1

ASEAN Federation Cardiology Congress Digelar di ICE BSD

Kabar6.com

Kabar6-Badan kesehatan dunia (WHO) mendorong setiap negara untuk serius melakukan upaya-upaya kesehatan yang berperan dalam mencegah ataupun mengatasi penyakit yang dapat berakibat kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian di seluruh dunia.

Di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) yang didirikan sejak 1957 sebagai wadah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, telah bergerak aktif dalam berbagai lini untuk turut berperan dalam gerakan mengatasi penyakit kardiovaskular di Indonesia.

Salah satunya dengan terus meningkatkan pengetahuan tetang informasi baru seputar perkembangan bidang kardiologi yang terus berkembang.

Untuk itu, PERKI menyelenggarakan 24thASEAN Federation Cardiology Congress(AFCC), yang diselenggarakan pada 19 – 22 September 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Perhelatan akbar yang digelar ke 24 kalinya itu diselenggarakan bersamaan dengan 28th Annual Scientific Meeting of the Indonesia Heart Association (28th ASMIHA), yang dihadiri sekitar 3.000 kardiolog dari negara-negara Asia dan berdekatan dengan peringatan Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September.

President Asean Federation of Cardiology, Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP (K), FIHA, FAsCC, FESC, FACC, mengatakan, dengan kemajuan pesat dalam sains dan teknologi di bidang kardiologi, peran sebagai profesional di bidang ini terus berkembang.

Dan penting bagi para kardiolog untuk terus mendapatkan informasi terbaru melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pertemuan AFCC ini akan merangsang pertukaran ide kreatif dan seirama dengan upaya pencapaian target penurunan penyakit kardiovaskular sebanyak 30 persen pada tahun 2030 nantinya,” kata Anwar di konferensi pers, ICE BSD, (Jumat, 20/9/2019).

**Baca juga: BPJS Kesehatan, Pemkot Tangsel Rogoh Dana Rp90 Miliar.

Menurut Anwar, gagasan pertemuan ilmiah dan akademis di antara negara-negara ASEAN ini, diharapkan akan membuat hubungan yang lebih baik dan lebih hangat untuk kardiologi dari seluruh negara ASEAN, dan tentunya juga dapat menjadi wadah pertukaran informasi terbaru untuk menambah pengetahuan di bidang Kardiologi.

Kegiatan 24th ASEAN Federation Cardiology Congress merupakan hasil kolaborasi antara PERKI, Asian Pacific Society of Cardiology (APSC), American College of Cardiology (ACC), European Society of Cardiology (ESC), Cardiac Society of Australia & New Zealand (CSANZ) dan juga Japanese Circulation Society (JCS).Terdapat sesi simposium bersama berbagai organisasi jantung dunia tersebut untuk berbagai pengalaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit kardiovaskular.(fit)




Sambang Mapolres Tuba, Kuasa Hukum Pertanyakan Progres Perkara Pengeroyokan

Kabar6.com

Kabar6-Tim Kuasa Hukum Sudirman, korban pengeroyokan yang diduga dilakukan Ketua Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), Lampung, mendatangi Mapolres Tuba di Menggala, Jumat (20/9/2019).

Kedatangan Tim Kuasa Hukum ini, guna mempertanyakan progres penanganan perkara yang telah dilaporkan kliennya, pada Selasa 17 September 2019 lalu.

“Hari ini, kami sengaja datang ke Mapolres Tuba, untuk memastikan bahwa penangan perkara itu berjalan atau tidak,” ungkap Sukardin, Koordinator Tim Kuasa Hukum Sudirman, kepada wartawan, petang tadi.

Menurutnya, kasus pengeroyokan yang melibatkan tokoh penting diduga “makelar proyek” di Tuba tersebut cukup menyita perhatian publik.

Pasalnya, kawanan pelaku menganiaya korban secara sadis di kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Tuba, dimana para pelaku juga terindikasi ada keterlibatan oknun Aparatur Sipil Negara (ASN) Satpol PP berinisial ZN.

