1

Ikut Aksi 22 Mei, Satu Warga Tangerang Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Seorang warga Kota Tangerang dikabarkan meninggal dunia dalam aksi 22 Mei 2019 dini hari di Jakarta yang berujung ricuh.

Namun, Bahtiar Alamsyah (23) warga Kelurahan Gaga Baru, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang sebelum meninggal dunia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara dan nyawa pun tidak dapat terselematkan.

Menurut keluarga almarhum, H. Usman mengatakan Alam sempat dilarikan menuju ke rumah sakit Bhayangkara, namun dikabarkan ke pihak keluarga sekitar pukul 07.00 WIB Pagi bahwa nyawa korban tidak dapat terselamatkan.

“Almarhum sempat dilarikan kerumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. rencana akan dibawa pada hari ini menuju ke rumah duka,” ujar H. Usman

“Korban diduga kena peluru diseputar kepala saat lagi istirahat,” tambahnya. **Baca juga: Sebelum Meninggal, Peserta Aksi 22 Mei Ini Izin Ke Jakarta.

Kendati demikian, berdasarkan pantuan Kabar6.com dilapangan. Bendara kuning sudah terpasang didepan gang rumah almarhum dan hingga karangan bunga dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah tiba sebagai ucapan bela sungkawa.

Keluarga dan para sahabat sudah bersiap menanti kedatangan jenazah dari Jakarta menuju rumah duka. (Oke)




Sebelum Meninggal, Peserta Aksi 22 Mei Ini Izin Ke Jakarta

Kabar6.com

Kabar6-Abdul Aziz warga Rocek Barat, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang meninggal saat mengikuti aksi kedaulatan rakyat yang menolak hasil Pilpres 2019. Azis diduga tewas akibat kerusuhan massa aksi dengan petugas keamanan.

Orang tua korban tak menyangka jika hari Senin kemarin menjadi pertemuan terakhir ia dengan sang anak yang sebelumnya sudah bertahun-tahun mondok di daerah Kuningan Jawa Barat.

Menurut Johani orang tua korban, jika yang bersangkutan berangkat dari rumah pada hari Senin kemarin ke Jakarta untuk bertemu dengan keluarga dan temanya.

“Izin katanya mau ke Jakarta mau main dan mau ketemu abang sama adenya juga, cuman itu doang,” kata Johani saat ditemui dirumah duka.

**Baca juga: Dua Kali Mangkir, Pemkot Tangerang Janji Hadiri Persidangan Ketiga.

Ia mengaku, baru mendapat kabar jika anaknya meninggal sejak tadi pagi dari pihak desa setempat setelah menyambangi rumah.

Berdasarkan informasi yang didapat pihak keluarga saat ini jenazahnya masih berada di Keramat Jati Jakarta Timur. Namun belum bisa di cabut oleh pihak keluarga, pihak keluarga berharap jenazah anaknya segara bisa di bawa pulang supaya segera disemayamkan.

“Jenazahnya katanya di rumah sakit Kramat Jati, tapi katanya mau dikembalikan tapi gak bisa dicabut harus ada yang bertanggung jawab. Kan disana sudah disana, tapi tetap katanya gak bisa,”terangnya. (Aep)




Belasan Orang Tertangkap Basah Bawa Senjata Tajam di Stasiun Tigaraksa

Kabar6.com

Kabar6-Polisi menciduk belasan penumpang yang hendak menggunakan moda transportasi kereta di Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang karena kedapatan membawa senjata tajam. Mereka diduga akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi demonstrasi 22 Mei.

“Saat dilakukan pemeriksaan ditemukan senjata tajam,” kata Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif, Rabu (22/5/2019).

Selain membawa senjata tajam, ujar Sabilul, belasan penumpang itu juga kedapatan membawa beberapa kemasan pasta gigi. Saat ditanyai, kata Sabilul, pasta gigi itu sengaja dibawa sebagai persiapan andai polisi menembakkan gas air mata.

**Baca Juga:Demo 22 Mei, Polres Kota Tangerang Periksa Penumpang di Stasiun Kereta.

“Belasan orang itu juga mengakui bahwa mereka hendak ke Jakarta untuk mengikuti aksi demonstrasi di Gedung KPU,” terang Sabilul.

