1

Doa dan Ngaji Bersama Masyarakat Cisimeut Tolak Bendungan Pasir Kopo

Kabar6.com

Kabar6-Penolakan terhadap rencana pembangunan Bendungan Pasir Kopo terus disuarakan oleh masyarakat Sekamantren Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Bersama tokoh masyarakat dan agama, masyarakat menggelar pengajian dan doa bersama, Selasa, 31 Maret 2021, sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan bendungan termasuk ke dalam proyek bendungan prioritas tahun anggaran 2020-2024.

“Kami semua doa bersama agar pembangunan bendungan Pasir Kopo tidak dilanjutkan,” kata Ustaz Yudi.

Masyarakat ujar Yudi, tak rela jika tanah kelahiran meraka ditenggelamkan untuk bendungan Pasir Kopo karena bukan hanya sektor ekonomi yang kena imbas, melainkan sektor sosial dan budaya.

“Kami tidak rela tanah kelahiran yang subur dan makmur ini ditenggelamkan. Apalagi daerah kami merupakan daerah lumbung padi, kami sangat tidak terima,” tegas Yudi.

Tokoh agama lainnya, Dulyani berharap melalui doa bersama dapat mengurungkan rencana Pemerintah Pusat untuk membangun bendungan.

“Harapan dan doa dipanjatkan oleh masyarakat sekemantren Cisimeut agar bendungan Pasir Kopo batal dibangun,” ucapnya.

**Baca juga: Pemkab Lebak Akan Taruh GeNose di Tempat Wisata, Ini Objek yang Jadi Prioritas

Masyarakat, kata dia, menyampaikan terima kasih atas sikap Pemerintah Kabupaten Lebak yang mendukung penolakan masyarakat.

“Kami juga berterima kasih atas respon positif dan cepat tanggap Pemkab Lebak terhadap aspirasi masyarakat,” katanya.(Nda)




Warga Lebak Akan Sampaikan Penolakan Bendungan Pasir Kopo ke Jokowi

Kabar6.com

Kabar6-Warga Desa Cisimeut dan 4 desa lainnya di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, berencana menyampaikan penolakan proyek pembangunan Bendungan Pasir Kopo ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, warga telah menyampaikan tanda tangan penolakan ke Pemkab Lebak dan DPRD.

“Iya kemarin kami sudah sampaikan tanda tangan penolakan Bendungan Pasir Kopo ke wakil bupati dan DPRD. Rencananya juga akan kami sampaikan langsung ke Pak Presiden Jokowi,” kata tokoh masyarakat Cisimeut, Ustaz Yudi, saat dihubungi Kabar6.com, Rabu (14/10/2020).

Yudi menegaskan, masyarakat yang masuk dalam rencana zona genangan tetap menolak dengan keras pembangunan bendungan prioritas tahun anggaran 2020-2024. Salah satu alasan kerasnya masyarakat menolak karena persoalan sosial dan budaya.

“Ini yang sampai kapanpun tidak bisa dibeli atau tergantikan dengan uang. Apalagi bicara sejarah, Desa Cisimeut merupakan desa pejuang, bisa dibayangkan jika ini hilang. Maka dari itu kami menolak keras rencana pembangunan itu,” tegas Yudi.

Diketahui, Pemkab Lebak juga mendukung penolakan warga terkait Bendungan Pasir Kopo. Asda I Bidang Pemerintahan Setda Lebak, Alkadri, mengatakan, pemkab akan berkirim surat ke Pemerintah Pusat.

**Baca juga: Uang Hasil Denda Pelanggar PSBB di Lebak Baru Terkumpul Rp28 Juta.

“Masyarakat desa itu, sosial budayanya kental. Keagamannya banyak pondok pesantren dan madrasah. Jadi kalau dipindah, pasti tidak akan seperti sekarang kondisinya. Nanti kami akan berkirim surat ke Pemerintah Pusat,” janji Alkadri.(Nda)




Warga Lebak Tolak Pembangunan Bendungan Pasir Kopo, ini Alasannya

Kabar6.com

Kabar6-Rencana pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang akan membangun Bendungan Pasir Kopo mendapat penolakan dari warga di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Warga Desa Cisimeut Raya, Cisimeut, Nayagati, Sangkanwangi dan Margawangi yang menolak keras bendungan yang termasuk ke dalam proyek bendungan prioritas tahun anggaran 2020-2024.

“Kami menolak keras pembangunan itu. Karena bukan hanya sektor ekonomi, melainkan juga sosial dan budaya masyarakat akan sangat terusik,” kata tokoh masyarakat Cisimeut, Ustaz Yudi kepada Kabar6.com, Senin (21/9/2020).

Terkait dengan penolakan tersebut, masyarakat bersama tokoh masyarakat yang lain sudah berkali-kali melakukan rapat dan telah menyampaikan aspirasi tersebut ke Pemerintah Kabupaten Lebak. Menurut Yudi, pembangunan Bendungan Pasir Kopo mengusik ketentraman masyarakat.

“Apalagi Cisimeut punya sejarah sebagai daerah yang ikut memperjuangkan kemerdekaan. Jadi kalau ini tetap dilakukan sama saja mengubur semua nilai perjuangan,” tegas Yudi.

Yudi menyebut, ribuan orang sudah menandatangani penolakan pembangunan Bendungan Pasir Kopo. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah.

“Sudah, sudah kami sampaikan melalui Pak Asda I Pemkab Lebak Pak Alkadri agar aspirasi kami ini bisa segera ditindaklanjuti pemerintah,” tandas Yudi.

**Baca juga: Perbup Adaptasi Kebiasaan Baru di Lebak Bakal Jadi Perda.

Untuk diketahui, Bendungan Pasir Kopo termasuk ke dalam proyek bendungan prioritas 2020-2024 untuk didanai melalui skema KPBU. Bendungan ini direncanakan memiliki volume tampungan efektif sebesar 166,21 juta m3 dengan manfaat untuk mengairi irigasi seluas 21.350 hekater, suplai air baku sebesar 3800 lt/detik, PLTA sebesar 20,64 MW dan pengendali banjir sebesar 288,775 m3/s yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2025.(Nda)