1

Belgia Abadikan Nama Seorang PSK Nigeria yang Tewas Ditikam Pelanggan Jadi Sebuah Jalan

Kabar6-Eunice Osayande (23), diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Brussel, Belgia. Osayande diketahui adalah seorang pekerja seks Nigeria yang tewas ditikam oleh pelanggan.

Bukan tanpa alasan, melansir face2faceafrica, pemilihan nama Osayande adalah untuk menarik perhatian semua wanita yang menjadi korban perdagangan manusia, kekerasan seksual dan pembunuhan wanita. Nama Osayande yang tewas pada Juni 2018 itu dijadikan jalan yang menghubungkan Quai de Willebroeck dan Quai des PĂ©niches.

Ans Persoons, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas toponimi (cabang onomastika yang menyelidiki nama tempat), mengatakan bahwa feminisme inklusif adalah tentang hak dan perjuangan perempuan di setiap tingkatan sosial. Sebanyak 42 persen wanita antara usia 16-69 tahun setidaknya pernah mengalami kekerasan seksual dan fisik.

“Di kalangan pekerja seks, persentasenya jauh lebih tinggi. Masalah ini patut mendapat perhatian dan urgensi lebih. Dan itulah mengapa Eunice Osayande diabadikan menjadi nama jalan ini,” terang Persoons. ** Baca juga: Siapa Saja 4 Presiden Paling Korup di Dunia?

Ditambahkan Persoons, pihaknya selalu memilih nama dari wanita yang mencolok namun sering dilupakan. Atau mereka dengan bakat atau prestasi luar biasa. “Tapi bagi saya, feminisme bukan hanya tentang perempuan yang berprestasi,” tambahnya.

Sementara Maxime Maes dari UTSOPI, serikat pekerja seks yang terlibat erat dengan kasus Osayande menyambut baik penghargaan untuk korban. ‘Pekerja seks sering dilupakan, kali ini tidak akan terjadi,” ujar Maes.

Diketahui, lima tahun lalu, Osayande jatuh ke tangan sekelompok pria yang menjanjikan masa depan cerah dan bekerja di Eropa. Bersama beberapa gadis lain, untuk memulai perjalanan sulitnya ke Belgia, termasuk menyeberang ke Italia dengan kereta dan perahu.

Osayande berkali-kali diperkosa. Setibanya di Brussel, dia langsung dipaksa menjadi pelacur, dan harus menyetor uang ke mucikarinya sebesar Rp752 juta untuk penyelundupan dan membayar sewa flat kotor tempatnya tinggal bersama dengan beberapa korban lain.

Pada Juni 2018, Osayande ditikam dengan pisau oleh pelanggan muda berusia 17 tahun yang tidak puas. Pelaku berhasil ditangkap dua minggu kemudian. Pada Januari tahun ini, empat orang yang terlibat dalam penyelundupan Osayande dijatuhi hukuman antara 33 bulan hingga empat tahun penjara.

Setahun setelah kematian Osayande, rekan-rekannya berkumpul untuk memperingatinya selama pawai diam. Mereka meminta pemerintah kota untuk kondisi kerja yang lebih baik.(ilj/bbs)




Rindu Aktivitas Normal, Pemilik Restoran di Belgia Layani Boneka Selama Pandemi

Kabar6-Akibat pandemi Corona sebuah restoran di dekat Brussel, Belgia, terpaksa tutup sejak Oktober tahun lalu. Kondisi ini tentu saja membuat seorang pemilik restoran bernama Therese Mahieu, sangat merindukan para pelanggannya.

Untuk mengobati kerinduannya itu, melansir Independent, Mahieu mengganti para pelanggannya di Restoran Chez Therese, Kota Rixensart, di jalur komuter Brussel, dengan boneka atau manekin. Mahieu mulai menyajikan gelas berisi wine merah ke boneka-boneka yang dihias dengan wig, topi, dan syal.

Boneka-boneka itu tampak duduk di restoran, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pembatasan COVID-19 oleh pemerintah Belgia.

Boneka-boneka yang terbuat dari balon itu memberinya rasa komunitas yang telah hilang di restoran Chez Therese. ** Baca juga: Kocak, Wajah Seorang Pengacara Berubah Jadi Anak Kucing Saat Sidang Gara-gara Filter Zoom

Hingga saat ini para pelanggan restoran dilarang masuk untuk mencegah penyebaran infeksi COVID-19.(ilj/bbs)




Sekelompok Remaja Asal Brussel Jatuhkan Mobil dari Tangga Eskalator

Kabar6-Apa yang dilakukan para remaja tanggung ini bukanlah perbuatan terpuji, dan sungguh tidak pantas untuk ditiru. Ya, sekelompok remaja asal Brussel, Belgia, ini merayakan pesta pergantian tahun beberapa waktu lalu dengan cara ekstrem.

Apa yang mereka lakukan? Melansir MailOnline, para remaja yang tidak disebutkan namanya itu berniat membuat acara tahaun baru menjadi semakin meriah dengan menyiapkan sebuah mobil kecil. Mereka mendorong mobil tersebut hingga terjatuh dari ketinggian atas tangga eskalator. Meskipun mobil itu terjun bebas dalam kondisi kosong aliasa tidak ada penumpangnya, serta tak menimbulkan korban jiwa, aksi konyol mereka mendapatkan kecaman keras dari pemerintah.

Hal ini karena perbuatan mereka telah merusak prasarana umum, khususnya stasiun kereta bawah tanah (subway) Brussel, tempat mobil itu dijatuhkan dari tangga eskalator. ** Baca juga: Mayantuyacu, Sungai di Peru yang Airnya Mendidih

Disebutkan, tayangan video berdurasi 10 detik ini sejak pertama kali diunggah sudah dilihat oleh sebanyak 374 ribu orang dan 4.506 kali dibagikan.(ilj/bbs)