Kabar6-Proses lelang proyek di Kabupaten Tangerang lagi-lagi mendapat sorotan publik. Kali ini, proses lelang dikeluhkan para peserta lelang yang ikut dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa di daerah itu.
Bahkan, pengusaha konstruksi dari CV Ratu Kreasi Gemilang melayangkan pengaduan resmi ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang.
“Ya hari ini kami layangkan pengaduan ke Kejari Kabupaten Tangerang, terkait lelang proyek di Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air (DMSDA) setempat,” ungkap Direktur CV Ratu Kreasi Gemilang Teno Adrian, kepada Kabar6.com, Senin (26/11/2018).
Menurutnya, pengaduan terhadap proses lelang pada paket kegiatan peningkatan jalan Pawon Raya- Empu Tantular, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua yang dilakukan Panitia Lelang dari Kelompok Kerja (Pokja) IV DBMSDA Kabupaten Tangerang ini diketahui banyak kejanggalan.
Pasalnya, Panitia Lelang diduga tidak transparan serta cenderung memihak kepada salah satu perusahaan pemenang lelang.
“Kami minta lelang itu benar- benar terbuka, jangan ditutup- tutupi, lelang disini hanya kamuflase atau seremonial belaka dan yang tahu hanya pemenang, panitia lelang sama tuhan,” katanya.
Oleh karenanya, kata Teno, pihaknya mendesak Kejari Kabupaten Tangerang agar mengusut dan melakukan penyelidikan atas dugaan kecurangan yang terjadi pada proses lelang proyek yang menyerap anggaran sebesar Rp1.417.490.000.
“Saya minta pihak Kejaksaan dan Inspektorat agar melakukan audit forensik atas kelengkapan dokumen lelang dari seluruh peserta yang ikut lelang, khususnya untuk pemenang lelang,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Teno, dirinya juga meminta pihak Lembaga Kebijakan Pengadan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), untuk segera turun tangan membenahi seluruh kegiatan lelang di kota seribu industri tersebut.
“LKPP harus tindaklanjuti dan memeriksa seluruh Panitia Lelang yang diduga bermain curang,” ujarnya.**Baca Juga: Santri Korban Kecelakaan Dimakamkan di TPU Wakaf Gang Asem.
Diketahui, keluhan atas dugaan kecurangan yang dilakukan Panitia Lelang proyek di Kabupaten Tangerang ini sudah berlangsung cukup lama.
Namun, hingga kini tak ada satu pun yang ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum di daerah itu.(Tim K6)
