1

Di Afsel, Pesawat ‘Tabrakan’ dengan Burung Sebabkan Baling-baling Patah Hingga Tembus Kabin

Kabar6-Sebuah insiden mengerikan melibatkan pesawat Jetstream JS-41 yang menuju Tambang Venetia di Afrika Selatan (Afsel) bertabrakan dengan burung di bagian kanan.

Akibatnya, melansir Simpleflying, satu dari lima bilah baling-baling patah dan menghantan jendela pesawat. Tidak hanya itu, kuatnya hantaman menyebabkan baling-baling menembus jendela hingga masuk kabin penumpang. Beruntung, tabrakan terjadi saat pesawat akan mendarat, dan bilah baling-baling yang masuk kabin tidak mengenai seorang penumpang pun.

Saat kejadian, kursi yang dilintasi bilah tadi kosong alias tidak diduduki penumpang. Mskipun demikian, kejadian ini jelas membuat panik penumpang. Terlebih serpihan-serpihan kayu serta bagian pesawat lainnya yang hancur dalam potongan kecil melayang-layang di kabin akibat kuatnya embusan angin dari luar yang masuk melalui celah dinding yang hancur.

“Sebuah pesawat Airlink Jetstream 41 yang mengoperasikan penerbangan charter pribadi menabrak seekor burung besar saat mendarat di bandara Venetia. Tak ada penumpang maupun kru yang terluka walaupun pesawat rusak,” bunyi pernyataan maskapai yang berkantor di Johannesburg, Afsel.

Peristiwa tadi sudah dilaporkan ke Otoritas Penerbangan Sipil Afrika Selatan (SACAA) dan segera diselidiki. Diketahui, insiden ini mengingatkan kejadian pada 1971. Setelah remaja perempuan bernama Juliane Keopcke tersedot keluar dari pesawat, lalu jatuh dari ketinggian sekira 3,2 kilometer.

Saat itu Keopcke sedang melakukan penerbangan bersama ibunya dari Lima, Peru, menuju Pucallpa. Pesawat yang mereka tumpangi tersambar petir hingga dindingnya hancur. ** Baca juga: Diduga Sulit Dapatkan Keju Swiss Favoritnya, Berat Badan Pemimpin Korut Turun Drastis

Pesawat lalu menukik menuju hutan Amazon. Keopcke sendiri selamat setelah terempas dari pesawat dalam kondisi masih terikat sabuk keselamatan di bangkunya. Remaja perempuan itu selamat karena tubuhnya terlebih dulu menimpa dahan-dahan pohon di tengah hutan Amazon yang lebat sebelum jatuh ke tanah.(ilj/bbs)




Selain COVID-19, Afsel Dilanda Wabah Pelecehan Seksual

Kabar6-Tidak hanya tengah berjibaku melawan wabah pandemi COVID-19 yang disebabkan varian Omicron, Afrika Selatan (Afsel) juga sedang melawan wabah pelecehan seksual disertai kasus-kasus kekerasan terhadap kaum hawa yang meningkat.

Sebuah statistik, melansir dw, mengungkapkan ada peningkatan 7,1 persen dalam kasus pemerkosaan, dengan 9.556 wanita diperkosa antara Juli dan September. Presiden Cyril Ramaphosa menyebut, statistik baru-baru ini ‘memalukan’ pada November. Ada juga sekelompok aktivis wanita yang mendatangi tiap rumah atau jalan-jalan di Johannesburg, memperingatkan bahaya kekerasan seksual. Mereka juga memperingatkan remja yang kembali dari sekolah.

Aktivis wanita itu disebut brigade anti-kekerasan, berbasis gender atau Brigade Gender-Based Violence (GBV), yang bertujuan untuk menghadapi wabah pembunuhan dan kekerasan terhadap kaum hawa dan anak-anak di Afsel.

Menurut laporan African News, salah satu kasus mengerikan adalah seorang mahasiswi hukum dibunuh, tubuhnya dimutilasi dan dimasukkan ke koper. Kasus lain, mahasiswi lain diperkosa, dipukul hingga tewas dengan timbangan besi di dalam kantor pos. Kemudian, seorang wanita hamil delapan bulan digantung di pohon.

