1

Perumahan Taman Kirana Surya Kebanjiran, Warga Salahkan Saluran Irigasi

Kabar6.com

Kabar6-Banjir kembali merendam sebgain kawasan Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/2/2020).

Salah seorang warga, Rudi Hartono mengatakan, banjir ini bukan karena hujan deras saja, namun karena luapan air kiriman dari saluran irigasi yang berada di beberapa desa sekitar perumahan Taman Kirana Surya.

“Hujan lumayan deras dari pukul 12.00 WIB tadi. Ini bukan karena hujan aja tapi diakibatkan air kiriman dari tempat lain,” katanya.

Akibatnya debit air tidak tertampung oleh drainase, lanjut Rudi akhirnya air setinggi 50 sentimeter kembali meluap dan merendam sejumlah akses jslan di perumahan.

“Untuk mengantisipasi hal ini tidak terjadi kembali, perlu dilakukan perbaikan atau normalisasi sungai, dan pengerukan danau yang ada di wilayah RW 10,” kata Rudi.

Sementara itu ketua RW 11 Slamet Riyadi mengimbau agar segera dilakukan normalisasi sungai, serta tidak membuang sampah sembarangang,

**Baca juga: 1000 CPNS Kabupaten Tangerang Ikuti Seleksi Kompetensi.

“Normalisasi kali yang penting kita lakukan, dan saya harap warga tidak membuang sampah sembarangang, serta drainase yang bisa di tinggiin lagi turapnya,” ujar Slamat

Beruntung banjir yang melanda perumahan ini tidak sampai masuk ke rumah warga, hanya merendam jalan, lapangan bola, pasar malam, dan area dan taman bermain sekolahan. (Vee)




Wali Kota Tangerang: Banjir Sudah Mulai Turun Sedikit

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan banjir yang melanda Kota Tangerang sudah berangsur surut.

“Yang terdampak cukup banyak ada tiga kelurahan tapi sekarang informasinya sih sudah mulai turun sedikit (ketinggian air),” ujar Arief saat dimintai keterangan di Hotel Novotel Tangerang, Rabu (5/2/2020).

Arief mengatakan, saat ini pompa air yang sempat terendam banjir kini sudah berjalan normal kembali penanangan banjir tersebut.

“Mudah – mudahan dua atau tiga hari, saya enggak bisa ini ya, karena masalahnya itu level atas sama bawahnya sudah kemaren disarakannya di kabupaten sudah selevel nanti kita pantau lagi,” katanya.

Kendati demikian, kata dia, banjir yang melanda Kecamatan Periuk tersebut tidak masuk dalam tanggap bencana. Namun saat ini hanya masuk dalam kategori kondisi siaga bencana.

“Karena tanggap dan siaga penanganannya sama, kalau kemarin kan wilayahnya luas 13 kecamatan kalau sekarang kan cuma 1 kecamatan dan sekarang masih semua teratasi,” tandas orang nomor satu di kota seribu industri sejuta jasa ini.

**Baca juga: Pengungsi di Periuk Kota Tangerang Butuh Bantuan Popok Bayi Hingga Selimut.

Sementara itu, Meti warga yang terdampak banjir di Perumahan Total Persada Kelurahan Gembor Kecamatan Periuk mengatakan, banjir saat ini sudah berangsur surat.

“Turun dikit kira-kira 80 cm tadi saya sudah naik perahu untuk cek rumah,” katanya. (Oke)




Rumah Bilik Bambu Milik Janda di Mauk Roboh Diterjang Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Mastura, seorang janda beranak tiga harus menerima kenyataan pahit. Bangunan milik warga Kampung Cinamprak RT 11 RW 03, Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, itu roboh arus banjir menerjang rumahnya.

“Sudah beberapa hari banjir jadi rumah saya yang terbuat dari bilik roboh,” katanya, Rabu, (5/2/2020).

Sementara itu, Ketua RT 11 Bamuk membenarkan bahwa salah satu rumah warganya yang berstatus janda roboh. Ia memastikan terjangan air banjir akibat dari meluapnya Sungai Cinamprak.

“Suaminya sudah lama meninggal, pekerjaan sehari-harinya serabutan. ” ujarnya.**Baca juga: Jembatan Cihuni Tutup, Pengendara Mobil Dipaksa Putar Arah.

Bamuk menambahkan, sudah beberapa hari dilanda banjir, warga belum menerima bantuan dari pemerintah desa setempat. Ia berharap aparatur daerah bisa segera membantu warga korban banjir.

“Yang dibutuhkan warga saat ini bantuan sembako, air bersih dan obat-obatan dikhawatirkan ada yang sakit,” pungkasnya. (Vee)




Hari Kelima Kota Tangerang Masih Terendam Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Memasuki hari kelima genangan banjir di Kota Tangerang belum surut. Sebanyak 21 titik genangan banjir masih merendam permukiman warga.

“Total titik banjir ada 21 titik pada tujuh kelurahan,” ujar Kepala Bіdаng Diseminasi Infоrmаѕі dan Kоmunіkаѕі Publіk Dіnаѕ Komunikasi dаn Informatika Kоtа Tangerang Mualim, kemarin.

