1

Turis Dihukum Tulis Permintaan ‘Maaf’ 500 Kali Setelah Langgar Aturan Lockdown di India

Kabar6-Ada banyak cara yang dilakukan agar warga patuh selama peraturan lockdown ditetapkan. Salah satunya dilakukan oleh polisi di India. Dilaporkan, sebanyak 10 turis asing melanggar aturan lockdown di sebuah kota di India.

Sebagai hukuman, melansir straitstimes, para turis tersebut dipaksa meminta maaf dengan menulis ‘Saya minta maaf’ sebanyak 500 kali. Ya, selama lockdown, penduduk hanya diizinkan keluar rumah jika ada keperluan mendasar seperti belanja makanan dan obat. Nah, sejumlah turis yang berasal dari Israel, Meksiko, Australia, dan Austria, ini tertangkap tengah jalan-jalan di Rishikesh.

Vinod Sharma, petugas kepolisian setempat mengatakan, masing-masing turis diminta menuliskan ucapan maaf sebanyak 500 kali. Lebih dari 700 turis asing dari Amerika Serikat, Australia, Meksiko, dan Israel tinggal di kawasan tersebut dan melanggar aturan lockdown. Hukuman ini dilakukan bertujuan untuk memberikan mereka pelajaran.

Mereka, menurut pihak kepolisian, mengarahkan hotel di kawasan itu untuk mengizinkan tamu asing keluar jika ditemani staf setempat. Jika tidak mematuhi aturan, maka akan menghadapi sanksi hukum. ** Baca juga: Kocak, Seorang Bayi di India Diberi Nama ‘Sanitiser’

Hal ini dilakukan untuk mendorong orang-orang tetap di rumah, demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.(ilj/bbs)




Pilih Waktu Ideal untuk Membersihkan Rumah

Kabar6-Menjaga kebersihan rumah, tidak sekadar hanya pada ruangan tertentu seperti kamar tidur, toilet, dan dapur. Hal yang mungkin belum dipahami, sebenarnya membersihkan seluruh rumah tidak harus setiap hari.

Namun, untuk beberapa bagian di dalam rumah, perlu dibersihkan hampir setiap hari. Melansir Womantalk, berikut waktu ideal untuk membersihkan rumah agar tetap bebas dari virus, bakteri, dan kuman penyakit.

1. Lantai ruangan
Pastikan Anda rutin menyapu lantai ruangan setiap hari. Hal ini karena banyak debu dan sisa kotoran yang tersisa di lantai. Sedangkan untuk mengepel, Anda bisa lakukan tiga kali seminggu agar lantai tentang bersih dan kinclong.

2. Karpet
Bila Anda memiliki karpet di rumah, pastikan Anda menyedot debu minimal seminggu sekali. Bila dibiarkan terlalu lama, bakteri dan debu yang tidak terlihat tersebut bisa berbahaya dan menyebabkan asma.

3. Toilet
Ini bagian terkotor karena digunakan setiap hari sebagai wadah untuk ekresi tubuh. Tidak perlu setiap hari membersihkannya, tetapi pastikan seminggu sekali Anda membersihkan pakai cairan pembersih kuman.

Jangan lupa juga menutup kloset ketika menyiramkan flush setiap hari supaya bakteri tidak bertebrangan dan mengontaminasi seluruh toilet. Bersihkan juga bak mandi, kloset, pancuran air, wastafel, hingga rak menyimpan peralatan mandi supaya tetap bersih.

4. Dapur
Biasakan untuk langsung membersihkan semua peralatan makan setelah digunakan. Jadinya, bisa mengurangi pekerjaan rumah Anda di akhir pekan.

Selain mencuci piring kotor, Anda juga bisa menyemprotkan disinfektan ke meja, kompor, dan sekitarnya supaya tetap higienis. Untuk wastafel, bersihkan sehari sekali agar kotoran sisa makanan tidak tersumbat.

5. Kulkas
Kulkas juga perlu dibersihkan karena mudah dihinggapi jamur. Kulkas memiliki udara yang lembap dan mudah sekali kotor karena makanan. Pastikan Anda mengosongkan kulkas setiap 3-4 bulan sekali.

