1

Mukjizat, Wanita Asal Texas Ini Didiagnosis Kanker Paru-paru dan Dinyatakan ‘Sembuh’ pada Hari yang Sama

Kabar6-Sebuah mukjizat dialami April Boudreau (61). Wanita di Texas, Amerika Serikat (AS), yang saat itu didiagnosis kanker paru-paru, ternyata sembuh pada hari yang sama.

“Kamu harus mencubit dirimu sendiri karena kamu tidak percaya itu benar. Ini semua sangat sederhana, tanpa radiasi atau kemo,” kata Boudreau.

Ya, melansir thesun, Boudreau telah menjalani perawatan kanker tiga kali dalam hidupnya, dan sempat mendapat perawatan kanker limfoma Hodgkin dua kali pada 1984 dan 1985 kemudian kanker payudara pada 2002. Awal 2023, Boudreau menjalani CT scan tahunan ketika dokter mendeteksi ada nodul yang mengkhawatirkan di paru-paru kanannya.

Kemudian, Boudreau menjalani pemeriksaan di Texas Health Harris Methodist Hospital untuk tes lanjutan beberapa bulan lali. Selama biopsi paru-paru, dokter memastikan nodul itu sebenarnya adalah kanker paru-paru stadium awal.

Dokter bertindak dan memutuskan untuk segera mengangkat sel-sel kanker sementara Boudreau berada di bawah anestesi lokal. Tim medis menggunakan teknik bedah toraks invasif minimal yang menggunakan kateter ultra-tipis yang dipandu robot untuk menargetkan lesi di area paru-paru yang sulit dijangkau dilakukan untuk mengangkat nodul di organ pernapasannya.

Boudreau terbangun dan secara mengejutkan menemukan bahwa dia telah didiagnosis dan sembuh dari kankernya saat masih di bawah pengaruh obat bius. Dia mengatakan satu-satunya gejala yang dia alami adalah sedikit kehabisan napas, yang awalnya dia anggap sebagai penuaan.

Selama operasinya, dokter hanya membuat lima sayatan kecil di sisinya untuk mengangkat tumor, sehingga dia bisa pulang keesokan harinya. ** Baca juga: Pantang Menyerah, Setelah 22 Tahun Mencari Akhirnya Pria Asal Hunan Ini Temukan Putranya yang Diculik

“Saya meminum pil pereda nyeri selama tiga hari, dan hanya itu yang saya butuhkan. Dalam tiga hari kemudian, saya normal saja, berjalan-jalan. Saya tidak bisa mempercayainya,” ujar Boudreau.

Kini Boudreau diminta untuk meningkatkan frekuensi CT scan menjadi setiap enam bulan tetapi dengan bangga mengumumkan bahwa dia saat ini bebas kanker.(ilj/bbs)




Seekor Anjing yang Temani Pemiliknya Selama Kuliah Ikut Terima Ijazah Saat Wisuda

Kabar6-Karena keterbatasan fisik, seorang gadis bernama Grace Mariani harus duduk di kursi roda saat mengikuti wisuda di Seton Hall University, New Jersey, Amerika Serikat (AS), dengan ditemani Justin, anjing peliharaannya.

Hal yang unik, melansir Foxnews, prosesi wisuda Mariani disambut meriah ketika Justin yang setia melayaninya ikut serta sebagai penerima ijazah. Bahkan, Justin juga mengenakan topi layaknya wisudawan. Justin selama ini setia menemani Mariani di setiap kelasnya. Mariani, mahasiswi asal Mahwah, lulus dan meraih gelar Bachelor of Science in Education.

Selama upacara pembukaan di Prudential Center di Newark, New Jersey, Mariani bergabung dengan Justin di atas panggung wisuda dan keduanya diberi ijazah diploma oleh presiden Seton Hall University Joseph E Nyre.

“Presiden Seton Hall Joseph E Nyre, Ph.D. memberi Justin, anjing pelayan Grace Mariani, asal Mahwah, NJ, dengan ijazah karena menghadiri semua kelas Grace di Seton Hall,” demikian tulis pihak universitas. ** Baca juga: Pria Italia Terancam Denda Rp250 Juta Gara-gara Tulis Surat Cinta di Dinding Colosseum

Reaksi meriah dari sesama lulusan Angkatan 2023 tentu saja merupakan cara sempurna untuk menandai momen tersebut.(ilj/bbs)




Beban Pencakar Langit, Peneliti AS Peringatkan Kota New York Terancam Tenggelam

Kabar6-Beratnya beban gedung pencakar langit yang harus ditanggung New York, Amerika Serikat (AS), membuat para peneliti memberikan peringatan bahwa kota metropolitan itu terancam tenggelam.

