oleh

Penyebab Kebiasaan ‘Jam Karet’ Tidak Sekadar Karena Malas

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Anda tentu pernah mengalami apa yang disebut jam karet alias selalu tidak tepat waktu. Atau bisa jadi justru Anda sering melakukan jam karet. Akibatnya, banyak hal-hal penting yang seharusnya menjadi prioritas untuk dikerjakan menjadi terhambat.

Alfie Kohn, dosen dan penulis perilaku manusia, dalam blog Psychology Today menulis beberapa alasan mengapa orang sering melakukan jam karet. Dikutip dari tempo.co, mungkin mereka senang menjadi pusat perhatian karena datang terlambat, atau terlalu sibuk dengan hidup dan mereka sendiri sampai harus membuat orang menunggu.

Namun hal ini tidak berlaku bagi mereka yang selalu terlambat hingga merugikan diri sendiri. Contohnya ketinggalan pesawat atau gagal menghadiri suatu acara karena telata datang.

Menurut Kohn, si satu sisi ada orang-orang yang selalu ingin tepat waktu. Namun di sisi lain ada orang yang memang tidak bisa melakukan hal itu. “Mungkin mereka punya kecenderungan terlalu larut terhadap apa yang mereka kerjakan dan tidak menyadari waktu hingga akhirnya sudah terlambat,” tulis Kohn.

Ada beberapa hal yang pernah diteliti berkaitan dengan jam karet, yaitu:

1. Cara mengatur waktu
Sebuah studi dari Universitas Washington tahun lalu meneliti teori Time Based Prospective Memory (TBPM). Dalam eksperimen, para subjek diberi jangka waktu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, mereka diberi keleluasaan untuk mengecek jam.

Eksperimen itu dibuat sedemikian rupa hingga partisipan lupa waktu karena aktivitasnya menyita perhatian, misalnya puzzle. Hasilnya, ada sebagian orang yang lebih baik dalam mengatur waktu.

Ini serupa saat Anda tenggelam dalam aktivitas seperti melihat-lihat linimasa Instagram atau membaca berita. Anda mungkin masih bersantai-santai selama lima menit sebelum berangkat kerja. Tapi ada kalanya tanpa terasa lima menit molor jadi 20 menit.

Dr Susan Krauss Whitbourne, profesor ilmu psikologis dan otak dari Massachusetts Amherst, mengatakan bahwa orang yang pandai mengerjakan tugas TBPM bisa mengatur waktu lebih baik.

2. Orang yang punya kepribadian suka terlambat
Ada orang yang tidak disiplin, mereka merasa tidak mungkin bisa tepat waktu. Sebagian orang tidak suka datang lebih awal. Kadang mereka merasa malas atau tidak suka menunggu.

Sebuah artikel New York Times mengatakan, keterlambatan yang konsisten bisa didorong oleh optimisme. Misalnya, percaya bahwa perjalanan 25 menit bisa ditempuh dalam 10 menit bila semuanya lancar. ** Baca juga: Berbokong Besar Tanda Wanita Cerdas & Sehat?

Akan lebih baik jika Anda mengubah kebiaaan buruk ‘jam karet’, karena tepat waktu menunjukkan Anda menghargai orang yang menunggu.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email