1

HUT Tangsel ke-12, Airin Akui Penanganan Covid-19 Belum Selesai

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mengakui penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) belum selesai. Pihaknya pun masih harus menyelesaikan bagaimana cara membangkitkan aktivitas perekonomian.

“Tantangan lain yang harus kita selesaikan adalah bagaimana membangkitkan aktivitas perekonomian, mengembalikan daya beli masyarakat dan menguatkan kondisi fiskal daerah,” ujarnya saat perayaan HUT Kota Tangsel ke-12 di DPRD Tangsel, Setu, Kamis (26/11/2020).

Airin mengatakan, pihaknya kini masih harus bekerja keras dan cerdas untuk menyelesaikan berbagai tantangan dimasa pandemi Covid-19. Dijelaskannya, beberapa contoh seperti berusaha untuk terus melaksanakan berbagai kebijakan, program dan kegiatan.

“Di tengah kesulitan dan keterbatasan kita terus berupaya untuk melangkah maju. Berbagai penyesuaian penerapan strategi baru dan perubahan kita lakukan dalam rangka membangun keseimbangan antara merealisasikan program yang sudah direncanakan dengan upaya penanganan Pandemi Covid-19,” ungkapnya.

**Baca juga: Reaksi Nama Saras dalam Pusaran Skandal Monopoli Lobster.

Airin memegang prinsip bagaimana terbangun harmoni atau keseimbangan dalam setiap aspek pembangunan dan penataan kota. Khusus dalam rangka penanganan Pandemi Covid-19, Airin mengambil kebijakan berlandaskan pada prinsip komprehensif dan kolaboratif.

“Prinsip komprehensif tercermin dalam penanganan Covid-19 yang mencakup aspek hulu atau Pencegahan, dan aspek hilir atau pengobatan. Sementara prinsip kolaboratif diwujudkan dalam pelibatan berbagai pemangku kepentingan untuk bersama sama dan secara terkoordinasi melakukan upaya penanggulangan pandemi Covid-19,” tutupnya. (eka)




Pemkot Tangsel Tunggu Keputusan Gubernur Banten untuk Perpanjangan PSBB

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu keputusan Gubernur Banten untuk memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke-13. Sebelumnya, Pemkot Tangsel telah melakukan perpanjangan kesebelas PSBB selama satu bulan, yakni 21 September sampai 20 Oktober 2020.

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, untuk waktu perpanjang atau tidaknya PSBB di Kota Tangsel pihaknya masih menunggu keputusan Gubernur Banten Wahidin Halim. Sebab, menurut Airin, masih ada evaluasi terhadap hasil perpanjangan PSBB yang langsung dilakukan selama satu bulan.

Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel prosentase kasus positif sampai 16 Oktober 2020, yaitu sembuh sebanyak 1.261 atau 89,5 persen dan meninggal sebanyak 72 atau 5,1 persen. Lalu, Airin menjelaskan, hasil terakhir itu bahwa kesembuhan di atas 80 persen. Walaupun comorbid yang meninggal masih ada.

“Nah ini yang akan kita lakukan evaluasi dan di hulu kita lihat kedisiplinan, kemarin kan sempat turun sekali hampir di angka 69 sampai 70 persen. Sekarang sudah diangka 75-an. Jadi terus kita lakukan pemantauan,” ujar Airin, Rabu (21/10/2020).

Berdasarkan data Covid19 per 20 Oktober 2020 di Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid19 Kota Tangsel yakni total jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.506 dari angka itu, naik 69 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan jumlah sembuh sebanyak 1.274 dan meninggal 73 kasus.

**Baca juga: Marak Asusila, Polres Tangsel Usul Koridor Bintaro Jaya Dipasang CCTV.

“Lonjakan kasus enggak. Cuma lebih kepada bahwa yang positif,yang comorbid itu ada yang meninggal jadi menyebabkan kenapa kita merah lagi. Tapi secara indikasi dan yang lainnya kesembuhan sudah diatas 80 persen lebih,” tutupnya.(eka)




Sanksi Perda Pelanggar PSBB, Airin Sidang di Tempat

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten telah menyerahkan draft rancangan peraturan daerah (Perda) ke DPRD setempat. Regulasi tersebut mengatur sanksi pelanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Itu akan membuat payung hukum bagi pengadilan negeri untuk membuatkan sidang cepat,” kata Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, Kamis (1/9/2020).

