Kabar6-Ahli taksonomi Australia mengungkap spesies baru laba-laba merak. Laba-laba dari genus Maratus ini memiliki ekor indah berwarna-warni bak burung merak.

Spesies dari Australia Barat ini, melansir Foxnews, diungkap Joseph Schubert yang memposting gambar di Twitter. “Inilah tiga spesies terbaru Australia,” demikian tulis Schubert. “Sampai hari ini mereka secara resmi bernama: Maratus aquilus, Maratus felinus, dan Maratus combustus.”

Laba-laba tersebut, dikatakan Schubert, memiliki ciri khas berwarna cerah. Saat ini sudah ada 73 spesies Maratus yang telah diberi nama. Menurut Schubert, terdapat perbedaan fisik pada laba-laba, yaitu jantan memiliki warna yang lebih cerah. “Mereka luar biasa, kecil tapi sangat kharismatik dan penuh warna,” kata Schubert. ** Baca juga: Celana Jeans Selamatkan Nyawa Seorang Pria Hingga Mampu Bertahan 3 Jam di Tengah Laut

Penemuan spesies baru ini semakin mengukuhkan bahwa daerah di Australia Barat memiliki keanekaragaman hayati yang masih tersimpan. Diketahui, laba-laba merak dikategorikan sebagai hewan yang tak berbahaya.(ilj/bbs)

Kabar6-Biasanya populasi penduduk sebuah kota berjumlah ratusan bahkan ribuan orang. Namun populasi penduduk di kota yang satu ini layaknya jumlah anggota keluarga dalam satu rumah

Innamincka, sebuah kota terpencil di Australia Selatan, hanya berpenduduk 12 orang saja. Melansir MSN, kota yang dikunjungi lebih dari 50 ribu orang setiap tahun ini terletak lebih dari 800 kilometer timur laut Adelaide, Australia Selatan dan berbatasan dengan Queensland, akan menjadi rumah bagi klinik Layanan Terbang Dokter Kerajaan (RFDS). Klinik ini akan dilayani oleh dokter dan perawat yang akan terbang setiap hari dari Broken Hill, di New South Wales bagian barat.

Tapi pada hari-hari di mana klinik tersebut tidak memiliki staf, pasien yang datang akan tetap dapat mengakses layanan melalui klinik kesehatan jarak jauh atau telehealth di mana mereka dapat diobservasi dari jarak jauh oleh dokter.

Jenny Beach, manajer pengembangan layanan kesehatan RFDS, mengatakan bahwa klinik ‘kesehatan jarak jauh’ ini akan memungkinkan seorang pasien menjalani serangkaian observasi penuh, bahkan ketika tidak ada perawat yang bertugas di kota itu sekalipun. “Dokter akan dapat melihat…pada dasarnya dapat melakukan penilaian yang jauh lebih baik.”

Model layanan kesehatan swalayan seperti ini, dijelaskan Jeanny Beach, sedang diluncurkan di sejumlah lokasi regional yang dapat mengubah pengiriman tenaga kesehatan di daerah terpencil.

Pemerintah Australia Selatan telah mendanai sekira setengah dari US$800 ribu untuk membangun klinik kesehatan jarak jauh ini melalui Dana Pertumbuhan Regional negara bagian. Menteri Pembangunan Regional Tim Whetstone menjelaskan, layanan itu sudah lama tertunda. “Kami merasa memiliki fasilitas permanen di Innamincka adalah yang diharapkan masyarakat pedalaman,” kata Whetstone. “(Innamincka) juga memiliki lebih dari 50 ribu turis yang melewati kota ini setiap tahun.”

Selain ruang untuk perawat, dokter praktik umum dan spesialis gigi, klinik baru ini juga akan memiliki ruang yang didedikasikan untuk layanan kesehatan mental. ** Baca juga: Wanita Asal Australia Ini Baru Merasakan Jatuh Cinta di Usia 90 Tahun

Jeany Beach mengatakan, RFDS berusaha membantu orang-orang di daerah menghadapi banyak masalah kesehatan mental yang mereka alami seumur hidup yang tidak nyaman didiskusikan banyak orang.(ilj/bbs)

Kabar6-Jatuh cinta itu tidak mengenal usia. Buktinya, di usianya yang menginjak 90 tahun, Jean Whittle baru merasakan yang namanya jatuh cinta. Whittle yang tinggal di kota Wollongong, negara bagian New South Wales, Australia, menjalin hubungan pertamanya dari perumahan untuk para lanjut usia (lansia).