Di sisi lain, ada alasan lain mengapa kota itu bakal tenggelam, salah satunya karena Bumi terus bergeser setelah akhir zaman es terakhir lebih dari 10 ribu tahun lalu.

Para peneliti, melansir Sputniknews, memperkirakan risiko banjir yang mungkin bisa terjadi di daerah ini di masa depan akibat perubahan iklim. Ditekankan, permukaan laut sepanjang Pantai Atlantik Amerika Utara diperkirakan naik tiga sampai empat kali lebih cepat dari rata-rata global.

“Naiknya permukaan laut akhirnya akan menimbulkan tantangan genangan di New York dan secara global,” kata Tom Parsons, ketua tim penulis studi dan ahli geofisika US Geological Survey. ** Baca juga: Bocah 12 Tahun Jadi Lulusan Termuda Perguruan Tinggi AS dengan 5 Gelar

Data GPS, menunjukkan daerah Manhattan yang lebih rendah tenggelam, menyusut sekira 2,1 mm per tahun, dan pemicunya bisa jadi alamiah, selama masa-masa terdingin zaman es terakhir, lapisan es raksasa menutupi sebagian besar planet ini. Hal ini menyebabkan tanah tepat di bawah lapisan es tenggelam, yang pada gilirannya membuat tepi daratan miring ke atas.

Setelah lapisan es ini mencair, daerah yang terdorong ke atas sekarang tenggelam, yang menurut penelitian sebelumnya dapat mengakibatkan penurunan muka tanah sebanyak 48-150 cm di sepanjang Pantai Timur pada 2100.

Selain karena sebab alamiah, Parsons dan rekan-rekannya ingin mengeksplorasi dampak dari gedung atau bangunan terhadap penurunan muka tanah. Ilmuwan memperkirakan bobot 1.084.954 bangunan di lima kawasan New York sama dengan 762 miliar kilogram yang tersebar di wilayah seluas 778 kilometer persegi.

Selanjut peneliti mengembangkan model komputer untuk melihat bagaimana semua bobot itu dapat menyebabkan tenggelam pada berbagai kondisi tanah. Data satelit mengungkapkan, rata-rata penurunan muka tanah sekira 1-2 mm per tahun di seluruh kota. Ini konsisten dengan data pemodelan komputer yang menyatakan kota itu bisa tenggelam karena pergeseran alami Bumi setelah zaman es terakhir.

Peneliti juga menemukan beberapa wilayah kota menampilkan angka penurunan muka tanah lebih cepat, kemungkinan karena bobot bangunan, walaupun peneliti juga memperingatkan mungkin ada penyebab lainnya.

Parsons menekankan, New York rata-rata hanya tenggelam dalam jumlah kecil per tahun. “Namun, kenaikan permukaan laut di New York sekira 1 hingga 2 milimeter per tahun, jadi setiap milimeter penurunan muka tanah setara dengan pergerakan satu tahun ke depan terkait dengan kenaikan permukaan laut,” jelas Parsons.(ilj/bbs)




Wanita di AS Tuduh Sang Suami Palsukan Kematian Demi Bisa Hidup Bersama Selingkuhannya

Kabar6-Anessa Rossii, wanita asal San Diego, California, Amerika Serikat (AS) menuduh sang suami memalsukan kematian agar bisa hidup damai bersama wanita selingkuhannya. Rossii diberi tahu bahwa suaminya yang terasing bunuh diri lima bulan setelah mereka berpisah, dan pemakamannya telah diatur pihak keluarga suami.

Namun, melansir News18, berbulan-bulan kemudian Rossii terkejut menemukan sang suami ternyatamasih hidup, dan tinggal di Meksiko dengan wanita selingkuhannya. “Tunjukkan jika departemen kepolisian Miami-Dade menelepon Anda dan memberi tahu Anda bahwa mereka telah menemukan tubuh suami Anda dan dia mati karena bunuh diri,” kata Rossii di akun TikTok miliknya.

