1

Cisadane Meluap, Sejumlah Pemukiman Warga di Tangerang Terendam

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah pemukiman warga di Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang terendam banjir akibat meluapnya sungai Cisadane.

Air menggenangi jalan dan pemukiman warga sejak Jumat dinihari, (26/4/2019), sekitar pukul 03.00 WIB.

Akibat luapan sungai yang berhulu di Bogor itu memaksa warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Seperti warga di RT 005 RW 003, Kampung Pakulonan Barat, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Pemukiman warga yang berada di pinggir sungai itu merasakan banjir sejak pukul 03.00 dini hari.

Luapan air dari Sungai Cisadane tiba-tiba meredam rumah warga. Warga yang tengah nyenyak tertidur terpaksa bangun untuk mengungsi.

“Sebelum subuh air mulai naik. Saya, istri dan anak terbangun untuk ngungsi,” ucap Fauzan, salah seorang warga setempat.

**Baca juga: Keluarga Besar Maluku Geruduk Bawaslu Tangsel.

Kata dia, saat terbangun air sudah mencapai betis orang dewasa. Ia pun langsung membopong anaknya ke tempat lebih tinggi.

“Kalau rumah yang di bawah pas pinggir kali tinggi air bisa sampai satu meter,” tandasnya. (fit)




Belum Lama Diguyur Hujan, Jalan Sempor Perumnas II Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Belum lama di guyur hujan, Jalan Sempor Raya, Perumnas II RW 011 Kelurahan Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang sudah banjir setinggi 20 sentimeter.

Ketua RW 011, Robinson Hutapea mengatakan, sudah bertahun-tahun kondisi lingkungan yang ditinggalinya mengalami banjir seperti itu. “Udah jadi langgananlah selama bertahun-tahun seperti ini,” kata Robinson di lokasi, Senin sore (1/4/2019).

Robinson yang mewakili warganya mengeluhkan kinerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang. Karena, hingga saat ini tak ada progress untuk perbaikan drainese yang telah diusulkan dalam musrembang tersebut.

“Kondisi seperti ini (banjir, red) sudah kami alami selama bertahun-tahun. Dan sudah beberapa kali kami usulkan dan dibahas dalam musrembang namun tak ada respon,” ketus Robinson.

**Baca juga: Warga Perumahan Darusalam II Keluhkan Arogansi Pengembang.

Sementara, UPT Bina Marga Kecamatan Kelapa Dua, TB Dedy Sukardi mengatakan, pihak DBMSDA sudah turun ke lokasi dan melakukan pengukuran.

“Kami dari UPT sudah melakukan survey dan pengukuran. Dan kita sudah lapor ke atasan. Kita di UPT tinggal tunggu arahan dari atasan saja,” pungkasnya. (jic)




Banjir Saat Hujan, Warga Bencongan Keluhkan Drainese Jalan Borobudur Raya

Kabar6.com

Kabar6-Warga di Jalan Borobudur Raya, RW 011, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua keluhkan kondisi saluran air yang tidak berfungsi maksimal. Padahal, warga sudah mengirimkan usulan ke Dinas terkait di Pemkab Tangerang.

Ketua RW 011, Robinson Hutapea mengatakan, di Jalan Borobudur Raya ini sebagian memiliki saluran air tapi tak berfungsi, sebagian lainnya malah tidak memiliki saluran.

“Kami meminta Pemkab Tangerang melalui dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan terhadap saluran air disini,” jelas Robinson, Senin (1/4/2019).

Imbas dari buruknya saluran air itu, lanjut Robinson, saban hujan turun, sepanjang Jalan Borobudur Raya menjadi banjir.

Pihaknya sudah membuat aduan ke pihak kelurahan dan kecamatan dan sudah diusulkan ke dinas terkait di Kabupaten Tangerang. Namun, hingga saat ini tak ada tindak lanjut dari dinas yang dituju.

“Kami memohon agar Pemkab Tangerang melalui dinas terkait segera turun ke lapangan dan memperbaiki keluhan kami ini,” ungkapnya.