Saat membersihkan kulkas, gunakan campuran air dan satu sendok makan soda kue untuk membersihkan rak dan dinding kulkas. Bilaslah dengan air dan biarkan kering sebelum Anda memakainya kembali.

6. Kamar tidur
Ini ruangan yang tidak boleh terlupakan. Idealnya, ganti sprei Anda setiap 1-2 minggu sekali, sapu lantai kamar tidur setiap hari, dan cuci bantal dan guling Anak tiap 3-4 bulan sekali.

Sedangkan untuk kasur, Anda bisa membersihkan dua kali dalam setahun. Jadinya, Anda bisa tidur dengan nyaman dan tetap sehat. ** Baca juga: Stok Makanan Tahan Lama yang Bantu Jaga Imun Tubuh

Rumah yang bersih, cermin kesehatan penghuninya.(ilj/bbs)




Pemkab Lebak Validasi 55.653 KK yang Akan Terima Bantuan Dampak Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak kini sedang melakukan validasi terhadap data masyarakat terdampak Covid-19 yang akan diusulkan untuk mendapat bantuan.

“Belum fix, masih harus dilakukan validasi terlebih dahulu. Data yang masuk dari 28 kecamatan sebanyak 55.653 kepala keluarga (KK), ini yang sedang kami validasi,” kata Kasi Linjamsos Dinas Sosial Lebak, Endin Toharudin, kepada Kabar6.com, Rabu (15/4/2020) malam.

Validasi perlu dilakukan karena tak sedikit desa yang mendata semua warganya meski sebenarnya sudah masuk dalam penerima program keluarga harapan (PKH) dan Program Sembako.

“Data di luar DTKS akan diberi Bansos bersumber dari APBD I (Kabupaten). Nah, untuk warga yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tapi belum dapat PKH atau Program Sembako rencana dapat bantuan dari provinsi/pusat berupa BLT,” terang Endin.

Proses validasi akan memilah, mana warga yang akan menerima bantuan yang bersumber dari APBD kabupaten, provinsi dan pusat.**Baca juga: Puskesmas di Lebak Dapat Bantuan APD.

“Diharapkan semua warga tidak mampu yang terdampak Covid-19 mendapat bantuan walaupun sumber dananya berbeda,” ucapnya.(Nda)




Puskesmas di Lebak Dapat Bantuan APD

kabar6.com

Kabar6-Alat pelindung diri (APD) merupakan perlengkapan wajib yang harus dipakai tenaga medis di setiap fasilitas kesehatan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama di tengah pandemi Covid-19.

Sayangnya tak sedikit tenaga medis di Kabupaten Lebak yang masih kesulitan mendapat APD dan memakai APD yang tak sesuai standar. Kondisi tersebut menyebabkan, tenaga medis menjadi rentan terpapar.

Prihatin dengan kondisi itu, Partai Gerindra memberikan bantuan berupa baju hazmat kepada 10 puskesmas. Masing-masing puskesmas mendapat 10 pcs hazmat. Sepuluh puskesmas yang menerima bantuan itu tersebar di Lebak utara dan selatan, di antaranya Rangkasbitung, Mekarsari, Mandala dan Maja.

“Bantuannya enggak seberapa tapi ini bentuk kepedulian kami terhadap tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam melayani masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” kata Sekretaris DPC Gerindra Lebak, Dindin Nurohmat, Rabu (15/4/2020).

Hazmat yang disalurkan merupakan bantuan dari Fraksi Gerindra DPR RI dan DPD Gerindra Banten. Selain hazmat, partai besutan Prabowo Subianto ini juga membagikan masker, sembako dan penyemprotan disinfektan.

“Kami punya komitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena itu, kami akan selalu bersama masyarakat dan berharap kita dapat segera melewati badai ini dan kembali hidup normal,” harap pria yang menjabat sebagai Ketua DPRD Lebak ini.

Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Puskesmas Rangkasbitung Wawan berterima kasih dengan bantuan tersebut. Ia memastikan, bantuan APD akan menambah maksimal pelayanan kesehatan kepada masyarakat.**Baca juga: DPRD Awasi Ketat Anggaran Penanganan Covid-19 di Lebak.