Di Australia, pemukiman untuk lansia (retirement village) adalah sekumpulan rumah bagi para pensiunan. Melansir abc.net.au, Whittle bertemu dengan Martin yang berusia 87 tahun ketika dia menunggu di sebuah tempat pemberhentian bus. Keduanya segera menjadi teman, namun baru setelah Jean merasa kehilangan Martin, dia menyadari bahwa dia sudah jatuh cinta.

Hidup di tempat terpisah, Martin sebelumnya mengunjungi rumah pensiunan Jean setiap hari, namun di satu hari Martin tidak datang, hal yang membuat khawatir Jean. “Saya panik.” katanya. “Saya membayangkan dia meninggal dan harus hidup tanpa dia.”

Sebelum Jean bertemu Martin, wanita itu menghabiskan sebagian besar hidupnya mengurusi saudara sepupu yang mengalami demensia. “Martin adalah orang pertama yang betul-betul saya sukai dan ini perlu waktu 88 tahun.”

Namun Jean bukan satu-satunya orang yang menemukan cinta di usia senja kehidupannya. Andrew King dari lembaga bernama Relationships Australia NSW mengatakan, sembilan persen warga Australia berusia antara 75-88 tahun saat ini masih pacaran atau dalam hubungan asmara yang aktif.

Hal ini semakin banyak seiring dengan semakin tingginya angka harapan hidup. Menurut statistik, wanita Australia berusia 65 tahun diperkirakan akan hidup selama 22 tahun lagi, sementara untuk pria adalah 20 tahun. “Karena kita hidup semakin lama, maka hubungan dengan pasangan kita menjadi penting bagi kesehatan mental, kesejahteraan dan perasaan memiliki,” kata King.

Ditambahkan King, hubungan yang terbina di usia senja bisa membuat tekanan darah lebih rendah, mengurangi kegemukan, dan mengurangi kemungkinan terkena kepikunan sampai sepertiganya. “Menjalani hubungan dengan seseorang akan membuat kita hidup 10 atau 12 tahun lebih lama, dan kita melihat buktinya saat ini.” ** Baca juga: Ada Rumah Berkubah Emas di Tengah Perumahan di Vietnam

Menarik.(ilj/bbs)

Kabar6-Sejumlah orang lebih memilih memiliki pelat nomor ‘cantik’ dengan berbagai alasan. Demi mendapatkan nomor cantik itu, mereka pun tak segan-segan merogoh kocek lebih dalam.

Sayang, ketersediaan angka cantik tentu makin terbatas. Namun kini, melansir theverge, ada solusi baru untuk mendapatkan pelat nomor cantik, yaitu dengan menambahkan emotikon pada pelat nomor. Personalized Plates Queensland (PPQ) sebagai penyedia pelat nomor cantik, menjelaskan bahwa emotikon yang bisa digunakan cukup beragam, seperti emotikon berkedip, emotikon keren, emotikon mata cinta dan emotikon tersenyum. Semua emotikon itu bisa menjadi pilihan bagi pemilik kendaraan yang ingin mengekspresikan diri.

“Sering kita temui ada yang menggunakan simbol tertentu di pelat nomor kendaraan untuk dukungan terhadap tim atau kota favorit. Menggunakan emotikon juga seperti itu (mewakili ekspresi pengendaranya),” kata Rebecca Michael, juru bicara PPQ.

Namun terobosan ini ternyata tidak sepenuhnya mendapat respon positif. Tidak sedikit dari warganet yang menganggap bahwa peletakan emotikon di pelat nomor justru terkesan norak. Di sisi lain, tidak sedikit juga yang berniat segera mengaplikasikanya.