“Kita tidak bisa mengabaikan apa yang kita (lihat) sampai keadilan mengambil jalannya,” kata Juliet Ngonyama yang mengenakan celemek makan oranye sebagai simbol gerakan itu. ** Baca juga: Usai Bantai 3 Orang, Kanibal Asal Rusia Makan Korbannya Sambil Minum Vodka

Oranye adalah simbol revolusi di Afsel, melambangkan tekad para aktivis untuk meredam aksi kekerasan yang semakin memburuk sejak merebaknya pandemi COVID-19. Menurut data resmi, lebih dari 100 pemerkosaan dilaporkan setiap hari, sementara rata-rata seorang wanita dibunuh setiap tiga jam.

Menanggapi statistik itu, Presiden Ramaphosa mengatakan bahwa kekerasan terhadap wanita sebagai ‘pandemi kedua’ setelah COVID-19. “Kami berada dalam cengkeraman perang tanpa henti yang dilancarkan pada tubuh wanita dan anak-anak yang, terlepas dari upaya terbaik kami, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Jika karakter suatu bangsa dapat dinilai dari bagaimana memperlakukan wanita dan anak-anak, maka kita sangat tertinggal.”

Craig Wilkinson yang merupakan pendiri organisasi nirlaba, Father A Nation, menerangkan bahwa pria Afsel sering tumbuh tanpa ayah, dan juga menderita akibat kekerasan. Dengan tumbuhnya pandangan maskulinitas, ditambah pengangguran yang merajalela di Afsel, meningkatkan risiko pria untuk melakukan kekerasan terhadap kaum hawa.(ilj/bbs)




Pria Afsel Jadi Penerima Donor Mr P Pertama di Dunia Akibat Kesalahan Prosedur Sunat

Kabar6-Seorang pria Afrika Selatan (Afsel) sukses menjalani operasi transplantasi Mr P pada 2014 lalu. Dan kini, Mr P milik pria yang tak diungkap identitasnya itu sudah berfungsi dengan baik, ereksi maupun ejakulasi.

Pria berusia 21 tahun ini, melansir hindustannewshub, kehilangan Mr P miliknya akibat kesalahan prosedur saat sunat dan diketahui sebagai orang pertama di dunia yang menjalani transplantasi Mr P. Operasi transplantasi tersebut dilakukan oleh dokter spesialis urologi Andre van der Merwe. Dan sejak keberhasilan operasi itu, nama Merwe semakin dikenal hingga dijuluki ‘Dr Dick’.

Transplantasi itu sendiri berlangsung pada 11 Desember 2014 lalu, berasal dari Mr P seorang pendonor yang sudah meninggal dunia. Dr Merwe mengaku tak mengetahui riwayat seksual pendonor. Hanya saja berdasarkan pemeriksaan, Mr P baru itu memiliki warna yang sama dengan kulit pasien penerima.

“Ini merupakan kondisi sangat serius. Bagi seorang pria muda berusia 18 atau 19 tahun, kehilangan penis bisa sangat traumatis. Bahkan ada laporan bunuh diri di kalangan pemuda,” terang Dr Merwe.

Pasien transplantasi Mr P itu disunat pada usia 18 tahun. Di Afsel, prosedur sunat umum dilakukan untuk menandai transisi menuju kedewasaan. Namun saat itu terjadi kesalahan yang membuat pasien kehilangan sekira 2,5 cm dari Mr P miliknya.

Sekira 250 pria Afsel, dikatakan para ahli, kehilangan seluruh atau sebagian Mr P mereka akibat kesalahan prosedur dalam sunat. Inilah yang membuat Dr Merwe tergerak untuk melakukan transplantasi Mr P, meskipun banyak kalangan yang mengkiritknya karena tidak perlu.