“Tenaga medis memang membutuhkan APD untuk melindungi diri dari paparan Covid-19,” katanya.(Nda)




Soal Pemberlakuan PSBB di Tangerang Raya, Begini Kata Analis Kebijakan Publik

kabar6.com

Kabar6-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya yang disetujui Menteri Kesehatan untuk mencegah meluasnya wabah Covid-19 disoroti publik.

Analis Kebijakan Publik, Adib Miftahul mengatakan, setidaknya ada beberapa poin yang menjadi catatan terkait rencana penerapan PSBB di tiga wilayah penyangga Ibukota DKI Jakarta tersebut.

Pertama, harus ada regulasi (Pergub) dengan mekanisme yg jelas, sistematis, terkait aturan PSBB. Persetujuan pemerintah pusat (menteri Kesehatan) hanya sekedar lampu hijau alias persetujuan.

Tetapi tidak mengatur secara rinci dan detil terkait penerapan PSBB. Disinilah Pemrov Banten dan Pemda Tangerang Raya dituntut untuk mengeluarkan Pergub yang jelas, mengatur kebijakan komprehensif, mudah dipahami masyarakat dan tidak rancu sebagai acuan bagi petugas di lapangan untuk penegakan aturan PSBB.

Aktifitas atau sektor usaha apa yang boleh buka, kalaupun ada pengecualian syaratnya seperti apa. Bagaimana pula penerapan PSBB bukan hanya di jalan-jalan besar saja (Jalan Provinsi), tetapi juga bagaimana aktifitas warga yang hanya di jalan gang atau jalan kampung.

“Disinilah, dalam waktu yang sangat pendek sebelum penerapan PSBB, Sabtu 18 April 2020, Pemda dituntut ekstra keras, menghadirkan regulasi yang dapat dipahami bersama. Jangan lupa, Tangerang Raya sebagai kawasan industri dan jasa sangat besar pengaruhnya dalam menjaga stabilitas ekonomi,” ungkap Adib, kepada Kabar6.com, Rabu (15/4/2020).

Kedua, kata dia, harus saling terhubung kolaboratif antar pemda di Tangerang Raya terhadap penerapan PSBB. Eksekusi PSBB tak bisa ego sektoral dan jalan sendiri-sendiri.

Pemrov Banten sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat mempunyai andil besar soal supervisi, yang nantinya bicara evaluasi efektif tidaknya PSBB ini. Termasuk peran vital TNI Polri menjadi kesatuan dalam penegakan aturan (Law Enforcement) PSBB. Koordinasi dan kolaborasi menjadi kunci.

“Keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat juga memberikan warna efektif penerapan PSBB, terkait sosialisasi, khususnya soal ibadah dirumah atau perspektif ibadah dirumah saat wabah covid-19 yang menjadi kesepakatan bersama. Apalagi jelang puasa, soal ibadah membutuhkan sosialisasi yang baik dengan melibatkan tokoh agama,” ujarnya.

Ketiga, lanjutnya kebijakan anggaran yang efektif, mempunyai konsep detil dan tepat sasaran. Kebijakan anggaran pemda menghadapi PSBB kelihatannya siap, tapi saya kritisi sebenarnya rapuh.

Kenapa? Bisa dikatakan siap, karena semua men-declaire anggaran yang cukup besar serta banyaknya bantuan dari pihak swasta.

Pemda seolah berlomba menyenangkan publik dengan ratusan miliar yang bakal digelontorkan. Memang Ini penting, untuk menyuntik psikologis masyarakat bahwa kesiapan anggaran untuk wabah corona membuat masyarakat bakal terbantu.

Tetapi saya kritisi rapuh. Kenapa, sampai sekarang belum terlihat konsep sistematis, skema program kerja detil kemana anggaran yg begitu besar bakal digunakan. Step by step program penanganan dan pemberdayaan masyarakat belum rinci terlihat.

Semua masih bicara secara umum, tanpa detil soal arah program pergerakan dana ratusan miliar itu. Alokasi yang jamak masih soal pemenuhan APD, renovasi hunian isolasi sementara, penyemprotan disinfektan dan jaring pengaman sosial (JPS) sembako secara umum yang datanya masih semprawut hingga kini.

Alokasi anggaran masih belum sepenuhnya berpihak kepada JPS diberbagai aspek. Misalnya ketika PSBB berlaku atau selama periode pandemi Covid-19 ini masih ada, apa yang akan dilakukan pemda terkait bantuan kepada warga.