Untuk mendapatkan nomor cantik dengan tambahan emotikon ini, pemilik kendaraan diwajibkan membayar Rp4,7 jutaan. Sayangnya, pelat nomor dengan emotikon ini belum ada di Indonesia dan baru akan tersedia di negara bagian Queensland, Australia. ** Baca juga: The Ghan Dinobatkan Sebagai Kereta Api Terpanjang di Dunia

Jadi harap bersabar, ya.(ilj/bbs)

Kabar6-Sebuah kereta api bernama The Ghan, dinobatkan sebagai kereta api terpanjang di dunia versi Guiness World Records. Bayangkan saja, Gerbongnya membentang sejauh 1,09 kilometer atau setara 12 kali panjang lapangan sepak bola.

The Ghan, melansir Dailymail, beroperasi sejak 1929 dan menghubungkan rute Adelaide di Australia Selatan dengan kawasan Darwin di Australia bagian utara. Kereta api legendaris ini hanya melakukan perjalanan selama satu kali dalam seminggu dengan catatan waktu tempuh 54 jam atau setara tiga hari dua malam sekali jalan. Dengan kecepatan 85 kilometer per jam menyisir lintasan sejauh 2.979 kilometer, The Ghan hanya melakukan pemberhentian satu kali dengan durasi sekira empat jam di Alice Springs, sebuah kota di antara Adelaide dan Darwin. melansir Dailymail

Kereta api ini memiliki 44 Gerbong dan dua lokomotif, serta sanggup menampung 5.800 penumpang, dan mengangkut 200 kilogram sayur, daging ikan serta 3.000 butir telur. ** Baca juga: Urung Bawa Kabur Mobil Ferrari Karena Tidak Tahu Cara Mengemudikannya

Wow…(ilj/bbs)

Kabar6-Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk ‘membunuh’ rasa bosan. Nah, yang dilakukan seorang pilot ini sungguh unik. Bosan dengan kegiatan menguji mesin pesawat yang rutin dilakukan, ia pun menjadikan langit sebagai kanvas.

Ya, pilot tersebut menulis kata ‘Saya Bosan’ di sepanjang langit kawasan Mid North, Australia. Tulisan tersebut terbentang sejauh puluhan kilo meter. Melansir Gizmodo, pilot yang diketahui sebagai instruktur di Flight Training Adelaide itu memang sedang menguji pesawat, dan terbang dari Bandara Parafield dengan pesawat baling-baling tunggal Diamond Star dengan rute berputar ke utara.

Namun tulisan tersebut hanya dapat terbaca oleh mereka yang menonton program pelacakan penerbangan secara langsung atau melalui situs web. ** Baca juga: Maskapai Penerbangan AS Segera Tambahkan Opsi Gender Baru Selain Pria & Wanita

Sementara itu, Direktur Pelatihan Penerbangan Adelaide, Pine Pienaar, mengatakan bahwa pihaknya telah menegur keras ulah si pilot. “Instruktur muda, apa yang Anda lakukan?” kata Pienaar.(ilj/bbs)

Kabar6-Sebuah kota kecil di Australia bernama Watchem, berjarak sekira 300 kilometer sebelah barat laut Melbourne, menurut rencana akan dijual. Di dalam kota tersebut terdapat empat bangunan yang dulunya adalah toko kue, kantor pos, toko daging, dan sebuah rumah.

Sebagian besar daerah pertokoan di kota itu sudah rusak sejak ditutup lebih dari 30 tahun lalu. Kota Watchem, melansir Dailymail, terlihat layaknya seperti kota-kota tua di wilayah barat Amerika. Harga yang ditawarkan sebesar Rp692 juta. Dengan harga sebesar itu, Anda mendapatkan lahan seluas 3.250 meter persegi, termasuk sebuah kantor pos, sebuah toko bangunan, dan toko kue lengkap dengan dua kamar, dapur, dan ruang keluarga.