Di lokasi yang sama, Gubernur Banten Wahidin Halim tidak menjelaskan secara rinci sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Warga ibukota setiap akhir pekan tumpah ke Tangerang Raya gara-gara PSBB ketat DKI Jakarta. Airin menilai masyarakat lupa bahwa pun sama di Tangsel juga menerapkan PSBB meski pun longgar.

**Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Ini Kata Dindik Tangsel untuk Para Pelajar Indonesia.

“Jadi kalau ditemukan ada pelanggaran, saya sudah instruksikan bersama pak kapolres dan pak dandim, itu harus ditindak tegas,” jelas Airin.

Ia tak melarang warga menikmati akhir pekan di pusat perbelanjaan maupun sentra industri kuliner. Meski demikian tetap harus patuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan virus corona.(yud)




10 Tahun Menjabat Wali Kota Tangsel, Airin  Bedah 1.275 Rumah

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan mencatat telah membedah  1.275 unit rumah tak layak huni selama 10 tahun masa kepemimpinan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Tangsel, Yulia Rahmawati menjelaskan, ada beberapa rumah yang tidak lolos persyaratan administrasi.

“Walaupun kita punya data base, usulan proposal tetap harus melalui RT/RW diketahui  oleh lurah dan camat, baik melalui musrenbang, reses ataupun proposal langsung ke walikota,” ujarnya  Kamis (24/9/2020).

Sementara itu, Kepala Dinas Perkimta Ade Suprizal menjelaskan, ke depannya program bedah rumah akan dilakukan dengan basis data yang ada Disperkimta akan melakukan perbaikan terhadap rumah yang mengalami kerusakan. Nantinya, akan disinkronkan usulan musrenbang dari kelurahan ataupun lecamatan dengan basis data yang dimiliki. ”Jadi, tahun 2021, kami akan coba rubah polanya. Basis data ini yang akan kami sampaikan untuk kelurahan dan kecamatan,” terangnya.

Ade menambahkan, pemerintah terus berupaya melakukan program ini secara berkala, mengingat pada tahun 2018, Tangsel memiliki data base dengan hunian yang tidak layak sebanyak 2.484 unit.

**Baca juga: Kandidat Terpapar Covid-19 di Pilkada Tangsel Dapat Nomor Urut Terakhir.

“Sehingga pogram ini akan terus dilaksanakan agar masyarakat di Kota Tangsel bisa hidup sejahtera dengan hunian yang layak,” tutupnya.(eka)




Tes Swab Lambat, Airin : Karena Sampel Menumpuk

Kabar6.com

Kabar6-Kepastian hasil positif dari tes swab milik komisioner dan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sempat dikeluhkan lambat terdeteksi.

Wali Kota Airin Rachmi Diany mengatakan, hasil spesimen tes swab setiap hari mencapai ribuan.

“Persoalan lama itu kan menumpuk di Labkesda. Itu akan kita evaluasi,” katanya di Balai Kota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Jum’at (18/9/2020).

Ia mengaku akan mengecek keterlambatan data hasil swab terjadi di RSU Tangsel, Universitas Indonesia atau Litbangkes.

Airin mengaku sempat mewanti-wanti jangan sampai kantor lembaga penyelenggara pemilu menimbulkan baru penularan Covid-19. Pandemi corona juga dianggapnya pun tidak akan sampai menunda tahapan Pilkada serentak 2020.

**Baca juga: Rapid Tes Massal di Pemkot Tangsel, Lima Orang Reaktif.

Kuncinya, lanjut Airin semua pihak disiplin terhadap protokol kesehatan. Pakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan pakai sabun serta meningkatkan imunitas tubuh.

“Mengingatkan betul jangan sampai terjadi klaster baru akibat dari pilkada, klaster pilkada,” ujarnya.(yud)




Airin Sebut Klaster Covid-19 Perkantoran Pemkot Tangsel Berawal dari Ini

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan awal dari klaster perkantoran di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan berawal dari adanya yang positif dari satu dinas.

