1

Tak Terima Diceraikan Istri, Suami di Serang Nekat Bunuh Diri

Kabar6-Polsek Walantaka mengevakuasi seorang pria yang gantung diri di Perumahan Puri Delta Kiara, Blok DF/01 RT 009, RW 006, Kelurahan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.

Pria berinisial DT (32) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, pada Rabu malam, 20 Desember 2023, sekitar pukul 20.30 WIB.

“Kami bersama petugas jaga dan unit Reskrim Polsek Walantaka datang ke lokasi penemuan mayat gantung diri,” ujar Iptu Juwandi, Kapolsek Walantaka, Rabu, (20/12/2023).

Pria yang bekerja sebagai petugas keamanan atau satpam disebuah perusahaan swasta di Kabupaten Serang, Banten itu ditemukan tewas di pintu kamar depan rumahnya. Dugaan sementara, karena adanya permasalah keluarga diantara DT dengan istrinya, Li.

“Saat ditemukan, saudara DT tewas dengan jeratan tali di lehernya,” terangnya.

**Baca Juga: Jabatan Suami Habis, Istri Kades Geredug Pandeglang Dilantik jadi Pjs Kades

Menurut keterangan yang didapat dari berbagai saksi di lokasi kejadian, pada Minggu, 17 Desember 2023, sekitar pukul 19.00 WIB sang istri datang ke rumah Ketua RT setempat untuk melaporkan kondisi pernikahannya dengan DT, bahwa keduanya sudah bercerai namun belum sampai ke Pengadilan Agama (PA).

Kemudian pada Rabu, 20 Desember 2023, DT sempat menghubungi Li, kalau ingin kembali rujuk. Jika tidak bisa kembali membina rumah tangga, maka DT memilih mengakhiri hidupnya.

“Li ini khawatir dengan dengan kondisi DT mantan suaminya, karena dia sudah paham karakter DT,” tuturnya.

Kemudian Li memberitahu isi percakapan itu ke kakaknya, Dn dan An. Saat pulang kerja, Li berkunjung ke rumah mantan suaminya dan sudah melihat korban tewas gantung diri.

“Saudari Li kemudian lapor ke tetangga dan ketua RT setempat, kemudian melaporkannya ke kita, Polsek Walantaka. Selanjutnya tim inafis Polresta Serang Kota melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RS Bhayangkara,” ujarnya

Artikel ini tidak menganjurkan bagi Anda yang punya masalah pribadi lalu mengambil keputusan singkat. Jika Anda depresi segera hubungi psikiater atau dokter ahli kejiwaan agar dapat diberikan solusi tepat.(dhi)




Anggota Sabhara Polda Banten Tewas dengan Senjata Api Dinas Polri

Kabar6-Anggota Polda Banten diduga bunuh diri menggunakan senjata api dinas Polri yang dia pegang. Untuk memastikannya, polisi masih mendalami tragedi tersebut.

Sejumlah saksi terus dimintai keterangan. Alat bukti lainnya juga masih dikumpulkan pihak kepolisian.

“Indikasi awal, korban meninggal karena bunuh diri. Saat ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil otopsi,” ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, Jumat (31/03/2023).

**Baca Juga: Warga dan Tokoh Kramatwatu Dukung Andika Hazrumy Maju di Pilbup Serang 2024

Anggota Polda Banten bernama Bripda DK ditemukan tewas pada Jumat pagi, 31 Maret 2023, sekitar pukul 05.30 WIB. Di kamar rumahnya, di Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.

Dia diduga kita bunuh diri menggunakan senjata api dinas milik Polri.

“Personel Ditsamapta Polda Banten DK (21) tewas di dalam kamar rumahnya karena tertembak senjata api yang merupakan iventaris dinas,” tuturnya.(Dhi)

 




Wanita Tergilas Kereta di Ciputat Diduga Bunuh Diri

Kabar6-Seorang wanita berinisial NPW, 31 tahun, tewas menggenaskan di Stasiun Jurang Mangu, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Selasa malam. Ia diduga bunuh diri.