“Bangunan-bangunan yang tersisa memang kondisinya harus direnovasi atau dihancurkan,” kata Rob Lehmann, seorang agen real estate. Namun, kota ini tak sepenuhnya kosong, karena masih ada 114 orang yang tinggal di sana dan memiliki akses ke sebuah toko serba ada, kolam renang, hotel, dan sebuah gereja tua bersejarah.

Tiap musim panas, lebih dari 300 wisatawan memenuhi danau Watchem untuk bermain ski, berkemah, dan kegiatan liburan lain. Artinya, calon pemilik kota Watchem tidak perlu khawatir karena kota tersebut memiliki potensi sebagai kota wisata atau peristirahatan. “Seseorang bisa saja membangun akomodasi di sini, yang diletakkan secara tepat di antara lokasi berenang dan pub,” kata Lehmann. ** Baca juga: Jarvik 7, Jantung Buatan Pertama yang Ditanamkan pada Tubuh Manusia

Berminat membeli? (ilj/bbs)

Kabar6-Seorang bocah asal Australia bernama Carla (5) terlahir dengan kondisi kelamin ganda atau intersex. Kondisi ini tentu saja membuat kedua orangtuanya menjadi bingung.

Namun Carla sendiri mengidentifikasikan dirinya sebagai wanita. Sayangnya, bocah ini tidak memiliki organ reproduksi layaknya kaum hawa. Sementara pakar kesehatan, melansir bbc.com, mengkhawatirkan kondisi Carla di masa depan karena berpotensi terkena masalah seperti tumor atau bahkan gangguan kesuburan. Karena alasan inilah keluarga Carla meminta pengadilan setempat agar mengabulkan permohonan operasi kelamin pada anak mereka.

Diketahui, kelainan kelamin ganda terjadi karena suatu hal tidak biasa, di mana meskipun seseorang memiliki kromosom untuk satu jenis kelamin, dalam realitanya perkembangan organ kelaminnya tidak sesuai. Kasus ini sendiri biasanya terjadi pada satu dari 2.000 kelahiran di seluruh dunia, rasio yang cukup banyak dari perkiraan sebagian besar orang, sehingga tidak bisa dianggap sebagai kasus yang langka. Pakar kesehatan sendiri menyebutkan, Carla terlahir dengan organ kelamin wanita pada umumnya, namun juga memiliki gonad yang biasanya dimiliki oleh pria. Namun, secara perilaku, sang anak cenderung mirip dengan anak-anak gadis pada umumnya.

Gonad atau kelenjar seks atau kelenjar reproduksi adalah kelenjar endokrin yang menghasilkan gamet (sel germinal) dari suatu organisme. ** Baca juga: Kasus Langka, Bagian Putih Mata Pria Ini Berubah Jadi Warna Biru

Sementara Colin Forrest, hakim pengadilan setempat, mempertimbangkan saran dari pakar kesehatan yang menyarankan Carla menjalani operasi kelamin sebelum memasuki usia pubertas, sehingga tidak akan mengalami masalah kesuburan di masa depan.

Meskipun mendapatkan izin dari pengadilan setempat, banyak pakar hukum yang menyayangkan kasus yang menimpa Carla harus membuatnya mengalami banyak kerepotan. Seorang advokat bernama Morgan Carpenter mengatakan, operasi kelamin ini seharusnya menjadi keputusan sang anak atau keluarganya, bukan menjadi keputusan pengadilan karena merupakan masalah kesehatan pribadi.

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)

Kabar6-Pasangan suami istri (pasutri) asal Australia harus menjalani gugatan hukum karena hanya memberi anak mereka makanan vegan. Hal itu dilakukan lantaran pasutri yang tidak disebutkan namanya itu memang sedang menjalani diet vegan ekstrem. Akibatnya, sang anak menderita sakit.

Vegan adalah diet yang hanya mengonsumsi makanan yang ditanam seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Vegan tidak mengonsumsi makanan yang bersumber dari hewan, termasuk produk dari hewan, seperti susu, telur, keju, madu, dan lainnya.