“Ada kebutuhan yang besar di Afrika Selatan untuk prosedur ini daripada negara lain di dunia. Banyak pria muda kehilangan penis setiap tahun karena komplikasi dari sunat,” ungkap Dr Merwe. ** Baca juga: Heboh, di India Lahir Sapi dengan Dua Kepala

Transplantasi seperti dilakukan pada 2014, diharapkan Dr Merwe, bisa memberikan harapan baru bagi para pemuda Afsel korban kegagalan sunat. “Jika Anda tidak memiliki penis, pada dasarnya Anda mati,” katanya lagi.(ilj/bbs)




Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Wanita Paruh Baya di Afsel yang Perkosa Pria Muda

Kabar6-Perbuatan yang dilakukan seorang wanita berusia 55 tahun di Afrika Selatan (Afsel) yang tak disebutkan namanya ini sungguh tidak terpuji. Wanita paruh baya itu menyerang dan memerkosa seorang pria cacat mental berusia 21 tahun di rumahnya kawasan Krugersdorp.

Juru bicara kepolisian Gauteng bernama Kolonel Dimakatso Sello, melansir News24, mengatakan bahwa upaya tanpa henti polisi untuk memastikan bahwa korban kekerasan berbasis gender mendapatkan keadilan telah membuahkan hasil. Sello mengungkapkan, terdakwa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

“Wanita itu disewa untuk menjadi pengasuh korban. Dia memerkosa korban dan melakukan pelecehan seksual saat orangtuanya tidak ada di rumah,” terang Sello. ** Baca juga: Aturan Baru, Pemerintah Tiongkok Larang Keras Selebriti Pamer Kekayaan di Medsos

Kasus ini dilaporkan oleh tetangga setelah korban menceritakan apa yang dilakukan terdakwa terhadapnya. “Dia dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Regional Krugersdorp dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pemerkosaan dan enam tahun karena kekerasan seksual. Hukumannya akan berjalan bersamaan,” tambah Sello.(ilj/bbs)




Gempar! Instruktur Fitness di Afsel Tewas Ditembak Mati Perampok Saat Live Streaming yang Diikuti 200 Peserta

Kabar6-Insiden mengerikan menimpa seorang instruktur kebugaran terkenal di Afrika Selatan (Afsel) bernama Lawrence Masinge. Pria itu ditembak mati perampok saat memberi pelatihan live di Zoom yang diikuti oleh 200 orang lebih.

Masinge, melansir News24, tewas seketika akibat tembakan di kepala di depan kamera. Pelaku diduga kuat sebagai perampok namun gagal menggasak barang berharga di rumah korban di dekat Pretoria. Dalam tayangan zoom yang sempat beredar, tampak perampok mengarahkan pistol ke kepala Lawrence dan menembaknya. Sontak, para peserta pelatihan berteriak dan menangis.

Seorang peserta wanita yang mengikuti pelatihan menerangkan, pembunuhan terjadi 40 menit setelah dia bergabung di Zoom sekira pukul 18.30 waktu setempat. “Saat itu suami saya langsung melihat monitor dan mengatakan ‘orang itu ditembak’,” kata wanita yang tak diungkap identitasnya itu.

Sementara peserta lain mengatakan, korban ditembak dua kali. Tembakan pertama diarahkan ke kepala membuatnya ambruk. Pelaku lalu kembali lagi setelah sempat pergi, dan melepaskan dua kali tembakan lagi ke korban yang sudah terbujur di lantai.

Tak membuang waktu, para peserta Zoom langsung melacak alamat Masinge, lalu menelepon layanan darurat. “Semua orang benar-benar menyaksikan mayatnya dan dengan panik mencoba mencari,” ujar peserta tadi.

Juru bicara kepolisian, Pretoria Mavela Masondo, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk menetahui motif pasti pembunuhan meski arahnya ke perampokan.

Masinge yang dijuluki ‘The Beast’ ini diketahui menginisiasi program untuk mendorong anak-anak muda ambil bagian dalam olahraga yang didukung Departemen Olahraga, Seni dan Budaya.(ilj/bbs)




Nahas, Mr P Milik Pria Belanda Ini Membusuk Dipatok Kobra Saat Duduk di Toilet

Kabar6-Apes benar nasib pria asal Belanda berusia 47 tahun yang tak disebutkan namanya ini. Bagaimana tidak, saat tengah duduk di toilet umum Afrika Selatan, Mr P miliknya dipatuk seekor ular kobra.