“Ini enggak bisa dibiarkan. Kami desak Polisi agar usut tuntas kasus ini. Aksi premanisme ini harus di berantas,” ujarnya.

Lebih lanjut Sukardin menjelaskan, hasil pertemuan dengan Penyidik Polres Tuba yang menangani perkara itu, bahwa identitas para pelaku sudah dikantongi.

Saat ini, Penyidik telah memeriksa sedikitnya tiga saksi yang mengetahui insiden berdarah di kantor ULP Tuba tersebut.**Baca juga: Kompolnas Soroti Pengeroyokan Peserta Lelang di ULP Tulang Bawang.

Tak hanya itu, Penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya kamera pengawas atau CCTV dan kursi yang digunakan pelaku untuk memukul korban.

“Kalau Penyidik bilangnya serius tangani kasus ini dan akan segera menangkap semua pelaku yang terlibat pengeroyokan, termasuk Zamheri sebagai pelaku utama,” tandasnya.(Tim K6)




Disdukcapil Sebut Cetak KTP Harus Diusulkan ke Kecamatan

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang menanggapi keluhan yang dialami oleh warga Kecamatan Cibodas yang sudah bertahun – tahun tak kunjung mendapatkan KTP-elektronik.

Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Tangerang, Sri Warsini mengatakan seorang warga di Cibodas itu sempat mengalami masalah dalam Kartu Keluarga (KK) karena sempat ada perubahan. Sementara untuk suaminya telah dicetak karena telah diusulkan.

“Tapi yang diusulkan untuk cetak hanya suaminya dan suaminya sudah tercetak istrinya tadi tidak dicetak. Jadi karena tidak masuk ke dalam antrian cetak kita,” ujar Sri saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, di kantornya (Jumat, 20/9/2019).

“Kalau untuk dicetak KTP-nya harus diusulkan lewat modul yang ada di Kecamatan agar mendapatkan nomor antrian langsung dicetak,” tambahnya.

Sri mengatakan saat ini blangko yang dimiliki sangat terbatas yang setiap bulannya hanya mendapatkan dari Pusat sebanyak 500 keping sedangkan setiap hari yang melakukan perekaman mencapai 200 orang. Namun blangko yang ada khusus untuk perekaman yang baru.

“Kalau ada yang usulin cetak ya kita cetak. Tapi sekarang blangko kita terbatas, yang bisa kita cetak khusus rekam baru,” katanya.

Meski demikian, Sri menjelaskan usulun modul percetakan dari kecamatan sampai dengan awal bulan Mei. Namun, setelah itu pihaknya tidak melakukan percetakan lagi.

“Jadi blangko yang ada khusus perekaman yang baru. Nah perekaman baru kita cetak sampai 13 Juni,” jelasnya.**Baca juga: Wow, Diduga Proses KTP-el Di Kecamatan Cibodas Makan Waktu Tiga Tahun.

Menurut Sri, salah satu langkah yang belum mendapatkan KTP-e harus mengusulkan ke pihak kecamatan untuk mendapatkan nomor antrian dalam percetakan KTP tersebut.

Sri mengharapkan adanya peran masyarakat dalam menanyakan hal tersebut kepihaknya baik ke kecamatan maupun ke Disdukcapil atau melalui aplikasi Laksa yang ada di Tangerang Live. (Oke/bam)




Korban Ambulan Maut Sempat Japri Ajak Jenguk Teman Kecelakaan

Kabar6.com

Kabar6-Imam Muflih, 20 tahun, satu dari lima orang penumpang ambulan yang kecelakaan hingga tewas dikenal sosok mudah bergaul. Semua penumpang mobil ambulan yang membawa jenazah menuju Klaten menabrak buntut truk di Tegal.

Sultan Kevin, teman sekolah Imam masih ingat betul komunikasi dengan korban lewat aplikasi WhatsApp. Imam mengajak ke rumah sakit untuk menjenguk teman Sekolah Dasar.

