1

Wacana TPA Regional Banten, Bupati Lebak Iti: di Cimarga Cocok

Kabar6.com

Kabar6-Kini daerah kabupaten/kita se-provinsi Banten sedang krisis lahan pengelolaan sampah. Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyambut baik wacana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional di wilayahnya.

“Tinggal kita pake teknologinya. Diangkut seperti itu dipres untuk energi terbarukan,” katanya kepada kabar6.com ditemui di Kota Tangerang, Senin (10/10/2022).

Iti jelaskan, ada dua lokasi di Lebak disiapkan untuk TPA regional. Pertama di Kecamatan Maja, perbatasan dengan Kecamatan Sajira. Namun di Maja lahanya tergolong kecil, luasnya hanya sekitar 10 hektar.

Lokasi kedua di Kecamatan Cimarga. Iti bilang, di lokasi itu luas lahan yang tersedia 200 hektare cocok untuk pembangunan TPA regional.

**Baca juga: Solusi Penanganan Sampah, Wali Kota Tangsel Usulkan Pembuatan TPA Regional di Lebak

“Ini saya sampaikan karena secara aksesibilitas mudah. Seperti ke Maja mungkin bisa diangkut melalui gerbong kereta api. Kalo di Cimarga bisa lewat jalur tol,” ujar Iti.

“Jadi memang yang memungkinkan TPA regional. Tinggal itu teknologi yang kita gunakan. Supaya tidak pencemaran kepada masyarakat. Seperti kita belajar dari Bantargebang,” tambahnya.(yud)




Ratusan Offroader Motor Trail Jajal Trek Menantang Bareng Bil Trail Adventure di Cimarga

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 250 offroader motor trail dari berbagai daerah di Banten menjajal menantangnya track Pasir Roko-Cigebang Jampang, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Sabtu (8/10/2022).

Kegiatan yang dilakukan di akhir pekan ini digagas oleh Bil Trail Adventure (BTA). Para offroader yang mampu menaklukan trek yang sangat menantang mendapatkan hadiah yang sudah disiapkan.

“Ada satu tanjakan yang memang menantang. Bagi 10 offroader yang berhasil menaklukkan diberikan reward,” kata Founder Bil Grup, Moch Nabil Jayabaya kepada wartawan.

Rupanya di balik olahraga yang dikategorikan ektrem ini terselip misi sosial. Uang pendaftaran ratusan offroader yang terkumpul disumbangkan untuk pembangunan sebuah masjid di Kampung Cigebang, Desa Jayamanik, Cimarga.

“Bukan lagi soal siapa yang terbaik, tapi siapa yang mau berbuat baik atau kebaikan,” ucap Nabil.

**Baca juga: 2.340 Anggota Kesti TTKKDH Lebak Dikirim ke GBK, Ada Apa?

Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sekaligus secara tidak langsung membantu pembangunan sarana ibadah.

“Terima kasih para peserta dari Serang, Pandeglang hingga Cilegon. Jadi hari ini tidak hanya ngegas tapi kita juga secara tidak langsung membantu kesuksesan pembangunan masjid. Insya Allah jadi pahala buat kita semua,” harap anak muda yang juga Ketua Gapensi Lebak ini.(Nda)




DLH Lebak Sebut Lahan 200 Hektare di Cimarga untuk Pengolahan Limbah Domestik dan B3

Kabar6.com

Kabar6-Mantan Bupati Lebak sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah, Mulyadi Jayabaya mengungkap lahan seluas 200 hektare di Kecamatan Cimarga akan disiapkan untuk tempat pengolahan limbah.

Hal itu disampaikan Jayabaya kepada wartawan usai silaturahmi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, di Warunggunung, Lebak, Kamis (31/3/2022).

“Limbah ini sekarang menjadi isu nasional, dan sangat sulit misalnya Kota Tangsel, DKI, Tangerang, dan Serang. (Mereka) sulit kan? Nah, kita menyiapkan 200 hektare untuk menjadi pengolahan limbah,” kata Jayabaya.

Kepada Kabar6.com, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak Nana Sunjana mengatakan, lahan yang disebut-sebut itu akan digunakan sebagai lokasi pengolahan limbah domestik (Rumah tangga) dan B3 (Bahan berbahaya beracun).

“Kalau informasi yang saya terima, itu rencananya untuk (Pengolahan limbah) domestik dan B3. Memang yang sekarang sedang disusun itu untuk B3-nya, dan itu prosesnya di kementerian bukan di kita,” kata Nana, Senin (4/4/2022).

