oleh

Muchtar Mandala: Banten Harus Bebas Dari Dinasti Politik

image_pdfimage_print
Sidang Paripurna Istimewa HUT Banten ke-16 tahun.(tmn)

Kabar6-Di usia yang ke-16 tahun sejak lepas dari Provinsi Jawa Barat, saat ini Provinsi Banten dianggap masih banyak problematika. Untuk itu, diperlukan seorang pemimpin yang berjiwa jawara untuk memimpin Banten.

“Kriteria pemimpin Banten itu harus bersemangat jawara, berhati kyai, dan berotak cendekia,” kata Muchtar Mandala, salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten, saat ditemui di Gedung DPRD Banten, usai sidang paripurna istimewa HUT Banten ke-16 tahun, di Kota Serang, Selasa (4/10/2016).

Menurut mantan Direktur Utama Bank Bukopin itu, kriteria sosok pemimpin Banten itu perlu untuk membenahi pembangunan dan keaejahteraan maayarakat Banten.

Muchtar menyebut, Banten harus terbebas dari jembatan rusak, sekolah gubuk, bayi kurang gizi, kasus korupsi, dinasti politik dan lainnya.**Baca juga: Polisi Gerebek Rumah “Kosmetik Ilegal” di Tangerang.

“Jangan sampai anak kita berangkat sekolah lewat jembatan yang berbahaya, jangan sampai kita dengar lagi ada masyarakat Banten yang tinggal di kandang kambing,” terangnya.**Baca juga: HUT Ke-16, Ini Tantangan Pemprov Banten Kedepan.

Bahkan, 16 tahun silam, menurut pria sepuh yang jalannya sudah tergopoh-gopoh ini, sebanyak 500 tokoh Banten dan Mendagri, pernah membacakan deklarasi ‘Nyimas Ropoh’ yang di inisiasi oleh ketua DPRD Kabupaten Pandeglang, Encep Daden Ibrahim.**Baca juga: Ratu Tatu Mundur Dari Ketua Pemenangan WH-Andika .

“Demikian fakta sejarah yang tidak boleh kita lupakan. Pada masa lalu, fakta sejarah seperti ini sulit untuk ditongolkan,” tegasnya.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email