Dalam video lain, Rossii menjelaskan bahwa orangtua sang suami telah meneleponnya pada 22 Januari untuk memberi tahu bahwa pria itu telah bunuh diri. Menurut Rossii, perselingkuhan sang suami yang diidentifikasi hanya dengan nama Tim (41), sudah berjalan enam tahun. ** Baca juga: Ada-ada saja, Pendeta Zimbabwe Klaim Sering Terima Telepon dari Tuhan

Tak lama, Tim muncul dalam video yang menyangkal klaim Rossii. “Saya tidak memalsukan kematian saya sendiri. Maksud saya, bahkan mendengar itu adalah hal paling konyol yang pernah saya dengar dalam hidup saya. Saya meminta cerai dari Rossii karena kami berada di Miami dan konon ibunya koma selama berbulan-bulan,” terang Tim

Pria itu menuduh Rossii berbohong tentang ibunya yang koma dan mengatakan dia tahu sang ibu tidak koma karena langsung berbicara. Tim juga menuduh Rossii berbohong tentang pelecehan seksual yang dialami sebelum bertemu dengannya, mengklaim bahwa sang ibu mengatakan bahwa bekas luka yang didapatkan sebenarnya berasal dari prosedur pengencangan perut.

Sementara Rossii menegaskan bahwa Tim tidak pernah meminta cerai. “Itu omong kosong. Saya meninggalkan suami saya pada 9 Juli di Miami karena pada 6 Juli dia dan saya bertengkar hebat yang berubah menjadi fisik di mana dia berkata bahwa dia akan membunuh saya dan membunuh kedua anjing kita. Saya akan menunjukkan catatannya sekarang,” katanya.

Rossii kembali dengan ‘bukti’ bahwa suaminya telah berselingkuh, menunjukkan kepada para follower-nya serangkaian foto yang diambil dari Facebook tunangan Tim dari 2017 dan seterusnya.(ilj/bbs)




Raup Penghasilan Rp28,7 Juta per Minggu, Pemuda Alabama Ini Berprofesi Sebagai ‘Penggoda Wanita’

Kabar6-Seorang pria asal Alabama, Amerika Serikat (AS), yang juga merupakan TikToker bernama Xavier Long (20) mempunyai profesi yang tak biasa yaitu menjadi ‘penggoda wanita’.

Long, melansir 7news, dipercaya oleh para follower pria di TikTok untuk menguji kesetiaan kekasih mereka, melalui jasa yang diberi nama ‘uji kesetiaan’. Ya, para pria itu mengirim pesan via DM yang meminta Long menggoda kekasih mereka untuk melihat apakah pasangan mereka itu terjebak rayuan Long atau lolos ujian.

Rupanya, banyak pengikut pria di akun TikTok Long yang merasa insecure dengan hubungan asmara mereka. Hal ini bisa dilihat dari membludaknya permintaan untuk menguji kesetiaan kekasih mereka.

Dari jasa menjadi ‘penggoda wanita’ ini, Long mampu meraup penghasilan hingga sekira Rp28,7 juta seminggu. Diungkapkan Long, dia juga tidak lagi harus kerja dari pukul 09.00 hingga 17.00 berkat ‘profesi’ barunya itu. “Ini cara tercepat dan termudah yang pernah saya lakukan untuk mendapatkan uang,” kata Long.

Dalam sehari, Xavier bisa melayani sekira 100 permintaan dari para pria. Namun, ia tak sembarang menerima pesanan, dan biasanya Long akan menyeleksi dan hanya memilih kisah-kisah cinta yang menarik bahkan terbilang gila.

“Ada satu klien yang ingin menguji kesetiaan ibunya, atau kakak perempuannya yang mengencani sahabatnya sendiri,” tutur Long. ** Baca juga: Terjebak, Pendaki Tanpa Busana Asal Brasil Terjepit di Celah Tebing Batu

Cara kerja ‘penggoda wanita’ ini biasanya Long akan mengirimkan DM ke targetnya, lalu memulai percakapan, dan dengan trik-trik tertentu dia mencoba meminta nomor telepon mereka.

