1

AJI Jakarta dan LBH Pers Minta Polisi Usut Perusakan Mobil Jurnalis Bocor Alus Tempo

Kabar6-Kasus teror terhadap Hussein Abri Dongoran, jurnalis Tempo sekaligus pengisi siniar Bocor Alus Politik, kembali terjadi.

Abri memperoleh teror perusakan mobil miliknya di Jalan Gotong Royong Beji, Depok, Jawa Barat, pada Selasa pukul 12:05 WIB, 3 September 2024.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum Pers mendesak pihak kepolisian mengusut dugaan teror tersebut.

**Baca Juga:AJI Jakarta Buka Penerimaan Anggota Baru Tahun 2024

Demekian rilis AJI Jakarta yang diterima Selasa (3/9/2024).

Kejadian itu bermula ketika Husein memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) di Pos Lalu Lintas Kukusan Jalan Gotong Royong Beji, Depok.

Mobilnya diparkir tidak jauh dari pos pelayanan sim keliling tersebut. Usai memperpanjang SIM, Hussein makan siang sebentar dan kembali ke parkiran. Namun, ia menemukan mobilnya dalam keadaan kaca penumpang sebelah kanan telah pecah.

Husein menanyakan kejadian tersebut kepada juru parkir area. Namun, tak ada jawaban berarti. Juru parkir mengaku tidak mengetahui kapan kejadian itu terjadi meskipun tetap meninggalkan area parkir.

Sebelumnya, kejadian serupa menimpa Hussein pada Senin, 5 Agustus 2024. Hussein memperoleh serangan ketika sedang berkendara menuju jalan layang Antasari, Jakarta Selatan.

Kaca bagian belakang mobilnya pecah. Meski demikian, ia tidak melihat ada satupun kendaraan di belakang mobilnya. Saat itu juga ia hanya melihat ada dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor ke arah Senayan.

Pada Selasa, 6 Agustus 2024, Husein didampingi tim legal Kelompok Tempo Media, melaporkan perusakan mobilnya oleh orang tak dikenal itu ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan.

Bocor Alus Politik adalah podcast Tempo di YouTube yang tayang tiap Sabtu pukul 11 siang. Siniar tersebut merupakan pengantar artikel liputan di majalah Tempo yang terbit setiap Ahad pagi.

Seperti namanya, Bocor Alus memberikan sebagian informasi yang akan tayang di majalah Tempo. Hussein adalah wartawan politik di desk Nasional yang hampir setiap pekan menulis isu-isu politik di majalah Tempo sebagai cerita sampul.

Atas peristiwa itu,  lKetua AJI Jakarta Irsyan Hasyim Ketua Divisi Advokasi AJI Jakarta:Sonya Andomo,  dan Pengacara Publik LBH Pers Mustafa SH / Ahmad Fathanah Haris, SH, MH menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Mendesak Kepolisian untuk menangkap pelaku teror dan dijerat dengan delik pidana, Pasal 170 ayat (1) atau Pasal 406 ayat (1) KUHP. Jika terbukti terkait dengan peliputan, maka penyidikan harus merujuk Pasal 18 ayat (1) UU Pers No 40 Tahun 1999. Polisi juga perlu mengungkap motif teror dengan merusak mobil jurnalis Tempo yang dilakukan secara berulang.

2. Meminta Dewan Pers untuk menerjunkan Satgas anti-Kekerasan guna memastikan kepolisian mengusut kasus ini dengan tuntas. Dewan Pers juga perlu memantau dan menuntaskan kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis yang selama ini luput dalam pendataan.

3. Mendorong LPSK, Komnas HAM dan lembaga perlindungan hukum lainnya secara pro-aktif untuk melakukan investigasi independen dan memastikan perlindungan keamanan dan keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugas dan fungsinya.(red)

 




Mahasiswa UIN Ciputat Desak Polisi Cari Pelaku Vandalisme

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat berharap kepolisian untuk bekerja tuntas menemukan pelaku ‘Aksi Vandalisme’.

Diketahui, beredar di media sosial bahwa tembok dari UIN Ciputat telah dicoret dengan kata-kata mencemooh (meledek).

“Saya berharap polisi bekerja secara tuntas, dan dapat secepatnya menemukan pelaku, agar persepsi terhadap dugaan pelaku tidak kemana mana, atau cenderung menuduh,” ujar Sultan Rivandi, Ketua DEMA UIN Ciputat, kepada Kabar6.com melalui aplikasi pesan singkat. Senin (13/1/2020).

Sultan menuturkan, coretan yang dilakukan oleh seorang yang tak bertanggung jawab ini cukup banyak, dan bukan hanya tentang Zionis.”Ada juga yang mengkritik sistem, dan lain-lain terutama lokasinya lebih banyak di kampus 2 dan kampus 3 kedokteran,” katanya.

Sultan Rivandi menyayangkan dan juga heran aksi tersebut bertepatan dengan Rektor UIN Jakarta mendapatkan rekor MURI.

“Artinya antara prestasi pribadi, dan kekecewan masih terus bergejolak, kita semua harus evaluasi diri,” ujarnya.**Baca juga: BKPP Tangsel: Nanda ASN Organik KPU Pusat.

Sultan melanjutkan, pihaknya dari kalangan mahasiswa sedang melakukan komunikasi dan kordinasi untuk mencari, dan berharap barangkali ada saksi yang melihat pelaku mencoret tembok.”Saya tidak tahu, dan kita sangat menyayangkan kejadian tersebut,” tutupnya. (Eka)