Penyegelan tersebut menyusul operasi tangkap tangan KPK terkait suap izin pendirian Bank Banten, kemarin.
Saat disegel, kondisi kantor PT BGD kosong tanpa satu pun karyawan. Petugas KPK yang datang hanya melakukan penyegelan tanpa menggeledah kantor BUMD pengelola Bank Banten tersebut.
“Saya cuma tahu kantor BGD ini sudah dikasih garis yang bacaannya KPK. Mereka datang sekitar jam delapan lewat,” kata Edy, seorang pedagang di lingkungan Kantor BGD.
- Baca juga: Rumah Dua Anggota DPRD Banten yang Terjaring OTT KPK Sepi.
- Baca juga: Anggota DPRD Terjaring OTT, Rano Dukung KPK.
- Baca juga: Ratu Tatu Klaim Partainya Tolak Bank Banten.
- Baca juga: Akibat OTT, Pendirian Bank Banten Terancam Gagal.
- Baca juga: Delapan Orang Terjaring OTT KPK di Serpong.
Edy mengaku melihat lima mobil KPK dan beberapa anggota KPK turun dari lima mobil.
“Jadi pas datang mereka meminta keterangan ke satpam. Anggota yang datang tidak memakai rompi KPK, cuma pakaiannya rapi aja,” ujarnya.
Diketahui, KPK meringkus delapan orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kawasan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang selatan (Tangsel), Selasa (1/12/2015) kemarin.
Dari total orang yang diringkus, dua di antaranya diduga adalah anggota DPRD Banten. Sedangkan tiga orang lainnya merupakan Direktur Utama pada salah satu perusahaan di Banten berinisial RT, dan dua orang stafnya.
Sementara tiga orang lainnya yang juga turut diamankan merupakan sopir dari masing-masing terduga pelaku.
Dari lokasi OTT tersebut, petugas KPK juga mengamankan uang ratusan juta, dalam bentuk pecahan rupiah dan dollar AS.(fir/yud)