Sabilul belum dapat memastikan dari mana belasan orang itu berasal. Karena, belasan orang itu tidak melengkapi diri dengan kartu identitas. “Kami bawa mereka ke kantor untuk dimintai keterangan lebih lanjut.” (Vee)




Ricuh Demo Bawaslu, Jumlah Penumpang Kereta di Tangsel Turun 30 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Aksi unjuk rasa berujung kericuhan di sejumlah titik di Jakarta tadi malam dan adanya aksi demontrasi lanjutan pada hari ini Rabu 22 Mei 2019 berdampak menurunnya jumlah penumpang Commuter Line.

Kepala Stasiun Rawa Buntu Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Iskandar mengatakan jumlah penumpang Commuter Line dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuju Jakarta menurun hingga 30 persen.

“Penurunan penumpang sekitar 30 persen,” ungkap Iskandar, saat dihubungi kabar6.com, Rabu (22/5/2019). Hanya saja, Iskandar tidak menyebutkan secara rinci jumlah rata rata penumpang harian normal dan jumlah penumpang pada hari ini.

Iskandar mengatakan jumlah penumpang kereta api itu anjlok mulai menjelang siang ini. Tadi pagi, kata dia, penumpang masih terlihat normal.

Penurunan mulai terjadi ketika asap gas air mata sudah membumbung di sekitar area Stasiun Tanah Abang yang akhirnya ditutup sementara.

Iskandar mengungkapkan, penumpang commuter line telah diinformasikan lewat alat pengeras suara bahwa layanan angkutan hanya sampai Stasiun Kebayoran.

“Banyak yang pulang lagi penumpang. Kalau Stasiun Tanah Abang dibuka lagi belum ada arahan sampai kapannya,” ungkapnya.

**Baca Juga:Demo Bawaslu Ricuh, Commuter Line dari Tangsel Hanya Sampai Kebayoran.

Jaelani, salah satu penumpang hendak menuju ke arah Bank Indonesia di Jakarta memutuskan untuk tidak berangkat kerja dan kembali ke rumah.

“Kalo turun di Stasiun Kebayoran juga bingung kesana lagi tetep aja lewat Tanah Abang,” ujarnya di Stasiun Sudimara.(yud)




Demo Bawaslu Ricuh, Commuter Line dari Tangsel Hanya Sampai Kebayoran

Kabar6.com

Kabar6-Kericuhan demo Bawaslu di Jakarta Pusat dan aksi lanjutan unjuk rasa pada hari ini, Rabu 22 Mei berdampak pada operasional Commuter line tujuan Tangerang Selatan – Tanah Abang.

Sebab, moda transportasi ini hanya mengantar penumpang sampai Stasiun Kebayoran. “Kereta cuma sampai Kebayoran,” ungkap Satria, petugas jaga mesin tiket ditemui kabar6.com di Stasiun Sudimara, Kecamatan Ciputat, Rabu (22/5/2019).

Menurut Satria, pagi tadi kereta masih beroperasi dengan rute norma sampai ke Stasiun Tanah Abang. Namun sekitar pukul 09.00 WIB commuter line hanya sampai Stasiun Sudimara.

**Baca Juga:Demo 22 Mei, Polres Kota Tangerang Periksa Penumpang di Stasiun Kereta.

Satria menduga, kemungkinan penyebabnya adalah kondisi keamanan di sekitar Stasiun Tanah Abang yang sudah tidak kondusif.

Pantauan di lokasi, suasana sekitar Stasiun Sudimara tak seperti biasanya, penumpang terlihat sepi. Sementara polisi berseragam dinas maupun pakaian sipil tampak siaga. Aparat bertugas di luar area Stasiun Sudimara.(yud)




Demo 22 Mei, Warga Tangerang Selatan Menghindar dan Memilih Ijin Kerja

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga Tangerang Selatan memilih libur kerja untuk menghindari dampak lanjutan kericuhan demo di kantor Bawaslu Jakarta dan aksi demo yang kembali di gelar 22 Mei hari ini.

Seperti yang dilakukan Restu Lestari, warga Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Wanita yang kesehariannya beraktivitas menuju ke kantornya di Manggarai menggunakan transportasi kereta api commuter line memutuskan ijin.

