1

Polres Cilegon Benarkan Air Laut Surut di Merak, Anyer Hingga Cinangka

Kabar6 – Berbeda dengan BMKG, Polres Cilegon membenarkan adanya air surut di wilayah Merak, Anyer dan Cinangka pada Sabtu malam, 04 Desember 2021.

“Sempet surut mulai dari Merak, Anyer, Cinangka, itu surut,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, Senin (06/12/2021).

Meski surut dan video nya ramai di jejaring sosial, Kapolres Cilegon memastikan itu merupakan fenomena biasa dan alami. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir maupun resah.

**Baca juga:Video Air Laut Merak Surut, Ini Penjelasan Resmi BMKG

“Kalau surut nya kemarin malem kan fenomena biasa, kalau tengah malem kan surut,” terangnya.

Hal ini juga diperkuat, tidak adanya peringatan dari BMKG maupun permintaan kesiapsiagaan dari BPBD Cilegon maupun BPBD Provinsi Banten.

Masyarakat diminta tidak mudah membuat konten maupun menyebar informasi, yang belum jelas kebenarannya, karena membuat resah.

“Masyarakat untuk tenang beraktifitas, pantau cuaca dan informasi dari BMKG yang ada,” jelasnya.(Dhi)




BMKG Prediksi Tsunami 8 Meter, Pemkot Cilegon Bersiaga

kabar6.com

Kabar6 – Paska ramainya pernyataan Kepala BMKG, Dwi Korita, yang menyatakan Kota Cilegon berpotensi tsunami 8 meter, Pemkot Cilegon mengeluarkan dua surat, yakni Surat Edaran (SE) dan surat instruksi.

Pertama yakni SE nomor 360/2044/BPBD, mengenai himbauan potensi bencana tsunami. Surat tersebut memuat tiga poin, pertama, melakukan penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di lingkungan perusahaan terhadap potensi bahaya tsunami, serta mengaktifkan SOP tanggap darurat saat diperlukan. Kedua, mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk antisipasi potensi bencana tsunami, termasuk keamanan perusahaan dan keselamatan karyawan, serta masyarakat sekitar. Ketiga, melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam mempersiapkan langkah-langkah sebagaimana di maksud pada angka dua.

Kedua yakni surat instruksi nomor 6 tahun 2021, berupa instruksi yang diberikan Walikota Cilegon ke jajarannya mengenai kesiapsiagaan potensi bencana tsunami pada libur natal dan tahun baru 2021.

Dalam instruksinya, memerintahkan jajarannya mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bencana tsunami, memerintahkan BPBD untuk berkoordinasi dalam penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana khsusunya tsunami, kemudian memerintahkan camat dan lurah untuk menghimbau masyarakat menjauhi pantai saat natal dan tahun baru.

“Kita menghimbau masyarakat untuk menghindari laut, tidak liburan terlebih dahulu. Savety di semua industri tolong diperhatikan kembali, BPBD nanti akan kroscek langsung. Surat instruksi kepada seluruh aparatur mulai dari kelurahan sampai ke seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah),” kata kata Walikota Cilegon, Helldy Agustian, Kamis (02/12/2021).

Adanya peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG, Helldy juga berencana mengumpulkan industri yang ada di Cilegon, agar selalu bersiapsiaga menghadapi bencana.

Lantaran Kota Cilegon merupakan kota industri dsn memiliki banyak pabrik kimia yang berbahaya jika sampai bocor atau tercecer.

**Baca juga: ASN Libur Saat Nataru, Walikota Cilegon Hanya Beri Teguran

Helldy juga meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada dengan himbauan dan kajian yang dilakukan oleh BMKG tersebut.

“Saya juga sudah minta BPBD melakukan kroscek ke tempat evakuasi. Industri yang dekat-dekat dengan laut di antisipasi, antisipasi harus kita siapkan,” jelasnya.(dhi)




Dampak Badai Siklon Tropis Teratai, BPBD Lebak Imbau Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana Hidrometeorologi dampak Badai Siklon Tropis Teratai.

Peringatan tersebut disampaikan BPBD setelah bibit Siklon Tropis 92S di Samudera Hindia barat daya Lampung menjadi Badai Siklon Tropis Teratai.

“Berlaku hari ini per pukul 19.00 WIB, dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah menetapkan status waspada akan bencana Hidrometeorologi yang bisa terjadi dampak siklon tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama kepada Kabar6.com, Rabu (1/12/2021).