Berapa total jumlah warga yg akan dicukupi atau dibantu kebutuhan pangan dalam rentang waktu PSBB?. Berapa pula yang harus dibantu secara penuh, hanya dibantu 70 persen, hanya dibantu setengah dan masyarakat mana yang tak perlu bantuan, dan seterusnya.

“Pendampingan UMKM, pekerja sektor non formal seperti apa? Ini jelas belum terlihat. Validitas data JPS ini yang sangat penting. Biar tak ada lagi masalah di masyarakat, soal kerancauan bantuan. Yang harusnya berhak dapat bantuan, ternyata tidak dapat. Dan yang seharusnya tak layak dibantu, ini malah dapat bantuan. Jangan ada lagi ungkapan ibu penjual pakaian yang viral di media sosial, sambil terisak menangis “Diluar mati karena Corona, dirumah kami mati kelaparan,” katanya.

Keempat, pendampingan gerakan stimulus ekonomi dan insentif imbas wabah ini juga membutuhkan penanganan yang fokus. Wabah ditangani, tetapi ekonomi juga harus berjalan. UMKM seperti warung makan, usaha logistik, transportasi, dan lainnya membutuhkan kepastian pendampingan serta bantuan kongkrit.

“Apalagi jelang Ramadan, biasanya UMKM yang mempunyai andil menggerakkan roda ekonomi. Solusi pendampingan bisa berupa membeli barang yang diproduksi, dengan mendistribusikan kepada masyarakat, dan mempertemukan pembeli dan penjual secara online, dan banyak cara lainnya,” imbuh Adib.

Kelima, Tangerang Raya yang terkenal sebagai daerah kawasan jasa dan industri juga vital harus menjadi perhatian serius. Masalah investasi penting, tetapi PHK imbas corona yang mengancam ribuan buruh, apalagi jelang lebaran, juga butuh win-win solution. Solusi sama-sama enak juga harus ada kepada perusahaan.

Ketika misal, perusahaan harus tetap beroperasi, tapi harus mematuhi secara ketat protokol kesehatan, juga bisa menjadi solusi.

Kalau pun harus berhenti beroperasi, karena mengikuti aturan PSBB, kebijakan solutif Pemda, bisa berupa penangguhan pajak beberapa bulan kedepan atau memberi insentif juga sebagai langkah bijak. Jangan hanya getol mengimbau jangan PHK, tetapi pajak PAD tak mau turun, ini juga tak fair.

Akhirnya, ‘Treatment’ kebijakan sistematis ini penting, agar masyarakat paham dan sadar bahwa negara hadir saat darurat bencana pandemi ini. Mereka pun akan sukarela mematuhi PSBB, karena semua urusan kebutuhan bantuan terang dan jelas (loud & clear) didepan.**Baca juga: 2 Hari Menjelang PSBB, Tangsel Masih Berkutat Godok Perwal.

“Backup pemda ada disamping rakyat. Ada kesungguhan pemerintah daerah yang betul dan masyarakat meyakininya. Hal ini menjadi sebuah semangat untuk berjuang bersama mengatasi wabah ini. Kebersamaan dan saling memahami adalah kunci,” tegas Dosen Fisip Universitas Islam Syekh Yusuf UNIS Tangerang ini.(Tim K6)




Bupati Zaki Terima Bantuan APD dari PT Angkasa Pura II

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar terima bantuan 200 paket Alat Pelindung Diri (APD) penanganan covid-19 dari PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Utama Soekarno-Hatta, Rabu siang (15/04/2020).

“Hari ini kita terima bantuan dari PT Angkasa Pura II Cabang Utama Bandara Soeta berupa APD untuk penanganan covid-19 sebanyak 200 paket,” ujar Ahmed Zaki Iskandar.

Zaki juga mengucapkan banyak terima kasih kepada PT Angkasa Pura II yang sudah bersedia membantu dalam rangka penanganan wabah virus corona atau covid-19 di wilayah Kabupaten Tangerang.

“Saya ucapkan terima kasih kepada PT Angkasa Pura II yang sudah membantu APD untuk penanganan covid-19,” kata Zaki.

