1

Riset, 76 Persen Wanita Merasa Penggambaran Media Tentang Kecantikan Berkontribusi Terhadap Body Shaming

Kabar6-Body shaming adalah tindakan mengomentari bentuk fisik seseorang. Entah itu disengaja atau tidak, namun hal ini bisa berpengaruh pada masalah mental orang yang dikomentari.

Berdasarkan penelitian terbaru, sejumlah wanita mengakui bahwa body shamig sebagai perilaku umum dan merajalela. Komentar mereka tentang seberapa gemuk teman wanita atau atau saat sahabat terlalu kurus, termasuk body shaming.

Sebuah survei yang dilakukan oleh rumah sakit terkemuka di India dilakukan untuk mendapatkan pandangan mengenai sikap dan persepsi wanita terhadap konsep citra tubuh. Survei ini menggunakan 1.244 responden wanita usia 15-65 tahun, dan diselenggarakan di 20 kota.

Survei tersebut juga ingin mengetahui dampak dari body shaming terhadap kesejahteraan psikologis mereka yang kadang-kadang mengarah pada stres. Melansir Woop, berikut pandangan wanita tentang body shaming dan bagaimana mereka mengakui kalau hal tersebut memang sering terjadi terhadap sesama wanita:

1. Sebanyak 90 persen wanita mengakui body shaming adalah perilaku umum bukan bullying

2. 84 persen dari responden berbicara kalau wanita cenderung mengalami lebih banyak body shaming dibandingkan pria

3. 47,5 persen wanita melaporkan mengalami body shaming di sekolah dan tempat kerja mereka

4. 32,5 persen wanita menuturkan, teman-teman sering berkomentar negatif tentang penampilan mereka, baik terkait berat badan, bentuk tubuh, warna kulit, maupun model rambut

5. 76 persen wanita merasa kalau penggambaran media tentang kecantikan berkontribusi terhadap body shaming

6. 90 persen wanita percaya kalau film dan acara televisi cenderung mengolok-olok orang yang tidak sesuai dengan norma dan harapan standar kecantikan sosial

7. 89 persen wanita merasa tidak percaya diri ketika mereka membaca komentar tentang penampilan orang lain di media sosial

8. 31 persen peserta mengatakan, ada momen ketika dirinya tidak ingin pergi keluar rumah karena apa yang orang katakan tentang fisik mereka

9. 66 persen wanita percaya bahwa penting untuk terlihat cantik agar merasa percaya diri.

10. 67 persen wanita merasa marah saat mengalami body shaming.
11. 19 persen wanita merasa malu dengan penampilan mereka.

12. 97 persen wanita menganggap masalah body shaming perlu ditangani secara serius di sekolah atau tempat kerja.

Disebutkan, body shaming bisa membuat kaum hawa merasa stres. Karena itulah disarankan agar sesama wanita jangan saling mengejek (body shaming). ** Baca juga: Bagaimana Pengaruh Tipe Bentuk Tubuh & Kesehatannya?

Ada baiknya saling mendukung satu sama lain yang membuat wanita lebih kuat dalam menghadapi kehidupan di era bebas serta milenial seperti sekarang ini.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Diet Tidak Gagal Terus?

Kabar6-Siapa sih yang tidak ingin memiliki berat badan ideal dan bentuk tubuh proporsional? Hal ini salah satunya bisa didapatkan melalui diet. Sayangnya, diet yang dilakukan tidak selalu sukses.

Disebutkan, ada tiga pemicu wanita gagal dalam diet, yang berujung kepada pola pikir dan niat. Melansir tempo.co, pemicu pertama adalah adanya gangguan makan atau eating disorder seperti anoreksia, bulimia, dan bitch eating atau makan dengan porsi luar biasa tanpa sadar. Ketiga gangguan makan ini terjadi karena ada konflik tubuh dan makanan, sehingga menyulitkan seseorang untuk menjaga berat badannya.

Pemicu kedua adalah kesalahan niat. Kebanyakan orang menjalani diet karena faktor eksternal, misalnya permintaan orangtua atau pasangan. Niat tersebut pun diikuti rasa marah dalam diri. Dalam jangka waktu pendek, diet berhasil dengan cepat. Namun, diet itu tidak akan bertahan lama, sebab orang diet dalam kondisi marah akan membuang banyak energi. Begitu kelelahan, dia akan menyerah dan mencari pembenaran untuk menghentikan rasa marahnya.

Kemudian pemicu ketiganya adalah adanya rasa marah dari diri sendiri. Hal ini seperti body shamming kepada diri sendiri karena tekanan standar kecantikan dalam masyarakat. Misalnya, kalau saya tidak kurus, berarti saya jelek, buruk, dan tidak oke seperti dia. Jadi, sesuatu yang diawali dengan rasa marah, semakin menjauh dari pola makan teratur dan berisiko mengalami gangguan makan.

Hal yang terpenting saat menjalani program diet adalah niat yang benar, bertanya kepada diri sendiri, apa yang kita inginkan dan raih. Jangan lupa cintai sekaligus hargai diri sendiri. ** Baca juga: Apa Saja Ciri Produk Sunscreen yang Kurang Efektif Lindungi Kulit?

Pemikiran-pemikiran tersebut tidak akan mengacaukan pola makan yang sehat, dan terhindar dari diet yoyo. Selain itu juga mencegah terjadinya gangguan makan.(ilj/bbs)