1

Aliran Hakekok Balakasuta Yang Lakukan Ritual Mandi Bareng Masih Didalami

Kabar6.com

Kabar6- Polres Pandeglang masih melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, mulai dari Kejaksaan dan Para ulama dari MUI Kabupaten Pandeglang terkait aliran Hakekok Balakasuta untuk menetapkan status aliran tersebut.

“Untuk sementara ini 16 orang sudah diamankan dan diperiksa, karena memang tadi baru datang juga, untuk informasi lebih lanjut akan kita kasih tahu kepada semuanya, Kita masih dalami dan akan berkoordinasi dengan MUI dan Bakorpakem, apakah aliran ini aliran sesat atau bukan,” Wakapolres Pandeglang, Kompol Riki Crisma Wardana di Polres Pandeglang, Kamis (11/3/2021).

Demi melerai gejolak di tengah masyarakat, Polres Pandeglang menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Polsek terdekat untuk mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Cigeulis. Sementara untuk peralatan yang diamankan itu berupa dokumen pribadi dari masing-masing,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Polisi mengamankan sebanyak 15 orang yang tengah melakukan ritual mandi bareng secara bugil. Ke-15 orang terdiri dari bapak-bapak, nenek-nenek, serta dua bocah perempuan dan satunya laki-laki.

Mereka diamankan di wilayah perkebunan sawit milik PT. GAL yang berlokasi di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang Kamis (11/3/2021).

Kapolsek Cigeulis IPTU Paulus Bayu Triatmaka membenarkan telah mengamankan sejumlah orang yang tengah melakukan ritual. Hal itu dikhawatirkan terjadi adanya amukan massa.

“Saat ini telah diamankan 13 orang dewasa dan dua anak kecil itu untuk menghindari apabila terjadi amukan dari massa,” kata Bayu kepada wartawan.

**Baca juga: 15 Orang yang Ritual Mandi Bareng Secara Bugil Berasal dari Aliran Hakekok Balakasuta.

Bayu mengungkapkan, ritual ini terbongkar setelah ada laporan warga jika ada kegiatan ritual mandi bareng.

“Ritual mandi bareng saja yang tidak biasa digunakan di tempat penampungan air PT GAL,”terangnya.(Aep)




15 Orang yang Ritual Mandi Bareng Secara Bugil Berasal dari Aliran Hakekok Balakasuta

Kabar6.com

Kabar6- 15 orang yang telah melakukan ritual bareng yang diamankan polisi berasal dari aliran Hakekok Balakasuta. Polisi masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menetapkan aliran tersebut.

Para pengikut aliran Hakekok Balakasuta tersebut diamankan, untuk didalami apakah termasuk aliran sesata atau bukan, sebab muncul beberapa asumsi di tengah masyarakat terdapat ritual yang dinilai tabu.

Peristiwa tersebut diamankan ketika laki- dan perempuan mandi bareng di penampungan air di PT. GAL di Kecamatan Cigeulis, kemudian untuk yang memberi ceramah atau ketuanya saudara A (52),

Ajarannya mengadopsi ajaran hakekok yang dibawa oleh almarhum E kemudian diteruskan ke saudara A dengan ajaran Balakasuta dari saudara A Kecamatan Cibaliung Kabupaten Bogor.

Wakapolres Pandeglang, Kompol Riki Crisma Wardana mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan aliran baru tersebut.

“Kegiatan yang kita amankan hari ini, sementara masih dalam penyelidikan Satreskrim kemudian berkoordinasi dengan bakortakem yang diketuai oleh Bapak Kajari Kabupaten Pandeglang, untuk memutuskan aliran ini termasuk aliran sesat atau bukan,” katanya.

**Baca juga: Polisi Amankan 15 Orang yang Tengah Lakukan Ritual Mandi Bareng Secara Bugil.

Diberitakan sebelumnya, Polisi mengamankan sebanyak 15 orang yang tengah melakukan ritual mandi bareng secara bugil. Ke-15 orang terdiri dari bapak-bapak, nenek-nenek, serta dua bocah perempuan dan satunya laki-laki.

