1

Penyalur Tenaga Kerja EAI: Kita Tidak Memungut Biaya Apapun

Kabar6.com

Kabar6-PT EAI menegaskan pihaknya tidak ada pungutan biaya sama sekali. Hanya saja, ketika calon pelamar masuk kerja akan dikenakan biaya.

Hal itu dikatakan Ana selaku Bagian Pemberkasan dan Interview PT EAI. Dia mengatakan, pihaknya tidak memungut biaya apapun kepada para pelamar yang ingin bekerja sesuai strata akademis dan skil kemampuannya.

“Kita hanya meminta administrasi Rp150 ribu. Selebihnya nanti kita minta sebesar Rp1-5 juta pada saat sudah mau masuk kerja,” kata Ana kepada wartawan, Selasa (18/12/2018).

Uang sebesar Rp1-5 juta itu, lanjut Ana akan dipilah sesuai penempatannya. Contoh, kalau hanya sebagai operator akan dikenakan Rp1,1 juta.

“Kalau sarjana akan kita minta uang kisaran Rp3-5 juta dan itu tergantung penempatan kerjanya. Ungkap Ana selaku Bagian Pemberkasan dan Interview PT EAI.

Namun, apa yang dikatakan Ana selaku Bagian Pemberkasan dan Interview PT EAI sangat berbeda dengan kenyataan yang dialami para pelamar.

Pelamar asal Serpong, Atik mengeluhkan proses interview yang meminta sejumlah uang dengan alasan sebagai administrasi.

Atik menjelaskan, sejak awal datang ke ruko dengan spanduk bertuliskan EAI itu, dirinya sudah di kenakan biaya Rp50 ribu untuk administrasi. Untuk mengikuti biaya psikotes, dirinya harus merogoh kocek senilai Rp600 ribu.

Untuk pemilihan area kerja dirinya dikenakan biaya sebesar Rp500 ribu dan untuk penempatan kerja Atik akan dikenakan biaya sebesar Rp1.250.000.

Hal yang sama dialami Bagas Wicaksono pelamar asal Kreo Ciledug. Selain dikenakan biaya yang sama dengan calon pelamar lainnya, dirinya juga mempertanyakan fungsi dan tugas PT EAI itu.

Pasalnya, saat mencari lowongan secara online, dirinya mendapatkan panggilan dari PT Mulia Jaya yang beralamat di Puri Beta 2 Ciledug, Kota Tangerang.

Ketika mendapatkan konfirmasi atas nama Surya dari PT Mulia Jaya yang tertera di loker online, Bagas diarahkan ke EAI disamping SPBU Puri Beta, Perkantoran Ubud Village Ciledug Blok JFv No 15, Sudimara Timur, Larangan Utara, Kota Tangerang.

“Saya heran, nama dan alamat perusahaan di online atas nama PT Mulia Jaya di Puri Beta tidak sesuai dengan yang ada yakni PT EAI di samping Pom Bensin Puri Beta, tepatnya di Perkantoran Ubud Village. Aneh banget ya,” ketus Bagas.

**Baca juga: Ada Biaya Saat Interview, Pelamar Keluhkan EAI di Ubud Village Ciledug.

Bagas menginginkan agar seluruh uang yang telah dikeluarkan untuk PT EAI agar segera dapat dikembalikan.

“Harap segera pulangin uang yang telah saya keluarkan. Saya merasa dibohongi oleh perusahaan ini,” keluhnya.

Pantauan di lapangan, tak sampai 15 menit wartawan melakukan wawancara. Mendadak kantor PT EAI tutup dan digembok pada pintu utamanya. Sekuriti area perkantoran Ubud mengaku bingung, PT EAI mendadak tutup.

“Selama dua tahun perusahaan penyalur tenaga kerja itu ada di Ubud, dirinya tak pernah menyaksikan perusahaan itu tutup mendadak pada pagi hari,” ungkap Prapto, sekuriti area. (jic)




Ada Biaya Saat Interview, Pelamar Keluhkan EAI di Ubud Village Ciledug

Kabar6.com

Kabar6-Sulitnya mencari lapangan pekerjaan membuat sebagian masyarakat di Tangerang mencari lowongan apa saja asalkan dapat bekerja.

Mencari lowongan di situs online penyedia lapangan kerja, membuat sebagian masyarakat berlomba untuk menjadi bagian dari perusahaan yang dituju.

Namun sayangnya, masih ada saja perusahaan penyelenggara atau penyalur lapangan pekerjaan yang meminta nominal untuk setiap proses interviewnya.

Seperti yang terjadi di EAI, Jalan Raya HOS Cokroaminoto Perkantoran Ubud Village Blok JFV No.15, Ciledug, Kota Tangerang, yang meminta nominal pada proses interviewnya.

“Saya pas masuk dimintain Rp50 ribu untuk biaya administrasi dan Rp600 ribu untuk biaya administrasi psikotest. Dan hari ini, saya disuruh siapkan Rp500 ribu untuk biaya penempatan kerja. Saya bingung mas, uang dari mana lagi,” keluh Dini, wanita asal Cipondoh ini kepada Kabar6.com, Senin (17/12/2018).

Sebelumnya saya juga sudah diingatkan teman, bahwa hati-hati kalau saat interview diminta bayaran. Karena, kata Dini, temannya itu sudah pernah kejebak dengan modus serupa.

“Sebelum kesini juga saya sudah diingatkan teman agar berhati-hati. Tapi namanya saya butuh pekerjaan ya saya datang saja kesini. Dan saya sudah keluar biaya Rp650 ribu,” beber Dini.

Hal senada di utarakan Budi, pria asal Bogor yang mengaku mendapatkan alamat EAI dari situs online. Dia mengungkapkan, dirinya saat masuk kedalam ruko yang menjadi tempat interview itu diminta Rp50 ribu untuk administrasi.

“Baru aja masuk ke ruko itu saya sudah diminta Rp50 ribu, kan saya bingung. Mana dari Bogor saya bawa uang pas-pasan buat bensin,” paparnya.

**Baca juga: Baru 7 OPD Didampingi TP4D, Begini Kata Ketua DPRD Lebak.

Budi berharap perhatian dari pemerintah setempat untuk menegaskan kepada pihak penyelenggara EAI agar tidak memungut biaya saat proses interview.

“Setahu saya melamar pekerjaan itu tidak dikenakan biaya. Baik untuk administrasi maupun setiap fase proses interviewnya. Kok ini baru masuk aja udah bayar admin Rp50 ribu,” ketusnya. (jic)