Kabar6-Anda tentu pernah mengamati sifat sebagian besar pria yang kurang ekspresif saat marah. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, pengolahan emosi di otak pria dan wanita tidak sama. Faktor biologi memiliki keterkaitan lebih dengan bagaimana kamu berkomunikasi.
Otak memiliki dua sistem emosi yang bekerja secara simultan. Dilansir dari Yourtango, pria cenderung menggunakan satu sistem secara berlebihan, sedangkan wanita lebih menggunakan sistem lainnya.
Sejak memasuki masa pubertas, emosi empati antara pria dan wanita juga berbeda. Pria biasanya menjaga diri mereka sendiri agar tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Sebaliknya, wanita akan memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang diri mereka, dan inilah yang justru membuat kaum pria tampak kurang berempati.
Pria cenderung merasa harus melakukan apa yang mereka pikirkan, tanpa menunggu persetujuan orang lain. Sedangkan wanita lebih bergantung pada orang lain, sehingga mereka lebih bisa berempati terhadap satu sama lain.
Seiring bertambahnya usia, emosi ini berubah dalam banyak cara. Pria menjadi lebih sadar ketika ada orang lain yang merasa emosi, sedangkan wanita menjadi tidak lagi bergantung pada orang lain.
Pria yang menikah biasanya dapat merasakan keintiman emosional dengan istri mereka, namun tidak dapat mengungkapkannya melalui kata-kata, maupun ekspresi wajah. Kuncinya terletak pada komunikasi yang sehat.
Seseorang tidak merespon dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan, bukan berarti ia tidak merasakannya. Bagi kaum wanita, cobalah berbicara atau bertanya secara langsung, jangan memberi kode tentang apa yang Anda inginkan kepada pasangan pria.
Pria biasanya akan merasa bingung dan frustasi ketika pasangan tidak mengungkapkan perasaannya secara langsung tentang apa yang diinginkan. Sedangkan, pria harus lebih sensitif terhadap perasaan wanita.
Jadi, komunikasi adalah kunci terbaik untuk mengekspresikan emosi dan perasaan Anda kepada pasangan.(ilj/bbs)