Akibatnya, melansir promptnews, Mr P milik pria tadi membusuk hingga dokter terpaksa melakukan operasi rekonstruksi pada alat vitalnya. Insiden itu terjadi saat dia melakukan safari di Afrika Selatan. Disebutkan, Mr P miliknya berubah warna menjadi ungu setelah jaringan kulitnya membusuk akibat gigitan kobra.

Pria itu terpaksa diterbangkan menggunakan ambulans udara menuju rumah sakit untuk menjalani prosedur pengobatan. Jarak rumah sakit terdekat dari tempat pria tersebut sejauh 220 mil atau sekira 350 kilometer. Berdasarkan data Urology Case Reports, gigitan ular kobra pada alat kelamin pria ini merupakan kasus pertama.

Korban dilaporkan merasakan sensasi terbakar di alat kelaminnya dan rasa sakit yang naik melalui selangkangannya ke pinggang, dada bagian atas, dan perutnya. “Dia juga melaporkan muntah tetapi tidak ada gejala neurologis,” demikian tulis laporan tersebut.

Malang, perawatan darurat ternyata tidak bisa menyelamatkan sejumlah besar jaringan rusak di Mr P milik pria ini. Dokter pun terpaksa memotong jaringan rusak tersebut.

Pembedahan di Afrika Selatan hanyalah permulaan, karena sembilan hari kemudian, korban kembali menjalani pemotongan jaringan Mr P setelah kembali ke Belanda. Menurut laporan, dokter mulai bekerja merekonstruksi Mr P korban menggunakan cangkok jaringan dari tempat lain di selangkangannya.

Setahun kemudian, Mr P milik korban telah pulih dan berfungsi seperti sediakala. Meski demikian, bekas luka akibat cangkok tetap terlihat. ** Baca juga: Jadi Perdebatan, Sekolah di Chicago Sediakan Kondom Bagi Siswa

Sementara itu, petugas medis mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang menuju ke luar negeri agar tak mengalami hal serupa. “Selalu siram toilet sebelum duduk di negara-negara yang terkenal dengan populasi ularnya!” begitu bunyi peringatan yang dikeluarkan petugas medis.

Mengerikan!(ilj/bbs)




Kondisi Langka, Seorang Ibu Lahirkan Bayi yang Miliki Wajah Lebih Tua Dibanding Dirinya

Kabar6-Seorang wanita di Afrika Selatan (Afsel) berusia 20 tahun yang tidak disebutkan namanya, melahirkan seorang gadis dengan kondisi medis langka progeria, atau disebut sindrom Hutchinson-Gilford, yang menyebabkan korban menua lebih cepat dari biasanya.

Wanita muda tadi, melansir news18, melahirkan di rumahnya di kota kecil Libode di provinsi Eastern Cape, setelah neneknya menelepon ambulans, tetapi gagal tiba tepat waktu. Setelah bayi perempuan lahir dengan tangan cacat dan kulit keriput, dia dan sang ibu dibawa ke rumah sakit.

“Kami diberitahu di sana bahwa dia cacat. Saya perhatikan selama kelahirannya ada sesuatu yang aneh dengannya. Dia tidak menangis dan dia bernapas melalui tulang rusuknya,” kata sang nenek.

Ditambahkan, “Saya terkejut karena itu aneh. Sekarang saya mendengar orang-orang memanggil namanya. Itu sangat menyakitkan. Jika saya punya cara, saya akan memasukkan mereka semua ke penjara.”

Hal yang mengenaskan, setelah foto bayi yang baru lahir diposting secara online, beberapa netizen berkomentar sembari mengejeknya. Netizen mengatakan, bayinya terlihat seperti ‘wanita tua’ atau bahkan ‘kera’. Komentar tersebut tentu saja membuat keluarga si bayi kecewa.

