1

Membuat Hand Sanitizer Sendiri Tidak Disarankan?

Kabar6-Pandemi COVID-19 di satu sisi menciptakan panic buying, yang membuat masyarakat berbondong-bondong memborong bahan makanan, terlebih di sejumlah negara memberlakukan lockdown.

Sementara itu, beberapa produk seperti masker serta hand sanitizer menjadi barang langka, dan dijual dengan harga yang sangat mahal. Karena itulah, tidak sedikit masyarakat yang meracik hand sanitizer sendiri dengan tutorial yang didapat dari internet.

Hand sanitizer DIY (Do It Yourself) rata-rata dibuat dengan komposisi alkohol 70 persen. Meskipun bisa diracik sendiri, melansir DetikHealth, Anda tidak bisa sembarangan dalam membuat hand sanitizer. Harus ada standar dalam membuat hand sanitizer, termasuk komposisi, dan hitungannya. Hal ini untuk menghindari risiko buruk yang akan terjadi.

Anda disarankan untuk tidak sembarangan mencoba membuat hand sanitizer, jika tidak memiliki pengetahuan mengenai hal tersebut, karena dampaknya bisa berbahaya dan berisiko.

Anda yang tidak memiliki pengetahuan mengenai masalah kimia, sebaiknya tidak mencoba membuat hand sanitizer sendiri. ** Baca juga: Mager Saat ‘Work from Home’, Lakukan 5 Gerakan Simpel

Artinya, sebelum membuat hand sanitizer, Anda harus mengerti takaran dan bahan yang aman digunakan.(ilj/bbs)




COVID-19 Bertahan Paling Lama pada Permukaan Plastik dan Baja Tahan Karat

Kabar6-Menjadi kebersihan tubuh dan benda di lingkungan sekitar Anda menjadi salah satu hal penting yang dapat dilakukan selama pandemi COVID-19, sekaligus untuk mencegah penularannya.

Sebuah penelitian yang diadakan oleh National Institutes of Health atau NIH Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, UCLA, dan Princeton University mengungkap daya tahan virus pada masing-masing permukaan benda yang berbeda-beda.

Menurut penelitian, melansir tempo.co, virus dapat bertahan hingga tiga jam dalam aerosol atau tetesan cairan di udara, dari batuk atau bersin, empat jam pada tembaga, dan 24 jam pada karton. Virus bertahan paling lama pada permukaan plastik dan baja tahan karat, yaitu mencapai 72 jam atau tiga hari.

“Hasilnya memberikan informasi penting tentang stabilitas (virus) dan menunjukkan bahwa orang dapat memperoleh virus melalui udara dan setelah menyentuh benda yang terkontaminasi,” demikian penyataan para peneliti menurut siaran pers NIH.

CDC juga memberi pedoman bahwa virus corona dapat menular dari orang ke orang melalui kontak dekat atau tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Namun yang paling mudah menularkan adalah menyentuh benda dan permukaan. Virus yang ada di benda tersebut dapat menempel di ujung jari Anda. Karena itu, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan.

Para ahli merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Jika mencuci tangan dengan sabun tidak memungkinkan, mereka merekomendasikan pembersih tangan atau hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen.

Pada dasarnya, dikatakan para peneliti, stabilitas virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan COVID-19, mirip dengan SARS-CoV-1 dalam saat diuji. ** Baca juga: Peneliti AS Sebut, COVID-19 Dapat Hidup Berjam-jam di Udara dan Permukaan Barang

SARS-CoV-1 adalah virus yang memicu epidemi Sindrom Pernafasan Akut Parah atau SARS pada 2002. Namun, para peneliti mengungkap butuh penelitian lebih lanjut.

Sebuah penelitian terpisah yang diterbitkan di The Journal of Hospital Infection bulan lalu menemukan bahwa virus corona manusia, seperti yang menyebabkan SARS, bisa bertahan pada permukaan mati, termasuk permukaan logam, kaca atau plastik, selama sembilan hari jika permukaan itu belum didesinfeksi.