“Terakhir dia japri ngajakin jenguk temen yang kecelakaan,” katanya ditemui di perumahan Griya Asri Serpong, Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang, (Jum’at, 20/9/2019).

Menurutnya, Tuhan berkehendak lain. Sultan tak mengira bahwa Imam justru yang menjadi korban kecelakaan hingga meninggal dunia.

Sultan bilang, ia berteman dengan Imam semasa menimba ilmu di SDIT Nurul Fatahilah. Almarhumah sosok yang sering menjadi pencetus kegiatan temu kangen antar teman-teman sekolah.

**Baca juga: Tujuan Antar Jenazah, 4 Warga Tangerang Tewas di Tegal.

Ia terakhir kali bertemu Imam saat acara buka puasa bersama lalu. “Malahan dia yang ngajak reuni gede-gedean,” ujarnya mengenang.

Informasi yang diperoleh wartawan, ada lima penumpang mobil ambulan Grand Max B 8702 CW. Semua tewas akibat cidera kepala cukup parah karena menabrak truk Hino B 9562- UIU pengangkut tepung.(yud)




Siap-siap, Panitia Pilkades Pangenjahan, Kronjo Sudah Buka Pendaftaran

kabar6.com

Kabar6-Jelang Pemilihan Kepala Desa serentak yang akan digelar pada Minggu 1 Desember 2019 mendatang, seluruh panitia Pilkades di 153 desa di Kabupaten Tangerang sudah mulai membuka pendaftaran calon kades sejak tanggal 13 September hingga 22 September 2019.

Pada salah satu desa di Kabupaten Tangerang, yakni Desa Pangenjahan, Kecamatan Kronjo tercatat ada sebanyak 4.767 jiwa daftar pemilih tetap (DPT) yang terdiri dari 2.360 laki-laki dan 2.407 perempuan.

Ketua panitia Pilkades Kamsa mengatakan, pada Pilkades tahun 2019 ini jumlah DPT di Desa Pagenjahan sebanyak 4767 jiwa, data tersebut diambil pada pemilu 2019 kemarin, namun untuk memastikan jumlah tersebut, panitia akan melaksanakan sensus kembali.

“Kami optimis Pilkades di Desa Pagenjahan akan berjalan dengan aman dan lancar, dan panitia sudah mulai membuka pendaftaran calon kepala desa,” terang Kamsa, (Jumat 20/9/2019).

Rencananya pada hari ini Bakal Calon Kades Pagenjahan, Tabrani akan mendaftar sebagai calon kepala desa, sementara dua calon kades sudah mendaftar sebelumnya yakni, Mujtahidin dan Sukeni.**Baca juga: Pendaftaran Pilkades Desa Pasar Kemis Dibuka Hari Ini.

“Panitia Pilkades akan menutup pendaftaran pada tanggal 22 September 2019 pukul 15.00” tandasnya.(Vee)




Gerindra Lebak Kritik Proses Perizinan, Khawatir Hambat Investasi

kabar6.com

Kabar6-Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Lebak, Bangbang SP mengkhawatirkan investasi di Kabupaten Lebak terhambat akibat proses perizinan yang lambat.

“Saya menduga ada kendala dalam pelayanan terpadu di kita. Karena seharusnya satu pintu kan mempercepat bukan justru berlama-lama,” kata Bangbang, Jum’at (20/9/2019).

Dengan memakan waktu hingga berbulan-bulan menurut Bangbang, proses pengurusan perizinan terpadu satu pintu terbilang lama.

“Tidak ideal ya. Ada yang sampai 6 bulan belum selesai. Saya khawatir, lamannya pengurusan izin akan berdampak buruk. Ya, menghambat investasi,” ujarnya.

Jadi tak sedikit kata dia, pengusaha-pengusaha yang sudah mengeluarkan modal namun izinnya belum rampung akan memaksakan aktivitas perusahaan tetap berjalan meski izin masih dalam proses.

“Dan saya khawatir jangan-jangan bupati enggak tahu kalau proses perizinan lambat,” sebutnya.