Jika target memberikan nomor telepon atau informasi lainnya tanpa sepengetahuan kekasih mereka, maka bisa dibilang target gagal dalam uji kesetiaan.

Setelah tugasnya selesai, Long akan melaporkan hasilnya ke klien. “Saya membantu orang, jadi saya merasa ini sesuatu yang baik. Sebelum karena alasan uang, inilah kenapa saya mulai melakukannya,” ujar Long.

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Pria Arkansas yang Mengaku Sebagai Yesus Ditangkap Setelah Amputasi Kaki Sendiri

Kabar6-Seorang pria di Arkansas, Amerika Serikat (AS), bernama Shannon Cox (48) ditangkap bersama istrinya, Sandy Cox (30), setelah diduga mengamputasi kakinya sendiri dengan gergaji, di depan putri mereka yang berusia lima tahun.

Shannon dan Sandy, melansir People, masing-masing didakwa dengan satu tuduhan kejahatan tingkat pertama yang membahayakan seorang anak. Shannon ditahan karena aksi amputasi kakinya, sementara Sandy ditangkap karena meninggalkan sang anak bersama ayahnya, untuk mengunjungi seorang teman.

Seorang penyelidik daerah dikirim ke rumah Boone County setelah mengetahui klaim bahwa Shannon memotong kakinya sendiri. Ketika penyelidik tiba, mereka menemukan Shannon terbaring telanjang di halaman depan rumahnya dengan bersimbah berdarah.

Penyelidik menentukan, Shannon memotong kakinya menggunakan gergaji potong, yang menyebabkan dia memerciki sejumlah besar darah di sekitar rumah, meninggalkan bekas di dinding dan lantai yang mengarah ke gergaji.

Sementara itu Sandy telah meninggalkan rumah dan pergi mengunjungi teman-teman, meninggalkan putri kecil pasangan itu dalam perawatan Shannon. ** Baca juga: Peneliti Temukan Artefak Zaman Batu Kuno Berusia Puluhan Ribu Tahun di Gua India

Polisi mengatakan, bocah tersebut sedang menonton ketika sang ayah mengamputasi kakinya sendiri. Penyelidik mewawancarai Sandy pada hari berikutnya, di mana wanita itu mengklaim suaminya telah ‘bertingkah aneh sepanjang hari’, memarahinya dan menyuruhnya untuk ‘belaku benar dengan Tuhannya’.

Shannon juga menyebut dirinya sebagai ‘Yesus Kristus’ dan ‘setan’, mengancam istrinya dan mengatakan dia akan memelintir kepalanya. Sandy mengklaim, ancaman sang suami tidak pernah berubah menjadi kekerasan fisik, dan bahwa dia meninggalkan rumah karena dia takut pada Shannon. Namun Sandy mengaku dia tidak khawatir akan keselamatan anaknya.

Setelah muncul untuk pertama kalinya di pengadilan, Shannon dan Sandy masing-masing dibebaskan dengan jaminan US$10 ribu, dengan hakim sebelumnya mengeluarkan perintah larangan menghubungi Shannon untuk istri dan anaknya.

Pasangan Shannon dan Sandy akan kembali ke pengadilan pada pertengahan Oktober mendatang.(ilj/bbs)




Pasutri Asal AS Lakukan Pernikahan Ulang Karena Sang Istri Amnesia Akibat Kecelakaan

Kabar6-Musibah kecelakaan yang menimpa seorang wanita asal Bristol, Tennessee, Amerika Serikat (AS), bernama Justice beberapa waktu lalu membuatnya mengalami amnesia.

Kecelakaan mobil itu terjadi terjadi tepat 19 hari setelah pernikahan Justice dan Jeremy Stamper. Melansir boredpanda, Justice berhasil pulih dari cedera setelah kecelakaan tersebut, tapi sekira satu bulan setelah kecelakaan, ia mengaku kepada Jeremy tidak ingat apa pun tentang pernikahan mereka.

“Saya patah hati dan saya langsung berniat untuk melakukan pernikahan lagi untuknya,” tulis Jeremy pada laman GoFundMe. ** Baca juga: Bocah 8 Tahun Asal Inggris Terlahir dengan 2 Rahim dan Tanpa Miss V

Diketahui, keduanya menikah di Hungry Mother State Park, Virginia. Bahkan mereka melakukan perjalanan bulan madu yang romantis ke Smokey Mountains.