Siklon Tropis Teratai dapat memberikan dampak potensi hujan lebat dan angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten dan Jawa Barat.**Baca Juga: Diterjang Angin Kencang SDN Karangharja 2 di Cisoka Rusak

“(Potensi bencana) day by day, karena kita tidak tahu bagaimana pergerakan (Siklon). Apakah ke arah atas Sumatera, atau ke arah Jawa atau juga ke tengah samudera,” ungkap dia.

Untuk itu kata Febby, kewaspadaan terhadap bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, cuaca ekstrem dan lain-lain harus ditingkatkan oleh masyarakat.

“Terutama masyarakat yang tinggal di daerah-daerah dengan kategori rawan bencana. Harus selalu waspada karena kita tidak tahu kapan bencana terjadi, termasuk bisa jadi bencana datang saat kita lelah (Malam hari),” imbaunya.(Nda)




BMKG Minta Beberapa Wilayah di Banten Untuk Siaga Banjir Hari Ini

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada beberapa wilayah di Provinsi Banten untuk siaga banjir.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi menerangkan, hal itu karena adanya cuaca berbasis dampak hujan lebat yang diprakirakan terjadi hari ini dan besok.

Yanuar menerangkan, wilayah yang masuk siaga banjir adalah Serpong Utara di Kota Tangerang Selatan. Pagedangan dan Kelapa Dua di Kabupaten Tangerang. Cilograg dan Bayah di Kabupaten Lebak.

“Larangan, Karang Tengah, Cipondoh, Batu Ceper, Tangerang, Pinang dan Ciledug di Kota Tangerang,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kabar6.com melalui aplikasi pesan singkat, Selasa (2/11/2021).

Sementara, ada beberapa wilayah lain yang diminta untuk waspada banjir di beberapa titik kota atau kabupaten di Provinsi Banten.

Dijelaskan lebih lanjut, apabila daerah yang memasuki daerah siaga banjir maka akan ada beberapa kemungkinan dampak dari prakiraan hujan lebat di Provinsi Banten.

**Baca juga: Golkar dan PDI Perjuangan Tangsel Belum Putuskan PAW Kadernya

Dampaknya antara lain, jalanan basah, licin, atau jarak pandang berkurang, terdapat genangan air di jalanan umum, terjadi banjir lokal di sekitar sungai, daerah dataran rendah, persawahan, dan jembatan.

“Terjadi peningkatan volume aliran sungai. Yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah untuk tetap tenang dan waspada, berhati-hati jika beraktifitas di luar rumah, dan tentunya memantau info BMKG melalui media sosial maupun media massa,” tutupnya.(eka)




Banjir dan Puting Beliung Melanda Lebak, Ratusan Rumah Terdampak

Kabar6-Ratusan rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak dilaporkan terendam banjir dan rusak akibat longsor dan puting beliung yang melanda wilayah tersebut, Kamis (28/10/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak merinci, ratusan rumah terdampak itu berada di Kecamatan Rangkasbitung, Warunggunung, Banjarsari, Cibeber dan Cipanas.

“Hujan lebat sekitar kurang lebih 3 jam kemudian mengakibatkan banjir dan longsor, serta terjadi angin puting beliung,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama kepada Kabar6.com.**Baca Juga: 339 QR Code Peduli Lindungi Dipasang di Kota Tangerang

Berdasarkan laporan sementara, ada sebanyak 126 unit rumah, 1 musala dan 1 masjid serta 1 jembatan nyaris putus akibat banjir. Kemudian 10 rumah dan 1 sekolah dasar negeri yang terdampak longsor, dan 45 rumah rusak akibat puting beliung.

“Rata-rata kerusakan rumah yang terdampak kondisinya rusak ringan. Sejauh ini tidak ada laporan tentang korban jiwa, semoga tidak ada ya (Korban jiwa),” katanya.

Tidak ada peringatan mengenai cuaca ekstrem. Pihaknya hanya mendapatkan peringatan mengenai cuaca dari BMKG.

“Tidak ada peringatan sampai cuaca ekstrem. Biasanya ada peringatan dari BNPB, tapi hari ini hanya peringatan cuaca dari BMKG,” imbuhnya.(Nda)




Hingga Desember, BMKG Prediksi Cuaca Masuki Musim Pancaroba

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG memprediksi pada Oktober Sampai Desember ini memasuki musim pancaroba pada wilayah Kabupaten Tangerang, pada Senin, (4/10/2021).

Arum PMG Pengamat Meteorologi dan Geofisika mengatakan, Panacaroba ini bisa memasuki panas terik, sehabis panas bisa juga melaju dengan hujan deras, angin kencang dalam waktu yang sangat cepat dan juga bisa menjadi angin topan.

