1

Ditemukan Kembali, Dompet yang Hilang 53 Tahun Lalu di Antartik

Kabar6-Paul Grisham (91) tak pernah menyangka dompet miliknya yang hilang sejak 53 tahun lalu ditemukan kembali oleh seorang ahli meteorologi di Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), di Antartika (Kutub Selatan).

Grisham sendiri bahkan tidak mengingat pernah kehilangan dompet ketika seseorang menghubunginya melalui email dengan niat untuk mengembalikan dompet tersebut.

Dompet milik Grisham, melansir theguardian, ditemukan pada 2014 lalu saat pembongkaran markas penelitian ilmiah di Pulau Ross, di mana Grisham pernah bertugas sebagai peramal cuaca dari Oktober 1967 sampai November 1968. Dompet itu tersembunyi di belakang sebuah loker dan berisi barang-barang lain milik Grisham seperti kartu identitas Angkatan Laut, SIM, kartu panduan dalam menghadapi serangan senjata biologi atau kimia, dan kartu jatah bir.

Grisham mengatakan, dia sangat tersentuh karena banyak orang berusaha keras untuk menyatukan kembali dompet tersebut dengan pemiliknya. ** Baca juga: Viral, Istri di India Nikahkan Sang Suami dengan Mantan Kekasih

Kepala kelompok penelitian di Antarktika menghubungi salah satu mantan pegawai, sebelumnya berhasil menyatukan gelang Identitas Angkatan Laut, yang dilihat sedang dilelang di sebuah toko, dengan pemilik sahnya.

Bersama sang putri, Grisham menghubungi yayasan untuk veteran, yang kemudian menghubungi Badan Cuaca Angkatan Laut, di mana Grisham pernah menjadi anggotanya.

Dompet yang dikirim ke rumah di San Carlos, California Utara, tersebut sampai ke tangan Grisham dalam kondisi baik.(ilj/bbs)




70 Tahun Terpisah, Veteran Perang AS Bertemu Kembali dengan Kekasihnya

Kabar6-Penantian Duane Mann (91) selama berpuluh-puluh tahun akhirnya membuahkan hasil. Pria yang merupakan seorang veteran Perang Korea berhasil melacak keberadaan kekasihnya, Peggy Yamaguchi, di Jepang dalam pencarian selama 70 tahun.

Bagaimana kisahnya? Melansir worldofbuzz, berawal ketika Mann pertama kali bertemu Yamaguchi pada 1953 saat pria itu ditempatkan di Jepang dari 1953 hingga 1954. Selama waktu luangnya, Mann bekerja sebagai tukang reparasi mesin slot di Klub Air Force Non Commissioned Officers Club tempat Yamaguchi bekerja sebagai ‘gadis penyimpan topi’.

Keduanya pun saling jatuh cinta dan memiliki rencana untuk menikah, hingga Mann dibebastugaskan dan dikirim kembali ke AS dua bulan lebih awal. Mann bermaksud menggunakan tabungannya untuk membawa Yamaguchi ke AS, tetapi sekembalinya dari Jepang, Mann mendapati kenyataan bahwa sang ayah telah menghabiskan semua uang miliknya.

Man menyatakan, hal yang paling menghantuinya adalah bagaimana Yamaguchi pasti berpikir bahwa pria itu telah meninggalkannya. Kisah patah hati dan harapan Mann menyebar ke seluruh dunia, bahkan sampai ke media Jepang. Tapi itu adalah seorang wanita di Vancouver, Kanada, yang membaca cerita online tadi dan dapat mengidentifikasi Yamaguchi dari surat kabar lokal Escanaba tertanggal 3 Februari 1956.

Selanjutnya, putra Mann dan putra Yamaguchi mengadakan reuni untuk kedua sejoli itu sembilan hari setelah cerita tersebut ditayangkan di KETV NewsWatch 7. Mereka akhirnya bersatu kembali di ruang konferensi di Island Resort and Casino, Escanaba.

Keduanya dengan cepat terlibat dalam percakapan ketika mereka mengenang waktu yang dihabiskan bersama di Jepang bertahun-tahun lalu, dan Mann akhirnya bisa menjelaskan apa yang terjadi setelah dia meninggalkan negara itu.