Sementara itu, klinik Mayo menyatakan, progeria adalah kelainan genetik progresif yang sangat langka yang menyebabkan anak-anak menua dengan cepat, dimulai pada dua tahun pertama kehidupan mereka. ** Baca juga: Memalukan! Istri dan Selingkuhan Baku Hantam di Acara Pemakaman Pria yang Mereka Cintai

Mutasi pada gen, diterangkan dokte,n menyebabkan progeria dan pada gilirannya menyebabkan penuaan dini. Biasanya tidak ada gejala ketika bayi lahir, tetapi mereka mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit selama tahun pertama mereka.

Namun dalam beberapa kasus, seperti kasus ini, ada beberapa tanda sejak lahir.(ilj/bbs)




Pisau 15 Cm Menancap di Kepala, Pria Afsel Bersepeda Sejauh 800 Meter Cari Bantuan Dokter

Kabar6-Seorang pria bernama Shaun Wayne diserang oleh dua orang dalam perjalanannya menuju tempat kerjanya di Strand dekat Cape Town, Afrika Selatan (Afsel). Para penyerang mencoba merebut sepeda Wayne, namun pria itu berhasil menangkis.

Hal yang mengejutkan, melansir thestar, Wayne berhasil meloloskan diri bersepeda menuju rumah sakit dengan pisau sepanjang sekira 15 cm menancap di kepalanya. Karyawan di sebuah restoran sushi itu, kemudian bersepeda sejauh sekira 800 meter untuk mencari dokter umum untuk mengobati lukanya.

“Dia bertanya dengan sangat sopan, apakah kami memiliki dokter yang dapat menemuinya,” kata Dokter Brendan Venter. “Dia sangat sadar dan tenang meski banyak mengeluarkan darah.”

Wayne menjalani operasi darurat di Rumah Sakit Tygerberg dan telah berada dalam kondisi yang stabil. Dr Venter menambahkan, Wayne sangat beruntung karena meskipun pisau itu menancap di tengkoraknya, benda itu bengkok karena benturan dan mata pisaunya menghadap ke bagian luar tengkorak.

Foto Wayne yang tampak tenang dengan pisau menancap di kepalanya yang berlumuran darah dan hasil pemindaian sinar X dari tempurung kepalanya menjadi viral di media sosial. ** Baca juga: Usai Masak Sup Kobra, Chef Ini Tewas Digigit Ular yang Kepalanya Dipotong 20 Menit Lalu

Foto-foto itu diunggah ke Facebook oleh mantan juara balap Afrika Selatan, Wimpie Van der Merwe (61), yang mengatakan dia juga diserang bersama rekan bersepedanya ketika berada di lokasi yang sama, sepekan sebelumnya.(ilj/bbs)




Penyelenggara Pemakaman di Afsel Gugat Seorang Pendeta Karena ‘Bangkitkan Manusia dari Kematian’ di Salah Satu Acara Mereka

Kabar6-Seorang pendeta di Afrika Selatan (Afsel) bernama Alph Lukau terlihat meneriakkan kata “Bangkitlah” kepada sesosok tubuh yang berbaring dalam peti mati. Dan secara perlahan, tubuh itu bangkit serta duduk dengan kaku, sementara jemaat di sekelilingnya ramai bersorak.

Kejadian tak biasa itu direkam kamera, dan tayangan videonya menjadi viral di Asfrl. Namun tidak semua orang terkesan dengan ‘mukjizat’ pendeta Lukau, yang mengaku sebagai nabi tersebut.

Sekelompok penyelenggara pemakaman, melansir Dailymail, menuntut sang pendeta dengan dalih telah dibohongi sehingga menjadi ikut serta dalam acara tersebut. Tak hanya itu, ‘kebangkitan kembali yang dilakukan pendeta Lukau memancing reaksi negatif berupa ejekan dari para netizen, serta dikecam pemerintah. Komisi Budaya, Agama, dan Hak Linguistik Afrika Selatan menyatakan, “Keajaiban tidak pernah ada. Itu dibuat-buat untuk mendapatkan uang dari orang-orang yang sudah tidak memiliki harapan.”

