1

Pantau Emosi, Sopir Bus di Tiongkok Wajib Pakai Gelang Elektronik

Kabar6-BUMN Tiongkok, Beijing Public Transport Holding Group, meminta sopir bus jarak jauh antarkota antarprovinsi untuk memakai gelang elektronik dengan teknologi penangkap emosi, untuk memantau sekaligus mengawasi suasana hati atau emosi si pengemudi.

Langkah ini, melansir Zeenews, diinisiasi Beijing Public Transport Holding Group dengan tujuan untuk melindungi keselamatan masyarakat. Sebanyak 1.800 gelang elektronik didistribusikan ke para sopir, namun tidak disebutkan berapa jumlah sopir yang memenuhi syarat menerima gelang tersebut.

Gelang elektronik akan digunakan untuk memantau tanda-tanda vital dan kondisi emosi para sopir demi meningkatkan keselamatan. Kebijakan ini dikeluarkan setelah bus yang membawa warga ke pusat karantina COVID kecelakaan pekan lalu, hingga menewaskan 27 orang dan melukai 20 lainnya.

Disebutkan, gelang elektronik tersebut memantau suhu tubuh, detak jantung, pernapasan, tingkat oksigen dalam darah, tekanan darah, gerak tubuh, dan aktivitas tidur sopir bus. ** Baca juga: Tantangan TikTok Picu Pencurian Mobil Merajalela di AS

Alat ini juga bisa memantau kondisi emosi seperti kecemasan, dan data tersebut bisa diakses oleh perusahaan transportasi publik secara real time.




Kereta Api Berhenti Hanya untuk Beli Yoghurt, Masinis di Pakistan Dapat Sanksi Diskors

Kabar6-Sebuah video memperlihatkan seorang masinis mengumpulkan makanan ringan dari warung pinggir jalan sebelum naik kembali ke gerbong, telah beredar di media sosial.

Ya, seorang masinis kereta api antarkota di Pakistan dijatuhi hukuman skorsing setelah dengan sengaja berhenti di luar jadwal untuk membeli beberapa yoghurt. Melansir businessstandard, insiden itu menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan dan peraturan perkeretaapian di Pakistan, di mana kecelakaan sering terjadi karena salah urus dan kelalaian.

“Ketika Anda menghentikan kereta di tengah (rel) itu menjadi masalah keamanan. Keselamatan adalah prioritas kami. Kami tidak dapat mentolerir apa pun yang membahayakan keselamatan,” tegas Syed Ijaz-ul-Hassan Shah, juru bicara kementerian Perkeretaapian Pakistan.

Layanan kereta penumpang itu memulai perjalanannya di kota timur Lahore dan bergerak ke selatan menuju Karachi. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Perkeretaapian Pakistan Azam Khan Swati, memperingatkan bahwa dia tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan aset negara untuk digunakan secara pribadi.

Seorang pejabat kereta api mengakui bahwa insiden seperti itu tidak jarang terjadi di Pakistan, dan pengawasan terhadap tindakan seperti itu seringkali kurang. ** Baca juga: Posting Video di Medsos, TikToker Asal AS Tak Sengaja Ungkap Kasus Orang yang Hilang 8 Tahun Lalu

Diketahui, lebih dari 60 orang tewas pada Juni lalu, ketika sebuah kereta api yang melaju melalui lahan pertanian menabrak gerbong kereta lain yang tergelincir beberapa menit sebelumnya.(ilj/bbs)




Pemerintah Sri Lanka Instruksikan Pengelola Bus untuk Kecilkan Volume Musik

Kabar6-Setelah menerima banyak komplain, akhirnya pemerintah Sri Lanka menginstruksikan pengelola bus untuk mengecilkan volume musik mulai awal tahun ini.

“Menteri Transportasi Mahinda Amaraweera memberikan waktu sampai 15 Januari untuk secara sukarela mengecilkan volume atau mereka akan dihukum,” demikian penjelasan juru bicara Kementerian Transportasi Sri Lanka, Dharma Wannnayake.

Namun, melansir channelnewsasia, tidak diungkapkan hukuman apa yang akan dijatuhkan jika instruksi itu dilanggar. Diketahui, ada sebanyak 20 ribu bus milik swasta di Sri Lanka. Mereka kerap memutar berbagai musik lokal dengan suara keras. Tak hanya pada trayek lokal, bus-bus antarkota antarprovinsi juga memutar musik dengan volume besar.channelnewsasia

Komplain terhadap perilaku sopir bus, ditegaskan Wannnayake, sebenarnya sudah lama diterima pemerintah. Bahkan, seruan pelarangan sempat menjadi trending penguna media sosial di Sri Lanka.

Komisi Transportasi Nasional (NTC) menawarkan regulator bus swasta untuk memainkan 1.000 lagu lokal secara gratis. Asalkan dimainkan dengan volume wajar. ** Baca juga: Di Jepang, Sebuah Hotel Tawarkan Kucing Sebagai Teman Tidur

Hal ini dilakukan agar seruan dari pemerintah tadi bisa berjalan.(ilj/bbs)