“Info yang didapat sementara itu,” kata Kapolsek Ciputat Timur, Ajun Komisaris Ahmad Yulianto kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).

Menurutnya, korban ditemukan berada di lajur kereta KM22+500 Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat.

Sementara pantauan di lokasi bahwa jalur kereta commuter Jabodetabek KM22+500 itu bukanlah jalur perlintasan pejalan kaki.

**Baca juga:http://kabar6.com/bps-kabupaten-tangerang-klaim-angka-pengangguran-turun-5000-orang/

Adapun pedestrian jalan bagi pejalan kaki yang akan menuju stasiun Jurang Mangu dari arah Kampus UPJ Bintaro, terpasang pagar kawat setinggi dua meter.

Pagar permanen itu, sebagai pengaman jalur pejalan kaki dari stasiun Jurang Mangu mengarah ke UPJ.

Berdasarkan penuturan saksi-saksi di lokasi kejadian bahwa korba diduga tertabrak kereta relasi Tanah Abang-Rangkas Bitung sekitar pukul 19.20 WIB.

Selanjutnya, sekira pukul 20.30 WIB petugas piket Polsek Ciputat Timur, mendatangi lokasi dan membawa korban ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk dilakukan visum.

“Dari hasil olah TKP kondisi kepala korban hancur,” jelas Yulianto.(yud)




Mayat Lelaki Gantung Diri di Gubuk Kebun Kampung Babakan, Dikuburkan Tanpa Otopsi

Jenazah SU dievakuasi ke Puskesmas Ciomas dan dilakukan pemeriksaan oleh tim Forensik RS Bhayangkara Polda Banten

Kabar6-Seorang lelaki berinisial SU (30), warga Desa Bugel, Kecamatan Padarincang ditemukan salah seorang warga yang sedang melintasi kebun, dalam keadaan sudah tidak bernyawa alias gantung diri di tiang gubuk saung. Polresta Serang Kota langsung merespon cepat penemuan mayat gantung diri di Kampung Babakan, Desa Pondok Kahuru, Kecamatam Ciomas pada Jumat (16/12/2022).

Menurut keterangan warga setempat yang mengenal SU, lelaki tersebut diketahui berlatar belakang seorang santri.

Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Nugroho Arianto melalui Kapolsek Ciomas Polresta Serang Kota Iptu Widodo Endri membenarkan kejadian tersebut.

“Betul. Telah ditemukan mayat gantung diri tepatnya di Kampung Babakan, Desa Pondok Kahuru, Kecamatan Ciomas berinisial SU (30) seorang santri, warga Desa Bugel, Kecamatan Padarincang. Ketika ada pelaporan dari warga, kami bergegas menuju TKP untuk mengamankan status quo dan berkoordinasi dengan inafis Satreskrim Polresta Serang Kota dan Forensik Biddokkes Polda Banten terkait evakuasi korban,” ungkap Iptu Widodo, Sabtu (17/12/2022).

**Baca Juga: Karung di Tanara Serang Berisi Mayat Wanita, Begini Ciri-cirinya

Iptu Widodo menjelaskan secara rinci kronologis penemuan mayat gantung diri tersebut.

“Pada Jumat (16/12) sekitar pukul 16.00 Wib di Kampung Babakan, Desa Pondok Kahuru, Kecamatan Ciomas telah ditemukan warga yang diduga bunuh diri dengan posisi tergantung di tiang gubuk saung, dengan leher terikat seutas tali tambang warna kuning serta kondisi lidah menjulur. Awal mula kejadian diketahui salah seorang warga yang sedang melintasi kebun. Selanjutnya warga tersebut memberitahu saksi TF selaku pemilik lahan garapan dan kemudian mengecek ke TKP, dan benar bahwa di saung miliknya tersebut, korban dalam keadaan tergantung. Kemudian TF (40) memberitahu SR (36) selaku ketua RT dan melaporkan ke Polsek Ciomas,” terang Widodo.