Mereka diamankan di wilayah perkebunan sawit milik PT. GAL yang berlokasi di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang Kamis (11/3/2021). (Aep)




Polisi Amankan 15 Orang yang Tengah Lakukan Ritual Mandi Bareng Secara Bugil

Kabar6.com

Kabar6 – Polisi mengamankan sebanyak 15 orang yang tengah melakukan ritual mandi bareng secara bugil. Ke-15 orang terdiri dari bapak-bapak, nenek-nenek, serta dua bocah perempuan dan satunya laki-laki.

Mereka diamankan di wilayah perkebunan sawit milik PT. GAL yang berlokasi di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang Kamis (11/3/2021).

Kapolsek Cigeulis IPTU Paulus Bayu Triatmaka membenarkan telah mengamankan sejumlah orang yang tengah melakukan ritual. Hal itu dikhawatirkan terjadi adanya amukan massa.

“Saat ini telah diamankan 13 orang dewasa dan dua anak kecil itu untuk menghindari apabila terjadi amukan dari massa,” kata Bayu kepada wartawan.

**Baca juga: Bakal Direaktivasi, Siapapun Dilarang Gunakan Lahan PT KAI Jurusan Rangkasbitung – Labuan.

Bayu mengungkapkan, ritual ini terbongkar setelah ada laporan warga jika ada kegiatan ritual mandi bareng.

“Ritual mandi bareng saja yang tidak biasa digunakan (lokasinya) di tempat penampungan air PT GAL,”terangnya.

Selanjutnya kasus ini akan diserahkan ke Polres Pandeglang untuk di dalami terkait dugaan aliran sesat tersebut. “Adapun tindaklanjuti kami ke Polres untuk meneliti lebih jelas apakah ini aliran sesat atau bagaimana,”tandasnya.(Aep)




Diklat CKS, Bupati Iti Ingatkan Kompetensi Kepsek Tentukan Masa Depan Pendidikan

Kabar6.com

Kabar6-Diklat calon kepala sekolah (CKS) dianggap Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sangat penting dalam menyiapkan para calon kepala sekolah (Kepsek) kompeten yang memiliki sertifikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Hal itu dikatakan Iti saat membuka secara daring Diklat CKS yang diikuti 178 orang, Selasa (9/3/2021).

Diklat yang juga menjadi kebutuhan mendesak untuk mengisi kekosongan di banyak sekolah, terutama sekolah dasar (SD) yang jumlahnya semakin meningkat karena ditinggal pensiun maupun meninggal dunia.

“Panitia saya minta bertindak tegas apabila ada peserta yang tidak disiplin, tidak mematuhi protokol kesehatan dan tidak mengikuti kegiatan dengan baik. Jadikan catatan penilaian dalam menetapkan kelulusan para peserta diklat,” tegas Iti.

**Baca juga: Mau Dilaporkan karena Bicara Kirim Santet ke Moeldoko, Bupati Lebak: Kita Hadapilah.

Iti menekankan beberapa hal yang diharapkan menjadi perhatian seluruh peserta diklat, yakni, diklat bertujuan membekali para calon pimpinan di satuan pendidikan agar memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan kompetensi sosial yang akan menentukan masa depan pendidikan di Kabupaten Lebak.

Ada beberapa tugas yang harus diselesaikan oleh para calon peserta di masing-masing sesi. Seluruh tugas harus dikerjakan dengan benar untuk mendapatkan sertifikat NUKS (Nomor Unik Kepala Sekolah).(Nda)




Dua Nama Perwakilan Banten Di KLB Demokrat Sumut

kabar6.com

Kabar6 – Tercatat, ada dua orang perwakilan Banten yang datang ke KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Keduanya akan dilaporkan ke polisi, dengan tuduhan pemalsuan surat mandat yang tidak pernah dikeluarkan oleh DPD Demokrat Banten.

“Kalau terbukti memalsukan surat mandat, maka kita akan mempolisikan,” kata Sekretaris DPD Demokrat Banten, Eko Susilo, Sabtu (06/03/2021).

Dalam catatan Eko ada dua nama yang berangkat ke KLB Sumut, yaitu Firdaus Gozali, Ketua Barisan Muda Demokrat (BMD) Banten. Mantan anggota DPRD Kota Serang periode 2014-2019 dan pernah nyaleg namun gagal untuk DPRD Banten.

