Kabar6-Sepasang patung jempol yang dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang di Jalan MH Thamrin, tepatnya didepan Lapangan PT Argopantes, Kebon Nanas, menjadi perbincangan hangat di media sosial Facebook.
Ya, foto patung jempol yang diunggah oleh akun Facebook milik Andhika Bolong Rosadi, kiranya mendadak ramai terkomentari. Dia mengungah patung jempol dengan kutipan pertanyaan.
‘Saya gak ngerti maksud dan arti dari patung/tugu ‘JEMPOL’ ini, ada yang bisa kasih pencerahankah? Sejak kapan logo Kota Tangerang jadi JEMPOL? …dan ini JEMPOL sapa????’
Alhasil, berbagai jawaban serius serta candaan pun ramai mengisi kolom komentar. Salah satunya datang dari Penggiat Seni bernama Edi Bonetski. ‘Duhay mengenai monumen/tugu/patung/instalasi seni bangunan : agaknya butuh kajian artistik, akademis, realisme sosio kultural, geografis, antropologis, bahkan filosofis. Kalau lah ini sudah dilakukan maka LAYAK sebuah tugu dibangun,’ kata Edy dalam komentarnya.
Tidak hanya itu, Edy pun berpendapat bahwa riset pembangunan bentuk tugu atau monumen di Kota Tangerang begitu lemah. Seringkali hanya berhenti pada riwayat dekoratif bahkan kepura-puraan.
“KISAH HEROISME dalam symbol yang dibangun menjadi KABUR. Sementara pemerintah, kontraktor, si pembuat HIASAN DEKORATIF telah ter-fragmentasi dalam peran nisbi, imajinatif, mengada-ada,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Edi juga mengaku akan melakukan riset terhadap semua tugu pura-pura di Kota Tangerang bersama ahli artistik dan ahli tata ruang visual. “Semoga bisa merekonstruksi kembali kepura-puraan menjadi keseriusan yang rileks sederhana dan tidak mengada-ada,” sindir dia.
Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang Ivan Yulianto mengungkapkan, bahwa patung Jempol tersebut merupakan simbol dari deklarasi 1000 Kepala Sekolah se-Kota Tangerang terkait program “Tangerang Jempol”, sebagai bentuk komitmen dunia pendidikan dalam membangun sekolah bersih di Kota Tangerang.
“Iya, ini adalah simbol dari deklarasi yang telah kita lakukan beberapa waktu lalu, kan deklarasinya pakai cap jempol. Saat ini baru dibangun bentuk jempolnya, nanti akan dipasang nama-nama kepala sekolah yang terlibat,” pungkasnya. (ges)