Jenazah SU saat itu juga dievakuasi ke Puskesmas Ciomas dan dilakukan pemeriksaan oleh tim Forensik RS Bhayangkara Polda Banten.

“Selanjutnya jenazah dievakuasi ke Puskesmas Ciomas dan dilakukan pemeriksaan luar oleh tim Forensik RS Bhayangkara Polda Banten. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik, hanya ditemukan luka bekas jeratan dileher, sperma dan dinyatakan korban meninggal murni bunuh diri,” tegas Widodo.

Setelah dilakukan pemeriksaan, lanjut Iptu Widodo, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga. Sebab pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan otopsi. (Red)




Polisi Selidiki Penyebab Kematian Wanita di Gebang Raya Bunuh Diri dengan Cara Bakar Diri 

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, menyatakan wanita bunuh diri dengan cara bakar diri berinisial IYN (41), beralamat di Perumahan Pondok Makmur RT 03 RW 04, Blok A9/05 Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Zain membenarkan kejadian tersebut dan usai melakukan cek TKP bersama Kapolsek Jatiuwung dan Unit Identifikasi.

“Jadi memang benar ada seorang wanita bernama IYN yang diduga telah melakukan aksi bunuh diri dengan cara membakar dirinya dengan gunakan bensin di TKP tersebut,” ujar Zain, Selasa (29/11/2022).

Mendapat laporan adanya korban bunuh diri, pihak Polres Metro Tangerang Kota langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dengan unit identifikasi bersama Piket Reskrim Polsek Jatiuwung dan Sat Reskrim yang telah memasang police line sebelumnya.

“Untuk motif korban melakukan bunuh diri masih kami dalami ya, saat ini korban sudah di bawa ke RSUD Kab Tangerang untuk dilakukan autopsi guna ketahui penyebab kematiannya,” katanya.

Menurut keterangan saksi, Paulus mengatakan, kejadian sekitar pukul 11.30 WIB Senin (28/11/2022) pagi, mendapat laporan dari warga belakang rumah korban, tiba-tiba melihat asap mengebul di TKP.

Mereka mengira kebakaran dan akan menolong, namun pintu pagar terkunci dari dalam dan saksi meminta bantuan warga dan menghubungi suami korban yang baru kerja.

**Baca juga: Panjat Tebing Kota Tangerang Penyumbang Medali Emas Terbanyak di Porprov Banten

“Setelah suami korban datang, pintu pagar bisa dibuka, namun pintu masuk dalam rumah terkunci dari dalam, kemudian didobrak hingga terbuka dan terlihat korban masih terbakar dengan api masih menyala di badan. Para saksi kemudian membantu memadamkan api dengan cara disiram menggunakan air,” kata Paulus.

Ia menjelaskan, saat dilakukan upaya pertolongan posisi korban ada di tangga rumah arah lantai 2 kondisi terbakar sekujur tubuh. (Oke)




IRT di Pandeglang Gantung Diri Diduga Gara-gara Utang ke Bank Emok

Kabar6- Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), berinisial C (40), warga Kampung Pamatang Jati, RT 02 RW 06, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, ditemukan tewas gantung diri, di ruang tamu rumahnya.

Wanita yang diketahui sedang hamil 5 bulan itu, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena memiliki banyak sangkutan atau terlilit hutang ke pihak “Bank Emok”. Namun soal motif kematiannya itu, hingga kini belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian. Karena, hingga saat ini masih penyelidikan.

Korban meninggalkan seorang suami, Ade Isra (45), dan satu orang anak laki-laki, Kevin (13). Peristiwa itu terjadi pada 2 November 2022 kemarin.

Kapolsek Panimbang, Iptu Asep Jamaludin membenarkan, adanya laporan seorang IRT yang sedang mengadung lima bulan ditemukan tewas gantung diri, di rumahnya. Bahkan saat ini, pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kami juga masih olah TKP, dan melakukan pendalaman,” kata Iptu Asep belum lama ini kepada wartawan.