Mualim mengatakan ketujuh kelurahan tersebut diantaranya seperti, kelurahan Periuk, Gebang Raya, Gembor, Margasari, Jurumudi Baru, Alam Jaya, Gandasari.

Pemerintah Kota Tangerang telah mendirikan sebanyak 36 posko banjir. Hingga hari ke empat kemarin banjir melanda Kota Tangerang jumlah rumah yang terdampak sebanyak 2.806 rumah, 10.883 warga terdampak, dan 3.330 KK terdampak.

**Baca juga: 4 Hari, Banjir di Periuk Kota Tangerang Tak Kunjung Surut.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Nana Supiana mengatakan, hujan yang terus mengguyur kota Tangerang banjir makin meluas.

“Kemarin ada 23 titik sekarang ada penambahan, jadi 26 titik banjir,” ujar Nana Supiana saat dihubungi, Senin kemarin. (Oke)




Solusi Banjir di Rajeg, Mad Romli : Normalisasi Sungai Cirarab

Kabar6.com

Kabar6 – Wakil Bupati Tangerang Mad Romli mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah banjir di wilayah Rajeg. “Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menormalisasikan sungai Cirarab yang melintas di Rajeg,” ujarnya saat meninjau lokasi terdampak banjir di Perumahan Nuansa Mekar Sari RW 06 Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Selasa (4/2/2020).

Karena masalah sungai bukan tanggungjawab Pemda, menurut Mad Romli, Pemkab Tangerang akan menyampaikan hal ini ke pemerintah pusat.

“Saya sangat prihatin atas kondisi masyarakat yang ada di wilayah Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg, saya akan perintahkan dinas terkait membuat surat penyampaian memohon agar supaya dinormalisasi setidaknya di tahun-tahun ini,” katanya.

**Baca juga: Jumlah Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kabupaten Tangerang Menurun.

Sementara itu Andri Suseno, Ketua RW 6 Desa Mekarsari Rajeg mengutarakan bahwa kedatangan Wakil Bupati Tangerang ke Rajeg sangat ditunggu dan dinantikan oleh warga yang terkena dampak, karena mereka sangat ingin menyampaikan keluh kesah kepada pihak pemerintah. “Di sini ada 789 jiwa dari 322 KK yang tersebar di 5 RT, ini menandakan kepedulian dari Pemerintah kepada warganya,” kata Andri. (Vee)




4 Hari, Banjir di Periuk Kota Tangerang Tak Kunjung Surut

Kabar6.com

Kabar6-Hari ke empat banjir yang melanda Kecamatan Periuk, Kota Tangerang belum juga surut. Bahkan ketinggian air diperkirakan masih mencapai 2-3 meter.

“Banjir masih, hingga saat ini belum juga surut,” ujar Kasi Sarana dan Prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Rana Rachdiana, kepada Kabar6.com, Selasa (4/2/2020).

Pantauan dilapangan, terlihat beberapa warga yang memiliki rumah berlantai 2 tetap bertahan dirumah. Namun warga yang rumahnya telah terendam banjir tersebut terpaksa harus mengungsi di Gedung Olahraga Total Persada.

“Itu warga yang masih bertahan dilantai 2 untuk menjaga barang-barang aja,” kata Rana.**Baca juga: Polisi Bekuk Komplotan Pemalsu Dokumen di Bandara Soekarno-Hatta.

Berdasarkan data yang diterima Kabar6.com dari Tim BPBD Kota Tangerang, wilayah yang terdampak banjir tersebut diantaranya Kelurahan Periuk dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 1092 dan 1092 KK terdampak.

Selain itu Kelurahan Gebang Raya 928 rumah terendam dan 928 KK yang terdampak serta Kelurahan Gembor sebanyak 1265 rumah terendam dan 1265 KK yang terdampak. (Oke)




Akses Jalan di Periuk Terputus Akibat Tergenang Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga yang saat hendak melintasi Jalan Pasar Regency menuju perumahan Total Persada, Kota Tangerang, mengalami kesulitan. Aktivitas pengguna jalan terganggu karena ruas jalan terputus akibat banjir.

Pantauan di lapangan Selasa (4/2/2020) siang, beberapa perahu tim relawan bersiaga. Terlihat banyak warga yang mengantri naik perahu untuk menyebrangi jalan.

“Saya setiap hari lewat disini untuk berangkat kerja, karena ada banjir ini mengalami kesulitan untuk menyebrang,” kata Tati saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, dilokasi.

Dirinya pun berharap agar Pemerintah Kota Tangerang dapat segera memberikan solusi yang tepat dalam penanganan banjir. Sehingga dapat memberikan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktivitas.

“Supaya cepat surut dan ini juga cepat ditangani Pemerintah,” harapnya.

Hal tersebut juga dikatakan Dewi, warga pengguna jalan lainnya. Ia merasa kesulitan karena banjir sehingga harus berangkat lebih cepat dari jam biasanya demi menghindari terlambat bekerja.

**Baca juga: Pengungsi di GOR Total Persada Mulai Terserang Penyakit.

“Biasanya saya berangkat dari rumah jam 10 pagi namun karena ada banjir ini harus lebih awal agar tidak terlambat kerja. Dua jam lebih awal,” katanya.