Sejak adanya yang positif itu, Airin menjelaskan, pihaknya otomatis melakukan tracing dan tracking yang kemudian ditemukan kembali adanya yang reaktif dan positif.

“Nah disatu sisi juga karena beberapa Dinas kita ada misalnya yang positif maka kebijakan kita ini adalah melakukan test dan tracking di kantor kantor pemerintah sehingga akhirnya ditemukan klaster baru,” ujarnya di Gedung PMI Tangsel, Serpong, Kamis (17/9/2020).

Airin menuturkan, sejauh ini dirinya belum mengetahui angka pasti berapa banyak pegawai di Puspemkot Tangsel yang positif Corona, dirinya memastikan bahwa yang positif lebih diatas dua orang.

“Kita tunggu aja hasilnya biar dinas kesehatan menyampaikan,” terangnya.

Saat ini, Airin memaparkan, semua pegawai yang positif, seluruhnya sudah di isolasi dan ada juga yang dirawat.

Selain itu, kata dia, seluruh gedung Puspemkot Tangsel sudah dilakukan disinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih luas Covid19.

“Jadi intinya kita tetap mengikuti protokol Kesehatan Covid19 yang baru kalau misalnya ada ditemukan positif dalam satu gedung maka 3 hari tutup. bukan 12 hari waktu itu kan pernah ada tuh di kelurahan nah itu kita perbaiki,” ungkapnya.

**Baca juga: Pemkot Tangsel Perlebar Ruas Jalan Rawa Buntu dan Bhayangkara.

Airin menjelaskan, walaupun adanya klaster perkantoran, pelayanan harus tetap dijalankan dengan pegawai yang masuk dibatasi hanya 50 persen.

“Tapi pengalaman saya kita kan sudah belajar di bulan Maret dan April dan WFH itu sangat mungkin dilakukan,” tutupnya.(eka)




Marak Balap Lari Liar, Airin: Ngapain Olahraga Cari Bahaya

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany melarang aktifitas balap lari liar yang sedang marak di wilayah Kota Tangsel lantaran sangat berbahaya.

Menurutnya, hal itu rentan terhadap penyakit Corona Virus Disease 2019, terlebih balap lari itu pun berlangsung pada dini hari.

“Nggak boleh, karena bahaya. Ngapain olahraga nyari bahaya. Penyakit Covid-19  berbahaya, kok nyari bahaya lagi. Maksudnya mereka itu mau apa, bingung saya,” tegasnya, Selasa (15/9/2020).

Saat ini, Airin mengaku belum mengetahui soal aksi pemuda balap lari liar yang sedang viral.

“Dimana? Kapan? Jam berapa? Kasih tahu sama saya titiknya, nanti saya sidak,” kata Airin spontan.

Airin berjanji bakal menindak aksi balap lari liar dijalanan itu bekerjasama dengan unsur dari Satpol-PP, Polisi dan TNI.

“Nanti saya diskusi sama kapolres dan lainnya, karena beliau biasanya lebih paham mengenai hal tersebut,” pungkasnya.

**Baca juga: Benyamin Davnie : Rapid Tes dan Swab Pegawai di 38 OPD.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Kabar6.com, sekelompok orang melakukan balap lari liar di beberapa lokasi, di bawah Flyover Martadinata, Gaplek, Pamulang. Mereka, beraksi sekira pukul 02.00 WIB dan berpindah-pindah tempat.(eka)




Tangsel Zona Merah Covid-19, Airin : Ekonomi dan Kesehatan Harus Jalan

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan sektor ekonomian dan  kesehatan harus berjalan berbarengan meski Tangsel kini kembali masuk zona merah Covid-19.

“Alasannya karena mau tidak mau Tangsel adalah wilayah pemukiman, pedagang jasa yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah,” ujarnya Selasa 15/9/2020.

Jika harus memilih antara ekonomi dan kesehatan,   Airin mengatakan keduanya harus berjalan berbarengan. ” Harus jalan bareng-bareng. Karena ini penting bagi kita semuanya bagaimana pengendalian hulu dan hilir bisa terus berjalan,” terang Airin.