Hasil keterangan yang didapatnya, sebelum korban meninggal, suaminya sering bercerita ke tetangganya soal kondisi kehidupan istrinya. “Sebelumnya, suaminya bercerita ke Abah Tolob, bahwa korban sering mengambil pinjaman ke Bank Emok, sehingga banyak tagihan di rumah korban,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, pada saat suami korban pulang main dari rumah tetangganya, karena kondisi laper ia pulang ke rumahnya. Dan melihat kondisi rumah dalam keadaan pintu, dan gorden tertutup.

“Pada saat kejadian, suami korban main ke rumah tetangganya, Sarkani, untuk minum kopi bareng. Kemudian pulang ke rumah, berniat mau makan dan menemukan rumah tertutup, serta gorden tertutup. Dibuka melalui pintu depan dan menuju dapur, mendengar suara ngorok di kamar belakang. Ketika diperiksa, korban sudah tergeletak dan meminta bantuan kepada tetangganya, Sarkani,” terangnya.

**Baca juga: Rugikan Negara Rp 1,4 Miliar, Pegawai BRI Pandeglang Jadi Buronan Kejari.

Melihat kondisi itu, korban dilarikan ke Puskesmas Panimbang, ternyata keadaanya sudah tak bernyawa. “Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Panimbang, dan dinyatakan meninggal dunia,” pungkasnya

Hasil keterangan yang didapatnya, sebelum korban meninggal, suaminya sering bercerita ke tetangganya soal kondisi kehidupan istrinya. “Sebelumnya, suaminya bercerita ke Abah Tolob, bahwa korban sering mengambil pinjaman ke Bank Emok, sehingga banyak tagihan di rumah korban,” ujarnya.(Aep)




Cek Fakta Waria Mau Bunuh Diri di Kota Serang

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah video dengan narasi seorang waria ingin bunuh diri dengan cara melompat dari atas gedung Pasat Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten, beredar luas di media sosial.

Dalam video itu pun terdengar teriakan warga yang melihat aksi tersebut. Setelah dilakukan cek fakta, nyatanya yang akan melompat bukanlah waria, melainkan seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa.

Kemudian, video yang viral merupakan rekaman lama yang oleh seseorang di unggah ke Medsos dan kini menjadi ramai.

“Vdeo yang kini viral itu merupakan video lama yang terjadi pada tanggal 31 Juli 2022 lalu. Orang yang berada di dalam video bukanlah seorang waria yang ramai diberitakan, melainkan seorang wanita seutuhnya yang mengalami gangguan kejiwaan. Itu wanita berinisial G, memang agak depresi. Dan itu bukan kali pertama dia melakukan itu, sudah beberapa kali. Kenapa-kenapanya kita juga tidak tahu pasti,” kata Kanit Binmas Polsek Serang, Ipda Irwan Purnawan, Rabu (14/09/2022).

**Baca Juga: Calo Tenaga Kerja Ditangkap Polsek Cikande

Disampaikan Irwan, wanita yang ada dalam video viral tersebut saat ini sudah diurus oleh pihak keluarga untuk menjalani pengobatan alternatif di Kota Serang.

“Sudah diurus sama keluarganya, diobati alternatif di daerah Sawah Luhur (Kecamatan Kasemen). Dan infonya juga masih di sana,” tandasnya.(Dhi)

 




Bunuh Diri Setelah Sayat Istri dan Bibi di Karawaci Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) membuat pasangan suami istri bertikai di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang pada Minggu (12/6/2022) dini hari tadi.

Akibatnya dalam peristiwa itu dua orang korban mendapatkan perawatan intensif di salah satu RS di Tangerang. Korban berinisial N merupakan istri dari pelaku berinisial S. Sementara satunya yakni berinisial H, yang juga bibinya N. Pelaku berinisial S setelah melancarkan aksi ia pun bunuh diri dengan senjata tajam (Sajam).

“Jadi itu kita dapat laporan dari masyarakat. Itu keluarga jadi pelakunya suaminya, korbannya istri sama bibi istrinya,” ujar Kapolsek Karawaci Kompol Hasoloan Situmorang saat dikonfirmasi oleh wartawan, (12/6/2022) siang.

