1

Gunung Anak Krakatau Kembali Meletus 576 Kali

Kabar6-Sejak Jumat hingga Sabtu, Gunung Anak Krakatau (GAK), meletus sebanyak 576 kali dalam 24 jam. Meski begitu, tidak akan ada peningkatan status dari level Waspada menjadi Siaga.

“Kayaknya tidak ada peningkatan (status) karena GAK jauh dari masyarakat,” kata Andi Suandi, Kepala Pos Pantau GAK Lampung, melalui pesan singkatnya, Minggu (19/8/2018).

Warga masyarakat, wisatawan dan nelayan diimbau tidak berada di radius dua kilometer dari puncak kawah.

“Aktivitas GAK masih fluktuatif dan ini memang kegiatan GAK kalau sedang aktif,” tandasnya.

Berdasarkan data dari BMKG, tinggi kolom abunya mencapai 500 meter berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi 2 menit 33 detik. Sempat terdengar suara dentuman di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.

Letusan itu disertai lontaran abu vulkanik, pasir, batu pijar, dan suara dentuman. Secara visual pada malam hari teramati sinar api dan gugusan lava pijar. Meski begitu, letusan GAK tidak menggangu aktivitas pelayaran dan penerbangan.**Baca Juga: Begini Isi Surat Anak Tangsel buat Presiden Jokowi.

Sebelumnya letusan terbanyak terjadi pada 30 Juni 2018 dengan jumlah sebanyak 745 letusan.(Dhi)




Begini Isi Surat Anak Tangsel buat Presiden Jokowi

Kabar6-Semua surat yang ditulis oleh 20 anak-anak Cornelia Residence, Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal dikirim ke Sekretariat Negara. Lewat kegiatan 17 Agustus “Menulis Surat buat Presiden” itu ada beragam aspirasi anak-anak peserta lomba.

“Dengan harapan surat ini bisa langsung di dengar pemerintah, khususnya presiden,” ungkap ketua panitia penyelenggara, Muhammad Afif Fathoni lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Minggu (18/8/2018).

Dari 20 orang anak-anak peserta lomba, berikut contoh goresan pena yang disalurkan anak-anak lewat surat buat presiden.

Hai! Apa kabar?
Nama saya bening.
Saya ingin bercerita sedikit kepada bpk presiden. Saya ingin presiden lebih maju, lebih hebat dan lebih bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia dan juga membantu.

Dan aku harap semua ini terwujud dengan baik. Tolong ini dilakukan ya agar Indonesia semakin maju, maju dan maju dan tidak ada yang namanya bertengkar sesama Indonesia.

Aku harap anda suka dengan cerita ini.**Baca Juga: 20 Anak Tangsel Kirim Surat buat Presiden Jokowi.

Salam Bening.

Ada juga surat yang dituliskan oleh seorang peserta bernama Kayla, murid kelas 3 SD. Berikut aspirasinya:

Selamat siang bapak presiden, saya ingin meminta sesuatu yaitu adalah saya ingin anak Indonesia semuanya bisa sekolah sampai perguruan tinggi dengam gratis.(yud)




20 Anak Tangsel Kirim Surat Buat Presiden Jokowi

Kabar6-Beraneka ragam aspirasi disampaikan lewat secarik kertas oleh puluhan anak-anak di Cornelia Residence, Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Surat tersebut ditujukan untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Ketua panitia penyenggara, Muhammad Afif Fathoni mengatakan, kegiatan lomba Menulis Surat buat Presiden diselenggarakan dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-73. Panitia tak menyangka bila antusiasme warga cukup bagus bila dilihat dari jumlah peserta yang ikut.

“Ini menjadi bukti kalau budaya literasi di kalangan anak-anak sangat baik. Saya rasa tidak mudah untuk ajak anak kembali menulis,” katanya lewat keterangan pers yang diterima kabar6.com, Minggu (19/8/2018).

Dijelaskan, Karang Taruna Cornelia Residence dalam lomba tersebut menggusung tema “Merajut Sejuta Mimpi”. Panitia memberikan kebebasan kepada 20 anak-anak untuk mencurahkan isi hatinya kepada Presiden RI.

Tujuan lomba ini, Fathoni bilang, bertujuan mengajak anak-anak menuangkan segala mimpi, cita-cita serta harapannya untuk Indonesia di masa mendatang.

