1

Perumdam TKR Ungkap Kelebihan Air PAM Dibandingkan Air Tanah

Kabar6.com

Kabar6-Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR) Kabupaten Tangerang mengajak masyarakat untuk menggunakan air bersih dari PDAM. Sebab bila masyarakat menggunakan air tanah terus menerus dapat mengancam permukaan tanah.

Perumdam TKR menyampaikan dampak penggunaan air tanah terus menerus dapat menyebabkan penurunan permukaan air tanah, tanpa disadari air tanah di ekspoitasi secara terus menerus dan jumlah air yang masuk ke dalam tanah tidak seimbang dengan penggunaan.

Berikut Kelebihan air PAM dibandingkan air tanah :
A. Air PAM
1. Pengelolaan air PDAM telaah memenuhi standar permenkes sehingga dijamin kualitas kebersihan dan kehigenisan
2. Hasil olah air bersih PDAM disimpan di bak penampungan atau reservoir yang berskala besar
3. Air PDAM melalui proses pengelolaan dg bahan kimia yang aman untuk membersihkan kandungan bakteri dan mineral

**Baca juga:Perumdam TKR Ajak Masyarakat Gunakan Air PAM

B. Air tanah
1. Air tanah cendrung memiliki kandungan mineral zat besi dan mangan yang tinggi sehingga tidak layak digunakan dan dikonsumsi oleh masyarakat
2. Air tanah cendrung mengalami kekeringan karena kondisi alam yang tidak menentu
3. Air tanah mengandung bakteri Escherichia coli yang membahayakan kesehatan bila digunakan dan dikonsumsi. (Oke)




Jual Beli Air Tanah, PT Tirtaamarta Nusa Karawaci Harus Miliki Izin Komersil

Kabar6.com

Kabar6-PDAM TKR menjelaskan untuk dapat menjual air tanah ke masyarakat, perusahaan air minum itu harus memiliki izin komersil sebagaimana tertuang dalam PP 122 Tahun 2015 tentang system pengambilan air minum (SPAM) dan Permen PUPR Nomor 25 Tahun 2016 tentang sumber daya air (SDA). Hal itu diungkapkan Syamsudin, Kepala Bagian Humas di PDAM TKR.

Dalam kesempatan itu juga, Syamsudin menegaskan, bila sebuah perusahaan air minum seperti PT Tirtaamarta Nusa Karawaci telah mengantongi izin pengambilan air tanah, itu merupakan suatu keharusan.

“Izin pengambilan air tanah yang dikeluarkan oleh DPMPTSP Kabupaten Tangerang sah-sah saja di keluarkan,” kata Syamsudin kepada Kabar6.com, Senin (2/9/2019).

Tapi kalau untuk diperjual belikan atau komersil, harus mendapatkan rekomendasi dari penyelenggara Sistem Pengambilan Air Minum (SPAM).

Diantaranya harus memiliki izin lengkap dari izin Dinas Lingkungan Hidup (LH), izin dari Sumber Daya Air (SDA), izin dari Dinas Kesehatan yang dikeluarkan dengan dasar Permenkes. Dan yang terpenting lagi tarif yang dikeluarkan oleh Bupati.

**Baca juga: DPMPTSP: PT Tirtaamarta Nusa Punya Izin Sedot Air.

“Baru nanti setelah ijin lengkap, kami keluarkan ijin rekomendasi PDAM sebagai bagian dari BUMD/BUMN, karna BUMD atau BUMN sebagai penyelenggara SPAM sesuai dengan PP 122 tahun 2015, itupun akan di keluarkan kalau ijin penyelenggara SPAM sudah lengkap,” tegasnya.(Jic)




Warga Binong Menjerit Air Tanah Tak Keluar, PT Tirtaamarta Sedot Air ‘Gila-gilaan’

Kabar6.com

Kabar6-Masyarakat Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang semakin menjerit karena air dari mesin yang biasa di gunakan sudah tak lagi mengeluarkan air.

“Kami warga RT.004 RW 014 rata-rata cuma mesin biasa yang sedotannya gak besar. Semenjak ada perusahaan yang setiap hari sedot air tanah dengan kapasitas mesin besar, ya air di rumah kita jadi semakin kecil saja keluarnya. Malahan ada yang sudah tidak keluar lagi airnya,” ungkap Somad, warga Perumahan Binong Permai, Minggu (25/8/2019).