Kemudian ada nama Roni Bahroni, mantan Ketua DPC Demokrat Pandeglang, yang pernah nyaleg di tahun 2019 melalui partai lain.

“Roni sudah bukan kader Demokrat lagi. Kalau Firdaus mengaku mewakili DPD Banten,” terangnya.

Eko memperoleh informasi kalau pihak eksternal menargetkan ada empat orang dari Banten, yang mewakili Demokrat untuk ikut kedalam KLB. Namun upaya memenuhi target itu gagal dan hanya dua orang yang berangkat.

**Baca juga: Demokrat Banten Tolak KLB Sumut.

“Itu karena kita solid, jadi hanya ada dua orang yang berangkat ke KLB abal-abal,” jelasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa DPD Demokrat Banten menolak hasil KLB di Sumut, yang menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Demokrat yang baru, menggantikan AHY.(Dhi)




Polres Serang Kota Ringkus Komplotan Spesialis Pecah Kaca Mobil

Kabar6.com

Kabar6 – Satuan reskrim Polres Serang Kota (Serkot), meringkus empat orang tersangka pencurian dengan modus pecah kaca mobil.

Kasatreskrim, AKP Mochamad Nandar mengatakan jika para tersangka berinisial IM (28), HN (53), UN (31) warga Palembang dan AR (54) asal Pondok Aren, Tangerang Selatan, ditangkap dikontrakannya di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang pada Jumat, 19 Februari 2021.

Menurutnya, pengungkapan kasus berawal dari laporan masyarakat yang mengalami pencurian pada bulan Desember 2020 di wilayah Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Sehingga dilakukan olah TKP dan penyelidikan, sampai akhirnya diketahui identitas dari para tersangka.

“Berbekal dari rekaman CCTV di beberapa TKP terlihat pergerakan para pelaku maupun kendaraan yang digunakan, dan kita langsung bisa menangkap mereka,” ucap AKP Nandar saat press release dihadapan awak media, di Mapolres Serang Kota, Senin (22/02/2021).

Ia menuturkan, para tersangka merupakan sindikat antar provinsi yang beraksi di wilayah hukum Polda Banten dan Polres Serang Kota yang sudah menjalankan aksinya sejak tahun 2018.

“Ini merupakan sindikat antar provinsi, karena aksi mereka ini sudah dilakukan juga dibeberapa luar daerah,” katanya.

Untuk modus yang digunakan para pelaku pencurian, kata Nandar, jika para tersangka mencari mobil yang sedang terparkir di kantor maupun rumah, yang sudah mereka intai.

Jika dirasa ada barang berharga yang bisa diambil, mereka langsung memecahkan kaca menggunakan cincin yang sudah dimodifikasi atau alat lainya.

**Baca juga: Resmi Dilantik, DPW BKPRMI Banten Gaungkan Gerakan Ayo Kembali ke Masjid.

“Mereka melihat dan memantau sasaran yang memang sudah turun dari mobil dan di intip, ada barang dan disitu dia mencoba melakukan aksinya,” ujarnya.

Saat ini para tersangka sudah meringkuk di ruang tahanan Mapolres Serang Kota. Atas perbuatanya itu para tersangka akan dijerat dengan pasal 363 KUHP pidana tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

“Saya mengajak kerjasamanya dengan masyarakat khususnya kota Serang bahwa untuk antisipasi pencurian atau pun pidana lainnya tolong pasang CCTV di rumah pribadi ataupun di toko dan kantor untuk keamananya,” tandasnya.(Dhi)




Sembilan Pasien Covid-19 Lakukan Isolasi Mandiri di Wisma PKPRI

Kabar6.com

Kabar6- Wisma PKPRI Kabupaten Pandeglang masih di gunakan pasien covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri. Hingga saat ini di isi sebanyak 9 orang pasien yang tengah melakukan isolasi.

Meti Salah satu petugas medis yang bertugas di Wisma PKPRI mengatakan jika saat ini kurang lebih ada 9 orang yang sedang melakukan isolasi.
“Keseluruhan ada 87 orang yang sudah melakukan isolasi, sekarang tinggal 9 orang lagi,” kata Meti, Senin (22/2/2021)

Dikatakan Meti, setiap hari pasien yang isolasi di Wisma PKPRI akan di cek kesehatannya. Dan kata dia, jika ada keluhan akan diberikan obat.