“Saya udah minta izin enggak ke kantor. Kerjain laporan dari rumah saja,” katanya kepada kabar6.com, Rabu (22/5/2019).

**Baca Juga:Ricuh Demo Bawaslu, Warga Pandeglang Dikabarkan Meninggal.

Keputusan ini diambil Restu setelah melihat situasi dan kondisi pagi ini pasca kericuhan tadi malam. Biasanya, ujar Restu, ia naik kereta dari Stasiun Sudimara menuju Stasiun Tanah Abang. Namun niat kekantor hari ini diurungkan setelah melihat kondisi pagi hari di sekitar Tanah Abang.

Dede Marufa, warga lainnya juga mengambil keputusan serupa setelah merasakan dampak kericuhan di Jalan MH Thamrin dan Petamburan. Ia mengubah agenda kerja hari ini setelah melihat suasana keamanan di Jakarta kurang kondusif.

“Klien kami juga sudah mengizinkan project reschedule. Ya alasannya kondisi di Jakarta lagi tidak memungkinkan,” ujarnya. (yud)




Ricuh Demo Bawaslu, Warga Pandeglang Dikabarkan Meninggal

kabar6.com

Kabar6-Peserta aksi asal Kabupaten Pandeglang dikabarkan meninggal dalam kerusakan aksi di demo di kantor Bawaslu, Rabu (22/5/2019). Aksi tersebut merupakan protes penolakan hasil Pemilu 2019.

Beredar di media sosial korban bernama Abdul Aziz warga Kampung Rocek, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari beberapa pihak terkait penyebab kematian korban.

Tetangga korban membenarkan, jika Azis meninggal saat mengikuti aksi setelah diberitahu oleh polisi dan pihak desa setempat yang menyambangi rumah korban.

“Keluarga sudah tahu, ada dari pihak desa dan Polsek datang ke sini, katanya supaya keluarga nunggu (jenazah) disini,” kata Ustad Maman, Rabu (22/5/2019).

Menurutnya, untuk mengikuti aksi tersebut Azis memang tidak berangkat dari rumahnya, ia berangkat bersama kawanya dari Kuningan Jawa Barat untuk mengikuti aksi, dimana Azis sudah beberapa tahun menjadi santri di salah satu pesantren di Kuningan.

“Gak berangkat dari sini, tapi dari Kuningan,” ujarnya.

**Baca Juga:Aksi 22 Mei, Banten Siaga Satu.

Diketahui, Kerusuhan terjadi di kawasan kantor Bawaslu, Jakarta, setelah sekelompok demonstran mendadak kembali menggelar aksi di daerah tersebut, Selasa (21/5/2019) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Bahkan, sampai Rabu (22/5/2019) dini hari pukul 02.00 WIB, kerusuhan mulai menjalar dari daerah kantor Bawaslu ke kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Tak hanya di Tanah Abang, massa perusuh juga ternyata berbuat onar di kawasan Jalan Sabang dan Jalan KH. Wahid Hasyim. Mereka bentrok dengan aparat kepolisian. (Aep)




Aksi 22 Mei, Banten Siaga Satu

Kabar6-Polda Banten menyatakan status siaga satu sejak satu hari sebelum gerakan people power, pada 22 Mei 2019. Siaga satu diterapkan sejak tanggal 21-28 Mei 2019.

“Siaga satu, dalam rangka ikut mengamankan tahap inti pengumuman pemilu pusat,” kata AKBP Edy Sumardi, Kabid Humas Polda Banten, saat ditemui di Gerbang Tol Serang Timur, Kota Serang, Banten, Rabu (22/05/2019).

Setidaknya, ada enam Polres dilingkup Polda Banten, yakni Polres Cilegon, Serang Kota, Serang, Pandeglang, Lebak dan Polresta Tangerang. Sedangkan Polres Metro Tangerang dan Tangsel, berada dibawah Polda Metro Jaya.

Seluruh jajaran Polda Banten di perintahkan melakukan patroli dalam skala besar, yang juga melibatkan TNI.