Hal senada di aku oleh Effendi yang bertetangga dengan Somad. Kata Effendi, semenjak pengambilan air skala besar untuk kebutuhan Perumahan Griya Aryana dan Perumahan Griya Karawaci oleh PT. Tritaamarta Nusa Karawaci, air di rumahnya sudah tidak ada lagi, bahkan sekarang Efendi numpang mengambil air ke tetangga.

**Baca juga: PT Tirtaamarta Dinilai Salahi Aturan Jika Kelola & Jual Air Tanpa Izin.

“Dulu ga pernah ada namanya kekeringan di wilayah perumahan binong, tapi semenjak ada pengambilan air oleh PT. Tirtaamarta Nusa Karawaci di rumah saya sudah tidak ada air, di tambah musim kemarau yang begitu panjang seperti sekarang, mau ga mau saya beli air atau numpang ke tetangga yang masih bisa keluar air di rumahnya,” ujarnya.

Sampai berita ini di turunkan oleh, belum ada tanggapan dari pihak PT. Tirtaamarta Nusa Karawaci, untuk dimintai klarifikasi serta penjelasannya dalam persoalan ini.(Jic/Ges)




Sedot Air Bawah Tanah ‘Gila-gilaan’, PT Tirtaamarta Disentil Warga

Kabar6.com

Kabar6-PT. Tirtaamarta Nusa Karawaci, sebuah perusahaan penjualan air bersih yang telah beroperasi dikawasan Aryana Karawaci, Curug, Kabupaten Tangerang, dikeluhkan warga sekitar.

Ya, perusahaan itu disentil keras oleh sejumlah warga, khususnya masyarakat yang bermukim disekitaran area lokasi pengelolaan air itu diambil dari sumbernya.

Warga geram, karena perusahaan itu di sinyalir menyedot air bawah tanah ‘Gila-gilaan’ alias dengan jumlah yang besar dalam setiap harinya.

Ketua Karang Taruna RW 014 Perumahan Binong Permai, Yanuar Firmansyah, bahkan, meragukan legalitas perusahaan ini. Ia menduga bila PT Tirtaamarta Nusa Karawaci, belum mengantongi kelengkapan dokumen perizinan dari lembaga terkait maupun dari pihak pemerintah daerah setempat.

“Kami mempertenyakan izin pengambilan air tanah oleh pihak PT Tirtaamarta Nusa Karawaci. Terlebih, air tanah tersebut disalurkan ke Perumahan Aryana dan masyarakat sekitar. Air itu juga disalurkan ke kolam renang yang cukup besar di area perumahan. Tahu sendiri, sekarang ini musim kemarau yang cukup ekstrem, bisa pada kering air di rumah,” ungkap Yanuar, Jumat (23/8/2019) kemarin.

Selain persoalan perizinan, warga juga mempertanyakan mekanisme atau sistem perusahaan itu dalam kegiatan penjualan air bersih yang di produksinya. Terutama, mengenai penerapan tarif yang di kenakan bagi para konsumen atau pelanggannya.

“Kita juga akan mempertanyakan besaran tarif, termasuk sistem yang digunakan PT Tirtaamarta Nusa Karawaci, apakah dari hasil penjualan mereka ada masuk untuk PAD (Pajak Asli Daerah) Kabupaten Tangerang atau tidak,” tegasnya.

Hal senada juga dilontarkan Amin Syarifudin (36), mantan pesepakbola liga nasional yang tinggal di Blok I RT 004 RW 04 Perumahan Binong.

Pensiunan Penjaga gawang yang pernah bergabung di Persikota, Persita, PSPS Pekan Baru dan Mitra Kukar ini, mengaku resah dan prihatin dengan aktivitas perusahaan tersebut.

Apalagi, kata dia, saat ini merupakan musim kemarau, yang belakangan waktu membuat air sumur sebagian besar warga jadi tambah berkurang.

“Masyarakat semakin menjerit karena air dari mesin air yang kita gunakan ini biasanya rata-rata cuma mesin biasa yang sedotannya gak besar. Pasti dengan ada perusahaan yang setiap hari sedot air tanah dengan kapasitas mesin besar, ya air di rumah kita jadi semakin kecil saja keluarnya. Malahan ada yang sudah tidak keluar lagi airnya,” sesalnya.