Rupanya, ada tiga perusahaan pemakaman yang mengatakan bahwa mereka dimanfaatkan oleh aksi tersebut. Ketiganya menuntut pendeta Lukau atas dasar pencemaran nama baik. Ketiga perusahaan yang dimaksud, yaitu Kingdom Blue, Kings & Queens Funeral Services, serta Black Phoenix menegaskan kepada media setempat bahwa wakil gereja mengelabui mereka lewat berbagai cara.

‘Orang-orang yang diduga anggota keluarga jenazah’ menuturkan kepada Kings & Queens Funeral Services bahwa mereka ‘bersengketa dengan penyedia layanan pemakaman yang berbeda’.

Pelanggan diduga juga menaruh ‘stiker Black Phoenix pada kendaraan pribadi mereka’ agar dipercaya Kings & Queens Funeral Services ketika mereka menyewa kendaraan. Peti jenazah penyelenggara pemakaman didapat dari Kingdom Blue.

Di sisi lain, tidak sedikit warga Afsel yang melihat kelucuan kejadian ini, dan mulai menaruh posting media sosial dengan tagar #ResurrectionChallenge. Gereja tempat pendeta Lukau berkhotbah, Alleluia Ministries International, tidak menjawab permintaan agar memberikan komentar.

Namun situs berita The Sowetan melaporkan, sejak kejadian itu, gereja mencabut pernyataan soal kebangkitan kembali dengan mengatakan bahwa pria ‘yang meninggal’ kenyataannya ‘sudah hidup’ ketika dibawa ke tempat upacara di Kramerville.

Dalam sebuah pernyataan Alleluia International Ministries menyebutkan, pendeta Lukau hanya ‘melengkapi keajaiban yang sudah dilakukan Tuhan’. ** Baca juga: Remaja di Skotlandia Shock dan Alami Trauma Setelah Seekor Burung Camar Menyambar Makanan dalam Mulutnya

Sementara wartawan BBC, Milton Nkosia, melaporkan seorang pria menelepon radio setempat menyatakan, dirinya menyewa pria di dalam peti jenazah yang terlihat bangkit dari kematian.

Pria tersebut meminta cuti satu hari untuk menghadiri pemakaman saat kebangkitan kembali dilakukan, tetapi dia tidak menyebutkan bahwa dirinya akan menghadiri pemakamannya sendiri.(ilj/bbs)




Annie, Ular Tertua Berumur 37 Tahun yang Hidup di Penangkaran Afsel

Kabar6-Seekor ular anaconda berusia 37 tahun bernama Annie yang berada di sebuah kebun binatang Afrika Selatan (Afsel), secara resmi dinyatakan sebagai ular tertua yang hidup di penangkaran, oleh Guinness World Records.

Paul Swires yang merupakan pemilik Annie dari 1989 hingga 2004, melansir Upi, mengatakan bahwa dia mengajukan permohonan untuk memiliki ular tersebut, kini tinggal di Taman Burung dan Reptil Monte Casino, yang diakui oleh organisasi pencatatan rekor dunia sebagai ular tertua yang masih hidup.

“Ada sejumlah besar bukti yang diperlukan, dalam bentuk foto, artikel media, bersama dengan saksi dan pernyataan dokter hewan dari banyak orang yang telah bekerja dengan Annie selama bertahun-tahun,” kata Swires, yang tinggal di Selandia Baru.

Disebutkan Swires, Guinness tidak memiliki kategori untuk ular tertua yang hidup di penangkaran, sehingga kategori itu dibuat untuk Annie. Swires menambahkan, dia menerima Annie dari seorang kolektor pada 1989, dan memutuskan untuk menyumbangkannya ke kebun binatang pada 2004.

“Saya menyadari bahwa akan lebih bermanfaat bagi semua orang untuk dapat melihat Annie di tempat umum, daripada di rumah saya,” ujarnya. ** Baca juga: UFO Terlihat di Dekat Ledakan Kapal Angkatan Laut AS

Dikatakan Swires, terakhir dia mengunjungi Annie pada 2017. Pria itu berharap bisa kembali ke Afsel untuk mengunjungi Annie, sebelum dia merayakan ulang tahun yang ke-40 pada pada 2023 mendatang.(ilj/bbs)