Bangbang menduga, lambatnya pengurusan izin disebabkan minimnya sumber daya manusia (SDM) dan oknum.**Baca juga: Nah Loh, Belum Beroperasi Terminal Parkir Elektronik di Lebak Tiba-tiba Hilang?.

“Kalau kurang tenaga kenapa enggak rekrut? Tapi mudah-mudahan bukan karena ada oknum ya tapi karena SDM. Ini perlu dibenahi,” katanya.(Nda)




Daging Impor Tak Ada Label Halal, Ini Kata Warga Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Keluarnya revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 29 tahun 2019. dimana aturan itu berisi impor produk hewan tak lagi mewajibkan lebel halal. Sebagaimana sebelumnya diatur dalam Permendag nomor 59 tahun 2016.

Hal tersebut berbagai macam tanggapan masyarakat yang menimbulkan kekhawatiran atas tidak adanya label produk halal didaging impor itu.

Aberson (22), warga Jatiuwung mengatakan dirinya cukup mengkhawatirkan apabila tidak adanya label halal dalam produk daging impor tersebut. Namun apalagi akhir-akhir saat ini banyak yang sering melakukan daging yang di oplos.

“Saya khwatir lah apa lagi kita gak tahu sumber awalnya,” ujar Aberson kepada Kabar6.com, (Jumat, 20/9/2019).

Kedati demikian, Aberson mengatakan mengalami keraguan apabila daging tersebut tidak memiliki label halal. Ia menambahkan, terkadang sebagai contoh kornet yang masih mempunyai label halal saja sebagai konsumen masih ada keraguan.

“Kalau tidak ada lebel halal ragu, seperti kornet saja yang masih ada label halal masih ragu,” katanya.

Menurutnya, adanya Permendag tersebut mengalami pelemahan. Terlebih yang dulunya produk daging impor tersebut adanya label halal. Namun sekarang tak lagi mewajibkan.

“Sekarang gak ada lagi label halal, Seharusnya ada tambahan yang lebih menyakinkan untuk konsumen supaya tidak kebeli daging yang haram. Namun tidak menutup kemungkinan akan banyak daging haram yang masuk,” jelasnya.

Selain itu, Topa warga Kecamatan Karawaci, mengatakan dirinya mengalami kekhawatiran. Sebagai warga negara yang mayoritas muslim seharusnya label halal tersebut harus ada.**Baca juga: Dinas Perhubungan Kota Tangerang Sebut Jalan Berbayar Belum Perlu.

“Khawatir takutnya daging babi, dan itu lebih khawatir lagi dagingnya busuk,” katanya.

Namun, ia berharap label halal tersebut tidak dihilangkan. Apalagi label halal itu salah satu untuk lebih menyakinkan konsumen dalam membeli daging impor tersebut.(Oke)




Tujuan Antar Jenazah, 4 Warga Tangerang Tewas di Tegal

kabar6.com

Kabar6-Jenazah korban kecelakaan di ruas tol Pejagan Pemalang KM300+400 Tegal dimakamkan. Keempat orang yang menjadi korban merupakan penumpang mobil ambulan.

Rencananya mereka hendak mengantarkan jenazah Waldono ke pemakaman di kampung halamannya, Klaten, Jawa Tengah.

“Niat awal mengantarkan satu orang, yang meninggal, bertambah empat orang yang mengantar jenazàh,” ungkap Zul, kerabat Imam, salah satu korban ditemui di Perumahan Griya Asri Serpong, Cisauk, Kabupaten Tangerang, (20/9/2019).

Ia menjelaskan, Imam saat kejadian berperan mengendarai mobil ambulan. Duduk di sebelahnya korban atas nama Satimun.

Zul bilang, hubungan antara kedua korban dengan jenazah yang dibawa adalah kakak beradik. “Satimun itu bukan supir ambulan, tapi bisa bawa mobil. Makanya jadi supir cadangan,” jelasnya.**Baca juga: Kompolnas Soroti Pengeroyokan Peserta Lelang di ULP Tulang Bawang.