“Pesan yang ditulis anak-anak peserta lomba muncul secara spontanitas. Mereka diberi waktu selama 20 menit untuk menulis surat dan tidak ada yang kami rekayasa,” jelas Fathoni.**Baca Juga: Tak Bisa Berenang, Ayung Tenggelam di Sungai Cisadane.

Hingga berita ini diturunkan, proses penilaian dari panitia penyelenggara masih berlangsung.(yud)




Arti Merdeka untuk Warga Benda Baru Pamulang

kabar6.com

Kabar6- Tak ada kata terlambat untuk merdeka. Merdeka dalam mengadakan kegiatan tanpa adanya intimidasi dari pihak manapun. Termasuk, bebas membuat beragam kegiatan dalam rangka memeriahkan kemerdekaan Indonesia ini.

Walau dadakan, namun perlombaan antar RT se-RW 09 Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) tetap berjalan lancar.

Persiapan dan rapat teknis acara dilaksanakan dalam waktu 2 jam sebelum pelaksanaan, dan telah terlaksana dengan berbagai macam perlombaan di lapangan serbaguna Kampung Dhuha Ar-Raudhah, Minggu (19/8/2018).

“Pelaksanaan Lomba yang bisa dibilang sangat mendadak namun berjalan dengan lancar. Karena niat adalah kata kunci terselenggaranya Acara ini,” kata H Agus Pramono S.Kom, Ketua Kampung Dhuha Ar-Raudhah.

Mulai dari lomba makan kerupuk, lomba estafet terong, lomba estafet terigu, lomba tarik sarung, dan lomba pukul air. Semua kegiatan terlaksana dengan lancar yang dimulai pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB.

kabar6.com
Arti Merdeka untuk Warga Benda Baru Pamulang. (aji)

Antusias warga Kelurahan Benda Baru sangat membuat panitia puas, dikarenakan tujuan kegiatan ini adalah untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 73. Dan, panitia merasa persiapan selama 2 jam tadi tidak sia-sia dan berhasil dihiasi dengan keceriaan.

Juga yang tidak kalah unik dalam acara ini adalah beberapa warga yang sangat antusias mengikuti doorprize dengan kostum unik yang telah ditentukan panitia.**Baca juga: H. Agus Pramono S.Kom: Perbedaan Jangan Dijadikan Alat Pemecah Belah.

Ada yang berpakaian selayaknya siswa dan siswi Sekolah Dasar dan ada yang berpakaian selayaknya bapak guru dengan tampilan yang khas.

kabar6.com
Arti Merdeka untuk Warga Benda Baru Pamulang. (aji)

H Agus Pramono berharap dari kegiatan ini, tak ada tali pemisah antara warga, tak ada tali pemisah antara tokoh dan tak ada tali pemisah antara agama.**Baca juga: Syiar Kesehatan dan Silaturahmi Keluarga Besar Benda Baru di Pamulang.

“Semoga tali silaturahmi warga RW 009 Benda Baru ini semakin erat agar bisa mendapatkan Keribahan dan Rachmat Allah SWT. Salam 3S dan Salam kekeluargaan,” pungkas H Agus Pramono. (fit/aji)




Tak Bisa Berenang, Ayung Tenggelam di Sungai Cisadane

Kabar6-Seorang warga dilaporkan tenggelam di Sungai Cisadane. Nurul Ikhsan alias Ayung (25), warga Kampung Baru RT 02 RW 02, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hilang saat berenang bersama rekan-rekannya.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, insiden hilangnya Ayung terjadi sekitar pukul 16.15 WIB. Ketika itu korban sedang berenang bersama empat orang temannya.

“Saksi mata bilang Ayung ingin ke tengah. Sampai di tengah korban tenggelam,” kata Ketua OKP Ganespa, Dodi Haryanto, Minggu (19/8/2018) malam.

Menurutnya, sebelum tenggelam Ayung sempat berteriak minta tolong. Rekan-rekan korban tak kuasa menolong karena Ayung keburu tenggelam dan menghilang.

Hingga berita ini diturunkan Tim Rescue masih berupaya melakukan pencarian. Tapi medan pencarian sulit karena terkendala cuaca yang gelap.**Baca Juga: Blanko Aman, Disdukcapil Tangsel: Cetak e-KTP Sehari Jadi.