Justice dan Jeremy pun berencana menikah lagi untuk kembali menangkap momen-momen bahagia sebelum wanita itu mengalami amnesia. Kini, pada ulang tahun pernikahan pertama mereka, Jeremy memulai kampanye GoFundMe untuk menggalang dana agar mereka dapat merayakan hari pernikahan lagi.

“Kami melakukan penggalangan dana ini untuk mengurangi beban dan untuk membantu kami melakukannya lagi pada peringatan satu tahun pernikahan, sehingga kami bisa memiliki memori yang dapat kami bicarakan setiap waktu dan bernostalgia tanpa membuat seseorang menjadi marah,” tulis Jeremy lagi.(ilj/bbs)




Roda Depan Terlepas, Sebuah Pesawat Terbakar Saat akan Mendarat di Bandara AS

Kabar6-Insiden mengerikan menimpa maskapai Red Air, di mana roda depan pesawat terlepas saat mendarat di Bandara Internasional Miami, Florida, Amerika Serikat (AS), sore waktu setempat.

Juru bicara bandara bernama Greg Chin, melansir Independent, mengatakan bahwa pesawat itu mengangkut 126 orang saat kecelakaan terjadi, mengakibatkan tiga orang penumpang mengalami luka ringan, namun harus dibawa ke rumah sakit. Roda yang jatuh ke landasan pacu berada di bagian depan sehingga pesawat terpaksa mendarat dengan posisi hidung menimpa aspal.

Gesekan itu tampaknya memicu kebakaran hebat pesawat yang berangkat dari Bandara Internasional Las Americas di Republik Dominika. ** Baca juga: Putus Cinta, Pria Tiongkok Tagih Mantan Kekasih Sejumlah Uang Sebagai Ganti Pengeluaran Selama Pacaran

Video kecelakaan tadi beredar luas di internet. Tampak kobaran api melalap bagian depan pesawat, dan petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkannya.

Dinas pemadam kebakaran dan tim penyelamat Miami-Dade dalam keterangannya Twitter menyatakan, api dengan cepat berhasil dipadamkan. Setelah itu tim first responden berupaya mengurangi tumpahan bahan bakar. Namun belum diketahui penyebab roda pendarat bisa jatuh di landasan. Kecelakaan ini masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

Diketahui, Bandara Internasional Miami merupakan titik transfer utama penumpang terutama dari negara Amerika Tengah dan Latin. Setiap hari bandara yang berdiri sejak 1928 itu mengoperasikan lebih dari 1.000 penerbangan yang dilayani oleh 80 maskapai.(ilj/bbs)




Marah pada Sang Kekasih, Pria AS Hancurkan Artefak Yunani Kuno

Kabar6-Hal yang dilakukan pria asal Amerika Serikat (AS) bernama Brian Hernandez (21) ini memang sungguh konyol. Bagaimana tidak, Hernandez menghancurkan artefak Yunani kuno yang berada di Museum Seni Dallas, Texas, setelah bertengkar dengan kekasihnya.

Hernandez, melansir Smithsonianmag, diduga mendobrak pintu depan kaca museum dengan kursi besi sekira pukul 21.40 waktu setempat. Polisi meninjau rekaman pengawasan yang menunjukkan Hernandez menggunakan bangku untuk menghancurkan dua etalase serta merusak beberapa karya seni kuno, termasuk dua pot yang diperkirakan bernilai US$5 juta.

Kepada polisi, pria itu mengatakan bahwa dia merusak museum karena ‘marah pada kekasihnya’. Selain artefak Yunani berusia 2.500 tahun yang diduga dihancurkan, Hernandez jug menghancurkan sebuah karya seni kontemporer asli Amerika senilai sekira Rp145 juta dan cangkir Yunani dari sekira 540 SM senilai sekira Rp1,4 miliar.

Kemudian, Hernandez diduga menghancurkan telepon, komputer, dan bangku dalam museum. Karena itulah, penjaga keamanan menyusul Hernandez di lantai utama museum. Petugas sendiri mendapat peringatan akan kehadiran ‘seseorang’ ketika alarm pendeteksi gerakan berbunyi.

