1

Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Tangerang Alami Peningkatan

Kabar6.com

Kabar6 – Satu minggu pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang mencatat adanya peningjatan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang tersebar di sejumlah Kecamatan wilayah setempat.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr Hendra Tarmizi mengatakan, terdapat penambahan 30 kasus Covid-19 di wilayahnya yang masuk dalam klaster libur lebaran.

“Jadi ada peningkatan kasus setelah lebaran di beberapa kecamatan, tapi tidak signifikam. Ada 20 sampai 30 kasus Covid-19 pada minggu lalu,” katanya, Kamis, (27/5/2021).

Ia menegaskan, puluhan warga itu dipastikan tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan tidak mematuhi aturan pemerintah untuk tidak mudik dan berwisata.

“Pemerintah sudah melarang untuk tidak bepergian, tapi mereka yang terjangkit positif Covid-19 bepergian sampai setelah lebaran. Akhirnya ada peningkatan,” ujarnya.

**Baca juga: Pemkab Tangerang Gandeng Kementerian PUPR Bangun Perumahan Permukiman Skala Besar

Lanjut dia, untuk wilayah yang mengalami penambahan didominasi oleh Kecamatan Kelapa Dua, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Curug, dan Kecamatan Cikupa.

“Kecamatan yang terjadi peningkatan ada di Kecamatan Kelapa Dua, Curug, Tigaraksa, dan Cikupa. Adanya hal ini, kami akan terus melakukan tracing terhadap pasien positif tersebut, terutama orang-orang yang melakukan kontak erat dari pasien terkonfirmasi. Bagi yang OTG ataupun memiliki gejala ringan, harus dirawat di Hotel Yasmin ataupun rumah sakit yang ditunjuk,” ungkapnya.(vee)




Kasus Covid-19 Tambah 29, 46 RT di Tangsel Zona Kuning

Kabar6.com

Kabar6-Ledakan kasus penyebaran virus Covid-19 bakal terjadi pascalibur lebaran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum terlihat signifikan. Pada hari ini tercatat terjadi penambahan 29 kasus terkonfirmasi positif dari total sebanyak 11.235.

“Saat ini penilaian zonasi kota dari BNPB orange,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendarlin Mahdaniar saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (25/5/2021).

Pada informasi terbaru atau update yang diunggah dari akun resmi Instagram Dinas Kesehatan Kota Tangsel hari ini pukul 16.00 WIB dari total 3.847 RT terdapat 46 di antaranya masuk zona kuning.

Zona kuning adalah kumpulan dalam satu RT terdapat satu sampai dua rumah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

**Baca juga: Kondisi Psikologis Bocah Korban Kekerasan Ayah Kandung di Tangsel Pulih

“Daerah membuat zona berdasarkan PPKM mikro bisa diklik dan dilihat di setiap kelurahan, satuannya adalah per RT, jadi tidak bisa mewakili zona kelurahan,” jelas Allin.

Data pantauan Covid-19 yang diposting laman resmi Pemerintah Kota Tangsel hari ini 1069 sembuh tidak ada penambahan. Dirawat 182 bertambah 28 orang. Kasus meninggal dunia 384 bertambah satu orang.(yud)




1.250 Orang di Tangsel Disuntik Dosis Vaksin Covid-19 Tahap Kedua

Kabar6.com

Kabar6-Ribuan orang mengikuti penyuntikan vaksinasi Covid-19 di Teraskota BSD, Kecamatan Serpong. Kota Tangerang Selatan. Pemberian dosis tahap kedua ini untuk lansia, pendidik, dan beberapa ada dari tenant pusat perbelanjaan.

“1.250 orang sasarannya,” ungkap Aprilia Prisliana, Kepala Seksie Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Senin (24/5/2021).

Ia menerangkan jadi ini yang 28 hari sebelumnya telah mendapatkan dosis tahap pertama dan harus divaksin kedua. Sampai saat ini aman-aman saja.

“Palingan karena mereka belum makan atau takut suntik ya mungkin sekedar pusing atau mual. Tapi sampai saat ini relatif masih,” jelas April.

Terpisah di lokasi yang sama, Agus Setiawan, guru agama di Global Islamic 2 Serpong, mengakui kali ini kedua dirinya mendapatkan dosis vaksin Covid-19. Ia bersyukur selama ini tidak merasakan gejala pascasuntik karena memang tidak punya riwayat penyakit tertentu.

“Jadi alhamdulillah enggak ada gejala apa-apa,” ujarnya. Agus berharap setelah semua guru divaksin sekolah sudah bisa menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka. Jadi proses pembelajaran bisa lebih maksimal,” harap Agus.