“Aku di sini untuk memberitahumu bahwa aku tidak meninggalkanmu sama sekali. Aku hanya tidak dapat menemukanmu,” kata Mann saat reuni bersama Yamaguchi. ** Baca juga: Viral, Video Astronaut NASA Jatuh Saat Jalan di Bulan

Mann menunjukkan kepada Yamaguchi semua foto dirinya yang disimpan dalam dompet selama 70 tahun. “Terima kasih telah mengingat dan (menyimpan) semua foto, kamu pasti mencintaiku,” ujar Yamaguchi sambil memeluk dan mencium Mann.

Di situ juga terungkap bahwa Yamaguchi telah memberi putranya, Mike Sedenquist, nama tengah Duane. “Duan. D-U-A-N-E. Sekarang baru terungkap bagaimana saya benar-benar mendapatkan nama itu dan itu bukan kebetulan, itu karena suatu alasan,” kata putra Yamaguchi.

Mann menggambarkan reuninya dengan Yamaguchi sebagai ‘pengalaman yang membebaskan’. (ilj/bbs)




Dendam Karena Gagal Jadi Anggota Navy SEAL, Seorang Pelaut Bakar Kapal Perang AS

Kabar6-Ryan Sawyer Mays (20), seorang pelaut Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), membakar habis kapal perang USS Bonhomme Richard senilai lebih dari Rp17,2 triliun, setelah gagal menjadi anggota Navy SEAL, pasukan khusus Angkatan Laut Amerika.

Sebuah surat perintah penggeledahan yang dikeluarkan Naval Criminal Investigative Service (NCIS), melansir Foxnews, mengungkap motif dendam di balik Myas. Dalam surat tersebut diterangkan bahwa Mays telah merugikan Angkatan Laut miliaran dollar dalam kerusakan setelah keluar dari pelatihan Navy SEAL dan mengalami perpisahan yang memalukan.

USS Bonhomme Richard, kapal amfibi yang berfungsi sebagai kapal induk mini, terbakar hebat selama empat hari di Pangkalan Angkatan Laut San Diego pada 2020 lalu, hingga menyebabkan puluhan orang terluka dalam insiden itu.

November 2020 lalu, Angkatan Laut mengatakan akan membuang USS Bonhomme Richard mengingat perkiraan biaya perbaikan sebanyak US$3,2 miliar. Kapal tersebut menelan biaya sekira US$750 juta ketika dibangun pada 1998, atau sekira US$1,2 miliar menurut standar saat ini.

Menurut surat dari NCIS yang diterbitkan The Daily Beast, Mays menimbulkan kecurigaan penyelidik setelah USS Bonhomme Richard seberat 40 ribu ton terbakar pada 12 Juli 2020, di mana Mays sambil bekerja memadamkan kobaran api yang ganas.

Mays, yang identitasnya belum pernah diungkapkan sebelumnya, kini menghadapi tuduhan pembakaran dalam yurisdiksi maritim dan teritorial khusus, penggunaan api untuk merusak properti federal, dan membuat pernyataan palsu.

Seorang juru bicara Angkatan Laut mengatakan jika Angkatan Laut melanjutkannya di pengadilan militer, Mays akan didakwa dengan pembakaran yang diperparah dan membahayakan kapal dengan sengaja.

Kepala Operasi Angkatan Laut, Laksamana Mike Gilday, pada musim panas lalu mengatakan api berkobar melalui kapal 14-dek setelah dimulai di ruang kargo, dengan suhu di atas kapal melebihi 1.000 derajat Celsius.

Beruntung kobaran api berhasil dijinakkan oleh sekira 400 pelaut dari 16 kapal, helikopter yang membuang air ke api, para petugas dari Departemen Pemadam Kebakaran Pangkalan Angkatan Laut San Diego, dan banyak departemen pemadam kebakaran sipil dari kota-kota sekitarnya.

Mays diidentifikasi oleh para penyelidik NCIS setelah mereka mewawancarai sekira 177 pelaut yang ditugaskan di USS Bonhomme Richard. ** Baca juga: Pensiunan di Jerman Harus Bayar Denda Rp4,2 Miliar Karena Miliki Tank dan Peralatan Militer Era Perang Dunia II

Seorang saksi melaporkan, ia telah melihat ‘laki-laki berkulit terang’ dengan baju bersih dan masker wajah membawa ember logam ke Lower V, yaitu bagian belakang kapal, tetapi tidak mengenali orang yang dimaksud.

