1

Kembali Berjualan, Harga dan Ukuran Tempe di Tangsel Berubah

Kabar6.com

Kabar6-Setelah mogok selama 3 hari, para perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai memproduksi kembali.

Namun, ada yang berbeda dibandingkan sebelumnya, yaitu ukuran tempe diperkecil dan harga yang dinaikan sebesar Rp1000 per papan.

“Ya udah produksi lagi, tapi ukurannya kita kecilin, harganya kita naikin, yang tadinya 4000 jadi 5000, yang 5000 jadi 6000 per papan,” ujar Tawasul, seorang Perajin Tempe di Kampung Tempe Kedaung kepada Kabar6.com, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, harga tersebut dinaikan menyesuaikan dengan harga kedelai yang naik signifikan. “Kita menyesuaikan dengan harga kedelai,” ungkapnya.

Tawasul bersama para perajin tempe berharap kepada pemerintah untuk mencoba menekan harga kedelai, agar tidak terlalu mahal.

“Selain coba ditekan. Ya coba distabilkan agar tidak naik lagi, gitu aja harapannya,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Para perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang sudah mulai memproduksi serta berjualan kembali, usai mogok selama 3 hari karena adanya kenaikan harga bahan baku.

Salah seorang perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Tawasul mengatakan, seluruh pabrik tempe yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah mulai memproduksi barangnya hari ini.

**Baca juga: Setelah Mogok Produksi, Perajin Tempe di Tangsel Kembali Berjualan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Untuk di Kampung Tempe Kedaung sendiri, dijelaskannya, 14 perajin juga sudah mulai memproduksi tempe per hari ini.

“Dari 14 perajin yang ada di sini, hari ini sudah mulai produksi tempe lagi semua,” ujarnya kepada Kabar6.com dilokasi, Kamis (24/2/2022).(eka)




Setelah Mogok Produksi, Perajin Tempe di Tangsel Kembali Berjualan

Kabar6.com

Kabar6-Para perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang sudah mulai memproduksi serta berjualan kembali, usai mogok selama 3 hari karena adanya kenaikan harga bahan baku.

Salah seorang perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Tawasul mengatakan, seluruh pabrik tempe yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah mulai memproduksi barangnya hari ini.

Untuk di Kampung Tempe Kedaung sendiri, dijelaskannya, 14 perajin juga sudah mulai memproduksi tempe per hari ini.

“Dari 14 perajin yang ada di sini, hari ini sudah mulai produksi tempe lagi semua,” ujarnya kepada Kabar6.com dilokasi, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, sejak mogok produksi selama 3 hari itu, para perajin di Kampung Tempe Kedaung sempat kehilangan penghasilan.

**Baca juga:Tempe Mulai Diproduksi Kembali, Disperindag Tangsel Waspadai Hal Ini

**Cek Youtube:Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Lanjutnya, meski kehilangan penghasilan, tetapi para perajin disini melakukan aksi tersebut dengan senang hati, dan sebagai bentuk solidaritas agar pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib para perajin tempe.

“Kalau masalah enggak ada penghasilan emang bener, tapi daripada ngerasain jualan nombok mending berhenti,” tutupnya.(eka)




Pedagang Kota Serang Silahkan Berjualan Selama Ramadan

Kabar6.com

Kabar6 – Pemkot Serang telah mengeluarkan Imbauan Bersama nomor 451.13/335 -Kesra/2021 tentang Peribadatan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, diatur bahwa restoran dan sejenisnya tutup pada pukul 04.30 WIB hingga 16.00 WIB. Jika ada yang melanggar, bisa dikenakan denda Rp 50 juta atau kurungan penjara selama tiga bulan, sesuai Perda nomor 2 tahun 2010, pada pasal 10 dan pasal 21 ayat 4.

Kemudian pedagang warung sempat mengeluh yang kerap di razia meski buka malam. Sehingga aktifitas perdagangan mereka terganggu dan semakin sulit mendapatkan rezeki.

Walikota Serang, Syafrudin, memastikan tidak akan ada razia bagi warung nasi, warteg hingga cafe yang buka saat malam, atau diluar waktu pelarangan operasional selama ramadan, sejak pukul 04.30 wib hingga 16.00 wib.

“Di razia dimana, kan disitu jelas dari jam 04.30 tutup nya sampai jam 16.00 wib sore. Jadi tidak ada jam 12 malam di razia,” kata Walikota Serang, Syafrudin, saat dikonfirmasi, Kamis (22/04/2021).

Selain itu, di Kota Serang belum ada perda covid-19 yang membatasi beroperasinya rumah makan, caffe atau restoran saat malam hari.