Hal itu menarik bagi para peneliti, karena virus SARS adalah yang paling dekat diketahui dengan virus baru.(ilj/bbs)




Gemar Konsumsi Minuman Keras Sebabkan Leher Pria Ini Jadi Mirip Hulk

Kabar6-Seorang pria yang hanya diidentifikasi dengan nama keluarga Tan (68) mengalami kasus langka, lehernya berubah menjadi mirip seperti Hulk, tokoh superhero rekaan Marvel.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Rupanya, pria yang disebut sebagai pensiunan asal Tiongkok ini, melansir metro.co.uk, memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman keras. Tidak tanggung-tanggung, setiap hari Tan menghabiskan satu liter minuman keras, selama tiga dekade terakhir. Akibatnya, leher Tan yang berasal dari Kota Xiangyang, pun membesar.

Tan menuturkan, keluarga telah mengizinkannya untuk mulai mengonsumsi minuman keras pada usia 13 tahun. Selama 40 tahun terakhir, setidaknya satu liter arak anggur beras diminum seperti layaknya mengonsumsi air putih.

Kebiasaan tak sehat ini akhirnya menyebabkan tumor lemak tumbuh di seluruh tubuh bagian atas, terutama di leher. Dr. Xiao Xuping dari Rumah Sakit Rakyat Provinsi Hunan di Changsha telah mendiagnosis Tan memiliki penyakit Madelung, juga dikenal sebagai symmetric lipomatosis.

Kondisi itu, menurut dr. Xiao, diakibatkan karena kebiasaan mengonsumsi minuman keras dalam jumlah banyak dengan rentang waktu lama. Dr. Xiao pun merencanakan melakukan operasi bedah untuk pertumbuhan daging di leher Tan. Namun, kekambuhan benjolan lemak itu bisa terjadi, kecuali Tan berhenti minum alkohol.

“Hanya ada 400 kasus kasus penyakit ini di seluruh dunia, sekira 200 di antaranya terjadi di Tiongkok,” kata dr. Xiao. ** Baca juga: Hii…di Rumah Ini Ada Kolam Berisi Banyak Ikan Hiu

Disebutkan, leher Tan lebih tebal dari pinggang rata-rata pria. Ia pertama kali melihat benjolan lemak kecil berkembang di tubuh bagian atas pada 1997. Sejak 2011 lehernya membengkak seperti kondisi sekarang ini.

Tan pernah mengunjungi dokter untuk melaporkan kondisi tersebut, namun disarankan untuk tidak khawatir, kecuali penyakit tersebut mulai mempengaruhi jalan pernapasannya.(ilj/bbs)




Konyol, Pria Ini Jual Mobilnya untuk Beli Minuman Keras

Kabar6-Seorang pria pemabuk yang tidak diungkap identitasnya, menjual mobil demi membeli lebih banyak alkohol. Keesokan harinya ketika terbangun dari tidur, pria itu tidak mendapatkan mobil miliknya. Ia pun melaporkan kehilangan mobil kepada polisi.

Pria tadi, melansir nzherald, pergi ke kantor polisi Rotorua, Selandia Baru, dan melaporkan bahwa mobilnya telah hilang. Ia yakin seseorang pasti telah mencurinya saat dia pergi keluar.

Sersan Senior Dennis Murphy dari Kepolisian Rotorua mengatakan, pria tersebut ternyata menjual mobilnya seharga Rp10 juta untuk membeli minuman keras.

“Untunglah orang yang membeli mobil itu memeriksa pendaftarannya keesokan harinya di situs CarJam karena khawatir barang itu merupakan barang curian,” kata Murphy.

Ditambahkan, “Pembeli itu datang ke kantor polisi dengan mobil untuk memberi tahu apa yang telah terjadi. Kami bisa menghubungi pemilik aslinya dan menyuruh mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut.”

Polisi, sebut Murphy, sering mengatakan kepada anggota masyarakat bahwa berbahaya untuk mengonsumsi minuman keras saat berkendara, tapi sekarang mereka juga mendapat peringatan baru. ** Baca juga: Ditemukan Hiu Berusia 512 Tahun di Alam Liar

“Pelajarannya adalah jangan minum minuman keras dan menjual mobil,” katanya lagi.(ilj/bbs)




Demi Lunasi Utang Rp3,6 Triliun, Kuba Tawarkan Minuman Keras Rum

Kabar6-Utang uang tentu saja harus dibayar dengan sejumlah uang pula. Namun, Kuba menawarkan cara yang tidak biasa untuk membayar utang mereka ke Republik Ceko. Ya, bukan menggunakan uang melainkan membayar dengan minuman keras rum buatan Kuba yang terkenal.