**Baca juga: Maraknya Sistem Pembayaran Online, Bang Andi: Pihak BI Harus Ambil Langkah Antisipasi.

Terpisah, Camat Kelapa Dua Dadan Gandana menjelaskan, usulan untuk Jalan Borobudur Raya sepanjang 280 meter sudah beberapa kali dilayangkan ke Dinas PU melalui Musrembang.

Bahkan sudah pihak Dinas PU sudah melakukan pengukuran. Tapi setelah itu, tak ada lagi progres dari dinas tersebut.

“Mohonlah kiranya agar Jalan Borobudur Raya di RW 11 itu di prioritaskan. Apalagi setiap tahun usulan tersebut muncul terus di Musrembang,” paparnya. (jic)




Hujan Deras, Jalan Dewi Sartika Ciputat Terendam Air

Kabar6.com

Kabar6-Hujan deras yang mengguyur secara merata di berbagai daerah menyebabkan terjadinya gengan banjir. Seperti halnya di Jalan Dewi Sartika, Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Di ruas jalan dekat pusat perbelanjaan Ramayana Ciputat genangan air setinggi kisaran 30 sentimeter. Akibatnya kendaraan yang melintas berjalan lamban karena banyak pemotor mogok.

“Dari dulu di sini mah begini,” kata Ujang, pedagang kopi di warung miliknya, Minggu (30/3/2019).

Genangan air itu berada di ruas jalan dari arah Pasar Ciputat menuju Pamulang.

“Semakin di sebelah tinggi itu semakin tinggi airnya, sebetis lebih, 30 sentimeter mungkin ada,” ujar Iwan, warga Ciputat.

Air pun tampak lebih tinggi pada bagian kiri jalan. Sehingga kendaraan memilih untuk mengambil kanan jalan untuk menghindari genangan yang lebih tinggi.**Baca Juga: Iti Octavia Jayabaya dan Ayahnya Beda Pilihan Soal Capres.

Tampak beberapa kendaraan roda dua harus didorong lantaran melewati genangan air yang tinggi. Hujan deras mengguyur Ciputat Tangerang Selatan dan sekitarnya sejak sekira pukul 14.00 WIB.

Menurut Supri, warga Ciputat lainnya, air memang kerap tergenang jika hujan deras dengan waktu yang cukup lama. “Dari dulu sering begini,” jelas Jufri.(yud)




Belum Lama Diguyur Hujan, Perumahan Binong Permai Banjir Lagi

Kabar6.com

Kabar6-Hujan deras yang belum lama mengguyur sudah membuat Perumahan Binong Permai, Curug, Kabupaten Tangerang, tergenang banjir, Selasa dinihari (5/3/2019).

Ketua RT 004 RW 014 Pardi menjelaskan, belum lama hujan turun, air langsung menggenangi wilayah RT 001 hingga RT 004 RW 014. Air mulai menggenangi rumah-rumah sekira pukul 00.50 WIB.

“Belum 30 menit yang lalu hujan deras turun, langsung banjir di empat RT. Yang terparah di RT 003 dan RT 004,” kata Pardi kepada Kabar6.com.

Ade, warga RT 003 mengatakan hal serupa. Wilayah yang paling parah terkena banjir hingga sedengkul orang dewasa adalah RT 003 dan RT 004.

“Banjir ini selain sangat merepotkan warga, juga kerap binatang melata seperti ular dan lainnya yang dapat membahayakan nyawa. Apalagi malam hari,” tuturnya.

Ketua RW 014, Andi berharap agar Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya segera turun tangan dan mencari solusi agar banjir seperti ini tak terulang lagi.

**Baca juga: Mad Romli Ajak Masyarakat Taat Pajak.

“Kita sudah berkali-kali membuat laporan terkait banjir yang sudah menjadi rutinitas ini. Tapi sampai sekarang, boro-boro ada tanggapan dari pihak kelurahan, kecamatan, apalagi Pemkab Tangerang,” ketus Andi. (fit)




Banjir Terjang Kampung Panunggangan Barat

kabar6.com

Kabar6-Ratusan rumah warga di Kampung Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, kembali di landa banjir setinggi lutut orang dewasa.