Kepala Bagian Kerjasama Daerah Kabupaten Tangerang Dian Mayang Sari menambahkan bantuan APD dari PT Angkasa Pura II akan kita serahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sebagai dinas teknisnya untuk pendistribusiannya.

“Dinkes yang akan mengatur, sebagian ke rumah sakit rujukan pasien covid-19 dan puskesmas yang ada di kecamatan,” kata Mayang.

Selain itu, APD tersebut juga buat petugas pemakaman yang bertugas di TPU yang ada di Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman Tabupaten Tangerang.

Supriadi selaku Deputy EGM Finance Of Human Resources Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno – Hatta PT Ankasa Pura II menyampaikan bantuan APD untuk penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Pandemi Corona, TNI-Polri Bangun Dapur Umum di Tigaraksa.

Bantuan yang kami serahkan berupa Hazmat (Baju pelindung) 200 pics, Sarug Tangan medis 50 box, Sepatu Boots 50 pasang, masker medis 140 box dan faceshiel 200 pcs.

“Bantuan APD ini merupakan bentuk dukungan kami kepada Tim Medis di Tangerang yang saat ini tengah bekerja untuk memerangi Virus Corona di Kabupaten Tangerang,” ujar Supriadi.(Tim K6)




Jurnalis Kota Tangerang Bagikan Sembako di Sekitar TPA Rawa Kucing

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 310 orang yang ada di TPA Rawa Kucing menerima bantuan dari para Jurnalis yang bertugas di Kota Tangerang. Bantuan tersebut dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak di tengah penyebaran virus corona di Kota Tangerang.

Ketua pelaksana Mochamad Ryas Hisyam mengatakan, kegiatan yang dilakukan hasil donasi dari teman-teman jurnalis yang bertugas di Kota Tangerang. Tidak hanya dari teman jurnalis dari luar masyarakat juga memberikan donasi untuk masyarakat yang membutuhkan di tengah pandemi corona.

“Hasil yang kita kumpulkan mencapai Rp 6 juta, dari hasil donasi kita belikan beras dan mie instan. Selain itu, kami juga memberikan masker dari Pak Wakil Walikota untuk dibagikan ke masyarakat dan para pemulung yang bekerja mencari sampah di TPA Rawa Kucing,” ujar Hisyam di TPA Rawa Kucing, Rabu (15/4/2020).

Hisyam menambahkan, selain donasi dari teman jurnalis, Alfamart juga memberikan bantuan 100 paket sembako dan juga 100 buang vitamin C yang diberikan oleh DPD KNPI Kota Tangerang.

“Jadi siapa saja yang ingin membantu kami persilahkan, karena dalam penanganan corona di Kota Tangerang ini tidak bisa sendiri. Kita harus bersama-sama dalam melawan serta penanganan selama virus ini menyebar, dan insyallah akan ada lagi putaran ke II pembagian sembako yang akan kami berikan,” katanya.

**Baca juga: DPRD Desak Pemkot Tangerang Bangun 2 Rumah Sakit.

Ia mengimbau, agar selama Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) masyarakat untuk ikut aturan pemerintah, seperti menggunakan masker jika keluar dengan alasan ada keperluan mendesak, mencuci tangan, dan tidak berkumpul atau jaga jarak.

“Selama PSBB masyarakat harus ikuti aturan tersebut demi kesehatan dan juga keselamatan bersama, selain itu kami meminta kepada masyrakat untuk tidak menyebarkan berita bohong atau Hoax yang belum benar beritanya. Biar kami yang memberikan informasi kepada masyarakat, jangan sampai ada berita hoax yang membuat masyarakat khawatir,” tandasnya. (Oke)




Pandemi Corona, TNI-Polri Bangun Dapur Umum di Tigaraksa

Kabar6.com

Kabar6 – Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Polisi Republik Indonesia (Polri) membangun posko dapur umum bagi masyarakat yang terdampak wabah virus corona atau covid-19. Posko tersebut dibangun di halaman Mapolresta Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, hari ini pihaknya bersama TNI menyiapkan 300 porsi makanan seperti nasi goreng, gulai sapi dan beberapa menu lainnya yang akan dibagikan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang.

“Tadi kami bersama-sama dengan TNI memasak untuk 300 porsi makanan yang nantinya akan dibagaikan kepada masyarakat yang terdampak covid-19,” kata Ade kepada wartawan, Rabu (15/4/2020).