“Kita melaksanakan kegiatan patroli sekala besar, yang melibatkan teman-teman TNI, yang bersinergis (patroli) menggunakan sepeda motor dan roda empat,” terangnya.

**Baca Juga:Razia di Gerbang Tol Serang, Polisi Sita Airsof Gun dan Senjata Tajam.

Kantor KPU Dan Bawaslu tak luput dari penjagaan ketat, anggota Polri Dan TNI.

“Kita juga melakukan operasi, mencegah masuknya sajam, miras, narkoba dan premanisme ke Banten,” jelasnya. (Dhi)




Ada Aksi 22 Mei, KMPP Pilih Demo ULP dan Setda Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pandeglang (KMPP) bakal demo dikantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Rabu (22/5/2019) besok.

KMPP yang tergabung dalam LSM Cobra, Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Pemuda Muhammadiyah, AKSDAI, PPM, Kedaulatan Rakyat, LKP2M, FAM Pandeglang dalam aksinya menyikapi adanya dugaan unsur permainan pemenang tender di proyek APBD Pandeglang dan minimnya pemberdayaan terhadap pengusaha lokal.

“Pemberdayakan para pengusaha lokal justru tidak dilakukan, bahkan malah terkesan dan terindikasi hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang atau kelompok yang diduga keras merupakan orang terdekat Bupati Pandeglang. Dengan berbagai macam modus permainan pemenangan tender,” ujar Korlap aksi Dede Sulaiman, Selasa (21/5/2019).

Kondisi tersebut, dinilai tak berbanding lurus ditengah proses percepatan pambangunan infrastruktur yang selalu digadang-gadang oleh pemerintah pusat untuk kemajuan daerah, salah satunya di Kabupaten Pandeglang yang mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat, dibuktikan adanya beberapa program strategis oleh pemerintah pusat.

**Baca Juga:Demo 22 Mei, 500 Aparat Gabungan di Tangsel Siaga.

“Akan tetapi proses pembangunan Pandeglang yang seharusnya bedasarkan kepentingan untuk kemajuan rakyat. Dengan kata lain diduga modus operandinya adalah proyek yang akan dilelang sudah ditunggu pemenangnya yang diduga kuat dikondisikan untuk seseorang yang sudah disiapkan untuk menjadi pemenang proyek,” tegasnya.

Aksi para organisasi yang menyikapi soal adanya dugaan permainan proyek pada 22 Mei besok, bersamaan dengan aksi massa pendukung Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga terkait penolakan hasil Pemilu 2019 atau hasil Pilpres 2019. (Aep)




Antisipasi Aksi 22 Mei, Polsek Tigaraksa Pantau Stasiun Kereta

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Sektor Tigaraksa beserta anggota dan jajaran Polresta Tangerang serta TNI memantau Stasiun Kereta Api atau KRL dan beberapa titik keberangkatan lainnya menuju Jakarta.

Kapolsek Tigaraksa Polresta Tangerang Kompol Dodid Prastowo mengungkapkan, pelaksanaan pemantauan kali ini dilakukan sebagai salah satu bentuk antisipasi pengerahan massa pada 22 Mei besok.

“Kami tidak melarang, tapi mengimbau untuk tidak membawa suatu barang yang dilarang yang dapat melanggar hukum. Maka kami periksa untuk kenyamanan bersama. Dan, sebaiknya jika tidak perlu dan tidak penting ya jangan ikut, silahkan saja,” kata Dodid kepada Kabar6.com, Selasa (21/5/2019).

Kompol Dodid Prastowo menjelaskan, situasi terpantau yang terlihat keberangkatan pada pukul 10.46 WIB tadi.

**Baca juga: Mudik, Arief Tegaskan ASN Kota Tangerang Tak Gunakan Kendaraan Dinas.

Dari Stasiun Daru ke Tanah Abang terpantau tidak ada kelompok warga yang terindikasi akan mengikuti kegiatan pada 22 mei 2019. Hanya terlihat lalu lalang aktivitas keseharian warga yang akan menuju Jakarta untuk bekerja.

“Hingga saat ini situasi wilayah hukum Polsek Tigaraksa, khususnya pada titik-titik keberangkatan menuju Jakarta dalam keadaan kondusif dan aman terkendali,” pungkasnya. (bam)