**Baca juga: Gubernur Banten Kembali Perpanjang PSBB Tahap ke Delapan Selama 30 Hari

Walikota Serang memastikan yang di razia selama ramadan hanya rumah makan, cafe atau warteg yang buka saat siang hari, sejak pukul 04.30 wib hingga 16.00 wib.

“Boleh (buka) dari sore sampai pagi. Perda covid tidak ada. Yang di razia yang jam makan (siang hari),” terangnya.(dhi)




Mengintip Kesibukan Pedagang Pasar Berjualan di Plaza Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Kios maupun lapak pelaku yang yang direlokasi ke Plaza Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum semuanya terisi. Bahkan pedagang sayur mayur enggan menempati lahan sementara karena alasan tidak laku.

“Pendapatan turun drastis di sini,” ungkap Ismail, pedagang perabotan rumah tangga di lantai 2, Rabu (9/9/2020).

Pantauan kabar6.com di Plaza Ciputat, mayoritas kios pada area lantai dasar sudah terisi. Area itu ditempati pedagang pakaian, perhiasan emas dan mainan anak-anak.

Sementara fasilitas tangga jalan atau eskalator yang bisa digunakan hanya di lantai dasar naik menuju lantai 1. Sementara lantai 1 hingga empat arah naik maupun turun tidak berfungsi.

Debu pekat menempel pada besi bagian eskalator. Lantai area sekitar Plaza Ciputat menandakan bangunan sudah lama kosong melompong.

**Baca juga: Tak Laku, Pedagang Sayur Ogah Tempati Lapak di Plaza Ciputat.

Namun, untuk fasilitas toilet pengujung masih bisa nyaman dan bersih. Pengelola hanya memungut biaya Rp2000 per orang.

“Saya kalo enggak ngandelin dagang online repot. Kalo cuma ngandelin di sini mah bisa enggak makan,” ujar Yuli, pedagang pakaian.(yud)




Berjualan Dibahu Jalan, Puluhan Pedagang Pasar Serpong Ditertibkan

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan tertibkan 82 pedagang di Pasar Serpong, Senin 3 Agustus 2020.

Kabid Penegakan Umum Dan Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangsel, Sapta Mulyana mengatakan, penertiban itu bertujuan agar tidak menghalangi pengendara yang melintas.

“82 pedagang kita dorong mundur agar tidak mengganggu pengguna jalan,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin (3/8/2020).

Lanjutnya, penertiban ini dilakukan sejak pagi tadi, menurutnya, di jalan tersebut sangat padat dikarenakan penjual yang memakan bahu jalan.

**Baca juga: Putri Ma’ruf Amin Siti Nur Azizah Bagikan 1000 Kambing di Tangsel.

“Semoga pengguna jalan merasa nyaman, lalin lancar, danpedagang tidak menjajakan dagangan di atas bahu jalan,” tutupnya.(eka)




Selain Berjualan, Stadion Benteng Taruna Jadi Tempat Balap Liar

Kabar6.com

Kabar6-Halaman Stadion Benteng Taruna yang jadi kebanggaan KabupatenTangerang seakan sudah beralih fungsi menjadi ajang tempat jualan dan tempat balap liar. Keberadaan trek liar tersebut membuat masyarakat menjadi tak nyaman saat berkunjung ke stadion itu.

Pengurus softball di Dispora Kabupaten Tangerang, Asep Bule merasa sangat terganggu dengan keberadaan trek liar yang kerap kali ‘atraksi’ di halaman stadion.

Begitu juga dengan ramainya para pedagang yang menjajakan produknya, membuat pemandangan di stadion menjadi kurang nyaman.

“Hampir tiap hari mereka mengadakan trek-trekan dan pedagang yang berjualan. Namun tak ada tindakan sama sekali,” jelas Asep, Rabu (3/4/2019).

**Baca juga: DBD, Pasien di Cibodas Baru Meninggal Dunia.

Suryati, warga Pesona Karawaci mengeluhkan hal serupa. Wanita yang kerap membawa anaknya olahraga di Stadion Benteng Taruna, kini merasa resah dan tidak nyaman.

“Aku ngeri banget bawa anak-anak ke stadion ini semenjak ada balap liar di stadion ini itu. Kan disini bukan tempatnya nge-trek. Mohon pak Bupati Tangerang tindak tegas masyarakat yang tidak tau aturan kayak gitu (ngetrek, red),” keluhnya.

Akibat aksi trek liar tersebut membuat Suryati dan masyarakat lain yang ingin olahraga jadi mengurungkan niatnya. (jic)