**Baca Juga: MUI Lebak Tanggapi Klaim JB soal Ulama dan Kiai Ingin Jabatan Jokowi Diperpanjang

Saat ini kata Nana, salah satu perusahaan pengolah limbah B3 yang terbesar di Indonesia adalah PPLI (PT Prasadha Pamunah Limbah Industri) yang berpusat di Bogor, Jawa Barat.

“Mungkin sekarang ini mau dikembangkan di kita, jadi sekupnya Indonesia lah. Sementara kalau limbah domestiknya, kemarin konsepnya adalah semua di-recycle (Daur ulang), jadi tidak akan ada penumpukan baik organik maupun anorganik,” jelas Nana.

“Jadi bukan seperti TPA (Tempat pembuangan akhir) sampah, bukan lah. Kalau saya lihat dari beberapa wilayah yang sudah, paling 10 persen lah dari limbah domestik itu kemungkinan B3 dan kebetulan di situ digabungkan jadi bisa langsung diolah,” tambah Nana.(Nda)




Polisi Pastikan Anak Pembacok Ayah di Cimarga Lebak Alami Gangguan Jiwa

Kabar6-Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Cimarga memastikan, pemuda berinisial S (28) yang tega membacok ayah kandungnya sendiri, Rasdi (65), mengalami gangguan jiwa atau ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa).

Kepastian itu setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan S kepada dokter jiwa di RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Lebak.

“Iya (Sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya gangguan jiwa). Riwayat rekam medis pengobatan rutin juga ada,” kata Kanit Reskrim Polsek Cimarga Bripka Ali Maghfur saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (2/10/2021).

Setelah diketahui hasil pemeriksaan kejiwaannya, S lalu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat untuk mendapat perawatan.

“Sudah, sudah dievakuasi ke RSJ Grogol setelah pemeriksaan, hari Kamis,” ujarnya.

Rasdi dibacok oleh S menggunakan parang yang biasa digunakan untuk berkebun di dalam rumahnya, di Kampung Bangkalok, Desa Girimukti, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, pada Selasa (28/9/2021) malam. Akibatnya, Rasdi mengalami luka di bagian kepala, punggung dan lengan.

Peristiwa itu terjadi hanya karena Rasdi tidak memenuhi permintaan S yang meminta rokok. Dari keterangan sementara yang diperoleh polisi, S diduga mengalami gangguan kejiwaan. Namun untuk memastikan, polisi memeriksa kejiwaan S.

**Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Lebak Tinggal 28 Orang, Satgas: Jangan Lengah

Sementara itu kata Ali, kondisi Rasdi sudah mulai membaik pasca luka-luka bacok yang dialaminya.

“Kondisi korban saat ini sudah membaik. Infonya yang kami dapat kemarin sudah bisa dibawa pulang dari rumah sakit,” katanya.(Nda)




Sopir Mengantuk, Mobil Box Terjun Timpa Rumah Warga di Cimarga Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Satu mobil box bernopol B 9007 BRU mengalami kecelakaan di ruas Jalan Rangkasbitung-Leuwidamar tepatnya di Kampung Bojongbarang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Senin (17/5/2021) pagi.

Mobil yang identitas pengemudinya belum diketahui itu terperosok dan menimpa rumah warga bernama Jaya hingga kondisi bangunan hancur.

“Kejadiannya tadi Subuh sekitar jam 4, mobil dari arah Rangkas menuju Leuwidamar,” kata Deni Kurniawan salah seorang warga.

Diduga, sopir mobil sedang mengantuk sehingga mobil oleng ke luar jalur hingga terperosok di pinggir jalan dan menimpa rumah.

“Enggak tahu sopirnya orang mana karena langsung dibawa ke rumah sakit. Sopir dan penumpangnya luka-luka,” ujar Deni.

**Baca juga: Tempat Wisata di Lebak Ditutup, Wisatawan Dibubarkan

Beruntung, meski bagian kamar depan yang ditempati hancur akibat peristiwa tersebut, pemilik rumah selamat.

“Alhamdulillah enggak ada korban jiwa, pemilik rumah hanya ketimpa reruntuhan genteng aja,” katanya.(Nda)




Langgar Pengelolaan Lingkungan, Pemkab Lebak Tutup Tambang Pasir di Cimarga

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menutup aktivitas CV Salim Pratama perusahaan tambang pasir di Desa Margajaya, Kecamatan Cimarga. Penutupan dilakukan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Satpol PP lantaran tanpa penggunaan stockpile alias tempat penampungan.