Sedianya, genangan air di RT 02/01, ini muncul secara mendadak akibat luapan Sungai Cisadane.

Jakaria, Ketua RT 02/01 mengatakan, banjir kali ini dadakan terjadi pukul 07.15 WIB. Dan, tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pihak Basarnas ataupun pihak penjaga Bendungan Cisadane.

“Kali ini kita di buat panik dengan datangnya banjir kiriman dari luapan Sungai Cisadane, tidak ada hujan dan tidak ada informasi dari aparatur pemerintah Kota Tangerang, tiba-tiba banjir datang. Banjir juga merendam peralatan rumah tangga ,” ungkapnya.**Baca juga: Simpan Dana Pilkada Rp65,5 Miliar di Bank BJB, Barang-barang Ini yang Didapat KPU Lebak.

Jakaria menambahkan, masyarakat di wilayahnya sangat kecewa, pemerintah tidak tanggap dengan banjir kiriman. Sampai sekarang belum ada aparatur pemerintah Kota Tangerang maupun Basarnas yang turun kelapangan untuk mengecek keadaan warga.(jic)




DPU Tangsel Janji Perbaiki Turab Jebol di Pondok Aren

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan menyebutkan rendahnya utilitas di Pasar Maharta serta penumpukan sampah di Kali Serua menjadi pemicu banjir. Limpahan air itu sampai menggenangi pemukiman warga di Pondok Maharta dan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren.

Kepala Bidang Sumber Daya Air, Aji Awan tak menampik bahwa akibat air Kali Angke melimpah juga mengakibatkan turab jebol, bukannya tanggul. Akibatnya air yang deras hingga melimpah menggenangi wilayah penduduk sekitar.

“Turab yang jebol didesain menggunakan batu kali,” katanya kepada wartawan, Sabtu (2/2/2019).

Aji berjanji pihaknya segera memperbaiki konstruksi turab yang jebol. Menurutnya, untuk aliran Kali Angke yang berada di Kampung Bulak itu posisinya cekungan. DPU Kota Tangsel sudah meninggikan turap di bagian kiri dan kanan.

“Tapi terjadi over toping karena ada sumbatan,” ujar Aji.**Baca Juga: Cegah Wabah DBD, Puskesmas Cikuya Lakukan Sosialisasi.

Aji mengaku, sebelumnya DPU telah meninggikan jembatan yang ada di Jalan Raya Pondok Kacang perbatasan Kota Tangerang. Ini dilakukan untuk mengantisipasi debit air yang mengalir dari hulu ke hilir.

“Upaya penanganan banjir terus dilakukan. Mulai dari peninggian turap, pengerukan kali, pembuatan tandon dan beragam upaya lain,” klaimnya.(yud)




Hujan Deras, Banjir Menerjang Komplek Regency Periuk

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan rumah warga di Komplek Regency, Kecamatan Periuk, KotaTangerang terendam banjir setinggi 50 hingga 80 sentimeter setelah hujan deras melanda kawasan tersebut,Rabu dinihari (30/1/2019).

Selain hujan deras, banjir yang melanda kawasan pemukiman tersebut juga disebabkan meluapnya Kali Ledug yang melintasi pemukiman warga. Akibat banjir tersebut aktifitas warga sempat terganggu.

Warga setempat, Nurhikmah mengeluhkan kondisi pemukimannya yang kerap menjadi langganan banjir saban hujan deras turun dan meluapnya Kali Ledug.

“Sudah beberapa tahun tinggal di sini, terus aja jadi korban banjir jika hujan turun dan meluapnya Kali Ledug,” ketusnya.

Warga berharap adanya pengerukan dan penuraban terhadap Kali Ledug sehingga banjir tak lagi menerjang pemukiman warga.

