oleh

Para Istri di India Dibekali Tongkat Pemukul Untuk Antisipasi KDRT

image_pdfimage_print
Kampanye tongkat pemukul.(independent.co.uk)
Kampanye tongkat pemukul.(independent.co.uk)

Kabar6-Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) harus diakui masih saja dialami para istri. Ada beberapa cara untuk menghindari KDRT. Nah, salah satunya adalah cara tak biasa yang dilakukan para wanita di India.

Ratusan pengantin wanita, dikutip dari BBC Indonesia, yang ambil bagian dalam perkawinan massal di India, diberi tongkat pemukul dari kayu dan diminta menggunakan tongkat tersebut sebagai senjata ketika para suami bertindak kasar.

Uniknya, ada pesan yang ditulis pada tongkat tersebut, “untuk dipakai melawan para pemabuk”. Pentungan ini memiliki panjang sekira 40 sentimeter dan secara tradisional biasanya dimanfaatkan untuk mencuci baju.

Pengantin wanita diberi tongkat pemukul.(bbc.com)
Pengantin wanita diberi tongkat pemukul.(bbc.com)

Gopal Bhargava, Menteri Utama negara bagian Madhya Pradesh, mengatakan bahwa pihaknya ingin mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga. Kepada para pengantin wanita, Gopal mengatakan sebelum benar-benar dipakai, harus ada komunikasi yang baik dengan suami, sehingga tongkat pemukul menjadi ‘pilihan terakhir’.

“Jika para suami tidak mau mendengar alasan istri, barulah memanfaatkan tongkat pemukul,” katanya.

Dalam akun Facebook miliknya, Gopal mengunggah foto-foto pengantin wanita yang mendapatkan tongkat pemukul. Dikatakan Gopal, ia khawatir dengan jumlah istri yang mendapat perlakuan buruk dari para suami yang alkoholik.

“Para perempuan ini mengatakan para suami menjadi kasar ketika mabuk. Para suami menghabiskan uang tabungan untuk membeli minuman keras,” tambahnya. ** Baca juga: Menakjubkan, Katak Ini Punya Perut Sebening Kaca

Pemberian tongkat pemukul dari kayu tersebut, dijelaskan Gopal, sama sekali tidak dimaksudkan untuk mendorong tindak kekerasan tapi justru mencegah para suami berlaku kasar.

Gopal yang berasal dari partai Bharatiya Janata, telah memesan 10.000 tongkat dan hampir 700 pengantin wanita menerimanya dalam pernikahan massal di kota Garhakota. Disebutkan, perkawinan massal biasanya dilangsungkan di India bagi pasangan dari kalangan bawah, sehingga mereka tidak harus mengeluarkan uang untuk merayakan pernikahan mereka.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email