1

Cara Berjalan Bisa Pengaruhi Mood Seseorang?

Kabar6-Setiap orang memilik cara berjalan berbeda satu sama lain, dan sering disebut sebagai ciri khas mereka. Nah, sebuah penelitian di Kanada menemukan, hanya dengan mengubah cara berjalan, maka Anda pun akan merasa lebih bahagia.

Dalam penelitian ini, melansir Menshealth, para peneliti meminta sekelompok orang untuk mengubah gaya atau cara berjalannya menjadi gaya berjalan ‘sedih’, di mana para peserta pada kelompok ini diminta untuk berjalan dengan membungkuk, bahu mengarah ke depan, dan tidak terlalu banyak mengayunkan tangan.

Sementara itu, para peneliti pun meminta kelompok peserta penelitian lainnya untuk berjalan dengan gaya ‘bahagia’, di mana gerakan mengayunkan tangan lebih banyak, bahkan sambil sedikit melompat-lompat.

Setelah mengubah gaya berjalan peserta, para peneliti pun meminta mereka untuk melakukan sebuah pemeriksaan daya ingat. Hasilnya, para peserta penelitian yang diminta berjalan dengan gaya sedih lebih banyak mengingat kata-kata negatif dibandingkan dengan peserta penelitian lainnya yang diminta untuk berjalan dengan gaya bahagia.

Perubahan apa yang diingat seseorang ini sangatlah penting karena hal ini turut berperan dalam timbulnya gejala depresif. Seseorang yang sedang mengalami depresi cenderung untuk mengingat berbagai kejadian negatif dan memfokuskan perhatian mereka pada kejadian tersebut, yang membuat mood mereka menjadi buruk.

Para peneliti menduga, dengan mengubah gaya berjalan atau cara seseorang bergerak, maka hal ini dapat mempengaruhi bagaimana otak Anda memproses suatu informasi. ** Baca juga: Benarkah Makanan yang Dibakar Lebih Sehat dan Rendah Kalori?

Oleh karena itu, bila ingin memperbaiki mood yang sedang buruk, ubahlah gaya berjalan, dan Anda pun akan merasa lebih baik.(ilj/bbs)




Cara Berjalan Dapat Pengaruhi Mood Anda?

Kabar6-Setiap orang memiliki cara berjalan yang berbeda-beda. Nah, sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada menemukan bahwa hanya dengan mengubah cara berjalan, maka Anda pun akan merasa lebih bahagia.

Para peneliti, melansir Menshealth, meminta sekelompok orang untuk mengubah gaya atau cara berjalannya menjadi gaya berjalan ‘sedih’, di mana para peserta pada kelompok ini diminta untuk berjalan dengan membungkuk, bahu mengarah ke depan, dan tidak terlalu banyak mengayunkan tangan.

Sementara itu, para peneliti pun meminta kelompok peserta penelitian lainnya untuk berjalan dengan gaya ‘bahagia’, di mana gerakan mengayunkan tangan lebih banyak, bahkan sambil sedikit melompat-lompat. Setelah mengubah gaya berjalan, para peneliti pun meminta para peserta penelitian untuk melakukan sebuah pemeriksaan daya ingat.

Hasilnya, para peserta penelitian yang diminta berjalan dengan gaya sedih lebih banyak mengingat kata-kata negatif dibandingkan dengan peserta penelitian lainnya yang diminta untuk berjalan dengan gaya bahagia. ** Baca juga: Yuk, Mulai Lakukan Diet Sehat

Perubahan apa yang diingat seseorang ini sangatlah penting karena hal ini turut berperan dalam timbulnya gejala depresif. Seseorang yang sedang mengalami depresi cenderung untuk mengingat berbagai kejadian negatif dan memfokuskan perhatian mereka pada kejadian tersebut, yang membuat mood mereka menjadi buruk.

Para peneliti menduga, dengan mengubah gaya berjalan atau cara seseorang bergerak, maka hal ini dapat mempengaruhi bagaimana otak Anda memproses suatu informasi. Jadi, apabila Anda ingin memperbaiki mood yang sedang buruk, ubahlah gaya berjalan Anda, sehingga akan merasa lebih baik.(ilj/bbs)




Riset, Cara Berjalan Wanita Tentukan Kisah Cintanya

Kabar6-Setiap wanita tentu memiliki gaya berjalan yang berbeda satu sama lain. Dan cara berjalan ini seringkali menjadi ciri khas wanita tersebut. Nah tahukah Anda, cara berjalan seorang wanita ternyata juga menentukan kisah cintanya?