Kementerian Keuangan Republik Ceko, melansir theguardian, telah mengungkapkan usul itu dalam perundingan terbaru tentang pembayaran utang Kuba. Diketahui, Kuba berutang kepada pemerintah Ceko sebesar Rp3,6 triliun. Dan, jika tawaran Kuba itu diterima, maka Ceko akan memiliki persedian rum Kuba selama lebih dari satu abad. Rum Kuba sendiri adalah minuman yang populer di Ceko.

Sayangnya, pemerintahan Ceko yang berpusat di Praha, lebih suka mendapatkan separuh pembayaran utang itu dengan uang tunai. Utang Kuba pada Ceko terjadi di era Perang Dingin. Saat itu Kuba dan Ceko sama-sama bagian dari blok komunis.

Kuba sekarang tidak memiliki banyak uang. Tetapi negara itu memiliki banyak rum. Kementerian Keuangan Republik Ceko mengatakan, pembayaran utang itu mungkin lebih baik dengan rum atau obat-obatan farmasi. ** Baca juga: Astaga! Muncul Video Porno di Sela Upacara Pemakaman

Tetapi obat buatan Kuba memiliki kekurangan karena tak memiliki sertifikasi Uni Eropa, sehingga pembayaran dengan obat tradisonal Kuba yang juga populer di Republik Ceko lebih dimungkinkan.(ilj/bbs)




Nekat! Seorang Pria Tenggak Sebotol Minuman Keras dalam Waktu 40 Detik

Kabar6-Dalam sebuah video berjudul ‘Orang Afrika Selatan menenggak sebotol Jagemester’, tampak seorang pria berbahasa Afrika Selatan melakukan hal nekat yang sangat membahayakan nyawanya.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu, melansir Sooperboy, terlihat menumpahkan sebotol minuman keras ke dalam tempat penampungan yang biasa digunakan untuk menyalurkan bensin. Setelah tempat penampungan penuh, pria itu pun langsung meneguk dari ujung pipa itu ke tenggorokannya secara langsung hanya dalam tempo 40 detik.

Rupanya, itu bukanlah satu-satunya video sejenis di internet. Terdapat beberapa video serupa yaitu pria Irlandia dan pria Amerika, yang juga menenggak sebotol Jack Daniel atau brendi sekali teguk.

Beberapa video bahkan sudah ditonton lebih dari 5.000 kali. Dr Martin Prins, seorang ahli gastroenterologi, mengatakan bahwa seseorang memang dapat menyerap sejumlah alkohol, sebelum menyebabkan kerusakan besar.

“Hati Anda adalah organ yang menakjubkan yang mudah sembuh,” kata Dr. Prins. “Tapi dengan hal seperti itu, kerusakan akut atau jangka panjang dapat menyebabkan masalah besar. Alkohol amat beracun untuk dinding perut, pankreas dan ginjal.”

Sementara seorang psikolog bernama Dr John-Eduard Bosman mengatakan, sangat membingungkan mengapa seseorang membuat video seperti itu. “Seseorang seperti itu jelas punya masalah,” ujarnya.

Ditambahkan, “Orang-orang di sekitarnya akan menertawakannya meskipun sebenarnya itu bukan hal yang baik untuk dilakukan. Dia tidak akan pernah melakukannya sendiri, karena apa yang akan dia dapatkan darinya?” ** Baca juga: Ditemukan Pintu Rahasia Berumur 360 Tahun di Gedung Parlemen Inggris

Dr. Bosman mengatakan, orang yang melakukan hal seperti itu untuk menarik perhatian. Karena mereka memiliki kebutuhan psikologis untuk mendapatkan pengakuan.(ilj/bbs)




Bersihkan Ponsel dan Perangkat Elektronik dari Virus yang Menempel

Kabar6-Selain memakai masker saat sedang sakit dan menggunakan pembersih tangan secara berkala untuk menangkal virus Corona, ternyata perangkat pribadi seperti handphone, tablet, dan laptop juga perlu dibersihkan.

Ya, handphone dan perangkat sejenisnya merupakan sarang untuk bakteri dan virus yang meningkatkan risiko infeksi. Menurut The Journal of Hospital Infection, melansir Fimela, virus corona manusia sama seperti SARS dan MERS yang dapat hidup di permukaan kaca, plastik, atau logam hingga sembilan hari. Itu berarti, Anda pun perlu membersihkan handphone dengan tepat.

