oleh

Rapat Akbar Santri Milenial Banten untuk Paslon 02 Diramaikan Ribuan Warga

image_pdfimage_print

Kabar6-Ribuan masyarakat bersama relawan, hadir di Rapat Akbar Santri Milenial Banten untuk 02, di Lapangan Tembong, Kota Serang, Banten.

Relawan 01 bernama Jalur Amin, ponpes pendukung 03, hingga Caleg PKB Enung Nubrhayati,di Pilpres 2024, hadir dan ikut mengkampanyekan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka secara bergantian menyampaikan pidato politik dan ajakan mencoblos Paslon 02, pada 14 Februari 2024.

“Sosialisasi pencoblosan sambil kita ketemu relawan santri milenial Banten untuk 02. Ada nelayan, ada dari lembaga khusus, ada pimpinan ponpes, ada juga caleg PKB, ada juga relawan Jalur Amin, ada juga dari relawan Ganjar tapi udah hijrah,” ujar KH Matin Syarkowi, Pembina Santri Milenial Banten, usai acara, Minggu, (04/02/2024).

Pembina Ponpes Al Fathaniyah, Kota Serang, Banten itu mengajak seluruh relawan Santri Milenial Banten, agar datang kemudian menjaga TPS, untuk memastikan tidak ada kecurangan selama proses Pilpres 2024.

“Jaga akhlak, awasi TPS, kalau ada caci maki digoyangin aja. Semua kader berkumpul, jaga suara kemudian tambahin suara. Bisa jadi orang dicoblos 02, ditulisnya keliru,” jelasnya.

KH. Jidan Sijin, pengasuh Ponpes Auladul Fajri, asal Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengaku berpindah haluan dari Ganjar Pranowo-Mahfud Md ke Prabowo-Gibran, menurutnya, harus ada dobrakan di Kabupaten Pandeglang.

**Baca Juga: Perbakin Banten Dipimpin Brigjen Pol Nunung Syaifuddin

Selama ini, stigma yang muncul di wilayah Banten Selatan itu, semua harus berpatokan dan ngikut pada satu sosok. Menurutnya, hal itu hanya bisa dilakukan dalam dunia pesantren, tapi bukan pada pilihan politik di Kabupaten Pandeglang.

“Masyarakat sekarang udah dewasa, dengan bisa membaca ini wilayah pilpres, letak masalahnya harus di sini, beda lagi dengan di pondok, antara santri dengan kyai-nya,” ujar KH. Jidan Sijin, di lokasi yang sama, Minggu, (04/02/2024).

Saat ini, masyarakat sudah dewasa dan bisa memilih capres yang mana mereka dukung. Sehingga dirinya memutuskan pindah dukungan dari 03 ke 02 di Pilpres 2024 ini.

“Menurut pribadi saya, mungkin ini di mana samina wa athona, ini para santri itu harus manut ke kyai-nya, antara santri dengan kyai itu ada makom-nya, bukan di ranah pilpres, dilindungi undang-undang, konstitusi. Kita dibebaskan berorganisasi dan memilih,” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email