Menurut riset terbaru, melansir Kompas, cara wanita berjalan turut menjadi ukuran apakah mereka menarik atau tidak. Riset ini dilakukan oleh peneliti dari University of Portsmouth di Inggris. Periset menemukan, cara berjalan seorang wanita seperti menggerakan bokong, sama pentingnya dengan penampilan fisik kaum hawa.

“Kombinasi pinggang kecil, pinggul bulat dan bentuk bokong, serta kerampingan tubuh menjadi daya tarik penting pada wanita,” jelas peneliti Ed Morrison. “Tapi, cara wanita bergerak juga menjadi hal yang sama pentingnya.”

Sebagian besar riset yang menganalisis daya tarik, menurut Morrison, bergantung pada foto. Padahal dalam kehidupan nyata, melihat gerakan tubuh seseorang juga menjadi faktor penting. Dia juga mengatakan gerak adalah penting dalam aktivitas yang dilakukan selama menjalin asmara, misalnya ketika berdansa.

Untuk memeriksa efek gerakan tubuh, Morrison mengumpulkan 37 wanita dengan berbagai jenis tubuh. Semua wanita dalam riset mengenakan legging dan kaus. Para wanita dilengkapi dengan penanda reflektif di berbagai titik di sepanjang tubuh mereka. Setelah itu, cara peserta berjalan di atas treadmill dengan kecepatan tetap direkam oleh peneliti.

Morrison juga memotong semua rekaman yang menampilkan fitur wajah wanita, kecuali titik cahaya tempat reflektor diposisikan. Rekaman untuk setiap perserta dikurangi menjadi 10 detik klip, yang kemudian dinilai oleh 14 wanita dan 11 pria.

Penilaian dilakukan dari skala satu (sangat tidak menarik) hingga tujuh (sangat menarik). Mereka juga diminta untuk menilai kelompok wanita yang sama dalam foto, dan kemudian wanita pada cuplikan film.

Menurut Morrison, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang digunakan orang untuk mengukur daya tarik. Hal ini disebabkan karena prefensi bentuk tubuh bervariasi di seluruh budaya dan sejarah.

“Pemantauan gerak memungkinkan kami membedakan gerak tubuh dari bentuk tubuh dan membandingkan kepentingan relatif dari keduanya,” urai Morrison.

Setelah melalui semua prosedur riset, hasil tes menghasilkan kesimpulan yang serupa. Wanita dinilai sangat menarik jika memiliki indeks massa tubuh antara 19 hingga 23, perbandingan pinggul dan panggul yang lebih kecil, serta memiliki tubuh bak jam pasir.

Menurut Morrison, hasil tersebut memberi kesan bahwa gerakan sama pentingnya dengan pengukuran statis dalam mengukur daya tarik. Ini merupakan hal yang mengejutkan karena pengalaman sehari-hari menunjukkan kita dapat melihat dengan mudah seberapa menarik seseorang dari sebuah foto.

“Saya tidak yakin mengapa gaya berjalan tertentu dianggap menarik,” paparnya. “Tetapi gaya berjalan mungkin memberikan petunjuk penting untuk kesehatan dan usia wanita, komponen kunci dari kesehatan reproduksi.”

Seorang wanita, dikatakan Morrison, dianggap sangat menarik jika dia berjalan dengan langkah kecil dan menggoyangkan pinggulnya. Disebutkan, mengubah cara berjalan adalah hal yang mustahil dilakukan hanya untuk meningkatkan atau mengurangi daya tarik.

Morrison mengatakan, riset mengenai kemampuan seseoran untuk secara aktif mengubah cara berjalan demi menarik atau menghalagi pasangan akan menjadi hal menarik. ** Baca juga: Apa Sih Perbedaan Antara Sakit Kepala Sebelah dan Migrain?

Pengetahuan tersebut serupa dengan psikologi evolusioner yang menganalisis wanita pemakai lipstik merah atau eyeliner. Dengan cara ini, kita bisa menganalisis sinyal yang menunjukan kesuburan, kebugaran dan kesehatan.

Bagaimana cara berjalan Anda, Ladies? (ilj/bbs)