1

Jembatan Penghubung Desa di Curugbitung Lebak Putus, Diduga karena Tak Kuat Menahan Beban

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Sekarwangi dan Desa Curugbitung, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, ambruk, Minggu (30/5/2021) siang.

Ambruknya jembatan karena salah satu kabel sling putus. Diduga, jembatan tersebut tidak kuat menahan beban saat dilewati dua sepeda motor dengan kondisi berboncengan.

“Mungkin karena beban yang berat. Informasi yang saya dapat waktu itu ada dua sepeda motor berboncengan dan 4 orang pejalan kaki,” kata Camat Curugbitung, Endang Subrata saat dihubungi Kabar6.com.

Endang mengatakan, jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 2005 dan pada 4 tahun lalu sempat mendapat perbaikan.

“Tahun 2017 ada rehab pada bagian alas jembatan dari kayu diganti menjadi pelat besi,” ujar Endang.

Akibat ambruknya jembatan, aktivitas penyeberangan dua warga terganggu. Tidak ada pilihan lain bagi warga untuk melalui jalan yang jaraknya cukup jauh.

“Warga harus memutar ke jalan lain jaraknya sekitar 8 kilometer,” ucap dia.

Salah seorang warga menuturkan, keluarganya yang berjalan kaki sempat melewati jembatan tersebut. Hujan memang sempat mengguyur wilayah tersebut pada malam harinya.

**Baca juga: Jalan Menuju Wisata Negeri di Atas Awan Lebak Tertutup Longsor, BPBD Minta PUPR Kirim Alat Berat

“Semalam memang hujan, tapi kayaknya karena kebanyakan beban juga. Biasanya dua motor enggak boncengan bisa, tapi itu dua motor boncengan dua orang ditambah ada anak-anak yang lewat juga,” katanya.(Nda)




Dinas PUPR Lebak Prioritaskan Perbaikan Jembatan Cibereum

Kabar6.com

Kabar6-Kondisi lantai Jembatan Cibereum, di Desa Sekarwangi, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak mengalami kerusakan cukup parah.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, menuding, rusaknya jembatan yang melintasi Sungai Cibereum tersebut akibat lalu lalang truk fuso bermuatan tanah merah.

Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Irvan Suyatupika, mengatakan, kerusakan Jembatan Cibereum memang sudah bisa diprediksi sejak truk tanah bertonase berat lalu lalang.

“Itu sudah terdeteksi, makanya sudah dianggarkan pemerintah daerah Rp500 juta,” kata Irvan, kepada Kabar6.com, di pendopo bupati, Rangkasbitung, Kamis (20/2/2020).

Saat ini prosesnya sedang dilakukan penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS). Diharapkan, pelaksanaan bisa mulai dilakukan pada bulan April.

“Ini menjadi prioritas ya. Perbaikan lantai jembatan dengan membongkar total. Selama proses perbaikan kami tutup dulu dan untuk akses jalur alternatif ada banyak,” jelas Irvan.

**Baca juga: DPRD Desak Bupati Lebak Tutup Galian Tanah Merah.

Kerusakan Jembatan Cibereum menjadi sorotan Bupati Iti. Dia menuding, rusaknya jembatan tersebut akibat lalu lalang truk fuso bermuatan tanah merah.

Hal itu dia sampaikan saat memarahi sopir truk dan pengelola galian tanah seusai menghadiri apel bersama pemulihan lahan dan sosial ekonomi masyarakat di Lebakgedong. Aksinya memarahi sopir pun menjadi viral di media sosial.

“Lima puluh miliar dirarusak ku daria. Jalan becek, jembatan aing rusak ku dararia, ngenah bae dia. (Lima puluh miliar dirusak sama kalian. Jembatan becek, jalan saya rusak sama kalian, enak aja kalian,” cetus Iti dengan nada emosi.(Nda)