Kabar6-Seorang ahli syaraf di Illinois mengatakan, sebanyak satu persen orang dewasa melaporkan mengalami nyeri kepala, yang terkadang sangat berat, usai bercinta. Diperkirakan, lebih banyak lagi orang yang merasakan gejala tersebut, namun malu untuk mengatakan pada dokter.
Nyeri kepala yang berhubungan dengan aktifitas seksual dapat sangat menyakitkan sekaligus menakutkan. Dilansir Medicinenet, penderita bisa merasa sangat frustasi, baik untuk dirinya sendiri maupun pasangannya.
Sebagian besar nyeri kepala yang berhubungan dengan seks tidak berbahaya. Tetapi beberapa kasus nyeri kepala dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika disebabkan oleh perdarahan di otak, aneurisma otak, stroke dan berbagai jenis lain dari cedera otak.
Para ahli menyarankan untuk pasien yang mengalami nyeri kepala saat bercinta untuk menjalani pemeriksaan neurologi gar ditemukan penyebab sekunder yang mungkin bisa mengancam jiwa. Hal ini sangat penting dilakukan terutama pada saat kejadian nyeri kepala pertama kali menyerang.
Menurut para ahli, pria lebih sering mengalami nyeri kepala saat bercinta, tiga kali lebih besar dibandingkan wanita. Tiga tipe nyeri kepala yang paling sering terjadi adalah:
1. Nyeri kepala tumpul, seperti nyeri kepala tension, gejala nyeri kepala dimulai di kepala dan leher sebelum orgasme dan semakin memburuk saat hubungan seksual berlangsung.
2. Nyeri kepala seperti tersambar petir, yaitu nyeri kepala yang sangat intens yang dimulai saat orgasme. Nyeri kepala tipe ini dapat berlangsung selama beberapa jam. ** Baca juga: Sebaiknya Tidak Menyimpan 6 Jenis Makanan Ini Terlalu Lama di Kulkas
3. Nyeri kepala yang dimulai setelah selesai berhubungan seksual, bisa bersifat ringan sampai sangat menyakitkan. Nyeri kepala jenis ini akan terasa bertambah parah saat orang tersebut berdiri.
Pada beberapa kasus dapat diberikan obat pereda nyeri untuk pengobatan dan pencegahan. Strategi lain yang bisa dilakukan termasuk olahraga, menghindari konsumsi alkohol, menjaga berat badan dan konseling.(ilj/bbs)
