oleh

Kesepian, Fakta & Solusi Terbaik

image_pdfimage_print

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Dalam keseharian, pernahkah Anda merasa sendiri dan kesepian? Apa yang biasanya Anda lakukan untuk mengatasi kondisi seperti ini? Para ahli memperkirakan lebih dari 40 persen manusia pasti akan melalui pilunya kesepian di suatu masa dalam hidup, namun hanya sedikit yang menyadari dampak langsungnya pada diri kita.

Guy Winch, psikolog dan penulis buku Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts merangkum fakta-fakta mengejutkan tentang kesepian yang akan mengubah pandangan Anda tentang kondisi psikologis yang tampak biasa tapi sebetulnya bisa membahayakan diri kita, seperti dikutip dari femina.co.id:

1. Memiliki banyak teman dan kekasih bukan berarti seseorang tidak dilanda kesepian
Perasaan sepi tergantung pada kualitas keterhubungan seseorang secara emosional dengan lingkungannya. Seseorang yang tampak punya banyak teman mungkin saja sering merasa sepi di tengah kerumunan, jika hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya hanya sekadarnya.

2. Menikah tidak berarti bebas dari rasa sepi
Lebih dari 60 persen orang yang kesepian ternyata sudah berkeluarga. Begitu pasangan yang menikah tak lagi saling berbagi pikiran, pengalaman, dan perasaan terdalam mereka satu sama lain akan mudah merasa berjarak dan kesepian.

Dalam kondisi hubungan seperti itu, seseorang merasa pasangannya tidak mampu menawarkan keintiman yang diinginkan. Dan bisa jadi kecemasan itu benar adanya.

3. Kesepian bisa mengganggu persepsi seseorang terhadap hubungannya
Studi tentang kesepian menunjukkan orang-orang yang diminta mengingat kapan mereka merasa kesepian, dapat membuat mereka kurang menghargai hubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Ingatan buruk tentang rasa sepi itu justru menarik mereka makin menjauh dari orang-orang yang mereka kasihi.

4. Kesepian bisa menular
Seseorang yang merasa kesepian bisa dengan mudah mengenali orang lain yang senasib di sekitarnya. Ada sebuah penelitian yang mendapati bahwa lebih dari periode enam bulan, orang-orang yang kesepian akan terdorong ke garis batas jejaring sosialnya, bersama orang-orang serupa.

5. Kesepian bisa membuat seseorang merasa lebih kedinginan dibanding suhu ruang tempat ia berada. Bahkan suhu kulitnya pun akan turun. Ternyata tubuh kita bereaksi lebih dramatis terhadap rasa sepi.

6. Kesepian membuat tubuh kita seolah diserang. Tekanan darah dan kolesterol bisa meningkat, dan secara otomatis mengaktifkan respons fisik dan psikis diri kita terhadap stres.

7. Rasa sepi yang akut bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dengan signifikan, karena kondisi tubuh yang stres secara terus menerus.

8. Kesepian menekan fungsi sistem imun tubuh. Kerjanya jadi tidak efisien dan meningkatkan risiko terhadap semua penyakit.

9. Sering menderita flu dan rasanya tak kunjung membaik? Rasa sepi yang menyerang diri Anda selama beberapa pekan saja mampu mempengaruhi sistem imun tubuh dan bisa langsung kelihatan dampaknya.

10. Kesepian sama berbahayanya dengan merokok. Keduanya sama-sama mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Bahkan, sebuah studi mengatakan rasa kesepian kronis bisa meningkatkan risiko kematian lebih awal sebanyak 14 persen.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa kesepian yang mengakar dalam diri Anda? Gejala paling umumnya adalah rasa hampa yang mewujud menjadi rasa nyeri di dada yang datang sewaktu-waktu.

Menurut psikolog klinis, Leslie Becker-Phelps, Phd, dari Somerset Medical Center, New Jersey, kesepian bisa disembuhkan dengan menumbuhkan kesadaran, penerimaan dan belas kasih pada sesama.

Berikan perhatian penuh pada setiap hal yang Anda alami, rasakan apa yang terjadi pada tubuh Anda. Jika merasa sedih, tumpahkan dalam tangisan. Jangan menahan duka.

Jangan melarikan diri dari rasa sepi. Sebagian orang mencoba menyembunyikannya dengan tidur, nonton televisi, atau main video game. Padahal, tidak semuanya ampuh, setidaknya untuk jangka panjang. Rasa nyeri dari kehampaan itu akan keluar menjalar lewat tubuh yang berusaha ‘mati rasa’ dan aktivitas tak bernilai tadi.

Tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas semua perasaan tidak berharga, perasaan bersalah pada orang lain. Kadang ada yang berharap bisa menemukan kesalahan pada dirinya dan memperbaiki situasi, dan mengusir perasaan sakit itu. Tapi, yang terjadi, justru perasaannya makin buruk. Alih-alih melarikan diri, terimalah perasaan sakit itu.

Mulailah hubungi orang-orang terkasih dalam hidup Anda. Jangan gengsi untuk menelepon dan meminta dukungan dalam bentuk apa pun dalam situasi tersulit Anda. Ini akan membuat Anda merasa lebih kuat secara emosional. ** Baca juga: Hindari Berlebihan Konsumsi Jenis Vitamin Ini

Meskipun kesepian, jangan pernah memutus kontak dengan dunia luar ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email