dari 3 Orangtua

Kabar6-Setelah empat kali gagal melakukan bayi tabung, seorang wanita berusia 32 tahun di Yunani akhirnya berhasil mempunyai buah hati. Hal yang mencengangkan, anak tersebut ‘dilahirkan’ dari tiga orangtua.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Para dokter fertilitas di Yunani dan Spanyol, melansir DetikHealth, melakukan sebuah metode pertama kalinya untuk mengatasi infertilitas wanita yang tidak diungkap identitasnya tadi. Wanita itu memiliki penyakit mitokondria (kompartemen dalam sel yang mengubah makanan menjadi energi) yang mematikan dan dapat diturunkan dari ibu ke bayi.

Bayi tersebut lahir dengan berat 2,9 kg, melalui prosedur bayi tabung menggunakan telur dari ibu, sperma ayah dan telur lainnya dari wanita donor. Akibat cacat pada mitokondria, menggabungkan DNA sang ibu dengan mitokondria dari si donor dapat mencegah penyakit itu. Para dokter yang terlibat berharap inovasi dan sejarah ini dapat membantu pasangan tak subur di seluruh dunia.

Namun di sisi lain, merebak kontroversi dari para ahli lainnya, karena menimbulkan banyak pertanyaan etis dan beranggapan seharusnya tidak dilakukan. “Saya khawatir belum ada bukti bagi pasien untuk diambil material genetiknya dari telur miliknya dan dipindah ke telur sang donor,” kata Tim Child, dari University of Oxford dan direktur The Fertility Partnership.

Ditambahkan, “Risiko teknik ini belum sepenuhnya diketahui, walau memang setidaknya bisa diterima apabila digunakan untuk mengobati penyakit mitokondria, tapi tidak dalam keadaan ini (untuk hamil). Pasien masih bisa tetap hamil walau menggunakan prosedur bayi tabung yang standar sekalipun.” ** Baca juga: Tampil Beda, Ada Toilet Akuarium di Jepang

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)