Namun kemudian, pelaut tersebut, yang disebutkan dalam surat pernyataan NCIS sebagai Kenji Velasco, menyebutkan seorang pelaut bernama Mays yang ‘membenci’ Angkatan Laut dan Armada AS.

Velasco, dalam wawancara lebih lanjut, mengatakan dia ‘cukup yakin’ dan ’90 persen yakin’ melihat Mays turun ke Lower V sebelum kebakaran terjadi. Dia juga mencatat bahwa peralatan pemadam kebakaran di daerah itu tampaknya telah dirusak.

Lebih lanjut Velasco menjelaskan, pada jam-jam dan hari-hari setelah kebakaran, dia sadar bahwa orang yang turun ke Lower V pada pukul 08.05 waktu setempat, pada hari kebakaran itu adalah Mays.(ilj/bbs)




UFO Terlihat di Dekat Ledakan Kapal Angkatan Laut AS

Kabar6-Sebuah benda terbang tak dikenal, diduga UFO, terlihat saat sebuah bom kuat diledakkan dekat kapal AS, USS Gerald R. Ford milik Angkatan Laut AS di lepas pantai Florida.

Begitu kuatnya bom tersebut hingga memicu gempa berkekuatan 3,9 SR. Sementara misi tersebut sukses, melansir Express, beberapa ahli teori konspirasi melihat sesuatu di kejauhan. Seorang pemburu alien percaya sesuatu itu adalah UFO ‘sepanjang satu kilometer’ yang melayang di latar belakang. Klaim tersebut dibuat oleh ahli teori konspirasi terkemuka, Scott C Waring.

Dalam klaimnya, Waring mengatakan bahwa para mahluk luar angkasa atau alien tengah menonton acara ledakan tersebut untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknologi manusia. Waring membuat klaim di blognya UFO Sightings Daily.

“Selama video diputar, saya dengan cepat melihat UFO di kiri atas layar. UFO itu sangat besar, berdiameter sekira 1 km dan semi-tersembunyi di antara awan, tetapi masih terlihat. UFO terlihat di sebagian besar video dan merupakan bukti 100 persen bahwa alien sedang memantau Angkatan Laut AS dan tertarik pada uji ledakan ini,” katanya.

Ditambahkan, “UFO telah terlihat selama beberapa dekade di atas rudal nuklir, reaktor nuklir dan kapal selam dan kapal yang membawa rudal nuklir. UFO ini mengamati kapal Angkatan Laut selama ledakan hanya berkorelasi dan menegaskan beberapa dekade penampakan militer masa lalu.”

Dari gambar ledakan, apa yang tampaknya dimaksud oleh Waring lebih mirip awan daripada UFO. Astronom Chris Impey, dari University of Arizona, mengatakan sebagian besar UFO memiliki penjelasan ‘duniawi’.

Impey berpendapat, ada miliaran objek di ruang angkasa dekat Bumi yang kemungkinan besar menjadi inspirasi penampakan UFO. ** Baca juga: Mahasiswi di AS Terlahir dengan Dua Rahim dan Dua Miss V

“Kebanyakan UFO memiliki penjelasan biasa. Lebih dari setengahnya dapat dikaitkan dengan meteor, bola api, dan planet Venus,” tulis Impey.

Lebih lanjut disebutkan, “Objek terang seperti itu akrab bagi para astronom tetapi sering tidak dikenali oleh anggota masyarakat.” (ilj/bbs)




Oops…Jet Militer AS Berpapasan dengan Pesawat UFO Berwarna Perak

Kabar6-Hal mengejutkan terlihat dalam sebuah video yang baru dirilis tentang pertemuan antara pesawat angkatan laut AS dan benda terbang tak dikenal atau UFO yang menggemparkan dunia maya.

Hal itu terjadi setelah Pentagon mendeklasifikasi tiga video bulan lalu. ‘Laporan Bahaya’ dari Pusat Keamanan Angkatan Laut, pertama kali diterbitkan oleh situs web Drive, yang mengungkapkan sebuah insiden di mana seorang pilot menghadapi pesawat tak dikenal yang kira-kira seukuran koper dan berwarna perak.