Ia mengatakan motif pembacokan tersebut dikarenakan oleh faktor kesulitan ekonomi. Sementara korban mendapatkan luka sayatan dari pelaku. Setelah melancarkan aksinya pelaku melakukan aksi bunuh diri dengan Sajam.

“Yang memabacok suaminya. Motifnya kesulitan ekonomi. Pelaku diduga setelah melakukan aksinya bunuh diri dengan menggunakan Sajam,” katanya.

**Baca juga: Sejumlah Penonton Konser kebangsaan Muhaimin di Tangerang Pingsan

“Yang pelaku meninggal tadi malam. Yang dua korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit sedang dalam perawatan ya. Istri sama bibinya,” tambahnya.

“Kita sudah tadi malam dini hari itu sudah cek TKP, olah TKP, kita panggil iden polres kemudian evakuasi para korban termasuk evakuasi pelaku, setelah itu kita ambil keterangan beberapa saksi di Polsek,” tandasnya. (Oke)




Diduga Depresi, Warga Jayanti Bunuh Diri Lompat ke Sumur

Kabar6.com

Kabar6-Seorang warga Kampung Gandasari Desa Jayanti, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, berinisial S, 45 tahun, nekat mengakhiri hidupnya secara tragis. Ia bunuh diri terjun ke sumur, Minggu (15/5/2022) diduga karena depresi.

Amirudin, saksi mata mengatakan, S sempet berbicara meminta pekerjaan. Selesai mengobrol ia pulang tak berselang lama mendengar korban bunuh diri terjun ke sumur.

“Korban langsung lari ke sumur, pasca kejadiannya itu disaksikan oleh anak kecil, kemudian anak itu lari ke rumah memberitahu saya,” kata Amirudin.

Ia menerangkan, di tempat kejadian perkara pihak keluarga sudah sempat menolong. Naasnya, pihak keluarga gagal menolong lantaran tali tambang yang dipakai lepas dari genggaman korban.

“Keluarga sudah memberi tali tambang, sambil berteriak tolong pegang talinya. Kemungkinan korban lelah karena terkena benturan makanya terlepas,” ujarnya.

Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, evakuasi korban yang terjun di sumur sekitar dua jam. Hal ini karena perlu kehati-hatian mengingat kedalaman sumur 12 meter dan kondisi gelap.

**Baca juga: Pemkab Tangerang Bentuk Satgas Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku

Awal menerima laporan pukul 02:20 wib, kami menerjunkan satu unit mobil pemadam kebakaran, serta lima orang personil, serta peralatan yang digunakan seperti tripot dan tali karamantel.

“Korban di ikat dan di tarik keatas, sekitar 2 jam korban berhasil di evakuasi ke atas,” ujarnya.(Rez)




KDRT di Sepatan, Usai Membunuh Istri Pelaku Coba Bunuh Diri

Kabar6.com

Kabar6-Keributan dalam rumah tangga (KDRT) di Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, berujung tragis. Pelaku berinisial N tega menghabisi nyawa Nemah, istrinya menggunakan senjata tajam jenis golok.

Maksum, warga Desa Gempol Sari menceritakan, insiden keributan berdarah itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB tadi. Pada saat mendatangi rumah perkara warga melihat N sudah menenteng golok.

“Pas dilihat istrinya sudah meninggal,” katanya, Selasa (8/2/2022). Melihat istrinya sudah tak bernyawa, lanjut Maksum, N coba melakukan bunuh diri.

“Si suami coba ngegorok lehernya sendiri,” ujarnya. Meski demikian nyawa pelaku bisa diselamatkan.

**Baca juga: Dampingi Kajari Roadshow : Sekda Ingatkan Penggunaan Anggaran Desa Agar Lebih Efesien dan Akuntabel

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Maksum bilang, N oleh warga sekitar dibawa ke RSUD Tangerang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sementara itu, Kapolsek Sepatan Ajun Komisaris Sriyanto menyatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi di sekitar lokasi perkara.(Rez)