Ade menambahkan, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan makanan tersebut bisa datang langsung ke Mapolrestqa Tangerang. Nanti, petugas yang ada akan langsung mengarahkan untuk menuju tempat pembagian makanan.

“Masyarakat yang ingin mendapatkan bisa langsung datang kesini. Nanti akan diarahkan oleh petugas. Tentunya masyarakat yang kesini harus mengikuti peraturan seperti menggunakan masker dan mengantri dengan jarang 1.5 hingga 2 meter,” ujarnya.

**Baca juga: Jelang Penerapan PSBB, Polresta Tangerang Bentuk 16 Check Point.

Sementara itu, Dandim 0510 Tigaraksa Letkol Inf Parada Warta N Tampubolon berharap semoga dengan diberdirikannya posko dapur umum ini dapat meringankan beban masyarakat di tengah wabah virus corona ini.

“Semoga dengan sinergisitas yang dilakukan TNI dan Polri dapat sedikit membantu meringankan beban masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang ini,” singkantnya (Vee)




Menjelang Ramadhan, Polres Serang Razia Minuman Keras

Kabar6.com

Kabar6 – Menjelang bulan suci Ramadhan, jajaran Polres Serang rutin memperketat aksi potensi tidak premanisme, perjudian dan minuman keras (miras).

Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan polisi menyita ratusan botol miras, setelah adanya informasi dari masyarakat yang resah akan keberadaan tempat penjualan miras.

“Informasi ditindaklanjuti dan kami menemukan lokasi penjualan miras di Taman Ciruas (TCP), Kabupaten Serang,” ujarnya Rabu 15/4/2020.

Melihat satu unit mobil boks sedang menurunkan barang berupa miras kemudian anggota langsung berhenti dan langsung mengecek isi dalam mobil tersebut serta menginterogasi sopir dan kernet.

Dari keduanya, polisi mendapat informasi bahwa minuman tersebut milik PT. EDM di Serang. Barang tersebut rencananya akan diedarkan di wilayah Serang.”Sopir tersebut mengaku disuruh oleh orang berinisial MC,” kata Kapolres didampingi Kapolsek Ciruas Kompol Sukirno.

Peredaran miras tersebut diduga melangggar Perda Kabupaten Serang. Kemudian petugas dari Polsek Ciruas membawa sopir dan kernet serta barang bukti ke Polsek Ciruas untuk diproses secara hukum tindak pidana ringan.

**Baca juga: Pemprov Banten Kebut Pergub PSBB Tangerang Raya.

Keduanya terancam Pasal 5 ayat (2) dan (3) Perda Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat.

Selain di lokasi pertama, petugas juga berhasil menyita miras di lokasi lain di Komplek Taman Ciruas Permai, Desa Pelawad, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. “Di lokasi yang sama, personel berhasil menyita ratusan botol miras,” katanya. Seluruh barang bukti miras tersebut dibawa ke Polsek Ciruas untuk dilakukan proses hukum selanjutnya. (Den)




Tangsel Refocusing Anggaran Penanganan Covid19 Menjelang PSBB

Kabar6.com

Kabar6-Dua hari menjelang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), proses Refocusing anggaran penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid19) masih terus dilakukan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangsel, Warman Syanudin mengatakan, sampai saat ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih melakukan pergeseran-pergeseran anggaran.”Semua OPD yang menggeser anggaran nantinya akan melaporkan ke BPKAD untuk dimasukan ke Refocusing,” ujarnya kepada Kabar6.com. Rabu (15/4/2020).

Warman menjelaskan, sebelumnya rencana kebutuhan yang dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk penanganan Covid19 adalah Rp 47 miliar.

**Baca juga: 2 Hari Menjelang PSBB, Tangsel Masih Berkutat Godok Perwal.

“Sudah disampaikan ke Dinkes Rp 7 miliar dari rencana kebutuhan Rp 47 miliar termasuk rencana pengadaan barangna.”

Sementara itu, Ketua DPRD Tangsel, Abdul Rasyid menerangkan, semua proses Refocusing berada di OPD.”Kita serahkan semuanya ke OPD, gimana baiknya,” tutupnya.(eka)