Selama pertemuan yang terjadi pada Maret 2014, melansir Sooperboy, sebuah jet angkatan laut ‘melintas dalam jarak 304 meter’ dari objek tersebut tetapi tidak dapat mengetahui identitas pesawat. Dilaporkan, pilot ‘berusaha untuk mendapatkan kembali kontak visual dengan pesawat, tetapi tidak mampu’.

Dokumen-dokumen tersebut mengikuti rilis tiga video pendek yang direkam oleh pilot angkatan laut AS pada November 2004 dan Januari 2015 lalu. Dalam satu video, sebuah objek lingkaran gelap terlihat terbang di depan sebuah jet, sementara yang lain menunjukkan objek kecil melaju kencang di darat.

Klip video terakhir menunjukkan objek melingkar yang bergerak cepat sebelum tampak melambat. Sebuah suara di salah satu video dapat terdengar mengatakan, “Mereka semua melawan angin. Anginnya berkecepatan 120 knot ke barat. Lihatlah benda itu, kawan!”

Para penggemar UFO sudah mengetahui tentang video-video itu, yang telah beredar online, tetapi itu adalah pertama kalinya Pentagon merilis video-video itu secara resmi.

Dokumen yang baru dirilis tampaknya mengidentifikasi sejumlah pesawat sebagai drone, atau sistem udara tak berawak (UAS). Dalam satu insiden sejak Juni 2013, sebuah pesawat terlihat berwarna putih dan kira-kira berukuran drone atau rudal. Tetapi ketika operator drone lokal dihubungi, tidak ada yang mengaku memiliki pengetahuan tentang pesawat asing itu.

Dokumen-dokumen memperingatkan itu bisa ‘hanya masalah waktu’ sebelum sebuah pesawat angkatan laut bertabrakan dengan pesawat tanpa awak, mengatakan mereka ‘menimbulkan risiko udara yang lebih besar daripada pesawat berawak’.

Laporan insiden lain dari November 2013 menggambarkan sebuah pesawat yang memiliki lebar sayap sekira 15 meter dan berwarna putih tanpa fitur yang dapat dibedakan.

Pentagon pernah mempelajari pertemuan udara dengan benda-benda tak dikenal tetapi program ini ditutup pada 2012. Nick Pope, yang sebelumnya menyelidiki UFO untuk Kementerian Pertahanan, mengakui rekaman yang dibagikan oleh Pentagon bisa menjadi sesuatu pesawat ‘ekstra-terestrial’, tetapi dia tidak memiliki penjelasan definitif. ** Baca juga: Nyeleneh, di Hong Kong Ada Es Krim Rasa ‘Gas Air Mata’

“Dengan asumsi kita tidak berurusan dengan kombinasi mis-persepsi pilot dan anomali kamera inframerah, (yang tidak mungkin, karena banyak ini ditangkap di radar juga), ada sangat sedikit pilihan,” katanya.(ilj/bbs)




Selalu Lolos dari Bahaya, Pria Ini Dapat Julukan Paling Beruntung di Dunia

Kabar6-Seperti kucing, tampak Wes Grant (37) memiliki sembilan nyawa. Bagaimana tidak, mantan anggota Angkatan Laut Inggris ini selalu lolos dalam sejumlah insiden yang berpotensi merenggut nyawanya.

Karena itulah, Wes disebut sebagai ‘orang paling beruntung di dunia’. Semasa hidupnya, melansir Dailystar, Wes pernah ditikam, terbakar, hingga kecelakan mobil. Dua kali bertugas di Afghanistan, dua kali pula dia ditembak. Pertama, Wes ditembak oleh tentara Taliban, dan yang kedua ditembak oleh perampok. Tidak hanya itu, Wes juga sempat mengalami stroke yang disebabkan oleh kondisi jantungnya.

Semasa kecil, Wes yang kini tinggal bersama istri dan kedua anaknya di Playmout, Devon, Inggris, hampir mati dalam sebuah peristiwa kebakaran. Dari sekian banyak peristiwa yang menimpa, Wes merasa bahwa insinden paling berbahaya ketika terjebak dalam sebuah kebakaran sehingga membuat kakinya melepuh.