Kecelakaan tersebut dipicu mobil ambulan menabrak truk Hino. Mobil jenazah milik Yayasan Ar-rahman ringsek hingga para penumpang terjepit.(yud)




20 Persen Lulusan SMA, Kualitas SDM Anggota DPRD Kota Serang Diupgrade

Kabar6.com

Kabar6-Anggota DPRD Kota Serang yang baru dilantik akan mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas pada Oktober mendatang.

Peningkatan (upgrade) sumber daya manusia anggota parlemen ini dilakukan mengingat sekitar 20 persen hanya lulusan SMA, selebihnya Diploma, Strata 1 dan Strata 2.

“Nanti ada pelatihan untuk anggota sesuai dengan keinginan pak wali dalam kaitan peningkatan kualitas SDM,” ujar Sekwan Kota Serang Moch Ma’mun Chudari, kepada Kabar6.com, Kamis (19/9/2019).

Rencananya, kata Ma’mun, Pemkot Serang akan mengadakan pelatihan kaitan dalam peningkatan kualitas SDM dewan baru.

“Pelatihan yang akan diberikan kepada anggota DPRD Kota Serang yang baru tersebut, yaitu orientasi dan pendalaman tugas bagi pimpinan dan anggota DPRD.”

Ma’mun mengatakan hal itu sesuai Permendagri 133 tahun 2017 tentang orientasi dan pendalaman tugas bagi anggota dprd prov dan anggota DPRD Kabupaten/kota yaitu orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap dan semangat pengabdian Anggota DPRD dalam melaksanakan tugas pemerintahan daerah dalam kerangka NKRI.

Mengenai tempatnya sendiri, kata Ma’mun, diatur oleh BPSDM Prov Banten mengenai tanggal, tempat dan pelaksanakannya.**Baca juga: 13 Anggota DPRD Kota Serang Hanya Mengantongi Ijazah SMA.

Kata dia, seluruh anggota DPRD memiliki kewajiban mengikuti orientasi ini dilakukan satu kali pada awal masa jabatan setelah pengucapan sumpah/janji Anggota DPRD.

“Kita masih terus kordinasi dengan BPSDM untuk pelaksanaannya, diharapkan di bulan oktober ini dapat terlaksana, semoga,” katanya.(Den)




Nah Loh, Belum Beroperasi Terminal Parkir Elektronik di Lebak Tiba-tiba Hilang?

kabar6.com

Kabar6-Dua terminal parkir elektronik (TPE) yang ditempatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak di Alun-alun Rangkasbitung tiba-tiba menghilang. Hilangnya dua TPE tersebut terpantau Rabu (19/8/2019).

Dua TPE tersebut merupakan sarana dari penerapan sistem parkir non tunai yang akan seyogianya sudah siap diterapkan Pemkab Lebak setelah dilaunching oleh Bupati Iti Octavia Jayabaya saat Hari Jadi ke-190 Kabupaten Lebak, 2 Desember 2018 lalu.

Namun, hingga dua TPE menghilang, penerapan parkir elektronik tak kunjung terealisasi. Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak beralasan, molornya penerapan parkir non tunai lantaran masih dalam tahap kajian dengan berbagai pihak.

Menurut Dena, salah seorang warga Rangkasbitung, parkir non tunai memang seharusnya tidak dulu diterapkan karena masih banyak masyarakat yang belum mengerti dan justru membingungkan.

“Banyak masyarakat yang belum paham dengan sistem begitu. Di Jakarta aja enggak sedikit warga yang enggak paham,” tutur Dena.

Kata dua, sistem parkir elektronik yang belum juga diterapkan meski sudah hampir satu tahun sejak dilaunching karena buruknya perencanaan.

“Perencanaannya kayak enggak matang ya. Jadinya gagal total gitu, hambur anggaran juga kan jadinya,” tutur Dena.**Baca juga: Ini Prestasi Kecamatan Cikupa di Hari Kesatuan Gerak PKK.

Terkait hal ini, pejabat terkait di Dishub Lebak belum memberikan penjelasan.(Nda)