“Terkait pelanggaran pengelolaan lingkungan khususnya penjualan pasir tanpa penggunaan stockpile (tempat penampungan) dan penjualan pasir basah,” kata Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, Dasep Novian, saat dihubungi Kabar6.com, Rabu (26/8/2020).

Sebelum diambil tindakan tegas berupa penutupan, Pemkab Lebak telah memberikan surat peringatan kemudian surat teguran pertama. Perusahaan kata Dasep melanggar Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“Semalam surat teguran kedua dan kami bersama Satpol minta dihentikan. Tidak boleh beroperasi sampai dengan pemenuhan kewajiban stockpile dan pasir yang dijual bukan pasir basah,” tegas Dasep.

Terpisah, Ketua Forum Paguyuban Pengusaha Pasir Cimarga, Hera Komaratullah, mendukung langkah pemkab yang menindak tegas pengusaha yang terbukti melanggar aturan dan mengabaikan lingkungan.

**Baca juga: Sopir Kadisdukcapil Lebak Positif Covid-19, Warga Diminta Gunakan Pelayanan Online.

“Sepakat, tindak tegas penambang yang masih main pasir basah agar menjadi shock therapy, sekaligus mengingatkan penambang yang lain untuk membuat penampungan pasir dan menjual pasir dalam keadaan kering,” kata Hera.

Hera minta para pengusaha penambang pasir, khususnya di wilayah Cimarga untuk taat dan mematuhi aturan yang diberlakukan oleh pemerintah.

“Terutama lingkungan yang tentu tidak boleh kita abaikan karena berdampak pada masyarakat. Saya ingatkan agar ini jadi perhatian yang serius bagi teman-teman pengusaha,” tandas Hera.(Nda)




Aksi Curanmor depan Pesantren Al Madani Cimarga Tertangkap CCTV

Kabar6.com

Kabar6- Pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di depan Pondok Pesantren Al Madani, Jalan Rangkasbitung-Leuwidamar, Cimarga tertangkat CCTV. Sepeda motor Honda Scoopy bernopol A 5194 OH yang diparkir depan pondok itu raib dibawa kabur, Rabu (5/8/2020) sekira pukul 09.30 WIB.

Peristiwa itu terjadi saat Uti memarkirkan kendaraannya di depan pondok. Warga Desa Wantisari, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, sedang menawarkan dagangannya ke salah satu rumah di wilayah Sangkanmanik persis di depan Pondok Pesantren Al Madani, Jalan Rangkasbitung-Leuwidamar, Cimarga.

“Motor memang di pinggir jalan, belum sempat duduk di rumah itu motor dibawa kabur. Cuma sekitar 1 menit lah dari pas ibu saya turun terus masuk ke rumah,” tutur David, putra Uti.

David mengatakan warga setempat sempat mengejar pelaku namun tak berhasil. Pelaku tancap gas ke arah Leuwidamar. Meski demikian, aksi pencurian itu terekam CCTV.

“Ada rekaman CCTV, kayaknya berdua. Satu lagi temannya bawa motor nunggu di seberang enggak jauh dari situ,” ujarnya.

**Baca juga: Penerima PKH Dipungut Rp 150 Ribu, Dinsos Lebak : Waspada itu Penipuan.

David berharap, pihak kepolisian bisa segera menangap pelaku yang sudah terekam CCTV rumah warga.

“Tinggi sekitar 155 centimeter, pakai kemeja abu-abu, topi hijau, celana jeans. Semoga segera tertangkap pelakunya,” katanya.(Nda)




Banjir Rendam Belasan Rumah dan Sekolah di Cimarga Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Belasan rumah di Kampung Bangkalok, Desa Girimukti, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak terendam banjir setinggi lutut orang dewasa, Rabu (12/2/2020). Air juga merendam sebuah sekolah SDN 1 Girimukti.

Salah seorang warga Ikhwan Gunawan, mengatakan, air mulai menggenangi permukiman warga sekira pukul 18.45 WIB.

“Kira-kira abis Magrib lah, air datang nya emang lumayan cepat. Yang terendam di RT 2 dan 3,” kata Ikhwan.

Sejak sore hari, hujan lebat memang mengguyur wilayah tersebut. Banjir kata Ikhwan berasal dari meluapnya selokan setelah kiriman air dari persawahan.