“Kita sudah memasuki masim pancaroba, biasanya awal musim hujan itu di Desember, jadi Oktober Sampai Desember memasuki musim pancaroba,” ujarnya saat di temui kabar6.com di kantor BMKG Curug, Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Hari Kopi Sedunia, Komunitas Cangkir Jalanan Bagikan Kopi Siap Saji di CitraRaya

Arin juga mengatakan, September kemarin memasuki musim hujan yang sangat sering lalu di campur dengan badai angin yang sangat kencang. Angin Kencang itu pergeseran melalui utara nya Indonesia yang melewati wilayah Tangerang.

“Kemarin itu kita memasuki musim hujan yang sangat sering, sekaligus di campur dengan badai, badai yang kemarin itu tergeser dari Pantura Tangerang,” ungkap Arin.(Cr)




Prakiraan Curah Hujan di Tangsel, BMKG: Waspadai Genangan

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk mewaspadai adanya genangan pada pertengahan hingga akhir Oktober 2021.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuah Henry Pribadi menyebut hal itu dikarenakan adanya prakiraan mengenai peningkatan curah hujan di wilayah Tangsel.

“Potensi banjir wilayah Tangerang Selatan pada bulan Oktober diprakirakan pada umumnya memiliki potensi banjir rendah. Akan tetapi terdapat potensi banjir menengah yaitu pada wilayah Pamulang, Serpong dan Setu,” ungkapnya kepada Kabar6.com, Sabtu (2/10/2021).

Yanuar menerangkan, curah hujan di Tangsel dari tanggal 1 hingga 10 Oktober masij dalam kategori rendah, dengan itensitas 20 hingga 50 milimeter per sepuluh harian (dasarian).

**Baca juga: SMP Al-Mujahidin Tebar Benih Ikan di Situ 7 Muara

Kemudian, untuk 11 hingga 20 Oktober 2021 itensitas hujan semakin meningkat dan masuk menjadi kategori menengah, dimana itensitas 50 hingga 75 milimeter dasarian.

“Dan antara 21-31 Oktober meningkat kembali menjadi kategori menengah antara 75 hingga 100 mm per sepuluh harian. Wilayah Tangerang Selatan diprakirakan akan mulai memasuki musim hujan pada awal Oktober 2021,” tutupnya.(eka)




Banten Tahun Ini Alami Kemarau Basah, BMKG Beri Penjelasan

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menerangkan musim kemarau di Banten tahun ini akan lebih basah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Observasi dan informasi BMKG Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi menerangkan, ada beberaoa faktor penyebab mengapa terjadinya kemarau basah di Kota Tangsel.

“Dari skala global kita di awal tahun ini ada fenomena Lanina. Kemudian menjelang pertengahan tahun ini suhu muka laut di wilayah Indonesia bagian barat mengalami penghangatan,” ujarnya kepada Kabar6.com, Selasa (29/6/2021). Baca Juga: Hari Ini Ditarget 35 Ribu Warga Tangsel Divaksin Covid-19

Menurutnya, saat suhu di laut mengalami penghangatan menyebabkan adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang menyebabkan wilayah Banten juga lebih basah musim kemaraunya tahun ini.

“Di prediksi mulai Juli hingga Agustus akan mulai mengalami penurunan curah hujan. Lalu ada sebagian wilayah di Provinsi Banten yang belum memasuki musim kemarau yaitu, Kabupaten Serang, Lebak, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangsel,” ungkapnya.

Prakiraan cuaca di Kota Tangsel, Yanuar menjelaskan, dalam sepuluh harian pertama di awal bulan Juli 2021 masih ada curah hujan dengan intensitas ringan.

“Selama bulan juli di prakirakan hujan antara 20 hingga 50 milimeter dalam sepuluh harian. Masih ada hujan tetapi dalam kategori rendah,” tutupnya.(eka)




Agar Nelayan Aman Berlayar, BMKG Maritim Akan Berikan Pelatihan

Kabar6.com

Kabar6- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Serang, akan mengadakan pelatihan bagi para nelayan dan pembudidaya ikan laut di Kabupaten Pandeglang.

“Kami akan mengadakan sekolah lapang untuk para nelayan, agar para nelayan lebih sefty dalam berlayar,”kata Kepala BMKG Maritim Serang Muhamad Nurhuda saat bertemu Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pendopo, Selasa (15/6/2021).

Ia juga mengatakan, selain para nelayan, pihak BMKG Maritim akan memberikan pelatihan juga bagi para pembudidaya ikan laut di Pandeglang.