Kendati demikian, warga lainnya mengeluhkan sedikitnya perahu yang melakukan aktivitas penjemputan warga saat hendak menyeberang.

“Ini menunggu perahunya untuk menyeberang menuju rumah di Villa Permata, lebih dari 10 menit tapi tak datang-datang,” tandas Herman. (Oke)




Tanggul Situ Bulakan Jebol Rumah Warga Terendam 3 Meter

Kabar6.com

Kabar6-Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanggul Situ Bulakan di Perumahan Periuk Damai, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang jebol. Kondisi itu menyebabkan air tumpah hingga pemukiman warga sekitar terendam banjir mencapai tiga meter.

“Akibat jebolnya tanggul tersebut, air saat ini mencapai 2-3 meter yang merendam perumahan itu,” ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Bisri, Selasa (4/2/2020).

Menurutnya, debit banjir menyebabkan pemukiman warga perumahan hanya terlihat bagian genting. Ada ribuan jiwa penghuni perumahan terkena dampak luapan limpasan air.

“RW 08 yang parah terdampak luapan itu. Dalam satu RW tersebut ada lima RT yang terdampak. Ada 279 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 1.116,” jelasnya.

Saat ini, ia menambahkan, pihaknya masih berusaha mengevakuasi penghuni perumahan yang terdampak luapan air akibat jebolnya tanggul Kali Angke.

**Baca juga: Banjir di Kota Tangerang Meluas, Bertambah 26 Titik.

“Nanti ya pemberitahuan lanjutannya soal evakuasi. Kami masih kerja keras untuk evakuasi korban,” katanya

“Kita ngungsi di Masjid nyari tempat yang aman,” ujar Ais salah seorang warga terdampak banjir di perumahan tersebut. (Oke)




Banjir di Kota Tangerang Meluas, Bertambah 26 Titik

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Nana Supiana mengatakan, hujan yang terus mengguyur kota Tangerang banjir makin meluas.

“Kemarin ada 23 titik sekarang ada penambahan, jadi 26 titik banjir,” ujar Nana Supiana saat dihubungi, Senin (3/2/2020).

Menurut Nana, puluhan titik baru banjir itu didominasi wilayah barat, seperti Kecamatan Priuk dan Kecamatan Jatiuwung. Ada beberapa titik di Kecamatan Benda dan Kecamatan Batuceper. ” Ada juga daerah kawasan pabrik manis jaya Kecamatan Jatiuwung ada air limpasan kalau gak hujan hulu dan lokalnya paling satu atau dua jam surut,” katanya.

**Baca juga: Polisi Tangkap Petinggi Kerajaan ‘King Of The King’.

BPBD Kota Tangerang memastikan memberikan layanan evakuasi bagi warga korban banjir selama 24 jam. Namun, Nana tidak menyebutkan secara rinci total jumlah rumah yang terdampak banjir tersebut.

“Jumlah warga yang terdampak kemarin di Priuk dengan dari sumbernya Forum RW dari itu sekitar 1500 KK di lima RW di Priuk,” kata Nana. (Oke)




Empat Kecamatan di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Gunung Kaler, Kecamatam Sukamulya, Kecamatan Kresek dan Kecamatan Kronjo mulai terendam banjir. Ketinggian genangan air bervariasi antara 30 hingga 50 sentimeter.

Berdasarkan pantauan di lapangan di sejumlah wilayah yang terendam banjir adalah Desa Kalasin di Kecamatan Sukamulya, Desa Kandawati, Desa Onyam dan Desa Kedung di Kecamatan Gunung Kaler, Desa Koper di Kecamatan Kresek, dan Desa Pasilian di Kecamatan Kronjo.

Banjir yang melanda wilayah barat Kabupaten Tangerang ini diduga karena faktor curah hujan tinggi dan banyak saluran air yang mamper karena pendangkalan, akibatnya air masuk kerumah warga.

“Kami berharap agar dinas terkait seepatnya bisa turun kebawah, karena warga yang menjadi korban banjir sangat membutuhkan bantuan” terang Ajat tokoh pemuda kecamatan Gunung Kaler kepada wartawan, Senin (3/2/2020).

Ajat mengatakan, derasnya hujan pada awal pebruari ini mengakibatkan puluhan rumah warga di Kecmatan Gunung Kaler terendam banjir, selain itu minimnya kesadaran masarakat terhadap pola kebersihan, akibatnya banyak saluran air yang menalami pendangkalan.

“Sampai saat ini warga masih bertahan di rumah, dan belum ada bantuan dari pemerintah,” terang Ajat.**Baca juga: Puluhan Buruh Protes Sistem Kerja Kontrak Pabrik Jamu di Cikupa.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulanm Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Bambang Sapto mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan. Ia berharap agar korban banjir diberikan ketabahan dan kesabaran, dan harus mewaspadai karena pada awal Februari curah hujan tinggi.

” Kami secepatnya akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan, saya menghimbau kepada seluruh warga agar berhati-hati mengingat curah hujan tinggi,” singkatnya.(Vee)