Kabar6-Seorang manajer panti jompo The Grove, Norwich, Inggris, bernama Jennifer Sabbagh (63), menolak untuk melakukan CPR setelah salah satu penghuninya, David Parkerson (78), terkena serangan jantung.

CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.

Bukan tanpa alasan, melansir Dailymail, hal ini sengaja dilakukan Sabbagh karena ingin Parkerson ‘mati dengan terhormat’. Tak hanya mengesampingkan imbauan petugas medis, Sabbagh pun melarang rekan-rekan kerjanya untuk memberikan pertolongan pertama.

Insiden berawal ketika Parkerson tiba-tiba mengalami kesulitan bernapas. Situasinya sempat membaik, namun napasnya kembali terengah-engah pada pukul 18.10 waktu setempat. Ketika petugas medis dihubungi, mereka meminta staff panti jompo untuk melakukan CPR sambil menunggu ambulans datang ke lokasi.

Tetapi Sabbagh dengan tegas menolak untuk melakukan CPR. “Enggak, enggak, biarkan saja dia meninggal dengan terhormat,” kata Sabbagh, dikutip dari pernyataan pengadilan tinggi Norwich.

Wanita itu juga melarang rekan-rekannya untuk melakukan hal serupa. Ia bersikeras meninggalkan Parkerson yang kesulitan bernapas, terbaring di kasurnya. Padahal, prosedur medis mengimbau korban dipindah ke lantai agar CPR dapat segera dilakukan.

“Aku enggak akan meletakkannya di lantai, dia sedang menghembuskan napas terakhirnya,” ujar Sabbagh. ** Baca juga: Ilmuwan Harvard Sebut, pada 2014 Alien Pernah Jatuh di Lepas Pantai Papua Nugini

Parkerson akhirnya dinyatakan meninggal dunia karena gagal jantung dan hipertensi. Sementara Sabbagh segera diberhentikan dari posisinya sselama investigasi polisi berlangsung.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, beberapa pakar meyakini bahwa kondisi Parkerson memang tidak dapat tertolong meskipun dengan bantuan CPR. Akan tetapi, Sabbagh tetap diberi hukuman karena dianggap lalai dalam melakukan pekerjaannya.

Juru Bicara lembaga amal, Leonard Chesire, yang bertanggungjawab atas panti jompo The Grove, mengatakan bahwa hal ini merupakan sebuah tragedi. “Keselamatan dan kesejahteraan penghuni adalah prioritas pertama kami,” ungkapnya. “Aksi yang dilakukan Ny. Sabbagh tidak dapat diprediksi dan bertentangan dengan kewajiban staf, serta standar keperawatan profesional.”

Kabar terakhir menyebut, pengadilan setempat menjatuhkan hukuman 12 bulan pelayanan komunitas, dan juga 100 jam kerja tanpa dibayar kepada Sabbagh. Hukumannya termasuk ringan lantaran hakim sidang menilai bahwa memiliki ‘upaya yang tulus untuk melakukan hal yang benar’.(ilj/bbs)

Kabar6-Ada hal mengejutkan yang dilakukan seorang gadis kecil berusia 12 tahun. Secara luar biasa, gadis itu melakukan pertolongan pertama CPR untuk adik laki-lakinya yang baru berusia dua tahun. CPR adalah Cardiopulmonary Resuscitation, yaitu teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti.

Apa yang sebenarnya telah terjadi? Melansir foxnews, sang adik ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di septic tank milik keluarga di rumah mereka yang ada di negara bagian Washington, Amerika Serikat. Awalnya, ibu dari anak-anak ini berhasil mengangkat si balita dari septic tank. Namun ia terjebak di pintu keluar septic tank tersebut dan tak bisa keluar. Hingga gadis kecil ini pun berinisiatif untuk menelepon panggilan darurat ke East Pierce Fire and Rescue. Salah satu anggota tim penyelamat bernama Bud Backer, membenarkan bahwa gadis itu melakukan panggilan pada mereka.

“Fakta bahwa anak kecil berusia 12 tahun ini dengan tenang mampu memanggil kami dan bahkan melakukan pertolongan pertama CPR sangatlah luar biasa. Salah satu anggota tim medis bahkan berkata kepadaku bahwa aku harus terus melihat perkembangannya dalam 10 tahun ke depan karena bisa jadi ia sangat cocok untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa menolong banyak orang,” kata Backer.

Ditambahkan, “Tanpa ketenangan dan kesigapan sang gadis kecil, nyawa adiknya mungkin tak tertolong.” ** Baca juga: Sambut Tahun Baru, Ini Menu Khas dari 5 Negara

Belum jelas bagaimana bisa balita ini sampai masuk ke septic tank yang sudah ditutup dengan baik. Tidak jelas pula berapa lama ia bisa terjebak di sana. Namun Backer menyebutkan bahwa setiap tahunnya ia dan timnya satu atau dua kali melakukan penyelamatan orang yang terjebak di septic tank sehingga kasus ini bukanlah hal yang aneh.(ilj/bbs)

Kabar6-Joseph Leifkin (91), sempat dinyatakan meninggal selama 10 menit oleh tim medis. Secara mengejutkan, Joseph tiba-tiba saja bangkit dari kematiannya, hanya demi merayakan ulang tahun bersama dengan istrinya.

Awalnya Joseph, melansir thesun, mulai merasa tidak enak badan dan mengeluarkan banyak keringat saat bangun tidur. Ia pun meminta sang istri memanggilkan dokter. Ternyata, Joseph terkena serangan jantung dan langsung dilarikan ke rumah sakit di New Jersey, Amerika Serikat.

Saat berada di ambulans, berulangkali Joseph memohon tim medis untuk menolong dan mencegahnya meninggal karena memiliki janji untuk merayakan hari ulang tahun bersama dengan sang istri di restoran malam harinya. Sayang, detak jantung Joseph kemudian berhenti.

Tim medis sebisa mungkin menjalani CPR hingga sampai di rumah sakit meskipun detak jantung sang kakek sudah berhenti. Sempat dinyatakan meninggal, tiba-tiba saja detak jantung Joseph kembali muncul. Joseph langsung mengucapkan terima kasih sambil memeluk dan mencium satu per satu para penolongnya.

Joseph memang harus mendapatkan perawatan medis demi mengatasi serangan jantung yang dialaminya. Kondisi pria tersebut terus membaik, sehingga bisa memenuhi janjinya untuk makan di restoran bersama sang istri. “Aku sangat mencintai istriku sebagaimana ia mencintaiku. Aku tak bisa meninggalkannya sekarang, aku ingin melakukan lebih banyak hal bersamanya,” kata Joseph. ** Baca juga: Tumor Otak Terbesar di Dunia Berhasil Diangkat dari Kepala Pria India

So sweet.(ilj/bbs)