“Kami sedang dalam perjalanan dayung kemah sekolah ketika saya berusia 16 dan semua jari kaki saya seperti mencair ketika saya terjebak dalam kebakaran,” kisahnya. Bruntung ada seorang teman yang kembali untuk menyelamatkannya.

Wes juga menceritakan bagaimana dia pernah ditusuk oleh orang yang diduga sebagai pencuri mobil di Afrika Selatan. Dalam insiden itu, Wes sampai harus dilarikan ke rumah sakit akibat tusukan tersebut.

“Saya dilarikan ke rumah sakit karena saya telah ditikam di bagian belakang tulang belikat, nyaris tidak bisa mengalirkan udara atas ke paru-paru saya. Setiap gerakan kecil ke kiri atau kanan bisa berakibat fatal,” ujar Wes.

Ketika bertugas di Afghanistan pada 2009, Wes juga sempat berada dalam kondisi tak sadarkan diri selama beberapa minggu. Kemudian ketika bergabung sebagai anggota Angkatan Laut Kerajaan Inggris, dia mengalami stroke dan serangan jantung.

“Saya terkena stroke/serangan jantung dan dalam satu saat saya menjadi buta. Segalanya menjadi lebih gelap dan saya dilarikan ke Rumah Sakit Mata Royal,” kata Wes.

Peristiwa lain saat melakukan skydiving. Saat melompat dari ketinggian ribuan meter, ternyata parasutnya mengalami masalah. “Saya kembali ke unit dan untuk tahun terakhir karier saya sebagai instruktur pelatihan lapangan terbang. Saya pada dasarnya adalah bagian dari tim instruktur skydiving dan mungkin melakukan sekitar 260 lompatan,” ungkap Wes.

“Pada satu kesempatan ada kerusakan parasut ketika saya mematahkan dua dari 900 pons breaking strain lines. Itu bisa berakhir dengan bencana,” lanjutnya. ** Baca juga: Terobsesi Keliling Ratusan Kuburan, Pria Ini Koleksi 29 Mayat Gadis yang Diawetkan

Memang pria yang selalu beruntung.(ilj/bbs)




Kebijakan Baru, Taruna Ateis di Akademi AL Amerika Dapat Fasilitas ‘Layanan Setan’

Kabar6-Para taruna ateis atau yang keyakinannya selaras dengan ajaran Satanic Temple (Kuil Setan), sekarang akan dapat berkumpul dan mengadakan ‘satanic services’ atau ‘layanan setan’.

Kebijakan baru yang diumumkan Akademi Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) ini, melansir Sindonews, adalah dalam upaya mendukung inklusi agama. Pengumuman yang masuk kategori tak resmi itu muncul di Akademi Angkatan Laut AS (USNA) di Annapolis, Maryland, hampir sebulan.

Namun, administrasi akademi kini telah memberi lampu hijau bagi pengikut Satanic Temple untuk berorganisasi di bawah Program Agama Komando USNA.

“Program Agama Komando USNA menyediakan latihan kepercayaan yang beragam. Pengaturan sedang dibuat untuk menyediakan tempat bagi para taruna dengan berkumpul sebagai tempat pendeta memfasilitasi kepercayaan semua anggota layanan, sebuah tanggung jawab yang diuraikan dengan instruksi Angkatan Laut,” demikian keterangan  juru bicara USNA, Alana Garas.

Namun para midshipmen (perwira junior) yang termasuk dalam komunitas Satanic Temple bertanya-tanya apa yang akan mereka diskusikan setelah Garas mengeluarkan pengumuman tentang kebijakan akademi.

“Para taruna memiliki hak untuk berkumpul untuk membahas kepercayaan mereka sesuai pilihan mereka,” jelas Garas.

“Tetapi, untuk menjadi jelas, sesuai dengan kebijakan Departemen Pertahanan, anggota militer tidak akan terlibat dalam kegiatan politik partisan, dan akan menghindari kesimpulan bahwa kegiatan mereka menyiratkan persetujuan Departemen Pertahanan atau dukungan untuk tujuan politik,” tambahnya.