Kabar6.com
Petugas medis suntikan dosis vaksin Covid-19 di Serpong.(yud)

Ia berpendapat selama belajar secara online muncul beragam persoalan. Mulai dari alat (device) maupun koneksi jaringan internet. “Ya setelah vaksin ini kita bisa seperti sediakala. Sebelum ada corona.

Ia merasa yakin dengan ikhtiar bahwa dosis vaksin yang difasilitasi pemerintah aman serta efektif untuk mencegah penularan virus Covid-19. “Selama ini sekolah sudah memberikan pembelajaran yang terbaik,” ungkap Agus.

Menurutnya, sisi positif dari pembelajaran secara online bagi anak-anak jadi lebih kenal dengan teknologi. Sebelumnya mereka tidak pernah megang alat sekarang jadi lebih bisa menghadapi sekarang yang serba teknologi.

**Baca juga: Dinas Pendidikan Luncurkan Sekolah Inklusi

“Minusnya mereka jadi harus lebih banyak tanggungjawab lagi. Tanggungjawabnya harus lebih ditingkatkan lagi karena ketika mereka sudah tanggungjawab yang harus diemban,” papar Agus.(adv)




H+9 Lebaran Angka Kematian Covid-19 di Tangsel 392 Kasus

Kabar6.com

Kabar6-Memasuki H+9 Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah terjadi penambahan warga terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak delapan orang warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terdeteksi positif serta harus menjalani perawatan tim medis.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengakui bahwa arus mudik lebaran sudah tidak terbendung. Sebagai langkah antisipasi angka kasus penyebaran operasional sejumlah tempat keramaian ditutup sementara.

“Kita klasifikan lagi. Wisata olahraga air seperti berenang dan lain sebagainya yang dikelola oleh pihak swasta dan perhotelan kolam renangnya tidak kita izinkan untuk dibuka. Kecuali kolam renang pribadi. Boleh,” katanya, Sabtu (22/5/2021).

Hari ini data kasus Covid-19 yang diunggah Pemerintah Kota Tangsel terkonfirmasi positif ada 11.180 kasus. Angka sembuh 10.629, dirawat 159, dan meninggal 392.

Benyamin jelaskan alasan kenapa wisata air itu menjadi sorotan karena tidak menggunakan masker dan tak menjaga jarak. Berbeda dengan kondisi di pasar pedagang maupun pengunjung masih jaga jarak.

Jadi kriterianya adalah kerumunannya sensitif terhadap penularan. “Kita lakukan patroli karena kita sudah punya data (wisata air) enggak banyak di Tangsel,” jelas Benyamin.

Ia selalu instruksikan Satpol PP maupun Dinas Pariwisata Kota Tangsel bersama instansi terkait lainnya agar turun langsung ke lapangan melakukan monitoring.

**Baca juga: Lagi! Banjir Hampir 2 Meter Rendam Kampung Bulak dan Pondok Maharta

Benyamin bilang, pemantauan kalau aman sifatnya pembinaan sifatnya. Tapi kalau terjadi pelanggaran seperti kemarin di Taman Kota 2 ia bersama kapolres mengurai massa setelah itu menutup area.

Tempat pelayanan medis, lanjutnya, telah menyediakan kamar perawatan usai libur lebaran. “Termasuk 22 rumah sakit swasta tetap siap,” ujarnya.(yud)




Palsukan Surat Bebas Covid-19 Untuk Mudik, Ibu dan Anak Diamankan Polisi

Kabar6.com

Kabar6 – Seorang ibu dan anak berinisial, SN dan AS diamankan pihak Polres Metro Tangerang Kota usai memalsukan surat bebas Covid-19. Dimana, mereka nekat memalsukan surat kesehatan itu, lantaran takut melakukan pengecekan Covid-19 melalui rapid atau swab antigen.

Kepolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan, keduanya memalsukan surat kesehatan itu untuk memperlancar proses kembalinya mereka ke Kota Tangerang dari kampung halamannya di Pekalongan.

“Mereka memalsukan surat kesehatan ini untuk keperluan mudik,” katanya, Jumat, (21/5/2021).

Tindak kejahatan kesehatan itu diketahui saat petugas Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tangerang, melakukan pemeriksaan dokumen pulangnya para pemudik di Kelurahan Sukaasih, Kota Tangerang. Dimana, kawasan tersebut merupakan tempat tinggal kedua pelaku, pada Rabu, (19/21).

Kepada petugas kelurahan tersebut, SN mengaku telah melakukan swab antigen dengan hasil negatif yang dikeluarkan dari salah satu klinik di Jakarta Selatan. Namun, ketika dilakukan pemeriksaan ternyata surat hasil swab antigen ini palsu. SN pun mengaku surat palsu ini dibuat sendiri oleh anaknya, AS.