“Makan kita berikan 3 kali sehari, kita juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk perkembangan pasien covid-19 yang sedang isolasi,” ujarnya.

Sekda Pandeglang Pery Hasanudin melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Wisma PKPRI untuk mengecek kesiapan petugas di Wisma PKPRI.

“Kita datang kesini mengecek kesiapan petugas, dan alhamdulillah semua lengkap dan selalu siaga. Kita juga memotivasi mereka (petugas), agar selalu semangat dalam melaksanakan tugasnya,” imbuhnya.

**Baca juga: Hati-hati, Polres Pandeglang Akan Tindak Agen dan Supplier BPNT Nakal.

Menurut Sekda, pembiayaan untuk sewa gedung PKPRI ini tidaklah sedikit, untuk itu ia berharap gedung ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam memutus penyebaran covid -19.

“Jika ada yang positif isolasilah disini sehingga tidak menyebar kepada keluarga lainnya. Pemerintah menyediakan ini untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Disini (Wisma PKPRI) makan terjamin dan terkontrol karena ada petugas medis, saya harap semua komponen terlibat, jika ada masyarakat yang positif silahkan isolasi disini,”tandasnya.(Aep)




Suara Dentuman Terdengar di Langit Tangsel, Begini Jawaban BMKG

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa suara dentuman yang terdengar oleh masyarakat di Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan bukanlah dari aktifitas kegempaan maupun petir.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Urip Setiyono melalui siaran persnya yang diterima Kabar6.com.

“Kesimpulan itu berdasarkan hasil analisa dari rekaman alat monitoring aktivitas kegempaan terdekat dengan lokasi yaitu seismograph di Pondok Aren (PTJI) dan rekaman alat monitoring aktivitas petir di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang,” ujarnya, Sabtu (30/1/2021).

“Suara dentuman yang terdengar oleh masyarakat Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan bukan berasal dari aktivitas kegempaan maupun petir,” tambahnya.

Pihaknya juga memberitahu ada beberapa hal yang bisa menyebabkan suara dentuman antara lain asteroid dapat memicu gelombang kejut ketika jatuh dengan kecepatan supersonik.

“Gelombang kejut inilah yang terdengar sebagai suara dentuman,” terangnya.

Lalu ada gelombang kejut yang kuat selama erupsi gunung api, kemudian ada gempa sangat dangkal dapat mengeluarkan suara dentuman.

“Pesawat dengan kecepatan supersonik melintas juga bisa menyebabkan suara dentuman itu,” tuturnya.

Selain itu, dijelaskan Urip, penyebab lain adalah ledakan dari bahan peledak seperticlatihan militer, tradisi penghormatan di militer, ledakan blasting tambang, eksplorasi seismik dan lain-lain.

“Terakhir adalah petir dalam kondisi cuaca dan jarak tertentu dapat terdengar seperti suara dentuman,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah warga yang tinggal di dekat Kelurahan Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan dibuat heboh, lantaran adanya suara dentuman misterius yang terdengar di atas langit pada siang hari.

**Baca juga: Heboh Suara Dentuman di Tangsel, BMKG: Beri Kami Waktu Untuk Cek.

Seorang warga Muncul, Rian Maulana menceritakan kejadian yang terjadi sekira pukul 10.30 WIB pagi, suara dentuman itu menurutnya hanya berdurasi lima detik saja.

“Nggak lama, cuma lima detik aja. Bunyinya kaya gini Dum…Dum jelas banget terdengar muncul dari atas langit, kaya benda jatuh. Orang-orang juga pada keluar pada dengar juga,” ujarnya, Sabtu (30/1/2021).(eka)




Pimpinan Tertinggi Banten Tidak Divaksin

Kabar6.com

Kabar6 – Gubernur dan Wagub Banten resmi tidak akan menerima suntikan vaksin covid-19 merk sinovac. Wahidin, selaku gubernur, terbentur usia yang sudah 66 tahun dan akan menerima vaksin dari pfizer.