“Mungkin pencarian dilanjutkan besok. Tapi semoga malam ini korban bisa ditemukan,” ujar Dodi.(yud)




Choir Ace Qbig, Gugah Nasionalisme Melalui Lagu

kabar6.com

Kabar6-Usai acara lomba mewarnai, segenap staff Ace Qbig BSD Tangerang, yang tergabung dalam paduan suara/choir, mengajak para peserta lomba mewarnai dan pengunjung untuk menyanyikan lagu Nasional dalam semarak kemerdekaan.

Mulai dari lagu Tanah air dan lagu Bangun pemudi Pemuda, dilantunkan dengan penuh khidmat dan semangat.

Disaat lantunan lagu 17 Agustus, kumandang syair yang lantang dengan semangat membara, membuat lagu Nasional itu begitu membahana.

“Semangat saya terpanggil dan sampai merinding saya mendengar lagu 17 Agustus yang dibawakan staf Ace dan para peserta lomba,” tutur Ulfa pengunjung store Ace Qbig.

Linda, pengunjung lainnya mengatakan hal serupa. dirinya merasa lebih semangat disaat lagu 17 Agustus itu dilantunkan dengan khidmat.

Hal serupa juga dirasakan para peserta lomba mewarnai itu. mereka turut serta melantunkan lagu-lagu Nasional dengan semangat dan penuh khidmat.**Baca juga: Ace Hardware Qbig Gelar Lomba Mewarnai.

Ada empat lagu yang dibawakan choir Ace yakni lagu Tanah Air, Bangun Pemudi Pemuda, 17 Agustus dan Manuk Dadali, lagu dari daerah Jawa Barat. (fit)




Ace Hardware Qbig Gelar Lomba Mewarnai

kabar6.com

Kabar6-Semarak kemerdekaan tak hanya dapat diikuti orang dewasa saja. Terbukti, 50 anak usia PAUD dan SD dengan riang gembira mengikuti lomba mewarnai di Ace Qbig BSD Tangerang, Minggu pagi (19/8/2018).

Dengan membawa meja dan alat mewarnai, puluhan anak dengan fokus mewarnai gambar yang disediakan pihak Ace sebagai panitia.

Rizki, orangtua peserta mewarnai, mengaku senang dengan diadakannya lomba mewarnai ini.

“Saya senang dengan diadakannya kegiatan kreatif seperti lomba mewarnai seperti ini. Dan, anak saya juga terlihat sangat antusias saat mewarnainya,” kata Riski di lokasi acara.

Datang lebih awal, Riski bersama istri dan dua orang anaknya bergegas untuk mendaftarkan buah hatinya untuk dapat mengikuti lomba kreatif itu.

Senada, Store Manager Ace Qbig, Taufik menjelaskan, kegiatan lomba mewarnai ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan kemerdekaan.

Dan, kegiatan ini merupakan program tematik bulanan store Ace Qbig yang dipersembahkan kepada para pengunjungnya.**Baca juga: Serunya Semarak Kemerdekaan di Kelurahan Cisauk.

Di acara lomba mewarnai ini, kata Taufik, pihaknya menghadirkan beberapa juri yang memang berpengalaman dalam menilai gambar.

“Agar lebih fair, kita mengundang juri yang memang bidangnya. Jadi tidak ada campur tangan dari pihak lainnya,” papar Taufik. (fit)




Serunya Semarak Kemerdekaan di Kelurahan Cisauk

kabar6.com

Kabar6-Sungguh kocak dan kreatif kaum ibu di Kelurahan Cisauk, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, dalam menyemarakkan kemerdekaan yang Ke73 ini, Minggu (19/8/2018). Mereka tampil percaya diri dengan mengenakan seragam unik yang sebagian merupakan milik suaminya.

Para ibu dari RT 005 /RW 002 itu mengenakan seragam unik berbagai profesi, diantaranya seragam suster, seragam security, petani sayur, pol pp, hansip, cheer leader, seragam SD, seragam SMP dan seragam-seragam lainnya.

“Ya kita senang kok mengenakan seragam unik seperti ini. Namanya juga menyemarakkan kemerdekaan Indonesia,” celoteh Inem yang mengenakan seragam petani sayur dan juga menginginkan doorprise mesin cuci yang mejeng cantik di panggung acara.

Titin, yang berprofesi sebagai pedagang nasi uduk malam di Kampung Nengnong, harus mengenakan seragam security milik suaminya demi memeriahkan kemerdekaan RI Ke-73 ini.

