oleh

Putra, Bocah Pagedangan yang Hidup Dengan Kantong Urine

image_pdfimage_print

Kabar6-Meski baru berusia 12 tahun, namun cobaan berat sudah harus ditanggung Putra Ardiansyah. Betapa tidak, sejak satu tahun lalu, bocah ini sudah harus membawa kantong urine kemana-mana.

Ya, saluran kencing bocah warga Kampung Pabuaran, RT 02/02, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang itu putus akibat terjatuh dari truk setahun lalu.

Kantong urine itu dibutuhkan untuk menampung air seni pemiliknya. Lazimnya, air seni lelaki akan keluar dari alat vitalnya. Namun, karena saluran menuju kandung kemih itu rusak, maka dibuatlah saluran lain dengan membuat lubang di bagian perut Putra.

Dari lubang kecil tersebut, air seni dialirkan ke kantong urine. Dan, kantong urine itulah yang harus dibawanya kemanapun dia pergi.

Ditemui di rumahnya, sedianya Putra adalah anak yang aktif. Namun, keinginan itu terpaksa diurungkan, karena adanya kantong urine berwarna putih dengan lebar sejengkal tersemat di tubuhnya.

Alhasil, pelajar kelas 5 di SDN Malang Tengah, Kecamatan Pagedangan itupun lebih sering menghabiskan waktunya di dalam rumah. Dia tak leluasa berpindah posisi atau melakukan kegiatan.

“Ribet bawa beginian. Enggak bisa kayak teman-teman lain. Saya enggak bisa berlari. Saya juga ingin sekolah lagi, karena sudah lama tidak masuk kelas,” ujar Putra, Senin (4/8/2014).

Sejak kecelakaan yang menimpa Putra, ayahnya, Saefudin, memang tidak mengijinkan lagi anaknya bersekolah. Keputusan itu diambil setelah adanya saran dari pihak sekolah, hingga Putra menyelesaikan pengobatannya.

“Pihak sekolah khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat putra mengikuti kegiatan belajar di sekolah,” ujar Saefudin.

Saefudin menceritakan, putusnya saluran kencing Putra terjadi akibat terjatuh dari truk yang ditumpanginya saat menuju ke pasar malam, pertengahan Juli 2013 lalu.

Kala itu, Putra dan teman-temannya menumpang sebuah truk, dengan maksud melihat pasar malam yang berada di satu perumahan di daerah Kecamatan Legok.

Naas, saat akan turun dari atas truk, Putra justru terjatuh dan mengalami benturan pada bagian pantat dan kepala. Putra akhirnya diantarkan pulang oleh seorang warga kerumahnya.

Setibanya di rumah, dia mengeluhkan sakit pada bagian perutnya karena tidak bisa buang air kecil sama sekali. Saefudin kemudian membawa anaknya ke rumah sakit di daerah Kecamatan Curug. Setibanya disana, dokter di UGD tidak bisa menganalisa sakit yang diderita oleh Putra.

Saefudin kembali membawa anaknya tersebut ke rumah sakit di daerah Bitung. Jawaban yang sama disampaikan oleh pihak rumah sakit. Namun, rumah sakit memberikan rekomendasi untuk membawa Putra ke RSU Siloam.

Setibanya di RSU Siloam, Putra langsung diperiksa dan didiagnosa bahwa saluran kencingnya mengalami pembekuan darah. Hal itu terjadi karena benturan keras pada bagian pantatnya saat kecelakaan terjadi.

Setelah melewati pemeriksaan, Putra langsung menjalani operasi. Pasca operasi, Putra dibuatkan saluran untuk buang air kecil dari perutnya karena saluran air kencingnya putus.

Enam bulan lamanya, Putra menjalani rawat jalan ke rumah sakit Siloam. Pihak rumah sakit menyatakan tidak bisa melakukan operasi penyambungan saluran air kencing Putra karena kekurangan alat medis.

Pihak rumah sakit pun akhirnya merekomendasikan untuk membawa Putra ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Di sana, Putra menjalani rawat jalan pula selama 4 bulan namun tidak ada jawaban pasti dari rumah sakit tersebut.

“Sampai saat ini, pihak RSCM belum memastikan kapan operasi penyambungan saluran kencing bisa dilakukan. Pihak RSCM hanya menyampaikan akan menelepon saya, jika operasi bisa dilakukan,” ungkap Saefudin.

Putra sendiri kerap merasakan kesakitan jika selang urinnya tersendat. Rasa sakit itu biasanya terjadi satu minggu sekali, karena selang urine tersebut harus segera diganti. Penggantian selang urine dilakukan di RSU Siloam. **Baca juga: September, Disdukcapil Kabupaten Tangerang Gelar Razia Pendatang Baru.

“Saya berharap agar anak saya segera mendapatkan penanganan secepatnya,” tandas Saefudin.(agm)

Print Friendly, PDF & Email