“Ketika dicek petugas, ternyata suratnya palsu hingga akhirnya mereka kita proses secara hukum,” ujarnya

**Baca juga: Begini Kata Disnaker Kabupaten Tangerang Tanggapi Protes KSPSI

Dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku memalsukan surat dengan cara mengedit surat keterangan bebas Covid-19 yang sudah ada dengan menggunakan sebuah laptop. Dimana, mereka mencatut sebuah klinik di Jakarta Selatan untuk mencetak surat tersebut.

“Surat ini dibuat sendiri dengan mencatut salah satu klinik di Jakarta Selatan. Kini mereka kami amankan dan dikenakan pasal 268 KUHP tentang Pemalsuan Surat Keterangan Dokter dengan ancaman hukumannya empat tahun penjara,” ungkapnya.(vee)




Usai Mudik, Satu Keluarga di Ciledug Terpapar Covid-19

Kabar6.com

Kabar6 – Satu keluarga yang berada di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, kedapatan terpapar Covid-19 usai melakukan perjalanam mudik dari wilayah Banten.

Hal itu diketahui setelah, pihak Kepolisian Metro Tangerang Kota, bersama dengan jajaran petugas kesehatan pemerintah daerah setempat, melakukan pengecekan Covid-19 melalui tes atau rapid antigen secara door to door.

“Kita gelar tes secara door to door ke lingkungan masyarakat dan memang fokus ke warga yang habis mudik. Dan dalam pemeriksaan, ada sekitar 34 orang dengan hasil tiga orang dinyatakan reaktif. Dam mereka satu keluarga yang baru pulang mudik dari Banten,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Rabu, (19/5/2021).

Alhasil, pasien yang terpapar tersebut langsung dibawa pihak puskesmas setempat untuk melakukan isolasi di fasilitas Rumah Isolasi Terpadu atau RIT yang telah disediakan pihak pemerintah.

“Tadi koordinasi, dan akan dibawa untuk isolasi dan selanjutnya akan diperiksa kembali melalui Swab Test atau PCR,” ujarnya.

**Baca juga: Dinkes Kota Tangerang Siapkan 10 Ribu Swab Antigen

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Liza Puspadewi pun mengajak masyarakat Kota Tangerang melakukan tes swab usai Lebaran. Terutama untuk para pemudik yang kembali ke Kota Tangerang dari kampungnya.

“Ada baiknya, kita semua untuk tidak ragu melakukan tracing mandiri atau inisiatif melakukan swab. Bisa dengan mengikuti fasilitas swab gratis yang digelar di pusat keramaian, atau mendaftarkan diri ke Puskesmas, atau bisa juga melakukan swab secara mandiri di layakanan kesehatan terdekat,” ungkapnya.(vee)




Pemkab Lebak Antisipasi Lonjakan Covid-19 Usai Idul Fitri

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak kini tengah mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca hari raya Idul Fitri.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Triatno Supiyono mengatakan, berkaca seperti masa libur panjang sebelumnya, angka Covid-19 mengalami peningkatan yang signifikan.

“Melihat pengalaman libur-libur sebelumnya seperti setelah libur Natal dan tahun baru, maka dua minggu ke depan ini kita berhati-hati terhadap lonjakan kasus,” kata Triatno kepada Kabar6.com, Selasa (18/5/2021).

Upaya 3T atau tindakan melakukan tes Covid-19 (Testing), penelusuran terhadap kontak erat (Tracing) dan perawatan terhadap pasien Covid-19 akan ditingkatkan, berkoordinasi dengan tiap-tiap puskesmas.

“Rencana dengan puskesmas dan koordinasi dengan Satgas di tingkat desa melakukan pemeriksaan kepada orang-orang yang melakukan mudik atau akan kembali, serta terhadap pihak keluarga. Ini akan dilakukan untuk menekan tingkat penyebaran,” papar Triatno.

Dinkes Lebak, sambung Triatno, juga telah meminta kepada seluruh rumah sakit agar menyiapkan tempat perawatan dalam mengantisipasi meningkatnya pasien Covid-19 yang harus mendapat perawatan karena bergejala sedang.

**Baca juga: Mau ke Tangerang, Penumpang Bus dari Lebak Dikarantina di RS Covid-19

“Sudah, kami sudah minta rumah sakit mengantisipasi. Sejauh ini melihat puncak kasus yang terjadi pada Januari, rumah sakit masih bisa menampung. Kalau pun sampai melonjak, maka segala sumber daya harus dikerahkan,” kata Triatno menjelaskan.(Nda)




Pakar Kesehatan: 10 Persen Kerumunan Berpotensi Positif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Kerumunan sangat berpotensi menularkan covid berdasarkan pengalaman di Indonesia tahun lalu maupun negara lainnya. Kenapa demikian, pada saat berkerumun orang abai jaga jarak dan pakai masker, virus muncrat bersama percikan ludah menyebar.