Hingga kini kabar6.com masih berupaya mengkonfirmasi pihak PT. Tirtaamarta Nusa Karawaci, untuk dimintai klarifikasi serta penjelasannya dalam persoalan ini.

Sayangnya, baru hanya sekedar keterangan singkat yang berhasil di dapat dari seorang operator bernada suara wanita. Ia saat itu yang tengah bertugas menjawab sambungan telpon kontak center perusahaan.

“Sebelumnya maaf memangnya bapak mau pasang untuk dimana, karena disini baru untuk di Griya dan Aryana. Oh, ada sih disini bagian teknisnya,” ujar si operator tersebut, yang kembali berujar mau meminta ijin dahulu saat diminta nomor pimpinan atau perwakilan perusahaan yang bisa ditanyai mengenai hal lain diluar konteks pemasangan sambungan air, Sabtu (24/8/2019).

**Baca juga: Pustaka Pelangi Pasanggrahan Gelar Cerdas Cermat Tingkat SD.

Terpisah, Humas PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, H. Syamsudin menegaskan, bahwa pengelolaan dan penjualan air bersih oleh perusahaan di maksud, sama sekali tak berkaitan dengan PDAM.

Syamsudin memang tak menampik dan mengaku juga sudah tahu, tentang keberadaan perusahaan air itu. Bahkan, kata dia, pihaknya pun telah sempat memanggil perwakilan perusahaan, guna meminta penjelasan resmi, khususnya terkait segala kegiatan mereka sejauh ini.

“Iya memang sudah kita panggil juga. Dan mereka sudah sempat datang kesini. Intinya, mereka sempat meminta juga ke kami, tetapi kami tidak bisa karena mereka memang belum ada izin-izin nya,” pungkasnya. (jic/ges)




Industri di Kota Tangerang ‘Gila-gilaan’ Pakai Air Tanah

kabar6.com

Kabar6-Mayoritas industri di wilayah Kota Tangerang, hingga kini masih menggunakan air bawah tanah, untuk memenuhi kebutuhannya, Selasa (30/7/2019).

Bahkan, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Sumarya mengamini bila pemakaian air bawah tanah oleh pelaku industri diwilayah Kota Tangerang, sangatlah ‘Gila-gilaan’.

“Iya, betul itu (gila-gilaan pakai air tanahnya). Dan mereka mah tidak merasakan jadi orang Tangerang. Mereka cuma jadi pegawai, setelah pabriknya tutup mereka pulang lagi, kebanyakan begitu. Lain dengan kaya kita yang rumah tangga. Kalau kita mikirin 2 sampai 30 tahun kedepan kan kita mikirin anak cucu, kalau mereka kan enggak. Betul itu,” ungkap Sumarya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya selalu menggalakkan kegiatan sosialisasi, dengan mengundang seluruh pelaku industri.

“Zona 1 tuh banyak industri, kaya di Batu Ceper dan Benda. Kita selalu sosialisasi, seperti kemarin ada 60 industri yang kita undang. Cuma ya gitu, industri kan agak susah juga, di undang yang datang tuh kemarin ada 30 an, cuma separuhnya. Dan yang datang pun tidak semua yang jajaran pemangku kebijakannya. Jadi pesan itu gak sampai,” cerita Dirut, penuh penyesalan.

**Baca juga: PDAM Kota Tangerang Akui Kebutuhan Air Bersih di Zona 2 & 3 Masih Jadi PR.

Padahal, kata Sumarya, bila para pelaku industri dapat menjadi pelanggan PDAM, tentunya itu membuahkan banyak dampak positif bagi semua pihak.

“Tapi supaya pesan itu sampai, setelah hasil sosialisasi saya datangi ke pabrik-pabriknya. Artinya mereka kan berusaha di Kota Tangerang, ya kalau dia membantu ke PDAM kan, bukan buat keuntungan PDAM semata. Tapi keuntungan itu untuk mengembangkan PDAM ke wilayah yang belum di layani, itu satu. Yang kedua PDAM juga memberikan kontribusi buat PAD (Pendapatan Asli Daerah). Makanya saya dorong benar industri supaya bisa jadi pelanggan PDAM,” pungkasnya. (BL/ges)