oleh

Siswa Pontren As Saadah Puri Serpong Belajar Bikin Alat Pengarang Sampah 

image_pdfimage_print

Kabar6-Dosen dan mahasiswa Prodi Teknik Mesin Universitas Pamulang mengadakan pelatihan pembuatan alat pengarang sampah sederhana di Pondok Pesantren Assa’adah berada di Komplek Perumahan Puri Serpong 1 Kelurahan Setu Kec. Setu Kota Tangerang Selatan, Minggu (19/11/2023).

Siswa Pondok Pesantren As Saadah Puri Satu Serpong antusias saat mengikuti kegitan PKM dosen dan mahasiswa Prodi Teknik Mesin Universitas Pamulang.

PKM yang diadakan di Pondok Pesantren As Saadah Puri Serpong, Setu, Tangerang Selatan diikuti puluhan santri dan mahasiswa Unpam dengan dosen pembimbing ketua Ir. Ahsonul Anam, MT. dan anggota Dr. Eng. Gadang Priyotomo, ST., Msi. dari Prodi Teknik Mesin.

“Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan peserta, prioritas masalah yang dihadapi oleh mitra PKM yaitu sampah yang belum dimanfaatkan, teronggok di pekarangan atau bahkan memenuhi selokan” kata Dosen Pembimbing PKM Ir. Ahsonul Anam, MT.

Pondok Pesantren As Saadah menempati lahan seluas sekitar 2.800 m2, yang terdiri atas bangunan dan ruang terbuka hijau (RTH). Daun yang berguguran di RTH sering dibersihkan, namun sampah dedaunan dibuang/dikembalikan ke lahan tanaman.

Hal ini mengakibatkan limbah dedaunan berserakan, teronggok atau bahkan jatuh ke saluran pembuangan air (drainase). Limbah dedaunan yang dikembalikan ke lahan memang bagus untuk tanaman bila sudah terurai menjadi pupuk organik/alami. Namun secara alami hal ini membutuhkan waktu yang lama. Hal yang sering kita amati, limbah dedaunan yang berserakan di lahan ataupun yang teronggok, di musim hujan menyebabkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan. Bahkan bila terjatuh ke saluran pembuangan air (drainase) bisa menyebabkan terhambatnya aliran air pembuangan, yang menjadikan sarang penyakit dan bau busuk yang menyengat serta berpotensi sebagai tempat sarang penyakit.

Limbah dedaunan bila dibakar langsung di sekitar lahan RTH juga akan sangat mengganggu kenyamanan, di samping itu tanah bekas tapak pembakaran akan menjadi keramik sehingga menjadikannya tidak subur.

Onggokan sampah dedaunan yang dibiarkan akan meninmbulkan masalah estetis, sosial buadaya, ekonomi dan penyakit. Pemanfaatan sampah dedaunan yang kurang tepat juga terkadang menimbulkan masalah lingkungan. Sampah dedaunan, bila dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, misalnya briket, di samping bisa mengatasi masalah-masalah tersebut, juga bisa meningkatkan nilai ekonomi tanpa menimbulkan masalah lainnya. Abu sisa pembakaran bibriket bisa dikembalikan ke lahan sebagai pupuk organik

Hal ini perlu segera diatasi dengan diadakannya kegiatan edukasi kepada para siswa dan guru untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pembuatan alat pengarang sampah secara sederhana, menggunakan peratan sederhana dan murah, melalui demo alat yang sudah jadi. Setelah diadakannya kegiatan PKM ini, diharapkan peserta kegiatan PKM dapat membuatnya secara mandiri.

Selanjutnya Dr. Eng. Gadang Priyotomo, ST., Msi. Menjelaskan, PKM ini sebagai solusi program pengembangan desa binaan, dilakukan secara berkesinambungan selama tiga tahun.

Pada tahun pertama, mitra pkm diberikan pelatihan pembuatan alat pengarangan sampah dedaunan secara sederhana, murah, praktis dan aplikatif, sehingga setelah selesai dilakukan pelatihan, mitra bisa membuat sendiri dan bisa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan

Pada tahun ke dua, mitra pkm diberikan pelatihan pembuatan alat pencetak biobriket dari arang sampah dedaunan tipe silinder secara sederhana, murah, praktis dan aplikatif, sehingga setelah selesai dilakukan pelatihan, mitra bisa membuat sendiri dan bisa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.

Pada tahun ke tiga, mitra pkm diberikan pelatihan pembuatan alat memasak menggunakan biobriket dari arang sampah dedaunan secara sederhana, murah, praktis dan aplikatif, sehingga setelah selesai dilakukan pelatihan, mitra bisa membuat sendiri dan bisa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan

Jadi tujuan dan sasaran PKM adalahTujuan umum dari kegiatan ini adalah membantu para santri Pesantren As Saadah, Perumahan Puri Serpong, Setu, Tangerang Selatan dalam mengusai pembuatan alat pengarangan sampah secara sederhana dan murah, serta mampu mengolah sampah menjadi produk yang berguna dan memiliki nilai jual.(Red)

 

Print Friendly, PDF & Email