Terkait dengan adanya klaster covid-19 perkantoran dan mal, Airin meminta pengelola pusat perbelanjaan mengingatkan pengunjung untuk terus berdisiplin terhadap protokol kesehatan. Setiap 15 menit pengelola mal bisa sering ingatkan pengunjung menggunakan pengeras suara agar tetap patuhi protokol kesehatan.

Airin bilang, masyarakat mesti sering diingatkan menjaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. Ia melihat di beberapa pusat perbelanjaan modern lainnya sudah dilakukan.

“Mudah-mudahan ini menjadi penanda bagi masyarakat yang ada di ruangan tertutup untuk bisa terus mengikuti protokol kesehatan,” tegas Airin.

**Baca juga: Pilkada Tangsel, Bawaslu Temukan Selisih 25.861 Pemilih Sementara.

Airin berharap  tidak ada  lagi klaster baru dan membantu Pemkot Tangsel untuk tetap kita optimis  untuk bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.(yud)




Wali Kota Airin Minta Pamulang Square Tingkatkan Protokol Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6-Penerapan protokol kesehatan masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih terkesan abai. Padahal pekan ini kembali masih zona merah penyebaran virus Covid-19.

Pantauan langsung kabar6.com di Pamulang Square, masih ada pengunjung maupun pegawai tenant lalu lalang tanpa menggunakan masker. Setiap pengunjung yang masuk pun lolos diperiksa suhu tubuhnya.

“Saya minta Pamulang Square lebih meningkatkan protokol kesehatan,” kata Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany di lokasi, Senin (14/9/2020).

Ia juga berpesan kepada pengelola Pamulang Square lewat lound speaker lebih sering mengingatkan pengunjung agar terus mematuhi protokol kesehatan.

**Baca juga: Jakarta PSBB Total, Penumpang Commuter Line Tetap Normal.

“Kalau bisa pemberitahuan setiap 15 menit sekali,” pesan Airin.

Di lokasi yang sama, General Manajer Operasional Pamulang Square, Amjat Dores berjanji akan segera melakukan evaluasi.

“Kecepatan sebenarnya kalau 15 menit. Paling enggak satu jam sekali,” jelasnya.(yud)




Airin Minta Koneksi Data Rujukan Pasien Corona Se-Jabodetabek

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany mengungkapkan, ada satu klausul dalam pembahasan dan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diikutinya secara virtual. Pada Rapat kerja yang melibatkan banyak kepala daerah itu, dirinya meminta koneksi data.

“Saya tadi minta satu data yang terkoneksi seluruh Jabodetabek untuk rujukan dan lainnya,” katanya ditemui wartawan di Balai Kota Tangsel, Kamis (10/9/2020).

Airin memaparkan, misalnya rumah sakit di Tangsel penuh maka pasien positif Covid-19 bisa segera dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan lainnya. Bisa ke rumah sakit di DKI Jakarta, Bekasi, Depok ataupun Tangerang.

“Bisa kemana pun sehingga masyarakat yang positif bisa dirujuk untuk mengurangi angka kematian dan penyembuhan bagi warga yang terkena covid,” paparnya.

Airin pun menyambut gembira atas rencana Pemerintah DKI Jakarta yang segera berlakukan PSBB secara total. Keputusan itu karena angka kasus Covid-19 terus meningkat.

“Tapi kalau PSBB yang ngelakuin DKI kita senang,” ujarnya.

**Baca juga: IDI Banten Sarankan Tangerang Raya Berlakukan PSBB Total.

Airin beralasan, PSBB total di Jakarta dapat membatasi mobilitas warganya. Maka otomatis tidak banyak warga Tangsel yang bisa bebas ke ibu kota. Airin pastikan hampir separuh dari total populasi masyarakat yang berdomisili di Tangsel bekerja ke Jakarta.

“Kalau misalnya nanti ada pengurangan kegiatan aktivitas di DKI Jakarta mudah-mudahan itu juga bisa mengurangi yang positif maupun OTG di Tangerang Selatan,” jelasnya.(yud)