Sementara, para petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang menyisir Komplek Regency yang terdampak banjir akibar hujan deras dan meluapnya Kali Ledug.

**Baca juga: Pisah Sambut, AKP Yusuf Suhadma: Banyak Kesan Selama Bertugas di Polsek Neglasari.

Kepala Bidang Penanggulangan pada BPBD Kota Tangerang, Akmaludin mengatakan, banjir di Komlek Regency itu merupakan yang kedua kali semenjak pekan kemarin. Selain hujan lokal, banjir juga diakibatkan meluapnya Kali Ledug.

“Banjir yang kedua kali sejak pekan kemarin ini berkisar 50 hingga 80 sentimeter yang disebabkan hujan deras dan meluapnya Kali Ledug,” pungkasnya. (rani)




Lagi, Banjir Menggenangi Perumahan Binong Permai

Kabar6.com

Kabar6-Lagi, banjir setinggi lutut orang dewasa menggenangi Perumahan Binong Permai, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis malam (24/1/2019).

Ketua RW 014, Andi menuturkan, banjir setinggi lutut orang dewasa itu menggenangi wilayah RT 001 hingga RT 004.

Kata Andi, Perumahan Binong Permai ini sudah sejak lama jadi langganan banjir. Dan, pihaknya sudah mengadukan perihal ini kepada Kelurahan Binong, Kecamatan Curug hingga ke pengembang perumahan Griya Karawaci dan Aryana. Namun tak ada jawaban yang memuaskan.

“Saya bersama para RT serta warga sudah pernah melakukan pertemuan dengan pihak Kecamatan Curug, Kelurahan Binong serta pihak pengembang perumahan Griya Karawaci dan Aryana, namun tak ada solusi yang didapat,” keluh Andi.

**Baca juga: ATCPL Minta Bupati Tangerang Kaji Ulang Perbup 47.

Selain hujan, salah satu faktor permasalahan terkait banjir ini adalah saluran air milik Perumahan Giya Karawaci dan Aryana yang diteruskan ke saluran air Perumahan Binong Permai.

“Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang mencarikan solusi untuk wilayah kami ini. Bagaimana caranya agar daerah kami bebas dari banjir,” ungkap Andi. (jic)




Pemerintah Kota Tangerang Fokus Tangani Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang menyiapkan pola khusus dalam penanganan masalah banjir terutama di Kecamatan Periuk. Pemkot menargetkan wilayah tersebut nantinya terbebas dari banjir.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, pola yang dilakukan adalah dengan mengganti mesin pompa yang ada dan pekerjaan pengerukan agar daya tampung di Kali Sabi lebih optimal.

“Ketika hujan volume air di Situ Bulakan bertambah tinggi dan upaya pengerukan situ adalah langkah terbaik,” kata Arief kemarin, Selasa (1/1/2019).

Arief mengatakan pengerukan dilakukan karena tumpukan lumpur pada Situ Bulakan telah mengeras dan terus bertambah akibatnya menjadi dangkal, jika hanya mengandalkan pompa penyedot membutuhkan waktu lebih lama.

Pihaknya telah meminta aparat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) agar segera mempersiapkan alat berat yang diperlukan.

Menurut dia, untuk mengatasi banjir pihaknya juga berupaya mengatasi Jembatan Alamanda yang di Jalan Villa Regency Kelurahan Gembor seperti yang pernah dilakukan di Kecamatan Larangan.

Selain itu, pihaknya fokus penanganan jembatan yang terletak di tikungan jalan Industri Keroncong di Kelurahan Alam Jaya.

Namun langkah awal yang dilakukan adalah dengan membongkar saluran air dan merapikan turap yang nyaris ambruk.

**Baca juga: Nasi Liwet Ibu Ipah di DMK FC, Raos Pisan Eui.

Bahkan pada awal 2019 saluran yang tersendat itu dibongkar supaya air mengalir lancar tidak lagi terjadi genangan pada bagian kanan dan kiri jalan. (Vee)