Bagaimana membersihkan perangkat elektronik dengan tepat?
1. Jika handphone Anda tahan air, gunakan sabun dan air atau hand sanitizer untuk membersihkan layarnya
2. Gunakan tisu dan banyak hand sanitizer untuk membersihkan laptop

3. Jika handphone Anda tidak cukup tahan air, usap layar secara lembut menggunakan kain serat mikro yang sedikit lembap

4. Jika handphone menggunakan bingkai atau pelindung tambahan, jangan lupa dibersihkan juga menggunakan kain basah

Apa saja hal-hal yang harus dihindari?
1. Jangan usap layar handphone dengan tisu disinfektan atau alkohol karena akan merusak layar

2. Hindari menyentuh layar laptop atau handphone orang lain. Hindari juga menggunakan perangkat elektronik milik orang lain

3. Jangan gunakan pembersih rumah tangga, pelarut, dan semprotan aerosol untuk membersihkan perangkat, karena bisa menyebabkan perubahan warna dan merusak perangkat. ** Baca juga: Bahan Makanan Alami yang Bantu Percepat Proses Penyembuhan dan Perkuat Imun Tubuh

Yuk, jaga kebersihan diri dan lingkunan agar terhindar dari penyakit berbahaya.(ilj/bbs)




Virus Corona, Penduduk AS Coba Pakai Vodka Sebagai Pengganti Hand Sanitizer

Kabar6-Merebaknya virus Corona di Amerika Serikat, membuat beberapa pengguna Twitter menyarankan untuk menggunakan Vodka sebagai alternatif pengganti hand sanitizer.

Vodka yang dimaksud, melansir newshub, berasal dari pabrik penyulingan Vodka Tito yang berbasis di Austin, Texas, Amerka Serikat. Para pengguna Twitter pun me-mention perusahaan tadi. Namun, tim media sosial Tito merespons dengan pesan konsisten, ‘hal itu tidak benar’.

Melalui akun Twitter @TitosVodka, perusahaan itu menulis, “Menurut CDC (Pusat Pengendalian Penyakit Menular AS), pembersih tangan harus mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Sementara kadar alkohol Vodka Tito adalah 40 persen, dan karena itu tidak memenuhi rekomendasi CDC saat ini. Silakan lihat keterangan terlampir untuk informasi lebih lanjut.”

Beberapa orang senang produsen Vodka Tito sangat berterus terang untuk menunjukkan vodkanya tidak memiliki kemampuan melawan virus korona.

Seorang netizen @MarionBurr5 menuliskan cuitan, “Terima kasih untuk pengumuman publik ini. Sebelum saya menuju ke toko minuman keras saya harus tahu yang mana minuman dewasa lebih dari 60 persen alkoholnya kalau-kalau saya kehabisan cairan pembersih tangan.”

Sementara itu juru bicara Vodka Tito mengatakan, perusahaan vodka itu ingin meluruskan ‘segera setelah kami melihat artikel yang salah dan unggahan di media sosial’.

Diakui, isu itu ‘akan baik untuk bisnis’ jika orang yang ingin membeli cairan pembersih tangan atau hand sanatizer beralih ke Vodka Tito. ** Baca juga: Pasangan Asal London Ini Keliling Eropa dengan ‘Rumah Berjalan’ Agar Bisa Hemat

Tetapi dia menambahkan ‘akan memalukan untuk membuang barang-barang bagus, terutama jika tidak meluruskannya (karena tidak mememunhi syarat CDC).” (ilj/bbs)




Apa Saja Pengaruh Konsumsi Minuman Beralkohol pada Kulit?

Kabar6-Sebagian orang memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, entah itu saat berkumpul dengan teman-teman dalam sebuah acara, kongkow di kafe, atau memang menyediakan jenis minuman itu di rumah.

Di sisi lain, mengonsumsi minuman beralkohol, apalagi dalam jumlah berlebihan tentu saja tidak baik dari segi kesehatan. Selain menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti hati, juga merusak kulit.

Apa saja efek alkohol pada kulit? Melansir Womenshealthmag, semua alkohol menyebabkan dehidrasi pada kulit. Selain itu, konsumsi alkohol menyebabkan kulit menjadi tidak kenyal dan tidak segar di pagi hari setelah Anda meminumnya. Seiring dengan waktu, kulit akan kehilangan elastisitas dan timbul keriput karena kurangnya hidrasi.