Para pengikut Satanic Temple kemungkinan mendapati kebijakan ini sulit untuk dipatuhi, karena pendirian Satanic Temple lebih bersifat politis daripada religius.

Satanic Temple sebenarnya tidak mendorong atau mengharuskan anggotanya untuk menyembah setan. Faktanya, situs web kelompok itu mencatat bahwa mereka menolak keberadaan setan dan figur-figur supernatural serupa.

Garas mencatat, program keagamaan akademi itu juga mencakup kelompok-kelompok untuk kepercayaan seperti Kristen Protestan, Islam, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, Buddhisme dan Yudaisme, serta Knights of Columbus. ** Baca juga: Stres Berat, Pria Singapura Ini Cabuli Sepatu Wanita

Diakui Garas, permintaan para taruna pada awalnya meminta kelompok belajar, bukan ‘layanan setan’.(ilj/bbs)




Video UFO yang ‘Bocor’ Diakui Angkatan Laut AS Memang Asli

Kabar6-Selama dua tahun terakhir, Akademi Seni & Sains To The Stars, sebuah kelompok yang didedikasikan untuk meneliti Benda Terbang Tak Dikenal (UFO), telah menerbitkan tiga video rekaman UFO dari dokumentasi militer.

Kelompok ini didirikan oleh penyanyi Blink 182 bernama Tom DeLonge, yang mengklaim bahwa klip-klip itu telah melalui ‘proses peninjauan ulang klasifikasi’ dan disetujui untuk dirilis.

Salah satu rekaman video itu berasal dari 2004, sementara dua lainnya direkam pada 2015, dan menampilkan audio dari pilot pesawat tempur AS yang menyatakan tidak percaya pada apa yang mereka lihat.

Namun beberapa waktu lalu, melansir Sciencealert, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengonfirmasikan bahwa rekaman itu asli, dan mengatakan benda-benda tersebut telah diklasifikasikan sebagai ‘fenomena benda terbang tak dikenal.

“Tiga video tersebut menunjukkan serangan ke dalam rentang pelatihan militer kita oleh fenomena benda terbang yang tidak dikenal. Angkatan Laut telah menandai fenomena yang diamati sebagai tidak dikenal,” jelas Joseph Gradisher, juru bicara Angkatan Laut AS.

Dengan demikian, Gradisher membantah klaim DeLounge bahwa klip telah dideklasifikasi dan mengatakan Angkatan Laut tidak memiliki ‘informasi’ tentang bagaimana tiga video itu bocor ke publik.

Rekaman itu, menurut Gradisher, ditangkap oleh kamera di pesawat angkatan laut AS, tetapi mengatakan benda-benda itu belum diidentifikasi. Dijelaskan Gradisher, penampakan ‘fenomena benda terbang tak dikenal’ sedang meningkat, dan menambahkan bahwa semuanya telah diselidiki secara menyeluruh.

Angkatan Laut AS enggan menggambarkannya sebagai UFO karena hubungannya dengan aktivitas terestrial tambahan dalam budaya pop. “Setiap serangan ke dalam jajaran pelatihan kami oleh pesawat terbang atau fenomena apa pun, yang diidentifikasi atau tidak diidentifikasi, bermasalah pada masalah keselamatan dan keamanan,” urai Gradisher.

Konfirmasi bahwa video UFO yang diterbitkan pertama kali oleh organisasi DeLonge adalah nyata adalah kemenangan besar bagi organisasinya.

Dalam tweet sang musisi, yang merupakan vokalis untuk lagu Blink-182, Aliens Exist, menyarankan ada lebih banyak rekaman video yang akan datang. ** Baca juga: Patung Sosok Kristus Berusia 800 Tahun Dipamerkan Museum The Yorkshire

“Saya tidak akan mengecewakan Anda. Orang belum melihat apa-apa. Anda pikir pernyataan baru-baru ini dari Angkatan Laut itu benar? Saya telah mengatakan hal yang sama selama 36 bulan. Pegang erat-erat, bersabarlah…ini akan menjadi nyata,” ujarnya.(ilj/bbs)




Gelar Garage Sale, Seorang Penderita Kanker Ingin Kumpulkan Biaya Pemakamannya

Kabar6-Demi mengumpulkan biaya pemakaman, seorang veteran Angkatan Laut Amerika Serikat bernama Willie Davis (66), membuka garage sale untuk menjual barang-barang pribadinya.