“Kata suami, saya ga cocok pakai seragam security miliknya (suami). Tapi bodo amatlah, namanya juga untuk lucu-lucuan,” kata Titin sembari tersenyum.

Hal senada diutarakan Juliyah yang mengenakan seragam Pol PP. Dirinya rela mengenakan seragam milik suaminya agar bisa tampil beda dan unik di acara ini.

“Yang penting bisa tampil heboh dan seru. Toh juga ini seragam milik suami sendiri kok. Dan kita udah kompak se RT05 untuk tampil beda dari yang lain,” terang Juliyah.

Selain seragam unik, kaum ibu di Kelurahan Cisauk juga mengenakan seragam merah (baju) putih (celana) dengan mengenakan kaca mata hitam lalu berjoget gaya bebas lagu lagi syantik. Semarak kemerdekaan jadi lebih seru dan lucu.

“Biasanya juga joget morena, eeh disetel musiknya lagu lagi syantik. Ya goyang baelah,” kata Ulfa sembari terus menggoyangkan pinggul dan tangannya.**Baca juga: Satgas Minta Kades di Tangerang Terbuka soal Dana Desa.

Kegiatan semarak kemerdekaan ini didukung Lurah Cisauk Tatang Suryana, yang menginginkan warganya tetap guyub dalam membangun kebersamaan dan membangun Kelurahan Cisauk menjadi lebih baik lagi. (fit)




Blanko Aman, Disdukcapil Tangsel: Cetak e-KTP Sehari Jadi

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku stok blangko e-KTP relatif masih aman. Bagi warga yang sudah melakukan perekaman bisa segera mendatangi kantor kecamatan wilayah domisili masing-masing.

“Cukup tersedia sampai dengan dua minggu ke depan karena kita sudah (bisa terapkan-red) satu hari jadi,” ungkap Kepala Disdukcapil Tangsel, Dedi Budiawan lewat keterangannya ke kabar6.com, Minggu (19/8/2018).

Ia menjelaskan, perkembangan proses pembuatan bagi warga pemula bisa merekam di kecamatan dengan cara daftar lewat online. Jika ingin mendaftar bisa datang langsung, pun bisa minta bantuan petugas di kantor kelurahan dan kecamatan.

Ditanya tentang berapa persentase warga di Kota Tangsel yang sudah punya e-KTP. “Sudah 104 persen,” jelasnya.

Dedi mengakui persoalan yang terjadi di lapangan karena disebabkan jumlah antrean warga pemohon dengan kesiapan infrastruktur tidak seimbang.**Baca Juga: Polrestro Tangerang Kembali Bedah Rumah Marbot Masjid.

“Kuota maksimal 500 pemohon bisa lebih. Tapi antrean enggak terlalu panjang cuma lima hari kerja,” tambahnya.(yud)




Polrestro Tangerang Kembali Bedah Rumah Marbot Masjid

Kabar6-Polres Metro Tangerang Kota, kembali menggelar kegiatan bakti sosial Bedah Rumah dalam rangka meningkatkan Program Polisi Sambang Pesantren (Polsantren).

Bedah Rumah kali ini ialah yang ke 21 kalinya dan ditujukan kepada dua orang warga Kota Tangerang bernama Kantong (66) dan Sugeng (53) yang tiap harinya bekerja sebagai Marbot Masjid dan Guru Mengaji di Masjid Attakwah dan Masjid Assolawatul Wafiah yang merupakan wilayah hukum Polsek Cipondoh.

“Polisi sudah biasa menembak penjahat tetapi yang luar biasa polisi bisa menembak hati masyarakat, yang salahsatunya adalah dengan kegiatan bedah rumah seperti ini, dan hal tersebut merupakan salahsatu bakti kami (polisi) kepada masyarakat,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan dalam sambutannya, Sabtu (18/8/2018).

Kegiatan digelar di rumah Kantong yang beralamat di Kampung Pondok RT 04/02 Jalan MH Thamrin, KM 7, Pinang, Kota Tangerang. Adapun kegiatan dilaksanakan dalam rangka penyerahan kunci dan pengguntingan pita hasil bedah rumah kepada pemilik.**Baca Juga: Dishub Tangsel Pantau Dampak Penutupan 2 U-Turn.

“Mengapa kami selalu melakukan bedah rumah kepada marbot masjid, karena mereka telah membersihkan rumah tempat ibadah. Maka izinkan kamu yang merapikan rumah mereka,” katanya.(Res)