Pasangan berusia 32 dan 34 tahun ini, melansir Wolipop, dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Australia karena gagal mengurus anak mereka yang berusia 19 bulan dengan baik. Sang anak yang hanya diberi makanan vegan seperti kedua orangtuanya kini menderita rakitis, kelainan pertumbuhan tulang yang disebabkan karena kekurangan gizi.

Kasus orangtua penganut diet vegan ekstrem yang membuat anak mereka kekurangan gizi ini terungkap setelah pada Maret 2018, balita perempuan tersebut dibawa ke rumah sakit. Sang ibu mengatakan pada pihak rumah sakit bahwa seluruh keluarganya menjalani diet vegan. Berbeda dengan vegetarian yang tidak mengonsumsi daging tapi masih menolerir produk susu, seorang vegan tidak mengonsumsi produk hewani sama sekali termasuk susu dan telur.

Anak balita tersebut, menurut keterangan sang ibu, biasanya mengonsumsi satu cup oats dengan susu beras dan setengah potong pisang di pagi hari. Pada siang hari, sang anak diberinya satu potong roti dengan selai buah atau selai kaccang. Dan pada malam hari, anak tersebut diberi makan tofu, nasi atau kentang.

Sang ibu mengklaim anaknya termasuk tipe susah makan. Jadi sehari-harinya sang anak biasanya hanya makan oat atau gandum. Berdasarkan pemeriksaan pihak rumah sakit, anak balita tersebut mengalami malnutrisi. Bahkan level vitamin D di dalam tubuhnya tidak dapat dideteksi karena begitu sedikitnya. Dokter menyebutkan kondisi sang anak saat tiba di rumah sakit begitu ‘ringkih’. Tulangnya bisa patah dengan mudahnya karena begitu lemahnya. ** Baca juga: Nahas, Seorang Pencuri Terjebak dalam Cerobong Asap Selama 2 Hari

Pihak kepolisian turun tangan setelah pihak rumah sakit tidak bisa membuat orangtua anak tersebut mengubah pikiran mereka bahwa penyebab sang anak kekurangan nutrisi karena selama ini hanya diberi makanan vegan. Bahkan menurut sang dokter, ayah dari anak balita tersebut terlihat tidak khawatir meskipun mengetahui pertumbuhan putrinya tidak seperti anak-anak kebanyakan.(ilj/bbs)

Kabar6-Seorang pria asal Australia berusia 57 tahun harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami sembelit parah yang membuat kotoran dalam tubuh menghentikan aliran darah menuju kakinya.

Alhasil, pria yang tidak diungkap identitasnya tadi kesulitan berjalan dan melakukan gerakan lain pada kakinya. Saat diperiksa di rumah sakit, melansir Dailymail, dokter bahkan tidak mampu menemukan denyut nadi di kakinya yang terasa sangat dingin akibat minimnya aliran darah. Pria tersebut juga mengalami sakit perut dan mual-mual parah selama tiga hari. Setelah melalui pengecekan, diketahui bahwa kotoran dalam tubuhnya sudah sangat banyak, sehingga mengganggu aliran arah. Dokter pun segera mengeluarkan dua liter kotoran dari perutnya secara manual melalui operasi. Beruntung empat hari kemudian, pria ini pun mulai menjalani proses pemulihan.

Dr. Simon Ho dari Footscray Hospital di Victoria, Australia, mendiagnosis pria itu terkena abdominal compartment syndrome. Kondisi ini membuat perut mengalami tekanan yang sangat tinggi dan akhirnya menurunkan aliran darah menuju organ dalam perut. Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa memicu gagal organ dan kematian

Dokter menjelaskan, usus sang pria telah dipenuhi dengan kotoran dalam jumlah yang sangat banyak sehingga mampu menghambat aliran darah pada pembuluh darah utama arteri pada bagian kanan tubuhnya yang mengalirkan darah menuju kaki kanan. ** Baca juga: Lawan Kanker Usus, Wanita Ini Berikan ASI Miliknya untuk Sang Ayah

Setelah sekira 13 hari berada di rumah sakit, pria tersebut kembali bisa berjalan, dan 10 hari kemudian ia diperbolehkan pulang.(ilj/bbs)