oleh

Persiapan KBM Tatap Muka, Guru di Tangsel Disuntik Vaksin Covid-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendarlin Mahdaniar mengungkapkan terus fokus memberikan vaksinasi antivirus kepada seluruh tenaga pengajar. Kebijakan ini dalam rangka persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.

“Dari total sekira 13.000 guru di Tangsel, yang sudah disuntik vaksin baru sekira 60 persen,” unhkapnya di Balai Kota Tangsel, Selasa (23/3/2021).

Allin jelaskan, banyak para guru yang belum dapat suntik vaksin dosis pertama. Namun, tidak sedikit yang sudah lengkap dosis kedua. Kepada yang belum, pihaknya menargetkan suntik saat Ramadan.

Persiapan KBM Tatap Muka, Guru di Tangsel Disuntik Vaksin Covid-19.(ADV)

“Ramadan akan suntik lagi, karena belum tahu dapat vaksinnya berapa, dari 13 ribu guru baru 60 persen yang disuntik. Tahap dua, dosis pertama harus selesai semua. Ada juga yang sudah dosis kedua,” jelasnya.

Dirinya berharap, jumlah vaksin yang didapat ke depannya bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Terutama, kepada mereka yang masuk syarat suntik vaksin usia 18 sampai 59 tahun.

“Untuk lansia kita baru diangka 49,8 persen, dan pedagang baru 10 persen. Total di Tangsel sudah 13 ribu, ditambah 26 ribu, dosis dua 13 ribu. Jadi total yang sudah divaksin baru 1,4 persen dari jumlah penduduk,” jelasnya.

Terpisah di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono menerangkan, KBM tatap muka nanti inginnya dilaksanakan mulai Juli 2021 pada awal tahun ajaran baru. Tapi masih melihat persiapannya di sekolah seperti apa dalam rangka untuk menjalankan protokol kesehatan.

“Cuma nanti kita verivikasi lagi. Benar gak persiapannya sudah dilakukan. Itu yang mendesak,” terangnya.

**Baca juga: Wacana Bioskop di Tangsel Dibuka, Sekda Apoel: Harus Tengok Kanan Kiri.

Taryono jelaskan, hal yang kedua nanti dilihat izin dari orang tua. Keikutsertaan KBM tatap muka bagi setiap peserta didik itu harus ada izin.

“Nanti yang berikutnya lagi jika semuanya sudah memenuhi persyaratan-persyaratan nanti belajar tatap muka maksimal ada separuh jumlah siswanya. Jadi memungkinkan dengan protokol kesehatan,” jelasnya.(adv)

Print Friendly, PDF & Email