**Baca juga: Mau Jual Obat Terlarang, Pemuda di Pandeglang Dibekuk Polisi

“Kami datang kesini untuk menyampaikan kegiatan kami kepada ibu Bupati sekaligus bersilaturahmi,” ujarnya.

Terkait Waktu, Nurhuda menjelaskan, pelaksanaan kegiatan akan dimulai pada pekan depan. “Tanggal 23 nanti kami akan laksanakan di Kecamatan Panimbang, selanjutnya di Kecamatan Labuan, dan terakhir di Kecamatan Sumur,”jelasnya.(aep)




BMKG Beberkan Hasil Simulasi dan Observasi Soal Kerawanan Tsunami di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Balai Besar Wilayah II Badan Meteorologi Klimatologi dab Geofisikan (BMKG) II Tanggerang melakukan simulasi dan observasi di Kecamatan Labuan. Hal ini dikatakan Hendro Nugroho Kepala Balai Besar Wilayah II BMKG menindaklanjuti intruksi kepala BMKG pusat terkait kerawanan tsunami diwilayah selatan Banten.

“Telah dilakukan survey lokasi oleh kami, apakah pemodelan yang dibuat sama dengan fakta yang ada di lapangan,”kata Hendro Nugroho saat bertemu dengan Bupati Pandeglang Irna Narulita, Selasa (4/5/2021).

Lebih lanjut Nugroho menyampaikan, maksud kedatangannya ke Pandeglang adalah untuk melihat kesiapan siagaan resiko bencana.

“Langkah kontigensi harus disiapkan, banyak rambu evakuasi yang sudah hilang ini harus disiapkan karena kita survey lapangan berdasarkan permodelan. Dugaan itu ada di selatan banten, Ini fakta yang harus kita hadapi sebagai wakil masyarakat, yang dapat kita lakukan saat ini melakukan mitigasi bencana,” sambungnya.

Untuk mengetahui kekuatan gempa yang ditimbulkan akibat patahan, menurut nugroho pihak BMKG sudah memasang alat pendeteksi gempa yang dinamakan sismograf.

.”Dari sejak tahun 2018 hingga 2020 sudah ratusan sismograf yang dipasang oleh BMKG diseluruh Indonesia, untuk Pandeglang kita pasang di Kecamatan Sumur dan Cigeulis,”pungkasnya.

Suwardi Kepala Stasiun Geofisika Tanggerang mengatakan, jika adanya potensi tsunami itu bukan hanya sebuah kajian, melainkan memang bisa saja terjadi kapanpun. Namun, kata Suwardi tidak ada satupun yang bisa memprediksi kapan itu terjadi.

“Kita lakukan survey baru di Labuan yang kemarin juga pernah diterjang tsunami, kita pelajari apa yang terjadi tahun lalu agar bisa memitigasi hingga tempat evakuasi,” ujarnya.

Untuk wilayah selatan banten, dikatakan Suwardi pihaknya tidak hanya ke Pandeglang, hal serupa juga akan disampaikan ke Kabupaten Serang maupun Kabupaten Lebak.

“Kita sampaikan secara simultan untuk memitigasi, jika prediksi ilmuan itu terjadi bisa mengantisipasi. Jika terjadi gempa dalam kurun waktu 20 detik terus menerus terjadi, saya harap masyarakat segera lari dari pesisir pantai tanpa menunggu serine berbunyi,”sambungnya.

Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap apa yang disampaikan oleh BMKG tidak pernah terjadi di Pandeglang. Kendati demikian, menurutnya apa yang disampaikan BMKG bukan tanpa sebuah kajian.

” Kita harus belajar dril tsunami dan memitigasi, pelatihan tentang kebencanaan dilakukan kita mohon dukungan dari BMKG dan BNPB,”katanya.

Bupati berharap, pihak BMKG memberikan sebuah gambaran yang dapat dilakukan oleh Pemda Pandeglang, jika memang harus memakan biaya besar pihaknya akan meminta dukungan dari BNPB karena anggaran daerah tidak memadai.”Kita akan bersurat ke BNPB untuk mendukung kami sehingga metigasi bencana dapat dilakukan sedini mungkin,” ujarnya.

**Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19 Jelang Lebaran, 14 Kecamatan perbatasan di Pandeglang Disekat

“Saya harap ada pelatihan khusus masyarakat kami, agar masyarakat dapat dipastikan sampai ke titik aman atau bisa mencapai ketempat evakuasi,”imbuhnya.

Bupati juga berharap, EWS atau sistem peringatan dini yang sudah dipasang oleh BMKG dan BPBD Provinsi bisa berfungsi dengan baik. “Ini sangat penting untuk memberitahukan jika memang jika bencana akan terjadi,” pungkasnya.(aep)