Menurut polisi, Hernandez juga menelepon 911 untuk dirinya sendiri. Polisi tiba sekira pukul 22.10 dan menangkap pria itu. Perkiraan awal kerusakan yang ditimbulkan Rp74,7 miliar. Namun, direktur museum, Agustin Arteaga, yang bekerja dengan perusahaan asuransi untuk menentukan kerusakan, mencatat bahwa perkiraan akhir bisa lebih rendah dari jumlah awal US$5 juta.

“Kami mengantisipasi jumlah sebenarnya bisa menjadi sebagian kecil dari perkiraan awal US$5 juta,” demikian pernyataan Arteaga. ** Baca juga: Mengering dalam Lumpur, Lele ‘Zombie’ Hidup Lagi Setelah Kena Air

Meskipun area di mana Hernandez diduga menyebabkan kerusakan diblokir untuk memungkinkan penyelidikan berlanjut, museum tetap dibuka seperti biasa.(ilj/bbs)




Dinilai Membahayakan Nyawa Petugas, Seorang Polisi di AS Tolak Selamatkan Pria yang Tenggelam

Kabar6-Sebuah video yang lantas menjadi viral beredar di Amerika Serikat (AS). Dalam rekaman video tadi tampak seorang polisi di Arizona tidak menolong pria yang tenggelam di danau.

Diketahui, polisi itu awalnya sudah menasihati pria tadi agar jangan berenang. “Kamu tidak boleh berenang di danau,” ujar petugas polisi itu. Namun ucapan tersebut tidak diindahkan. Tak lama kemudian, pria bernama Sean Bickings (34) minta tolong karena tenggelam, namun polisi enggan terjun ke air.

Kejadian tersebut terekam di body camera milik polisi. “Saya tenggelam,” ujar Bickings. Dan polisi itu menjawab, “Oke, saya tidak akan menyebur untukmu.” ** Baca juga: Pistol Tergeletak di Rumah, Seorang Balita Asal AS Tak Sengaja Tembak Mati Ayahnya

Awalnya, melansir npr, polisi datang untuk menengahi cekcok antara Bickings dan pasangannya. Saat polisi sedang melakukan pemeriksaan, Bickings malah berenang ke air danau di kota Tempe, Arizona. Polisi yang bertugas mendapat pembelaan dari asosiasi polisi setempat. Pasalnya, upaya penolongan bisa membahayakan polisi yang bertugas maupun korban. Selain itu, polisi yang datang tidak dilengkapi peralatan memadai untuk menolong orang tenggelam.

“Berupaya melakukan penolongan risiko tinggi bisa dengan mudah mengakibatkan kematian orang yang berada di air itu dan petugas yang dapat tertarik oleh orang dewasa yang tenggelam itu,” demikian pernyataan resmi Tempe Officers Association.

Pada kondisi itu, polisi dilatih untuk menelepon damkar atau polisi kapal Tempe, atau keduanya. Pihak asosiasi berkata, polisi yang menjadi saksi telah melakukan hal-hal tersebut.

Setelah insiden tersebut, ada tiga polisi yang berada status ‘cuti’. Namun, status itu tidak termasuk disipliner dan mereka masih mendapatkan upah. Sejumlah penegak hukum masih menginvestigasi peristiwa tragis tersebut. Hampir seluruh momen terekam kamera, namun polisi tidak merilis ketika korban kehilangan nyawa karena kontennya sensitif.

Kepala Polisi setempat, Jeff Glover, telah menemui ibu korban. Tempe Officers Association berkata apa yang terjadi adalah sebuah tragedi manusia. “Tenggelamnya Sean Bickings pada pagi hari di 28 Mei adalah sebuah tragedi manusia. Duka kami mencerminan duka komunitas kita. Tak ada yang ingin insiden ini berarti seperti itu.”

Arizona Peace Officer Standards and Training Board yang menerapkan kurikulum kepolisian di Arizona juga menjelaskan, orang-orang yang ingin jadi polisi tidak perlu menampilkan kemampuan berenang. Tak ada pula pelatihan dasar terkait pertolongan di air.

Kepolisian Tempe dan pemerintah kota kini sedang melakukan asesmen untuk meningkatkan kualitas pertolongan di air. Mereka akan membahas alat-alat apa yang dibutuhkan petugas, serta agar ada peralatan penolong di perairan.(ilj/bbs)