Kabar6-Ada kecenderungan orang saat kondisi lapar cenderung lebih galak dan mudah marah. Mengapa hal itu bisa terjadi? Paul Currie, pakar kesehatan psikologi asal Reed College, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa rasa lapar ternyata memang memiliki kemampuan untuk mendorong emosi seseorang dan memicu rasa stres.
Seringkali kita mengabaikan sinyal lapar dari tubuh, namun cenderung tidak bisa menahannya terlalu lama. Dilansir doktersehat, meskipun memiliki jarak yang cukup jauh di dalam tubuh, dalam realitanya otak dan perut ternyata kerap melakukan interaksi setiap harinya.
Contohnya, terdapat hormon ghrelin yang diproduksi pada perut dan bisa menimbulkan nafsu makan, namun reseptor dari hormon ini ternyata ada di hampir semua bagian tubuh, termasuk di bagian hipotalamus yang ada di dalam otak.
Tidak hanya bisa memicu peningkatan nafsu makan dan rasa lapar, hormon ini ternyata juga bisa menyebabkan respon gelisah yang akan bisa segera menghilang ketika Anda mengkonsumsi makanan. Tak hanya itu, ada kecenderungan bahwa tubuh akan meningkatkan emosi agar kita bisa segera mencari makanan untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. ** Baca juga: Kebiasaan Makan & Minum Sambil Berdiri Sebabkan Lambung Iritasi
Selain hormon ghrelin, hormon lain yang berperan dalam menyebabkan rasa lapar dan peningkatan emosi adalah hormon serotonin. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di University of Cambridge pada 2011 lalu, diketahui bahwa hormon ini cenderung memuncak saat kita sedang lapar atau stres. Hal yang menjadi masalah adalah tingginya kadar hormon ini pada otak ternyata bisa membuat kita mudah marah.(ilj/bbs)
