1

Alamak! Pesan Ponsel Secara Online, Pria Meksiko Ini Malah Terima Paket Isi Bom

Kabar6-Seorang pria yang tinggal di Leon, Guanajuato, Meksiko, mengalami kejadian tak terduga saat berbelanja online. Pria yang tak diungkap identitasnya itu menerima sebuah paket berisi bom.

Bagaimana bisa? Melansir Nypost, awalnya pria tadi memesan sebuah ponsel dari sebuah toko online, dan saat paket itu tiba, sang ibu membawanya ke dalam dan menaruh bungkusan tadi di meja dapur. Ya, wanita itu tidak tahu bahwa paket ponsel yang dipesan anaknya ternyata berisi sebuah bom pintar. Tak lama, pria tersebut membuka bungkusan paket yang membuatnya sangat kaget.

Lantaran khawatir bakal terjadi hal yang membahayakan keselamatan penghuni rumah, pria tersebut menelepon pihak berwenang, hingga regu penjinak bom pun dikirim ke lokasi kejadian. ** Baca juga: Tega! Demi Sebungkus Rokok, Ayah di Jerman Tawarkan Anaknya yang Berusia 12 Tahun ke 70 Sopir Truk

Sementara itu, pihak berwenang di Kementerian Pertahanan Nasional menutup informasi terkait domisili pria tersebut. Perangkat itu sendiri berhasil dinonaktifkan, dan pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki paket mirip Unabomber tadi.

Belum jelas siapa yang mengirimkan granat tersebut, yang merupakan barang ilegal di Meksiko.(ilj/bbs)




Lakukan Cara Aman Belanja Online di Era New Normal Agar Terhindar dari COVID-19

Kabar6-Selama menjalankan era new normal, setiap aktivitas kegiatan harus dibarengi dengan protokol kesehatan COVID-19, termasuk pada saat belanja online. Hal ini wajib dilakukan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19.

Nah, belanja online kini dinilai lebih aman, karena minimnya kontak fisik, dibandingkan harus pergi ke pasar atau mal. Melansir DetikHealth, ada sejumlah tips belanja online di era new normal yang dapat Anda lakukan. Apa sajakah itu?

1. Saat belanja online
a. Pastikan ke penjual, barang yang dibeli akan dikemas dengan baik
b. Pastikan saldo di mobile banking cukup, sehingga tidak perlu ke ATM atau bayar tunai.

2. Saat pesanan dikirim dan diterima
a. Pastikan paket tidak sobek atau rusak
b. Hindari kontak langsung dengan kurir, gunakan masker dan sarung tangan
c. Semprot paket dengan disinfektan lalu cuci tangan pakai air dan sabun atau gunakan hand sanitizer.
d. Segera pindahkan isi paket ke wadah yang bersih
e. Buang segera wadah awal paket pada tempat sampah tertutup. ** Baca juga: 4 Cara Hindari Sakit Punggung Saat Duduk di Lantai Selama Work From Home

Mencegah lebih baik daripada mengobati.(ilj/bbs)




Belanja Online, Lingerie dan Sandal Jadi Barang Paling Dicari Selama Pandemi COVID-19

Kabar6-Tidak hanya berolahraga, memasak, atau melakukan hobi yang tertunda, beberapa orang mengalihkan waktu luang sekaligus mencari hiburan dengan belanja online. Terlebih, beberapa situs belanja dan brand menggelar diskon untuk meningkatkan penjualan mereka di tengah pandemi COVID-19.

Beberapa situs pun mendapati kenaikan penjualan untuk item-item tertentu. Berdasarkan laporan platform fashion Lyst, melansir Wolipop, banyak pembelanja mencari baju santai untuk dipakai #StayHome. Tampaknya, apa yang diposting pada Instagram atau ditampilkan di video call tidak menunjukkan barang belanjaan asli mereka. Karena tak sedikit orang yang mencari loungewear, celana trainer, tracksuits, celana yoga, dan slipper.

Sedangkan untuk brand, pecinta belanja tampaknya masih mempertimbangkan merek, meski keuangan terancam di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan data Lyst, Nike adalah brand yang paling dicari secara global. Selain itu, Gucci dan Off-White juga masuk tiga teratas merek populer selama masa lockdown.

Menariknya, pilihan produk pembelanja pun berganti menyesuaikan dengan situasi yang sedang terjadi. Lyst mendapati produk lingerie dan slippers (sandal) dari brand-brand tersebut lebih diminati.

Lingerie memang menjadi salah satu tren belanja yang muncul di tengah pandemi COVID-19. Pencarian global untuk pakaian dalam dikatakan semakin meningkat setiap minggunya hingga 15 persen. Selain Gucci dan Off-White, lingerie dari Agent Provocateur dan Bluebella adalah brand-brand favorit untuk pakaian dalam.

“Ada tiga jenis pembelanja stay-at-home yang muncul, sporty, slouchy, dan sexy. Minggu lalu, pembelanja mencari activewear untuk olahraga di rumah dan celana nyaman untuk menikmati Netflix di sofa. Tapi beberapa hari terakhir, kami melihat kenaikan pencarian untuk lingerie, terutama yang berenda, jenis-jenis yang mini. Ini menunjukkan pembelanja ingin membuat momen intim selama isolasi atau berpakaian bagus untuk video call Zoom,” kata Katy Lubin, Vice President komunikasi Lyst.

Selain untuk dipakai selama masa karantina, tampaknya beberapa orang juga memanfaatkan waktu ini untuk memikirkan ‘masa depan’.

Dikatakan, jika pencarian sepatu ‘Prada flames’ dan tas ‘Prada 2005 re-edition’ meningkat yang tampaknya dibeli sebagai’ investasi’. ** Baca juga: Seorang Politikus di Afsel Dimakamkan Bersama Mobil Kesayangannya dalam Posisi Menyetir

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




Hati-hati, Gemar Belanja Online Bisa Ancam Kesehatan Mental

Kabar6-Saat ini berbelanja online menjadi pilihan banyak orang untuk membeli beragam barang mulai kosmetik, baju, bahkan alat elektronik. Dan bagi sejumlah orang, berbelanja online justru bisa jadi alternatif untuk melepas stres.

Namun tahukah Anda, terlalu sering berbelanja online ternyata bisa membahayakan kesehatan metal? Melansir Teen, sebuah penelitian dari PloS One menyebut, belanja online bisa berdampak buruk bagi otak. Belanja online disebut dapat mengurangi fokus dan berpengaruh pada reaksi seseorang. Para peneliti mengungkapkan, mereka yang terlalu sering berbelanja online memiliki reaksi yang lebih lambat dan konsentrasi yang tidak begitu baik. Peneliti juga mencoba meneliti aktivitas otak mereka yang sering berbelanja online dengan electroencephalogram (EEG) dan event-related potential (ERPs).

Hasilnya, mereka yang sering berbelanja online memiliki sinyal otak yang berhubungan dengan kurangnya fokus. Hal itu berbanding terbalik dengan mereka yang lebih sering istirahat atau membaca buku. ** Baca juga: Makanan Pilihan Cegah Penuaan Dini

Sementara itu, penelitian ini semakin menguatkan studi-studi sebelumnya terkait dampak buruk internet terhadap kesehatan otak. Banyaknya informasi yang didapatkan di internet disebut dapat membuat kita sulit mengingat dan memproses semua informasi dengan mudah.

Solusinya, Anda bisa mengistirahatkan diri sejenak dari dunia maya. Biasakan membaca buku atau majalah untuk mendapatkan informasi. Selain itu juga bisa melakukan meditasi untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus.(ilj/bbs)