“Diperkirakan 10 persen dari yang berkerumun positif meski mereka tidak merasakan. Kerumunan bisa terjadi di mana saja,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Soedjanarko lewat wawancara pada salah satu televisi nasional, Minggu (16/5/2021).

Menurutnya, pemudik meski PCR negatif tapi tes itu hanya bisa mendeteksi 93 – 95 persen. Artinya jika ada 100 orang di dalam angkutan umum 3 atau 5 orang bisa positif Covid-19.

Kerumunan dimana pun itu berpotensi menularkan. Maka hindarkan kerumunan, bahkan yang sudah divaksin perlindungannya antara 68 sampai 90 persen.

“Artinya masih ada 10 sampai 30 persen yang sudah divaksin masih beresiko tertular,” terang Soedjanarko.

Ia sarankan sebaiknya waega yang sudah terlanjur mudik tapi tidak punya pekerjaan tetap tidak balik lagi. Sebab ketika akan pulang RT/RW pasti menanyakan hasil tes Covid-19.

**Baca juga: Pemudik Harus Ikuti Kehendak Warga Tangsel yang Ingin Sehat

“Tes PCR akan mengeluarkan biaya jadi lebih baik diam di kampung halamannya,” pesan Soedjanarko.

Ia juga meminta kepada pemerintah, aparat TNI/Polri serta media massa untuk terus kampanyekan hindari kerumunan. Sebab penularan virus Covid-19 masih mengancam setiap orang.(yud)




Antisipasi Ledakan Kasus Covid-19 di Tangsel saat Arus Balik Lebaran

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendorong perangkat wilayah aktif mencegah penularan Covid-19 pada masa arus mudik lebaran. Pengurus RT/RW mesti aktif monitong warganya terutama saat arus balik.

“Warga saya enggak banyak yang mudik. Enggak sampe 5 keluarga,” kata Makhroja Siddiq, Ketua RT 005/05, Kelurahan Pamulang Barat saat dikonfirmasi kabar6.com, Jum’at (14/5/2021).

Menurutnya, jumlah warganya yang mudik lebaran sekitar 20 orang. Kebanyakan daerah tujuan ke Tasikmalaya dan Sukabumi, Jawa Barat.

Sementara untuk daerah Jawa Tengah, Siddiq bilang, hanya ada dua keluarga. Jumlah yang sama juga ke daerah tujuan kawasan puncak di Bogor.

“Paling puncak balik hari Minggu, tapi ada juga yang izin balik minggu-minggu depan,” ujar Jaunk, sapaan akrabnya.

Ia mengaku juga telah melakukan antisipasi lainnya. “Tanyain keadaan kesehatan mereka, kalo mereka sehat-sehat aja paling isolasi mandiri 2-3 hari dulu,” terangnya.

**Baca juga: Waspadai Klaster Penyebaran Covid-19 di Pusat Belanja dan Arena Wisata

Terpisah, Ketua RW 09 Kelurahan Ciputat, Cecep Supriyatna menyatakan warga pendatang di wilayahnya ada sekitar 200 jiwa warga tidak ada yang mudik lebaran ke kampung halamannya masing-masing.

“Takut. Karena sudah dilakukan penyekatan oleh polisi dari Babinkamtimbas,” ungkapnya.(yud)




Waspadai Klaster Penyebaran Covid-19 di Pusat Belanja dan Arena Wisata

Kabar6.com

Kabar6-Selama libur lebaran pemerintah melarang mudik lebaran. Warga beralih kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan tempat wisata sehingga berpotensi rawan terjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola pusat perbelanjaan untuk mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah,” kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Imanuddin, Jum’at (14/5/2021).

Ia terangkan sesuai atura. seharusnya 50 persen jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk. sehingga menghindari penumpukan dan kerumunan pengunjung.

**Baca juga: H-1 Lebaran, Ini Rekapitulasi Angka Kasus Covid-19 di Tangsel

“Kami juga akan menempatkan anggota di sana bekerja sama dengan petugas keamanan mall supaya mereka mengingatkan penunjung tentang pendisiplinan protokol kesehatan,” terang Iman.

Kedua, lanjutnya, mereka juga mengingatkan kapasitas mall itu sendiri. “Ketiga,mengatur bagaimana mengatur yang di dalam pengunjung yang sudah selesai kepentingannya bergantian dengan yang akan masuk,” pesan Iman.(yud)