“Terus juga karena saluran airnya kurang maksimal, jadi aliran air lambat. Di sini jauh dari sungai,” ujarnya.

Saat air memasuki rumah, warga bergegas memindahkan perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih aman. Namun, banjir tidak sampai membuat warga mengungsi.

“Enggak sampai mengungsi cuma pada mindahin perabotan aja. Enggak lama sih, sekitar jam 8 udah mulai surut. Mudah-mudahan enggak hujan besar lagi,” harapnya.

**Baca juga: Dapat Ambulans, Desa di Lebak Jadi Pilot Project Pokphand Indonesia.

Selain di desa Girimukti, banjir juga dilaporkan merendam Kampung Sonojaya, Desa Intenjaya, Cimarga.

“Jumlahnya belum bisa diketahui. Tim sedang ke lapangan menginventarisir berapa total rumah yang terendam. Kami imbau warga meningkatkan kewaspadaan jika hujan dengan intensitas tinggi,” imbau Kepala BPBD Lebak, Kaprawi.(Nda)




Permudah Distribusi Logistik, Ratusan Korban Banjir Bandang di Cimarga Dievakuasi

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 147 jiwa warga Kampung Kaduluhur, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang berada di posko pengungsian dievakuasi ke kantor desa, Jum’at (3/1/2020).

Evakuasi terhadap 33 kepala keluarga (KK) korban banjir bandang menggunakan truk Yonif 320/Badak Putih.

“Kita evakuasi ke kantor desa untuk memudahkan proses distribusi logistik,” kata Koordinator Posko Lapangan Desa Tambak, Kapten Arm. Zainul kepada Kabar6.com.

**Baca juga: Evakuasi Korban Banjir Bandang di Cipanas Lebak Masih Berlangsung.

Zainul mengatakan, kebutuhan logistik untuk masyarakat sudah didistribusikan oleh BPBD. Hanya, masih membutuhkan pasokan air untuk kebutuhan mandi.

“Untuk Desa Tambak terdapat 395 jiwa dari 105 KK yang terdampak. Warga juga ada yang mengungsi ke tempat saudaranya,” katanya.(Nda)




PLN Banten Beri Bantuan Air Bersih untuk Warga di 39 Desa

Kabar6.com

Kabar6-Kesulitan mendapat air bersih dampak dari musim kemarau panjang dialami masyarakat di banyak wilayah di Provinsi Banten. Seperti di wilayah Banten Selatan yakni Lebak dan Pandeglang.

Bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan memasak menjadi bantuan yang paling ditunggu masyarakat yang terdampak kemarau lantaran sumber air di rumah mereka sudah mengering.

“Sebagai salah satu BUMN yang banyak terlibat pada pelayanan masyarakat, kami tidak bisa tinggal diam menyikapi terjadinya kekeringan di daerah Banten, khususnya wilayah Banten selatan,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Doddy B. Pangaribuan, di Kampung Tarisi, Cimarga, Kabupaten Lebak, Jum’at (27/9/2019)

Tidak hanya berkomitmen memberikan pelayanan di bidang kelistrikan, menghadapi kemarau panjang, PLN sambung Doddy juga berkomitmen menyediakan bantuan air bersih untuk membantu masyarakat.

“Bantuan air bersih untuk masyarakat di Banten di 39 desa di 13 kecamatan. Khusus untuk di Kabupaten Lebak, 16 desa di 5 kecamatan. Mungkin tidak begitu berarti, tapi semoga bantuan ini sedikit banyak membantu meringankan yang menjadi keluhan warga. Dan kita berdoa bersama, mudah-mudahan hujan segera turun,” tutur Doddy.

Sunarya salah seorang warga mengatakan, krisis air bersih sudah dirasakan warga selama hampir lima bulan. Masyarakat kesulitan mendapat air untuk memasak karena sumur pun sudah kering.

“Kalau air di sungai sangat tidak mungkin untuk memasak karena kondisinya sudah banyak kotoran dan keruh, paling hanya untuk mencuci, itu pun jaraknya lumayan jauh,” ujarnya.

**Baca juga: Bupati Lebak Larang Pelajar Unjuk Rasa ke Jakarta.

Untuk kebutuhan memasak, warga harus mengambil di sumber mata air yang berjarak sekitar 2 kilometer.

“Jadi kalau ada bantuan seperti ini kami senang karena sangat terbantu. Kalau bisa bantuan air bersih sering-sering, seminggu dua kali lah,” harapnya.(Nda)