Alkohol menyebabkan gangguan pada aliran oksigen ke seluruh tubuh Anda. Selain itu, alkohol memiliki dampak negatif pada kadar vitamin A dalam tubuh.

Vitamin A merupakan antioksidan yang sangat penting untuk kulit dan tubuh, dan sangat penting dalam regenerasi sel-sel baru. Vitamin A juga sangat penting dalam produksi kolagen.

Apabila kadar kolagen dalam tubuh rendah, maka Anda akan kehilangan elastisitas pada kulit. Kolagen dan elastisitas menjaga kulit tetap kenyal, kencang, dan tampak muda. ** Baca juga: Rokok Sebabkan Kerutan pada Kulit?

Pada dasarnya, Anda akan kehilangan kolagen dan elastin seiring pertambahan usia. Kulit wajah Anda begitu halus dibandingkan dengan area lain dari tubuh, sehingga lebih rentan menjadi keriput.

Jadi, apabila Anda minum alkohol secara berlebihan, maka akan mempercepat proses penuaan.(ilj/bbs)




6 Mitos Tentang COVID-19 yang Sebaiknya Anda Ketahui

Kabar6-Mewabahnya virus corona (COVID-19) mau tidak mau membuat kita harus waspada dan memproteksi diri. Karena itulah, ada banyak hal yang harus kita pahami untuk mencegah penularannya.

Salah satu langkah tepat untuk menghindari terjangkitnya virus corona adalah dengan menjaga tubuh agar senantiasa sehat, termasuk memperhatikan kebersihan diri terutama tangan.

Rajin mencuci tangan memakai sabun yang mengandung formula antiseptik adalah langkah preventif tepat yang harus dilakukan. Hal lain, melansir Fimela, ada sejumlah mitos yang harus diketahui tentang virus corona. Apa saja enam mitos yang dimaksud?

1. Hand dryers dapat membunuh virus corona
Hal ini tentu salah. Menurut WHO, hand dryers tidak efektif untuk membunuh virus corona. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari terhindarnya virus COVID-19 adalah dengan melakukan cuci tangan secara berkala menggunakan sabun antiseptik.

Apabila tidak menemukan air, maka bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol.

2. Disinfektan lampu ultraviolet bisa membunuh virus corona
Memang benar. Di rumah sakit, sinar UV digunakan untuk membunuh mikroba pada permukaan ruangan laboratorium atau ruangan lainnya.

Namun, tidak bisa digunakan untuk mensterilkan tangan atau kulit. Penggunaannya pada tubuh bisa membuat kulit jadi teriritasi.

3. Thermal scanner efektif mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona
Thermal scanner hanya mampu mendeteksi suhu tubuh. Di mana orang yang terinfeksi virus corona mengalami demam. Namun, thermal scanner tidak bisa mendeteksi virus tersebut. Karena corona mengalami masa inkubasi yang tak bisa diketahui secara langsung.

4. Menyemprotkan alkohol atau klorin pada tubuh bisa membunuh virus corona
Meskipun menyemprotkan alkohol dan juga klorin adalah metode yang baik untuk mensterilkan permukaan dari virus, di saat Anda sudah terinfeksi hal tersebut tidak akan berpengaruh.

Menyemprotkan alkohol atau klorin pada tubuh hanya akan membuat kulit teriritasi, bahkan dapat membuat pakaian jadi rusak. ** Baca juga: Mengapa Anda Susah Berhenti Konsumsi Gula Berlebih?

5. Tidak aman menerima paket dari Tiongkok
Hal ini tentu tidak benar. Menurut WHO, seseorang yang menerima paket dari Tiongkok tidak menimbulkan risiko terkena virus corona. Virus tersebut tidak akan bertahan pada paket ataupun surat.

6. Antibiotik efektif mencegah virus corona
Perlu diingat bahwa antibotik tidak dibuat untuk mengatasi virus. Antbiotik dirancang untuk mematikan bakteri yang mempengaruhi kesehatan.

Bahkan WHO juga belum menemukan obat yang spesifik direkomendasikan untuk mencegah atau mengatasi virus corona. Salah satu yang bisa dilakukan adalah untuk mengoptimalkan imunitas tubuh agar tetap sehat dan bugar, serta menjaga kebersihan tubuh.

Nah, dengan memahami mitos tadi, diharapkan Anda bisa lebih cermat dalam memahami virus corona tanpa harus panik.(ilj/bbs)