Sedangkan Wagub Banten, Andhika Hazrumy, sempat reaktif covid-19 akhir tahun 2020 lalu. Dengan alasan medis, dia sementara waktu tidak bisa di vaksinasi.

“Memang pernah dinyatakan reaktif, dari hasil tes. Sebelum tahun barulah, seminggu sebelumnya. Makanya, tidak boleh dulu divaksin,” ujar Wagub Banten, Andhika Hazrumy, kepada wartawan melalui sambungan telepon genggam, Rabu (13/01/2021).

Karena reaktif, Andhika isolasi mandiri dirumahnya. Mengkonsumsi vitamin, makanan dan minuman yang bisa meningkatkan imunitas tubuh menjadi kebutuhan sehari-hari selama isolasi mandiri.

Tak sampai dua pekan atau 14 hari, saat rapid test kedua, setelah 10 hari isolasi mandiri, Andhika dinyatakan non reaktif covid-19.

“Seminggu Aa di rumah, isolasi mandiri. Setelah agak sehat dan fit, dites lagi dan hasilnya Alhamdulillah negatif,” terangnya.

Saat vaksin covid-19 merk sinovac datang, Andhika berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan tim medis. Hasilnya, Wagub Banten itu tidak diperbolehkan dulu menerima vaksinasi.

**Baca juga: Bocah 4 Tahun, Diduga Hilang Dan Tenggelam Di Sungai Cibanten.

“Karena ini menyangkut medis, makanya Aa tidak sampaikan ke siapa-siapa. Nah begitu mau divaksin, kata tim medis tidak boleh dulu,” jelasnya.

Besok, Kamis, 14 Januari 2021, akan ada vaksinasi pertama kali di Banten yang rencananya disuntikkan ke kepala daerah dan pimpinan instansi lainnya, seperti Kapolda, Danrem 064/Maulana Yusuf (MY) hingga Kepala Kejari Banten. Lokasinya, di Pendopo Kabupaten Tangerang, pukul 09.00 wib.(DHi)




Bocah 4 Tahun, Diduga Hilang Dan Tenggelam Di Sungai Cibanten

Kabar6.com

Kabar6-Anak berusia 4 tahun diduga hilang dan tenggelam di Sungai Cibanten, yang aliran sungainya juga berada di tengah Kota Serang.

Dugaan sementara, anak tersebut hilang di Sungai Cibanten disekitar Kampung Karang Serang, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Lokasinya tak jauh dari Keraton Kaibon, yang merupakan situs peninggalan Kesultanan Banten. Sang anak diduga hilang sekitar pukul 15.30 wib sore tadi, Rabu, 13 Januari 2021.

“Kejadiannya sekitar pukul 15.30 wib. Diduga seorang anak tenggelam di sungai,” kata Kapolsek Kasemen, AKP Ugum Taryana, melalui pesan elektroniknya, Rabu (13/01/2021).

Menurut Ugum, putra dari pasangan Ilfandi dan Tatu Yuliyanah itu meminta izin bermain ke orang tuanya sejak pukul 11.00 wib. Namun hingga pukul 15.30 wib, anak tersebut tidak kunjung pulang ke rumah.

Orang tua kemudian mencari keliling kampung, namun Ade Asan tak ditemukan. Warga kemudian melapor ke Polsek Kasemen. Masyarakat bersama polisi menyisir Sungai Cibanten untuk melakukan pencarian.

“Awal mulanya sekira jam 11.00 wib korban meminta izin untuk bermain kepada orang tuanya, akan tetapi sampai dengan pukul 15.30 wib korban belum pulang,” terangnya.

Orang tua khawatir anaknya tenggelam di Sungai Cibanten, lantaran sang putra senang bermain air di sungai. Pencarian dilakukan oleh masyarakat, polisi dan melibatkan perahu nelayan.

**Baca juga: Wahidin Halim Tak Divaksin Sinovac, Ini Alasannya.

Selama proses pencarian, banyak masyarakat yang berhenti di atas jembatan dan pinggir sungai, untuk melihat-lihat.

“Karena korban senang bermain air, khawatir tenggelam di Sungai Cibanten. Upaya pencarian masih berlangsung dan dilanjutkan besok,” jelasnya.(Dhi)