Kisah ini, melansir melansir foxnews, menjadi viral setelah David Dunkleberger dan temannya Ed Sheets mendatangi sebuah tempat penjualan barang-barang bekas di sebuah garasi yang dijaga seorang pria. Ketika keduanya untuk apa Davis membuka garage sale, pria asal Pennsylvania, Amerika Serikat, ini menjawab bahwa ia melakukannya untuk biaya pemakaman. Rupanya, Davis yang pernah bertugas di Angkatan Laut pada 1970-an itu telah didiagnosis dengan karsinoma sel skuamosa stadium 4.

Dikatakan Ed Sheets, ia dan Dunkleberger merasa tersentuh mendengar kisah Davis. Mereka pun ingin membantunya sehingga hari-hari terakhir Davis bisa sedikit lebih damai. ** Baca juga: Kekasih Tiada, Wanita Ini Tetap Langsungkan Pernikahan di Kuburan

Keduanya lantas mengatur halaman GoFundMe untuk menggalang dana guna membantu mengurangi biaya pemakaman pria itu.(ilj/bbs)




Wuih, 2 Pilot AL Amerika Bertemu UFO

Kabar6-David Fravor dan Jim Slaight, dua pilot pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat yang terbang di atas Samudra Pasifik pada misi pelatihan rutin, mengklaim telah bertemu dengan benda misterius yang pergerakannya sangat cepat, dan belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Saat itu Fravor dan Slaight, dilansir nytimes, sedang terbang sekira 160 kilometer dari pantai San Diego. Mereka masing-masing menerbangkan F/A-18F Super Hornets dan membawa dua CATM-9, merupakan rudal dummy yang tidak dapat diluncurkan.

Petugas operasi di kapal penjelajah angkatan laut USS Princeton, dikatakan Fravor, telah berkomunikasi dengan rekan tandemnya selama misi. Menurut operator, selama dua minggu terakhir kapal penjelajah Angkatan Laut telah melacak pesawat misterius tersebut. Objek pertama muncul di ketinggian 80 ribu kaki, dan kemudian melaju ke arah laut sebelum berhenti di ketinggian 20 ribu kaki dan melayang.

Kemudian mereka terbang kembali ke langit atau turun dari pengaruh radar dengan sangat cepat. Oleh operator radio di kapal penjelajah Angkatan Laut, Fravor dan Slaight diinstruksikan untuk menyelidiki benda-benda tersebut.

Namun mereka tidak dapat membedakan mana objek asing dan yang merupakan jet tempur. Awalnya, Fravor atau Slaight tidak dapat melihat apapun dan tidak ada apapun di radar mereka. Kemudian, Fravor melihat ke laut, dan menyadari bahwa ada ombak di permukaan, yang disebabkan oleh suatu kekuatan cukup kuat. Benda tersebut melayang sekira 20 meter di atas laut dengan panjang 13 meter dan berbentuk oval.

“Ini sangat cepat seperti tidak ada yang pernah saya lihat sebelumnya,” kata Fravor. Laporan Fravor tentang apa yang diklaim terjadi pada November 2004 ini, telah mengungkapkan bahwa Pentagon membuat sebuah program rahasia bernilai puluhan juta dollar, untuk menyelidiki penampakan UFO.

Program ini berlangsung dari 2007-2012, dengan anggaran tahunan sebesar US$22 juta, dan misi melihat laporan pertemuan militer dengan benda terbang tak dikenal. Departemen Pertahanan akhirnya mengakui, adanya program investigasi UFO yang sangat rahasia pada Sabtu, 16 November.

Program ini diciptakan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid (D-Nevada), dengan dukungan dari Senator Senator Daniel Inouye (D-Hawaii) dan Ted Stevens (R-Alaska) dari Partai Republik. ** Baca juga: Beberapa Fakta Seputar Kematian pada Abad Pertengahan

Ketakutan mereka, fenomena yang tidak dapat dijelaskan ini adalah senjata atau teknologi maju dari negara-negara lain, seperti Rusia atau Tiongkok yang dapat mengancam Amerika Serikat.(ilj/bbs)